Anda di halaman 1dari 19

1.

Macam-macam tabung electron dan gambar


2. bahan semikonduktor
a. macam-macam diode, disertai gambar dan symbol dan fungsi:

Aplikasi Dioda

Sesuai dengan aplikasinya dioda, sering dibedakan menjadi dioda sinyal dan dioda penyearah.

(a) Penyearah setengah gelombang

(b). Penyearah Gelombang Penuh


a. Dioda Zener

Dioda zener adalah diode silikon, yang mana didesain khusus untuk menghasilkan karakteristik
breakdown mundur,. Dioda zener sering digunakan sebagai referensi tegangan.

b. Dioda Schottky .

Dioda schottky mempunyai karakteristik fast recovery, (waktu mengembalikan yang cepat,
antara konduksi ke non konduksi). Oleh karena karakteristiknya ini, maka banyak diaplikasikan
pada rangkaian daya modus saklar. Dioda ini dapat membangkitkan drop tegangan maju kira-
kira setengahnya diode silikon konvensional, dan waktu kembali balik sangat cepat.

c. Optoelektronika

Optoelektronika adalah alat yang mempunyai teknologi penggabungan antara optika dan
elektronika. Contoh alat optoelektronika antara lain : LED (Light Emitting Dioda), foto dioda,
foto optokopler, dan sebagainya.
d. LED

LED adalah sejenis dioda, yang akan memancarkan cahaya apabila mendapat arus maju sekitar 5
30 mA. Pada umumnya LED terbuat dari bahan gallium pospat dan arsenit pospit. Didalam
aplikasinya, LED sering digunakan sebagai alat indikasi status/kondisi tertentu, tampilan Seven-
segment, dan sebagainya.

e. Fotodioda

Foto dioda adalah jenis foto detektor, yaitu suatu alat optoelektronika yang dapat mengubah
cahaya yang datang menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya apabila sejumlah cahaya mengena
pada persambungan, maka dapat mengendalikan arus balik di dalam dioda. Di dalam
aplikasinya, foto diode sering digunakan untuk elemen sensor/detektor cahaya.

f. Fototransistor

Fototransistor adalah komponen semikonduktor optoelektronika yang sejenis dengan fotodioda.


Perbedaannya adalah terletak pada penguatan arus dc. Jadi, pada fototransistor akan
menghasilkan arus dc kali lebih besar dari pada fotodioda.
g. Optokopler

Optokopler disebut juga optoisolator adalah alat optoelektronika yang mempunyai teknologi
penggabungan dua komponen semikonduktor di dalam satu kemasan, misalnya : LED
fotodioda, LED fototransistor dan sebagainya. Prinsip kerja optokopler adalah apabila cahaya
dari LED mengena foto dioda atau foto transistor, maka akan menyebabkan timbulnya arus balik
pada sisi fotodioda atau foto transistor tersebut. Arus balik inilah yang menentukan besarnya
tegangan keluaran. Jadi apabila tegangan masukan berubah, maka cahaya LED berubah, dan
tegangan keluaran juga berubah. Didalam aplikasinya, optokopler sering digunakan sebagai alat
penyekat diantara dua-rangkaian untuk keperluan pemakaian tegangan tinggi.

h. LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponenelektronik seringdigunakansebagai


transduser/elemen sensor cahaya. Prinsip kerja LDR apabila cahaya yang datang mengena
jendela LDR berubah, maka nilai resistansinya akan berubah pula. LDR disebut juga sel
fotokonduktip.

i. SCR
SCR (Silicon Controlled Rectifier) disebut juga thyristor,adalah komponen elektronika
tigaterminalyang keluarannya dapatdikontrol berdasarkan waktupenyulutnya. Di
dalamaplikasinya, SCR seringdigunakan sebagai alatSwitching dan pengontrol daya AC.

j. TRIAC

Triac adalah pengembangan dari SCR, yang mana mempunyai karakteristik dua arah
(bidirectional). Triac dapat disulut oleh kedua tegangan positip dan negatip. Aplikasinya, triac
sering diguna- kan sebagai pengontrol gelombang penuh.

k. DIAC

Diac adalah saklar semikonduktor dua-terminal yang sering digunakan berpasangan dengan
TRIAC sebagai alat penyulut (trigger).

l. Dioda biasa

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih
langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon modern, digunakan
kuprous oksida dan selenium, ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan
maju yang lebih tinggi (biasanya 1.41.7 V tiap pertemuan, dengan banyak pertemuan ditumpuk
untuk mempertinggi ketahanan tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon
untuk rating arus yang sama.

m. Dioda Bandangan

Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika panjar mundur melebihi tegangan dadal.
Secara listrik mirip dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener,
padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini
terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang
ionisasi, menyebabkan arus besar mengalir, mengingatkan pada terjadinya bandangan. Dioda
bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan
antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener
adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara
mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang
berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.

n. Dioda Arus Tetap

Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan gerbangnya disambungkan ke sumber, dan berfungsi
seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini
mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak
bertambah lebih lanjut.

o. Diode Gunn
Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang
mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan penjar yang semestinya, domain dipol terbentuk
dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.

B.macam-macam transistor, beserta gambar dan fungsinya


Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :

1. Uni Junktion Transistor (UJT)


2. Field Effect Transistor (FET)
3. MOSFET

1. Uni Junktion Transistor (UJT)


Gambar 2. symbol dan gambar transistor type UJT

Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan
dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT
ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.

2. Field Effect Transistor (FET)

Gambar 3. symbol dan gambar transistor type FET

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari
transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis FET ada dua yaitu
Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan
Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).

3. MOSFET
Gambar 4.symbol dan gambar transistor type MOSFET

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai
satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang
sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian
bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada
receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah. Dalam
pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa
komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah,
pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya
pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.

C.Macam-macam integred circuit IC beserta symbol dan


contoh penggunanya
Macam-Macam IC dan Bentuknya
IC berbentuk Transistor
Integrated Circuit (IC) terbagi atas 2 bagian

IC Monolitik, Yaitu IC yang berdiri sendiri artinya dalam satu IC monolitik ini hanya
menjalankan/mengatur satu blok rangkaian saja dan tidak tergabung dengan IC yang
lain. Umumnya IC monolitik ini biasanya kebanyakan didapati pada radio dan televise.

Contohnya : IC AN 7812, AN 7805, SN 7400, 7411 dan lain-lain.

IC Hybrid

Yaitu gabungan dari beberapa IC atau dengan kata lain IC yang terkumpul. Dalam satu PCB
(papan rangkaian) Umumya IC Hybrid ini terdapat pada komputer.

Dalam beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas
dalam kemasan yang kecil. Sementara satu IC yang kecil dapat membuat ratusan hingga ribuan
komputer. Berikut dibawah ini satu gambar IC yang bentuknya seperti transistor.

IC SINGLE INLINE
Bentuk IC yang menyerupai sisir disebut menyerupai sisir karena kaki-kakinya hanya satu
sisi saja biasa pula IC dinamakan IC SINGLE INLINE

IC SMD
Bentuk IC yang segiempat dengan kaki-kaki berada pada keempat sisinya. Bentuk yang
seperti ini kebanyakan digunakan pada CPU komputer salah satu contohnya seperti gambar di
bawah ini.

IC DUAL LINE/ IC THROUGH HOLE


Bentuk IC yang kaki-kakinya hanya pada dua sisinya saja atau biasa disebut Dual Line
(DIL).
Salah satu contohnya seperti gambar dibawah ini.

IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi nomor urut untuk dengan
urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor satu diberikan tanda titik atau takikan. Setiap IC
ditandai dengan nomor type, Nomor ini menunjukkan jenis IC, jadi jika nomornya sama
misalnya IC SN 7400 dengan IC HD 7400 dan sebagainya.

Tujuan dan Fungi IC

IC dibuat dengan tujuan agar dalam merakit satu rangkaian, penggunaan IC itu lebih
praktis dan biayanya relatif lebih ringan dan juga dapat mengerjakan suatu rangkaian dengan
efektif dan efisien di dibanding menggunakan transistor.
Fungsi IC sendiri ada bermacam-macam sesuai dengan kode atau type IC tersebut. Tapi,
Fungsi IC secara umum yaitu:
1. Mengatur tegangan input dan out put
2. Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur kerja dari setiap blok
rangkaian dengan membagi tugas masing-masing blok rangkaian tertentu.
3. Dan lain-lain

3. Macam-macam Registor beserta gambar symbol dan


fungsinya

Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya
diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur
dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang
diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai
hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion
Resistor ini biasanya berkisar dari 1 sampai 200M dengan daya 1/10W sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator
yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator.
Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon
Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga
rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1
sampai 10M dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu,
Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55C hingga 155C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat
Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan
ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis
Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

B. Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai
dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan
Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable

Resistor :

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai
Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang
tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan
dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis
Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil
dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti
Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari Thermal Resistor. Terdapat dua jenis
Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :

D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi
oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR, Silakan baca :
Pengertian LDR dan Cara Mengukurnya.

Bentuk dan Simbol

LDR :

Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :

Sebagai Pembatas Arus listrik

Sebagai Pengatur Arus listrik

Sebagai Pembagi Tegangan listrik

Sebagai Penurun Tegangan listrik

4.Macam-macam Indokutor beserta gambar, symbol dan


fungsinya

Anda mungkin juga menyukai