Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Secara umum, proses drying suatu bahan padat dapat diartikan sebagai pemisahan
sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, untuk mengurangi kandungan sisa zat
cair di dalam bahan padat tersebut sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima. Drying
pada umumnya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan produk dari dryer
siap untuk dikemas. Kandungan zat cair dalam suatu bahan padat bervariasi pada tiap
produk. Produk yang tidak mengandung zat cair sama sekali disebut bone-dry. Tetapi pada
umumnya, produk masih mengandung sedikit zat cair. Misalnya garam dapur yang
mengandung sekitar 0,5 persen air serta dried coal yang mengandung sekitar 4 persen air.
Drying adalah suatu istilah mengandung arti bahwa terdapat pengurangan kadar zat cair
dari suatu nilai awal menjadi suatu nilai akhir yang dapat diterima (Geankoplis, 2003).

Pengeringan umumnya berarti penghilangan jumlah air yang relatif kecil dari
bahan. Penguapan mengacu pada penghilangan jumlah air yang relatif besar dari bahan.
Penguapan air akan hilang sebagai uap pada titik didih. Pengeringan berati mengeringkan
air sebagai uap melalui udara (Geankoplis, 1993).

Pengeringan berarti pemisahan cairan dari suatu bahan padat yang lembab dengan
cara menguapkan cairan tersebut dan membuang uap yang terbentuk. Karena memerlukan
panas, proses ini disebut pengeringan thermal. Selain bahan-bahan padat yang lembab,
suspensi juga dapat dikeringkan. Sebaliknya, yang tidak termasuk pengeringan thermal
adalah pengeringan gas dan cairan organik (Bernasconi, 1995).

I.2 Rumusan Masalah


Pada percobaan rotary dryer kita akan mempelajari tentang beberapa hal, diantaranya :
1. Bagaimana performance rotary dryer berdasarkan perubahan kandungan air dan
efisiensi rotary dryer pada kondisi operasi yang berbeda-beda?
2. Bagaimana membuat material balance dan heat balance?

I.3 Tujuan Percobaan

I-1
BAB I PENDAHULUAN

I-2
Tujuan percobaan rotary dryer adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari performance rotary dryer berdasarkan perubahan kandungan air dan
efisiensi rotary dryer pada kondisi operasi yang berbeda-beda.
2. Membuat material balance dan heat balance.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia II


II Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS

Anda mungkin juga menyukai