Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jln.Jend.Gatot Subroto Kav 51 Lt.6A Telp(021)52961311,Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,

Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012
tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia, maka Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.
164/LATTAS/XI/2009 tentang Pedoman Penyusunan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi sudah tidak
sesuai sehingga perlu disempurnakan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal tentang Pedoman Penyusunan Modul
Pelatihan Berbasis Kompetensi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang


Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);

3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang


Kerangka Kualifikasi Nasionan Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2013
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
378);

2
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 338);

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 364.);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN


PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI.

KESATU : Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis


Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Keputusan Direktur Jenderal ini.

KEDUA : Modul Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KESATU terdiri atas Buku Informasi, Buku Kerja, dan
Buku Penilaian sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan Direktur Jenderal ini.

KETIGA : Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis


Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan acuan bagi pihak yang terkait dalam
penyusunan modul pelatihan berbasis kompetensi.

KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal ini,


maka Keputusann Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas Nomor KEP.164/Lattas/XI/2009 tentang
Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2013

3
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013

TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma sistem pelatihan dari konvensional kepada Sistem


Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training) berimplikasi
terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan.
Salah satu aspek yang perlu dimodifikasi dan diadaptasikan dengan sistem
pelatihan tersebut adalah modul pelatihan.
Modul pelatihan merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu
berdasarkan program yang mengacu kepada standar kompetensi kerja.
Modul pelatihan yang berorientasi pada sistem Pelatihan Berbasis
Kompetensi (PBK) diformulasikan menjadi tiga buku; yaitu Buku Informasi,
Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya sebagai referensi bagi peserta pelatihan
dan instruktur/pengajar.
Secara substansial dengan ditetapkannya pedoman penyusunan modul
PBK, maka aspek-aspek yang perlu diketahui dan dilakukan oleh peserta
pelatihan berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
serta ukuran pencapaian kompetensi sesuai dengan standar terdistribusi
dalam satu modul.
Dengan tersedianya modul di suatu lembaga pelatihan yang berorientasi
kepada PBK akan lebih memacu dan mendorong proses penyiapan dan
penyediaan tenaga kerja kompeten melalui pelatihan dan siap untuk
berkompetisi di pasar kerja.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan
Tujuan disusunnya pedoman penyusunan modul PBK adalah untuk
dijadikan sebagai acuan bagi pihak yang terkait dalam penyusunan
modul PBK sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang dipersyaratkan.

2. Sasaran
Sasaran disusunnya pedoman penyusunan modul PBK adalah
tersedianya pedoman penyusunan modul PBK bagi lembaga pelatihan
dari setiap sektor atau bidang dalam menyusun modul PBK yang sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan pasar kerja yang mengacu pada
standar kompetensi
4
C. Pengertian

Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Lembaga Pelatihan Kerja yang selanjutnya disingkat LPK, adalah


instansi pemerintah, badan hukum, atau perorangan yang memenuhi
persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.

2. Program Pelatihan Kerja adalah keseluruhan isi pelatihan yang tersusun


secara sistematis dan memuat tentang kompetensi kerja yang akan
dicapai, materi pelatihan teori dan praktik, jangka waktu pelatihan,
metode dan sarana pelatihan, persyaratan peserta dan tenaga
kepelatihan serta evaluasi dan penetapan kelulusan peserta pelatihan.

3. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang


mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan standar yang ditetapkan.

4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya


disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Modul Pelatihan adalah uraian materi pelatihan yang disusun


berdasarkan unit kompetensi yang terdiri dari buku informasi, buku
kerja, dan buku penilaian.

6. Buku Informasi adalah referensi yang berisi informasi tentang


pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang berkaitan dengan unit
kompetensi yang akan dipelajari.

7. Buku Kerja adalah panduan yang digunakan peserta untuk melakukan


pekerjaan, baik teori maupun praktik yang berkaitan dengan unit
kompetensi yang akan dikerjakan dan sekaligus merupakan media
penilaian untuk memantau kemajuan kompetensi peserta dalam proses
pembelajaran sebagai penilaian formatif.

8. Buku Penilaian adalah panduan penilaian yang digunakan oleh pelatih


untuk menilai penguasaan teori, kemampuan kerja/praktik dan sikap
kerja peserta pelatihan pada akhir pelatihan sebagai penilaian sumatif
guna menentukan peserta tersebut kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi tersebut.

9. Proses berpikir deduktif adalah suatu proses berpikir untuk menarik


kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

5
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN MODUL
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Penyusunan modul PBK merupakan proses menyusun substansi atau materi


pelatihan secara sistematis sehingga siap dipelajari dan dipraktikkan oleh
peserta pelatihan untuk mencapai unit kompetensi tertentu.

A. Penyusun
Kriteria penyusun harus memiliki kompetensi di bidang penyusunan
modul.

B. Tahapan Penyusunan Modul PBK


Tahapan penyusunan modul PBK dilakukan melalui 8 (delapan) tahapan
yaitu:
1. Persiapan
a. Menyiapkan SKKNI atau standar kompetensi yang akan dibuat
modulnya.
b. Menyiapkan referensi terkait yang akan dibuat anatara lain;
1) Pedoman penyusunan modul;
2) Regulasi terkait;
3) Buku atau referensi terkait;
4) Manual book terkait;
5) Website terkait.

2. Penyusunan draft modul PBK


Penyusunan draft modul merupakan proses penyusunan dan
pengorganisasian materi/substansi pelatihan dari suatu kompetensi
menjadi satu kesatuan yang sistematis, dengan proses sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi standar kompetensi dimulai dari judul sampai
dengan aspek kritis,
b. Menelaah standar kompetensi dari judul sampai dengan aspek kritis,
c. Hasil telaahan digunakan sebagai acuan untuk menyusun modul ,
d. Memastikan kesesuaian antara elemen kompetensi, KUK dengan IUK
dan materi pelatihan,
e. Menuangkan kedalam format modul (buku informsi, buku kerja dan
buku penilaian)

3. Pembahasan draft modul PBK


Pembahasan draft modul merupakan kegiatan penyempurnaan draft
modul dengan menerima masukan dari aspek substantif materi
pelatihan dan dengan melibatkan stakeholder terkait khususnya
industri/pihak pengguna.

4. Penyempurnaan modul PBK


Hasil pembahasan draft modul dengan pihak terkait disempurnakan
sesuai dengan masukan, saran dan regulasi teknis lainnya.

5. Verifikasi
Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa modul yang disusun
telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

6
6. Validasi Materi Modul Pelatihan
Validasi dilakukan melalui uji coba di lembaga pelatihan untuk
mengetahui pencapaian luaran pelatihan dengan standar kompetensi
(unit kompetensi) untuk perbaikan/penyempurnaan.

7. Penetapan Modul Pelatihan


Penetapan modul PBK dilakukan oleh institusi yang bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan PBK sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Ditingkat pusat dilakukan oleh Direktur Standardisasi Kompetensi dan
Program Pelatihan, ditingkat Prov/Kab/Kota dilakukan oleh kepala
bidang yang membidangi pelatihan dan ditingkat Balai/Lembaga
Pelatihan oleh Pimpinan/kepala Balai/Lembaga Pelatihan.

8. Revisi Modul
Revisi modul pelatihan dilakukan karena :
a. Adanya perubahan/revisi standar kompetensi
b. Kebutuhan pengguna
Prosesnya sebagaimana pada uraian di atas .

C. Tata Penulisan Modul


1. Jenis huruf Tahoma, ukuran huruf 12 untuk uraian materi, kecuali
ukuran dalam tabel dan gambar disesuaikan dengan ketentuan paling
kecil ukuran 8, ukuran tulisan di cover 20 kecuali ukuran tulisan
intansi/lembaga baris pertama 12, baris kedua 13, dan baris ketiga 12.
2. Ukuran kertas A4
3. Page set up: atas 2,29 cm, bawah 1,27 cm, kiri 2,54 cm, dan kanan 1,78
cm
4. Dibuat garis sebagai batas halaman atau page border
5. Sistem penomoran ditulis sebagai berikut:
a. Judul Bab ditulis angka Romawi seperti I, II, dst.
b. Judul uraian materi ditulis angka Arab diakhiri tanda baca titik (.)
seperti 1. -, 2. -, dst.
c. Sub-judul ditulis huruf kecil diakhiri tanda baca titik (.) seperti a. -,
b. -, dst.
d. Sub-subjudul ditulis angka Arab kurung tutup sepert 1) -, 2) -, dst.
e. Sub-sub-subjudul ditulis huruf kecil kurung tutup sepert a) -, b) -,
dst.
f. Rincian sub-sub-subjudul ditulis angka Arab dalam kurung seperti
(1) -, (2)
g. Apabila masih ada uraian rincian lagi, maka ditulis huruf kecil
dalam kurung sepert (a) -, (b) -, dst.
h. Apabila masih ada uraian rincian lagi, maka ditulis dengan bullet
seperti -, -, dst.
i. Apabila masih ada uraian rincian lagi, maka ditulis dengan tanda
dash seperti - .., - .., dst.

Catatan : Kecuali sistem penomoran yang ada dalam gambar, skema,


kotak, dan lain-lain tidak harus mengikuti sistem penomoran tersebut
di atas, misalnya seperti menulis unit kompetensi yang disalin dari
SKKNI atau SKK lainnya, karena harus ditulis sama dengan aslinya,
tidak boleh ada perubahan, maka penulisan unit kompetensi tersebut
dimasukkan dalam kotak. Dengan demikian, sistem penomorannya
tidak harus mengikuti sistem penomoran penulisan modul.

7
6. Judul bab ditulis huruf besar semua, judul uraian materi, subjudul,
sub-subjudul ditulis huruf besar setiap awal kata kecuali kata depan
(seperti di-, ke-, dari-), kata sambung (seperti yang, dan, dengan, dsb.)
dan kata-kata tersebut ditebali atau di-bold.

7. Isi tulisan dalam header :


a. Dibuat dua kolom
b. Kolom satu berisi:
1) Tulisan Modul PBK
2) Kategori/golongan pokok/golongan berdasarkan KBLI
c. Kolom dua berisi:
3) Tulisan Kode Modul
4) Kode unit kompetensi yang sedang ditulis modulnya.

8. Isi tulisan dalam footer:


a. Dibuat dua kolom
b. Kolom satu berisi:
1) Tulisan Judul: .... diisi judul unit kompetensi yang sedang
ditulis modulnya.
2) Tulisan Buku Informasi dan versi ..... diisi tahun penulisan
modul.
c. Kolom dua berisi:
1) Tulisan Halaman ... dari .... diisi angka halaman.

9. Jarak baris penulisan uraian materi 1,5

10. Gambar ilustrasi sebagai pelengkap uraian harus jelas dibaca/dilihat.

11. Pencantuman gambar/tabel diawali tulisan sebagai judul gambar/tabel


dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Judul gambar/tabel ditulis di atas gambar/tabel
b. Tulisan gambar/tabel dan judul gambar/tabel ditulis dua baris.

BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Modul pelatihan merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat


digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu
bardasarkan program PBK yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI).
Modul pelatihan berorientasi pada pelatihan berbasis kompetensi (competency
based training) yang diformulasikan menjadi tiga buku, yaitu Buku Informasi,
Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dalam penggunaanya sebagai referensi media pembelajaran bagi peserta
pelatihan.

SISTEMATIKA PENULISAN MODUL PELATIHAN

COVER
Berisi:
1. Logo instansi/lembaga penyusun modul
2. Tulisan: MODUL, PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

8
3. Judul dan kode unit kompetensi
4. Gambar terkait dengan substansi unit kompetensi
5. Tulisan identitas instansi/lembaga
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN
LAMPIRAN
1. Buku Informasi
2. Buku Kerja
3. Buku Penilaian

SISTEMATIKA PENULISAN BUKU INFORMASI

COVER
Berisi:
1. logo instansi/lembaga penyusun modul
2. tulisan: BUKU INFORMASI
3. Judul dan kode unit kompetensi
4. identitas instansi/lembaga penyusun modul
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB II ELEMEN KOMPETENSI 1
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam EK 1
1. Judul Pengetahuan KUK 1 (judul materi mengambil dari kolom
pengetahuan di silabus)
2. Judul Pengetahuan KUK 2 (judul materi mengambil dari kolom
pengetahuan di silabus)
3. Judul Pengetahuan KUK dst.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam EK 1
1. (diambil dari kolom keterampilan di silabus)
2. .......................................................................
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam EK 1
1. (diambil dari kolom sikap kerja di silabus)
2. .......................................................................
BAB II ELEMEN KOMPETENSI 2
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam EK 2
1. Judul Pengetahuan KUK 1(judul materi mengambil dari kolom
pengetahuan di silabus)
2. Judul Pengetahuan KUK 2
3. Judul Pengetahuan KUK dst.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam EK 2
1. (diambil dari kolom keterampilan di silabus)
2. ......................................................................
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam EK 1
1. (diambil dari kolom sikap kerja di silabus)
2. ......................................................................

9
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. .......................................
2. .......................................
B. Buku Referensi
1. .......................................
2. .......................................
C. Majalah/Buletin
1. .......................................
2. .......................................
D. Referensi Lainnya
1. .......................................
2. .......................................

DAFTAR ALAT DAN BAHAN


A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan

DAFTAR NAMA PENYUSUN

SISTEMATIKA PENULISAN BUKU KERJA

COVER
Berisi:
1. logo instansi/lembaga penyusun modul
2. tulisan: BUKU KERJA
3. Judul dan kode unit kompetensi
4. identitas instansi/lembaga penyusun modul
DAFTAR ISI

BAB I ELEMEN KOMPETENSI 1


A. Tugas Teori
1. Buku Kerja digunakan sebagai media penilaian formatif, yaitu
media untuk memantau kemajuan kompetensi yang dimiliki
peserta latihan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
materi penilaian teori lebih tepat menggunakan bentuk essay
tertutup yang sifatnya untuk menggali kemampuan peserta.
2. Materi penilaian mengacu pada Buku Informasi dan Indikator
Unjuk Kerja
3. Dilengkapi dengan Lembar Penilaian Teori (lihat Lampiran II)
B. Tugas Praktik
Susunan tugas praktik ditulis sebagai berikut:
1. Nama tugas
2. Waktu penyelesaian tugas
3. Tujuan pelatihan
4. Daftar alat dan bahan yang diperlukan
5. Indikator unjuk kerja
6. Keselamatan dan kesehatan kerja
7. Standar kinerja
8. Instruksi kerja
9. Daftar cek unjuk kerja tugas
C. Pengamatan Sikap Kerja

10
BAB II ELEMEN KOMPETENSI 2
A. Tugas Teori
........... dst.
B. Tugas Praktik
........... dst.
C. Pengamatan Sikap Kerja
........... dst.

SISTEMATIKA PENULISAN BUKU PENILAIAN

COVER
Berisi:
1. logo instansi/lembaga penyusun modul
2. tulisan: BUKU PENILAIAN
3. Judul dan kode unit kompetensi
4. identitas instansi/lembaga penyusun modul
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan
Menuliskan apa tujuannya Buku Penilaian dibuat (digunakan
untuk apa)
B. Metode Penilaian
Menuliskan metode penilian yang digunakan dalam Buku Penilian
berdasarkan PBK.
BAB II UNIT KOMPETENSI
A. Lembar Penilaian Teori
1. Materi penilaian satu unit kompetensi merupakan
penilaian sumatif yang hasilnya digunakan untuk
menentukan/menyatakan peserta latih kompeten atau
belum kompeten. Oleh sebab itu, materi penilaian dibuat
dengan menggunakan bentuk Obyektif untuk
menghindari subyektivitas penilai.
2. Materi penilaian dibuat dengan mengikuti kaidah
penyusunan materi penilaian.
3. Materi penilaian dalam bentuk essay tertutup manakala
materi pelatihan tidak bisa lagi dikonstruksi dalam
bentuk obyektif.
4. Susunan materi penilaian teori sbb.:
a. Judul materi penilaian
b. Petunjuk umum
c. Materi penilaian (soal-soal)
d. Cek lis penilaian teori/pengetahuan.
B. Lembar Penilaian Praktik
1. Penilaian praktik disusun untuk satu unit kompetensi
2. Susunan materi penilaian praktik sbb.:
a. Waktu penilaian
b. Daftar alat dan bahan yang diperlukan
c. Indikator unjuk kerja
d. Standar kinerja
e. Instruksi Kerja
f. Daftar cek lis aktivitas praktik

11
C. Lembar Penilaian Sikap Kerja
1. Daftar penilaian sikap disusun setiap sikap dalam KUK
2. Format lihat lampiran II

BAB IV
PENUTUP

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan salah satu media


pembelajaran yang dikembangkan untuk mendukung proses pelatihan
yang mengacu pada standar kompetensi. Dengan ditetapkannya pedoman
penyusunan modul ini diharapkan lembaga pelatihan dapat menyusun
dan mengembangkan sesuai dengan tuntutan industri dan kebutuhan
pasar kerja.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2013

12
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS


KOMPETENSI

MODUL PELATIHAN:
1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2013

13

Anda mungkin juga menyukai