Anda di halaman 1dari 22

DETEKSI DINI PERILAKU TIDAK SEHAT, PREVALENSI DAN

PENERIMAAN PENGOBATAN ANTIVIRAL UNTUK ORANG DEWASA


HEPATITIS B DAN PEMBAWA C
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pencernaan I

Dosen Pengampu : Anis Murniati, M. Biomed

Disusun Oleh :

Kelompok IV

1. Leiyin Ekawati ( A2R150 )


2. Leonidas Anan R. ( A2R150 )
3. Malyndia K. ( A2R150 )
4. M. Alfian C. ( A2R150 )
5. Nabilla Mayasari ( A2R15079 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUTAMA ABDI HUSADA

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp. / Fax (0355) 322738 Tulungagung 66224

Tahun Ajaran 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini. Makalah ini kami
buat dalam memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pencernaan I. Makalah ini kami buat untuk
membantu memahami tentang Deteksi dini perilaku tidak sehat, prevalensi dan penerimaan
pengobatan antiviral untuk orang dewasa hepatitis B dan pembawa C.

Dengan adanya makalah ini, para pembaca diharapkan mampu mengembangkan dan
menambah pengetahuan mereka disamping adanya buku buku referensi dan makalah yang lain,
makalah ini bukan suatu hasil yang sempurna, dengan adanya waktu - waktu yang akan datang
diperlukan proses perbaikan dan penyempurnaan.

Apabila Makalah ini terdapat kekurangan - kekurangan, maka kami sebagai penyusun
makalah ini mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi semua pembaca. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk pembelajaran berikutnya.

Terima kasih.

Tulungagung, 20 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................... 7
C. Tujuan ................................................................................. 7
D. Manfaat ............................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN TEORI

A. Definisi ................................................ 11
B. Etiologi................................................................................. 11
C. Klasifikasi............................................................................ 14
D. Gambaran Klinis ................................................................. 17
E. Patofisiologi ........................................................................ 17
F. Pemeriksaan Diagnostik....................................................... 20
G. Penatalaksanaan................................................................... 20
H. Komplikasi........................................................................... 20

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Isi Jurnal............................................................................... 23
B. Gagasan Pembaca ............................................................... 24

BAB 4 PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 44
B. Saran..................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 50

LAMPIRAN ............................................................................................... 50
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker hati adalah salah satu kanker paling umum di seluruh dunia, terutama di
Asia Tengah dan Timur. Penyebab utama sirosis hati, gagal hati, dan karsinoma
hepatoseluler (HCC) adalah infeksi virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV).
Hepatitis adalah radang hati, paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Mekanisme di
mana infeksi virus hepatitis mengarah ke kanker hati mungkin melibatkan peradangan
kronis terkait infeksi.
Secara global, infeksi HBV dan HCV dan sekuele mereka tetap merupakan
masalah kesehatan utama, yang terkait dengan 1,45 juta kematian per tahun. Di Taiwan,
sirosis hati dan HCC adalah penyebab kematian yang paling umum, terhitung 34,9
kematian per 100.000 orang. Selain itu, HBV dan HCV bersifat endemik, dengan tingkat
prevalensi masing-masing 15-20 dan 2-3%, di antara populasi orang dewasa secara
umum. Diperkirakan 2,5-3,0 juta orang adalah pembawa HBV, dan hampir 90% pasien
HCC terinfeksi HBV atau HCV. Selanjutnya, 60-90% pembawa beresiko sirosis hati dan
HCC. Di Taiwan, infeksi HCV dikaitkan secara bermakna dengan disparitas kesehatan
dan orang lanjut usia di daerah tertinggal.
Infeksi HBV terjadi terutama pada masa kanak-kanak, dan penyebaran ibu-ke-
bayi untuk sebagian besar kasus dengan infeksi kronis. Sebagian besar infeksi HCV
ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang
tidak disterilkan, seperti peralatan obat suntik, pisau cukur, atau jarum tato. Untungnya,
Taiwan meluncurkan program vaksinasi HBV universal pada tahun 1984, di mana tiga
dosis vaksin HBV diberikan kepada semua bayi mulai dari minggu pertama kehidupan.
Studi jangka panjang telah menunjukkan bahwa 20 tahun setelah program vaksinasi HBV
massal diimplementasikan, kejadian infeksi HBV secara signifikan menurun menjadi
0,6% pada orang dewasa muda. Selain itu, pengobatan antiviral untuk HBV dan HCV
pada operator dewasa, seperti interferon dikombinasikan dengan ribavirin, baru-baru ini
dilaporkan berhasil menyembuhkan. Namun, banyak orang masih mendapat perawatan
yang tidak memadai, terutama penyandang cacat yang tinggal di daerah pedesaan.
Di Taiwan, lebih dari satu juta orang ditetapkan sebagai penyandang cacat oleh
pemerintah pada tahun 2012. Lima cacat teratas adalah cacat fisik, kehilangan organ vital,
gangguan pendengaran, cacat intelektual, dan kombinasi kecacatan. Orang-orang
penyandang cacat memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk, kurang pendidikan, kurang
partisipasi ekonomi, dan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi daripada orang-orang tanpa
cacat. Oleh karena itu, kecacatan telah menjadi isu hak asasi manusia di Taiwan; potensi
penghematan perawatan kesehatan akibat intervensi dini dan upaya pencegahan juga
baru-baru ini telah diakui.
Disfungsi hati, seperti kadar serum glutamat-piruvat transaminase abnormal
(SGPT), dan HCC telah dikaitkan tidak hanya dengan infeksi HBV atau HCV tetapi juga
dengan merokok, minum alkohol, dan obesitas. Selain itu, obesitas adalah masalah
kesehatan yang semakin penting pada orang cacat. Oleh karena itu, penurunan berat
badan bisa membalikkan beban fungsi hati. Strategi penurunan berat badan termasuk
menerapkan diet yang lebih sehat (misalnya 3 porsi sayuran dan 2 porsi buah setiap hari),
minum banyak air (misalnya 1500 mL / hari), dan berolahraga (misalnya 30 menit / hari,
3 kali per minggu).
Beberapa tindakan telah diterapkan untuk meningkatkan kebijakan pencegahan
kanker di antara pembawa HBV atau HCV di daerah tertinggal. Selain itu, hanya sedikit
penelitian yang meneliti prevalensi dan hubungan dengan perilaku tidak sehat, status
kesehatan, dan penerimaan pengobatan yang memadai di antara pembawa HBV atau
HCV penyandang cacat. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki prevalensi dan hubungan
antara perilaku tidak sehat dan faktor penentu fungsi hati di antara pembawa HBV / HCV
penyandang cacat.

B. Rumusan Masalah
Tingkat prevalensi infeksi HBV atau HCV, perilaku tidak sehat dan penerimaan
pengobatan yang memadai pada orang dewasa cacat belum dijelaskan.

C. Tujuan
Untuk menguji prevalensi pembawa HBV atau HCV, menerima pengobatan
antiviral, dan deteksi dini perilaku tidak sehat pada orang dewasa cacat di Taiwan.
D. Manfaat
Untuk membantu para peserta dan perawat lebih memahami hubungan antara
faktor risiko spesifik dan kesehatan hati dan dapat mendorong pembawa HBV dan HCV
menjalani pemeriksaan fisik tahunan dan mendapat perawatan yang memadai, seperti
yang dicakup oleh asuransi kesehatan nasional.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Hepatitisadalahpenyakitperadanganhatiyangdapatdisebabkanolehberbagai
kausa,termasukinfeksivirusataupajanakebahanbahantoksik.Padahepatitisvirus,
Peradanganhatiyangberkepanjanganatauberulang,yangbiasanyaberkaitandengan
alkoholismekronik,dapatmenyebabkabsirosis,suatukeadaanberupapenggantian
hepatosityangrusaksecarapermanenolehjaringanikat.Jaringanhatimemiliki
kemampuanmengalamiregenerasi,dandalamkeadaannormalmengalamipertukaransel
yangbertahap.Apabilasebagianjaringanhatirusak,jaringanyangrusaktersebutdapat
digantimelaluipeningkatankecepatanpembelahanselselyangsehat.Tampaknya
terdapatsuatufaktordalamdarahyangbertanggungjawabmengaturproliferasiselhati,
walaupunsifatdanmekanismefactorpengaturinimasihmerupakanmisteri.Namun,
seberapacepathepatositdapatdigantimemilikibatas.Selainhepatosit,diantaralempeng
lempenghatijugaditemukanbeberapafibroblast(seljaringanikat)yangmembentuk
jaringanpenunjangbagihati.Bilahatiberulangulangterpajankebahanbahantoksik,
misalnyaalcohol,sedemikianseringnya,sehinggahepatositbarutidakdapatberegenerasi
cukupcepatuntukmenggantiselselyangrusak,fibroblastyangkuatakan
memanfaatkansituasidanmelakukanproliferasiberlebihan.Tambahanjaringanikatini
menyebabkanruanguntukpertumbuhankembalihepatositberkurang.
Istilah"Hepatitis"dipakaiuntuksemuajenisperadanganpadahati(liver).
Penyebabnyadapatberbagaimacam,mulaidarivirussampaidenganobatobatan,
termasukobattradisional.Virushepatitisjugaadabeberapajenis,hepatitisA,hepatitisB,
C,D,E,FdanG.Manifestasipenyakithepatitisakibatvirusbisaakut(hepatitisA)
dapatpulahepatitiskronik(hepatitisB,C)danadapulayangkemudianmenjadikanker
hati(hepatitisBdanC).hepatitisyangbiasanyadisebabkanolehobatobatan,alkohol
(hepatitisalkoholik),danobesitassertagangguanmetabolismeyangmenimbulkan
nonalkoholiksteatohepatitis(NASH)disebutHepatitisNonvirus.
B. ETIOLOGI
1. VirushepatitisA,B,C,D,EdanGyangmasingmasingmenyebabkantipe
hepatitisyangberbeda.
2. Alkohol
3. KeracunanObatobatan

C. KLASIFIKASI
1. VirusHepatitisyangDitularkansecaraParenteraldanSeksual
HepatitisB
HepatitisBadalahvirusyangseringdipelajarikarenadapatdiuji,
prevalensidaripenyakit.Morbiditasdanmortalitasberhubungandengan
penyakit.
HepatitisC
Sampaisaatini,hepatitisNonA,NonBmenunjukangambaran
virushepatitisyangbukanhepatitisA,Batauagenspenyebablain.
BanyakdarihepatitisNonA,NonBditularkanmelaluiparenteral.Hal
inisebelumnyatidakdiketahuidanvirusinijugatidakdiketahuidan
sekarangteridentifikasidandisebuthepatitisC.
HepatitisD
HepatitisDadalahvirusyangbergantungpadavirushepatitisB
yanglebihkompleksuntukbertahan.HepatitisDhanyamerupakanrisiko
untukmerekayangmempunyaiantigenpermukaanhepatitisBpositif
2. VirushepatitisyangDitularkanmelaluiRuteFekalOral

HepatitisA
HepatitisAadalahvirusyanghampirselaluditularkanmelaluirute
fekaloral.Virusinimenimbulkanhepatitisakuttanpakeadaankronik
ataumenetapsepertiyangditunjukanolehvirushepatitisdarah.

HepatitisE
HepatitisEadalahinfeksivirusyangmenyebarmelalui
kontaminasimakanandanairmelaluijalurfekaloral.Sampaidengan
saatini,infeksidisebutdenganhepatitisentericNonANonB.

D. GAMBARAN KLINIS
Gambaranklinishepatitisvirusdapatberkisardariasimtomatiksampaipenyakit
mencolok,kegagalanhatidankematian.Terdapattigastadiumpadasemuajenis
hepatitis:stadiumprodromal,stadiumikterus,danperiodekovalensasi(pemulihan).
1. Stadiumprodromal,disebutperiodepraikterus,dimulaisetelahperiodemasa
tunasvirusselesaidanpasienmulaimemperlhatkantandatandapenyakit.
Stadiuminidisebutpraikteruskarenaikterusbelummuncul.Individuakansangat
infeksiuspadastadiumini.Antibodyterhadapvirusbiasanyabelumdijumpai.
Stadiuminiberlangsung12mingguditandaioleh:
Maleseumum
Rasalelah
Gejalagejalainfeksisalurannapasatas
Mialgia(nyeriotot)
Keenggananterhadapsebagianbesarmakanan
2. Stadiumikterusadalahstadiumkeduahepatitisvirus,dandapatberlangsung23
mingguataulebih.Padasebagianbesarorang,stadiuminiditandaioleh,seperti
diisyaratkanolehnamanya,timbulnyaikterus.Manifestasilainadalah:
Memburuknyasemuagejalayangadapadastadiumprodormal
Pembesarandannyerihati
Splenimogali
Mungkingatal(pruritus)dikulit
3. Stadiumpemulihandalahstadiumketigahepatitisvirusdanbiasanyatimbul
dalam4bulanuntukhepatitisBdanCdandalan23bulanuntukhepatitisA.
Selamaperiodeini:
Gejalagejalamereda,termasukicterus
Nafsumakanpulih

E. PATOFISIOLOGI
Virushepatitisyangmenyeranghatimenyebabkanperadangandaninfiltratpada
hepatocytesolehselmononukleous.Prosesinimenyebabkandegrenerasidannekrosissel
perenchynhati.
Responperadanganmenyebabkanpembekakandalammemblokirsistemdrainage
hati,sehinggaterjadidestruksipadaselhati.Keadaaninimenjadistatisempedu(biliary)
danempedutidakdapatdiekresikankedalamkantongempedubahkankedalamusus,
sehinggameningkatdalamdarahsebagaihiperbilirubinemia,dalamurinesebagai
urobilinogendankulithapatocelulerjaundice.
Hepatitisterjadidariyangasimptomatiksamapidengantimbunyasakitdengan
gejalaringan.Selhatimengalamiregenerasisecarakomplitdalam2sampai3bulanlebih
gawatbiladengannekrosishatidanbahkankematian.Hepattisdengansubakutdan
kronikdapatpermanendanterjadinyagangguanpadafungsihati.Individuyangdengan
kronikakansebagaikarierpenyakitdanresikoberkembangbiakmenjadipenyakitkronik
hatiataukankerhati.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Tesfungsihati:abnormal(410kalidarinormal).Catatan:merupakanbatasan
nilaiuntukmembedakanhepatitisvirusdengannonvirus
2. AST(SGOT)atauALT(SGPT):awalnyameningkat.Dapatmeningkatsatu
sampaiduaminggusebelumikterikkemudiantampakmenurun
3. Darahlengkap:SDMmenurunsehubungandenganpenurunanhidupSDM
(gangguanenzimhatiataumengakibatkanperdarahan)
4. Leucopenia:trombositopeniamungkinada(splenomegali)
5. Diferensialdarahlengkap:lekositosis,monositosis,limfositatipikal,dansel
plasma
6. Alkalifosfatase:agakmeningkat(kecualiadakolestasisberat)
7. Fesses:warnatanakliat,steatorea(penurunanfungsihati)
8. Albuminserum:menurun
9. Guladarah:hiperglikemiatransien/hipoglikemia(gangguanfusngsihati)
10. AntiHAVIGM:PositifpadatipeA
11. HBSAg:dapatpositif(tipeB)ataunegative(tipeA).catatan:merupakan
diagnosticsebelumterjadigejalakinik
12. Massaprotrombin:mungkinmemanjang(disfungsihati)
13. Bilirubinserum:diatas2,5mg/100mm(biladiatas200mg/mm,prognosisburuk
mungkinberhubungandenganpeningkatannekrosisseluler)
14. TeseksresiBSP:kadardarahmeningkat
15. Biopsihati:menentukandiagnosisdanluasnyanekrosis
16. Scanhati:membantudalamperkiraanberatnyaketrusakanparenkim
17. Urinalisa:peninggiankadarbilirubin;protein/hematuriadapatterjadi
G. PENATALAKSANAAN
Pengobatanhepatitisvirusterutamabersifatsuportifdanmencakup:
Istirahatsesuaikeperluan
Pendidikanmengenaimenghindaripemakaianalcoholatauobatlain
Pendidikanmengenaicarapenularankepadamitraseksualdananggotakeluarga
PemberianvaksinhepatitisA
VaksinasiterhadapHBV

H. KOMPLIKASI
Komplikasihepatitisadalahtimbulnyahepatitiskronikyangterjadiapabila
individuterusmemperlihatkangejaladanantigenvirusmenetapkanlebihdari6bulan.
Gambaranklinishepatitisaktifkronikataufulminanmungkinmencengkupgambaran
kegagalanhatidiatas,dengankematiantimbuldalam1minggusampaibeberapatahun
kemudian.
BAB 3
PEMBAHASAN

A. ISI JURNAL

Deteksi dini perilaku tidak sehat, prevalensi dan penerimaan pengobatan


antiviral untuk orang dewasa hepatitis B dan pembawa C.

Penelitian ini merupakan bagian dari program promosi kesehatan bagi penyandang
cacat penyandang cacat di masyarakat yang dipimpin oleh tim perawat yang bekerja
sama dengan rumah sakit swasta dan Biro Promosi Kesehatan di Kabupaten Chiayi,
Taiwan. Penelitian deskriptif cross-sectional ini bertujuan untuk mengeksplorasi
prevalensi pembawa HBV / HCV dan penerimaan pengobatan anti-virus di wilayah
pesisir barat daya. Di daerah ini, ada 37.629 orang penyandang cacat, berdasarkan
catatan pemerintah. Dari catatan ini, peserta dipilih dengan convenience sampling.
Kriteria inklusi adalah kemampuan untuk menyelesaikan kuesioner secara tertulis
atau dengan wawancara dalam bahasa Mandarin atau Taiwan dengan atau tanpa
bantuan atau melalui pengasuh, berjalan atau pindah ke rumah sakit setempat dengan
atau tanpa bantuan dari keluarga atau staf kelembagaan. , dan memberikan informed
consent tertulis sebelum pendaftaran belajar. Peserta yang tidak dapat menjawab
pertanyaan, yang menderita penyakit kronis atau kanker parah, atau yang menjalani
dialisis tidak disertakan.
Survei penyaringan kesehatan berbasis masyarakat dilakukan antara bulan Juli dan
Desember 2013, dan 1024 warga penyandang cacat berpartisipasi dalam proyek ini.
Dari informasi ini, kami menentukan tingkat prevalensi infeksi virus, penerimaan
pengobatan antiviral yang memadai, perilaku tidak sehat, dan faktor risiko yang
terkait dengan fungsi hati di antara pembawa HBV / HCV penyandang cacat.

Instruments and measurements


A. Karakteristik demografis meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan (tahun
pendidikan yang dicapai), status perkawinan, pekerjaan, pengaturan tempat tinggal,
dan klasifikasi kecacatan. Cacat diklasifikasikan menurut definisi pemerintah
(misalnya, cacat fisik, intelektual, dan banyak cacat) dan dikonfirmasi sebelum
wawancara dilakukan.
B. Perilaku tidak sehat dan penerimaan pengobatan anti-virus dinilai berdasarkan
rekomendasi ahli terkait dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan kebiasaan untuk
hati menggunakan delapan pertanyaan (1) "Apakah Anda secara teratur minum
alkohol?" Minum diklasifikasikan sebagai "tidak pernah "Jika peserta tidak pernah
mengkonsumsi alkohol," berhenti "jika peserta sebelumnya mengkonsumsi alkohol
tetapi sudah berhenti minum alkohol setidaknya 6 bulan, atau" saat ini "jika saat ini
peserta minum. (2) "Apakah Anda merokok?" Merokok diklasifikasikan sebagai
"tidak pernah" jika partisipan tidak pernah merokok, "berhenti" jika partisipan
sebelumnya merokok tapi sudah berhenti merokok minimal 6 bulan, atau "saat ini"
jika partisipan tersebut saat ini sedang merokok (3) Latihan teratur diklasifikasikan
sebagai "tidak teratur" jika peserta tidak menjawab atau kadang-kadang atau "biasa"
jika peserta biasanya berolahraga dengan durasi total atau kumulatif> 30 min per hari,
tiga kali per minggu, atau 150 menit per minggu. (4) "Seberapa sering Anda
mengkonsumsi setidaknya 1500 mL atau delapan cangkir air mangkuk setiap hari?"
Jawabannya diklasifikasikan sebagai "tidak mencukupi" jika peserta menjawab tidak
atau kadang-kadang dan "cukup" jika peserta menjawab biasanya atau selalu (5)
"Apakah Anda mengonsumsi 3 porsi sayuran setiap hari?" Jawabannya
diklasifikasikan sebagai "tidak mencukupi" jika peserta menjawab tidak atau kadang-
kadang dan "cukup" jika peserta biasanya mengkonsumsi setidaknya 3 porsi atau 1,5
porsi mangkuk sayuran per hari (6) "Apakah Anda makan 2 porsi buah setiap hari?"
Jawabannya diklasifikasikan sebagai "tidak mencukupi" jika peserta menjawab tidak
atau kadang-kadang dan "cukup" jika peserta biasanya mengkonsumsi setidaknya 2
porsi atau satu porsi mangkuk buah per hari (7) "Tahukah Anda bahwa Anda memiliki
infeksi virus yang disebut hepatitis?" Jika ya, maka peserta ditanyai (8) "Sudahkah
Anda menerima pengobatan hepatitis, seperti resep anti-virus dari dokter?"
C. Biomarker fisiologis diukur untuk fungsi hati, termasuk HBV, HCV, dan SGPT
(kisaran normal, <40 mU / mL) yang diukur oleh rumah sakit berkolaborasi selama
pemeriksaan fisik dan antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan antibodi anti-
HCV sebagai ditentukan dengan menggunakan enzyme-linked immunoassays;
glukosa darah puasa (kisaran normal, <110 mg / dL); Tekanan darah sistolik dan
diastolik (kisaran normal, <140/90 mmHg); dan indeks massa tubuh (BMI), yang
dihitung dengan berat (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi (m2). Semua referensi
standar berasal dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.

Prosedur dan pertimbangan etis


Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Dewan Peninjau Kelembagaan (Chang Gung
Memorial Hospital No 102-3331B). Informed consent tertulis diperoleh dari semua
peserta atau pengasuh mereka, setelah menjelaskan tujuan penelitian dan menjelaskan
bahwa pemeriksaan medis gratis akan diberikan. Surat pengantar yang mengundang
partisipasi dalam penelitian ini dikirim ke 18 perawat kesehatan masyarakat
kabupaten; surat ini menekankan bahwa tanggapan akan tetap dirahasiakan. Peserta
diijinkan untuk mengajukan pertanyaan dan mencari klarifikasi tentang penelitian
tersebut sebelum mereka setuju untuk berpartisipasi. Semua peserta diwawancarai
selama akhir pekan di sebuah auditorium sekolah setelah pengumpulan darah dan
pemeriksaan fisik oleh staf rumah sakit yang berkolaborasi. Untuk membantu
membangun lingkungan yang peduli, setiap peserta didampingi oleh seorang siswa
perawat senior dan sukarelawan masyarakat selama pemeriksaan kesehatan.

Analisis data
SPSS versi 20 (IBM Corp., Armonk, NY) digunakan untuk analisis data. Semua tes
dua sisi, dan nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Statistik Chi-square
untuk menguji persamaan proporsi atau tingkat digunakan untuk membandingkan
variabel demografis, biomarker fisiologis, dan perilaku tidak sehat antara individu
dengan atau tanpa infeksi HBV atau HCV. Regresi linier multivariat digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan fungsi hati yang dipilih berdasarkan
pembaur yang relevan setelah analisis univariat.

HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik demografis
Dari 1024 populasi masyarakat cacat yang memenuhi syarat, 177 tidak memenuhi
kriteria inklusi, menghasilkan 847 peserta untuk analisis data. Setelah mengecualikan
1 peserta yang gagal menyelesaikan pemeriksaan fisik dan 1 peserta yang memiliki
kuesioner tidak lengkap, analisis data akhir dilakukan dengan 845 peserta. Usia rata-
rata adalah 53,9 tahun (SD = 18,4; kisaran 20-96), dan mayoritas peserta adalah laki-
laki (n = 472, 55,8%). Hampir sepertiga dari peserta (n = 276, 32,6%) memiliki cacat
fisik, 27% (n = 227) memiliki cacat intelektual, dan sisanya (n = 342, 40,4%)
memiliki beberapa cacat. Hampir setengah (50,8%) tidak memiliki pendidikan di luar
sekolah menengah. Lebih dari dua pertiga peserta menganggur (n = 609), 49% sudah
menikah, dan lebih dari dua pertiga (78,9%) tinggal dengan keluarga mereka,
sementara sisanya tinggal dengan asisten perawatan kesehatan atau sendirian.
Prevalensi infeksi HBV dan HCV masing-masing adalah 12,9% (n = 109) dan 14,1%
(n = 119). Berdasarkan infeksi HBV, tidak ada perbedaan yang signifikan secara
statistik dalam jenis kelamin, klasifikasi kecacatan, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, dan pengaturan hidup; Namun, usia dan status perkawinan berbeda secara
signifikan. Berdasarkan infeksi HCV, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
pengaturan jenis kelamin dan kehidupan; Namun, pembawa HCV cenderung lebih tua
( 2 = 24,6, p <0,001) dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah ( 2 = 16,4,
p <0,001) daripada non-carrier.

2. Perilaku tidak sehat antara pembawa virus hepatitis B atau C


Dari total sampel, 77 (9,1%) dan 121 (14,3%) peserta adalah pengguna alkohol dan
perokok saat ini. Lebih dari separuh (53,5%, n = 452) melaporkan olah raga tidak
teratur, 66,7% (n = 563) melaporkan asupan air tidak mencukupi, 81% (n = 685)
melaporkan asupan buah tidak mencukupi, dan 67,5% (n = 570) melaporkan bahwa
tidak cukupnya sayuran asupan Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembawa
HBV / HCV dan non-carrier dalam perilaku terkait kesehatan (Tabel 2). Mengenai
pengetahuan tentang infeksi virus hepatitis, mayoritas pembawa HBV / HCV tidak
mengetahui jenis infeksi hepatitis dan belum menerima pengobatan anti-virus yang
memadai (p <0,001).

3. Biomarker fisiologis dan status kesehatan di antara pembawa hepatitis


Pembawa HCV cenderung memiliki kadar SGPT ( 2 = 53.72, p <0.001) dan sistolik
yang tidak normal ( 2 = 6,29, p <0,05). Mengingat status kesehatan pembawa HBV
dan HCV, 49,5 dan 58,7% kelebihan berat badan; 28,7 dan 44,9% memiliki tekanan
darah sistolik abnormal; dan 18,3 dan 26,9% memiliki glukosa darah puasa tinggi.

Setelah disesuaikan dengan variabel perancu potensial, infeksi HCV ( = 0,2, p


<0,001), infeksi HBV ( = 0,12, p = 0,001), kadar glukosa darah puasa tinggi ( =
0,11, p = 0,001), kelebihan berat badan ( = 0,1, p = 0,003), usia yang lebih tua ( =
-0,08, p = 0,027), dan minum alkohol saat ini ( = 0,08, p = 0,028) signifikan dalam
analisis regresi untuk fungsi hati yang meningkat.

Faktor yang terkait dengan peningkatan fungsi hati (SGPT)

Unstandardized
Variables Beta t value P 95 % CIa
B SE

Constant 19.85 1.67 11.89 <0.001 16.58~23.13

HCV (1=
15.28 2.59 0.20 5.90 <0.001 10.19~20.37
positive)

HBV (1=
9.30 2.68 0.12 3.47 0.001 4.04~14.56
positive)

Fasting
blood
glucose 7.26 2.24 0.11 3.25 0.001 2.87~11.65
(1>110
mg)

BMI (1=
overweig
5.71 1.89 0.10 3.02 0.003 2.00~9.42
ht/obesit
y)

Age (1>
4.40 1.98 0.08 2.22 0.027 8.29~0.51
65)

Alcohol
(1=
6.15 2.78 0.08 2.21 0.028 0.68~11.61
current
drinker)

Smoking 1.91 2.35 0.03 0.81 0.418 2.71~6.53


(1=
current
Unstandardized
Variables Beta t value P 95 % CIa
B SE

smoker)

B. GAGASAN PEMBACA / REVIEWER


Empat temuan utama mengenai kesehatan hati pada orang dewasa cacat HBV
atau pembawa HCV muncul dari penelitian ini. Pertama, prevalensi infeksi
HCV yang tinggi pada orang dewasa penyandang cacat, terutama pada orang
tua dan mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah. Kedua, hanya
sedikit orang yang menyadari adanya infeksi virus, dan sangat sedikit yang
menerima pengobatan antiviral, yang efektif dan berhasil menyembuhkan
infeksi. Ketiga, sebagian besar peserta penyandang cacat dengan atau tanpa
hepatitis melaporkan beberapa perilaku tidak sehat tertentu. Keempat, kadar
glukosa darah puasa yang tinggi, kelebihan berat badan, dan konsumsi alkohol
merupakan faktor risiko yang penting dan dapat dicegah, disamping infeksi
HBV / HCV dan usia yang lebih tua.
kemungkinan alasan tingkat infeksi HCV yang lebih tinggi pada orang dewasa
penyandang cacat yang tinggal di daerah pedesaan (14,1%) daripada
prevalensi nasional (2-3%) mencakup disparitas kesehatan yang diakibatkan
oleh keterbatasan sumber daya dan tenaga medis yang tidak memenuhi syarat
menggunakan bahan yang tidak disterilisasi, kurangnya pendidikan,
kemiskinan, buta huruf, dan kurangnya informasi tentang hepatitis terkait
virus. Meskipun saat ini tidak ada vaksin untuk HCV, bukti menunjukkan
dengan kuat bahwa beberapa obat antiviral efektif untuk memberantas seluruh
virus dan mengurangi kejadian kanker hati sebesar 78% dan sirosis hati
sebesar 47%. Untungnya, pengobatan antiviral, seperti interferon, lamivudine,
adefovir, dan ribavirin dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional Taiwan.
Oleh karena itu, strategi untuk meningkatkan kesadaran akan infeksi virus dan
memotivasi warga penyandang cacat untuk menerima dan menyelesaikan
keseluruhan program perawatan antiviral adalah masalah penting bagi dokter
dan penyedia layanan kesehatan primer.
Banyak peserta penyandang cacat memiliki perilaku tidak sehat, seperti
latihan yang tidak memadai dan asupan air, buah, dan nabati yang tidak
mencukupi. Selain itu, 9,1% dan 6,6% melaporkan konsumsi alkohol saat ini
dan sebelumnya. Meskipun kebiasaan ini tidak berkorelasi langsung dengan
status kesehatan, penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa latihan yang
tidak mencukupi, dan asupan air, buah, dan sayuran yang tidak memadai
terkait secara signifikan dengan obesitas / kelebihan berat badan dan HCC.
Lebih jauh lagi, kepatuhan terhadap diet Mediterania sangat merugikan risiko
HCC pada pembawa HBV dan / atau HCV kronis.
Faktor yang dapat dimodifikasi yang terkait secara bermakna dengan
peningkatan fungsi hati meliputi kadar glukosa darah puasa tinggi, kelebihan
berat badan, dan minum alkohol dalam model regresi akhir, disamping infeksi
HBV / HCV. Demikian pula, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
faktor gaya hidup yang penting, seperti konsumsi alkohol, diabetes, dan
obesitas, juga berkontribusi terhadap HCC, dan semakin banyak bukti yang
muncul bahwa obesitas adalah etiologi utama untuk fungsi hati abnormal di
kalangan generasi muda.
Mengingat keterbatasan yang terkait dengan cacat fisik, mental, atau banyak
di antara populasi rentan ini, masuknya modifikasi gaya hidup sehat untuk
orang-orang penyandang cacat yang tinggal di daerah pedesaan merupakan
strategi penting bagi penyedia layanan kesehatan primer. Selain itu, program
penguat vaksin HBV yang lebih nyaman dapat diberikan untuk orang muda
cacat yang antibodi HBV tidak lagi hadir setelah 3 dosis vaksinasi pada masa
bayi. Selanjutnya, akses terhadap perawatan antivirus pada periode 6-12 bulan
untuk pembawa NKT penyandang cacat merupakan strategi penting bagi
penyedia layanan kesehatan dan pemerintah kabupaten. Selain itu, penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dan memulai program promosi
kesehatan potensial yang mendorong pemantauan reguler (misalnya setiap 3-6
bulan) untuk diagnosis dini penyakit hati kronis, penerapan terapi yang tepat,
dan menghindari penggunaan alkohol dan merokok secara berlebihan untuk
masyarakat.
BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ada prevalensi tinggi infeksi HCV pada orang dewasa penyandang cacat; hanya
sedikit yang menerima pengobatan antiviral atau deteksi dini perilaku tidak sehat untuk
pencegahan kanker hati. Dokter dapat memberikan pendidikan kesehatan untuk
membantu para peserta dan perawat lebih memahami hubungan antara faktor risiko
spesifik dan kesehatan hati dan dapat mendorong pembawa HBV dan HCV menjalani
pemeriksaan fisik tahunan dan mendapat perawatan yang memadai, seperti yang dicakup
oleh asuransi kesehatan nasional.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kelompok menyadari masih minimnya bahan yang
kelompok gunakan untuk menyusun makalah ini. Untuk itu kelompok menyarankan
supaya ada pihak lain dapat membahas masalah ini lebih mendalam mengenai masalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-016-2844-0
https://www.academia.edu/18658316/MAKALAH_HEPATITIS
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai