Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Impedansi
Impedansi pada rangkaian listrik merupakan nilai resistif dari
komponen pasif resistor, induktor, dan/atau kapasitor yang diperhitungkan
ketika sumberdaya adalah tegangan bolak-balik (AC). Nilai impedansi
ditentukan oleh besaran resistansi (tidak dipengaruhi frekuensi) dan
reaktansi (dipengaruhi frekuensi). Sehingga, arus beban pada sebuah
rangkaian listrik kondisi gelombangnya dipengaruhi oleh nilai impedansi
tersebut sesuai hukum Ohm. Kondisi gelombang arus beban ini dapat
mendahului (beban kapasitif) atau tertinggal (beban induktif) atau satu fasa
(beban resistif) dengan tegangan sumber (John Bird, 2010).
+ -
1
= sin atau |V| = 0 ............................................ (2.1)
ZR = R atau |Z| = 0 ......................................................... (2.2)
= atau || = 0 ......................................................... (2.3)
2
- +
Gambar 2.4 Gelombang V(t) = Vm sin t dan I(t) = Im sin (t-90o) induktif
3
- +
Gambar 2.6. Gelombang V(t) = Vm sin t dan I(t) = Im sin (t+90 o) kapasitif
1.2 Daya
Daya listrik merupakan kemampuan potensi energi yang dapat
dimanfaatkan oleh beban. Dalam penyuplaian daya listrik, tegangan dijaga
konstan sehingga arus menjadi bervariasi sesuai dengan besar kecilnya
beban operasional. Gambar 2.7 memperlihat skema logis aliran daya (catu
tegangan) dan aliran arus dari sumber (kutub positif) melalui beban kembali
ke sumber (kutub negatif). Aliran arus merepresentasikan aliran daya setiap
detik pada tegangan konstan; dengan kapasitas daya listrik yang tetap.
4
Sebagai konsekuensi, daya listrik yang dimanfaatkan (energi dalam satuan
Wh = 3600 Joule) sebanding dengan besar kecilnya nilai beban.
Gambar 2.7. Skema Logis Korelasi Arus Beban Terhadap Aliran Daya
5
Gambar 2.8 Segitiga Daya
= 2 + 2 .......................................................................... (2.10)
= cos ............................................................................... (2.11)
= sin ............................................................................... (2.12)
= ................................................................................. (2.13)
Nilai sudut tersebut (cos) disebut sebagai faktor daya; dimana besar
sudut ini dipengaruhi jenis beban reaktansi (lebih induktif atau lebih
kapasitif). Sudut secara vektoris dimiliki impedansi beban, dimana
reaktansi induktif membuat nilai sudut berada di kuadran satu sedangkan
reaktansi kapasitif di kuadran empat.
6
Daya aktif (active power) adalah daya nyata yang dimanfaatkan
murni dipakai oleh beban resistif dalam melakukan kerja dengan satuan
Watt (W). Secara matematis, daya aktif serta arus beban dituliskan pada
persamaan (2.16) dan (2.17).
2.3.1. Komponen
7
Motor induksi memiliki dua komponen utama sebagaimana motor
listrik pada umumnya, yakni bagian belitan stator dan belitan rotor. Kesatu,
stator merupakan belitan medan yang mampu menginduksikan daya
elektromagnetik ke belitan rotor. Kedua, rotor merupakan belitan jangkar
yang dapat bergerak (putar) akibat adanya slip atau vektor elektromagnetik
yang berlawanan dengan sumbernya. Diantara stator dan rotor terdapat
celah udara sebagai jalan fluks induksi stator yang memotong kumparan
rotor. Celah udara ini diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan kerja
motor yang optimum. Celah udara yang terlalu besar mengakibatkan
efisiensi motor induksi menjadi rendah, sebaliknya apabila terlalu kecil
dapat menimbulkan rotor sulit berputar. Gambar 2.9. menampilkan
komponen motor induksi.
8
sudut antara reaktansi dengan impedansi motor inilah yang disebut sebagai
faktor daya.
2.3.3. Efisiensi
Motor induksi tersusun dari komponen berupa belitan yang dapat
menyebabkan beberapa rugi-rugi yakni tembaga, inti besi, dan mekanik.
Pada rugi-rugi tembaga besarnya sebanding dengan I2R, sehingga semakin
besar beban dan arus yang mengalir maka semakin tinggi nilainya. Faktor
yang mempengaruhi rugi-rugi inti besi adalah konstruksi dari sebuah motor.
Rugi-rugi mekanik disebabkan karena faktor mekanikal; termasuk gesekan
dan hambatan. Total dari seluruh rugi-rugi mengakibatkan daya yang
dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah motor menjadi semakin besar.
Secara matematis, efisiensi direpresentasikan sebagai rasio/perbandingan
antara daya output terhadap daya input sebuah motor (Secara matematis,
efisiensi motor dituliskan dalam Persamaan (2.20)).
= 100% ....................................................................... (2.20)
9
faktor daya, effisiensi, kecepatan rotor, dan kecepatan sinkron. Perubahan
arus beban memiliki korelasi linier dengan tingi-rendahnya beban. Dengan
kata lain, jika beban ditambah/diturunkan maka arus beban menjadi menjadi
lebih tinggi/rendah. Merujuk pada Gambar 2.10, efisiensi motor memiliki
kondisi optimal pada pembebanan 60%. Semakin besar kapasitas daya
motor, efisiensi optimal motor dicapai dengan pembebanan yang semakin
tinggi (>60%).
2.4. Kompresor
Kompresor merupakan mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan (memampatkan) fluida gas atau udara. Udara dihisap
oleh kompresor berasal dari atmosfir (1 atm) dan menghasilkan tekanan
sesuai dengan rasio kompresinya. Rasio kompresi merupakan perbandingan
tekanan output dengan tekanan input kompresor yang mencerminkan
kemampuan kerja alat tersebut.
Kompresor terbagi atas 2 jenis berdasarkan jenis kompresinya, yaitu
secara intermitten dan kontinu. Kompresi intermitten terjadi pada
kompresor possitive displacement sedangkan kompresi kontinu terjadi pada
kompresor dinamik dan ejector. Gambar 2.11. menunjukkan skema
pengelompokkan kompresor.
10
Gambar 2.11. Skema Klasifikasi Kompresor
(Sumber: Brown, Royce N.2005)
11
d. Berdasarkan cara pendingin: pendingin air, dan pendingin udara.
e. Berdasarkan transmisi penggerak: langsung, sabuk V, dan roda gigi.
f. Berdasarkan penempatannya: permanen (stationary), dan dapat dipindah
(portable).
g. Berdasarkan cara pelumasan: pelumasan minyak, dan tanpa minyak.
12
Gambar 2.12. Mekanisme Kerja Kompresor
2.4.2. Spesifikasi Teknis
Tabel 2.1 Spesifikasi Kompresor Atlas Copco
Weight Workplace
m min-max motor Workplace
Noise Level
working power Full
Frekuensi
pressure Feature
Type workplac
Volt
e
Hz V kg Kg
dB(A)
m3/h
psig
cfm
kW
bar
hp
l/s
13
dan menyuplai daya reaktif ke beban yang berfungsi untuk memperbaiki
nilai faktor daya dari sistem.
a
a
b b
a) b)
14
Vc (t)
() = (1 ) ............................................................. (2.21)
()
() = () = = ..................................................... (2.22)
= .................................................................................... (2.23)
Vc (t)
() = ( ) ................................................................. (2.24)
15
2.5.2. Produk Di Pasaran
Berdasarkan cara kerjanya, kapasitor bank terbagi menjadi dua cara
yakni fixed type dan automatic type. Kapasitor bank fixed type merupakan
kapasitor yang memberikan beban kapasitif yang tetap meskipun terdapat
perubahan pada beban. Sedangkan kapasitor automatic type, beban kapasitif
yang diberikan bervariasi sesuai dengan kondisi beban. Jenis ini dilengkapi
dengan power factor controller (pfc) yang mampu mengubah faktor daya
jaringan sesuai dengan terget yang ditentukan.
= 1 2 ........................................................................... (2.23)
= (tan 1 tan 2 ) ........................................................ (2.24)
16
= ............................................................................ (2.25)
2 2
17
Gambar 2.18 Global Compensation
(Sumber: Scheneider Electric, 2007)
b. Group Compensation
Dengan metoda ini, kapasitor bank dipasang di panel SDP (Sub
Distribution Panel). Cara ini sesuai diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang sampai ribuan KVA, karena jarak antara panel
MDP dan SDP cukup berjauhan. Gambar 2.19 memperlihatkan single
line pemasangan kapasitor bank secara group compensation.
c. Individual Compensation
Di metoda ini, kapasitor langsung dipasang pada masing-masing
beban, khususnya yang memiliki daya besar. Cara ini cukup efektif dan
lebih baik dari segi teknis; namun dibutuhkan ruang yang lebih luas serta
relatif lebih mahal dibanding dua metoda sebelumnya. Pada Gambar
2.20, diagram single line pemasangan kapasitor bank secara individual
compensation diilustrasikan.
18
Gambar 2.20. Individual Compensation
(Sumber: Scheneider Electric, 2007)
19
DAFTAR PUSTAKA
20
A. Kutipan Pertama
Sedangkan berdasarkan konstruksinya, kompresor diklasifikasikan menjadi
tujuh jenis, yaitu (Sularso, 1987 pg. 174):
h. Berdasarkan jumlah tingkat kompresi: satu tingkat, dua tingkat, dan
banyak tingkat.
i. Berdasarkan langkah kerja (pada kompresor torak): kerja tunggal (single
acting), dan kerja ganda (double acting).
j. Berdasarkan susunan silinder (untuk kompresor torak): mendatar, tegak,
bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang, dan lawan berimbang
(ballance opposite).
k. Berdasarkan cara pendingin: pendingin air, dan pendingin udara.
l. Berdasarkan transmisi penggerak: langsung, sabuk V, dan roda gigi.
m. Berdasarkan penempatannya: permanen (stationary), dan dapat dipindah
(portable).
Berdasarkan cara pelumasan: pelumasan minyak, dan tanpa minyak.
21
B. Kutipan Kedua
22
Cek Petama :
1. Redaksional
b. Pengaruh Induktansi Terhadap Arus Beban
23
Faktor Daya
Dari sisi suplai, motor merupakan suatu beban yang bersifat induktif;
sehingga arus beban operasionalnya memiliki gelombang yang tertinggal
(lagging) terhadap tegangan sumbernya. Selaian beban induktif, motor
listrik ini juga memiliki nilai resitansi dari belitan statornya. Sehingga,
impedansi pada motor merupakan resultan dari nilai induktansi dan
resistansi. Apabila digambarkan menggunakan diagram fasor maka nilai
resistansi berada di sumbu x dan induktansi di sumbu y (imajiner). Cosinus
sudut antara reaktansi dengan impedansi motor inilah yang disebut sebagai
faktor daya.
Pada paragraf keempat kata ejaan pada kalimat kelima tertulis istilah Cosinus.
Namun pada penulisan ejaan yang benar dalam bahasa indonesia adalah
Kosinus.
2.6. Kompresor
Kompresor merupakan mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan (memampatkan) fluida gas atau udara. Udara dihisap
oleh kompresor berasal dari atmosfir (1 atm) dan menghasilkan tekanan
sesuai dengan rasio kompresinya. Rasio kompresi merupakan perbandingan
tekanan output dengan tekanan input kompresor yang mencerminkan
kemampuan kerja alat tersebut.
Kompresor terbagi atas 2 jenis berdasarkan jenis kompresinya, yaitu
secara intermitten dan kontinu. Kompresi intermitten terjadi pada
kompresor possitive displacement sedangkan kompresi kontinu terjadi pada
kompresor dinamik dan ejector. Gambar 2.11. menunjukkan skema
pengelompokkan kompresor.
Pada paragraf keenam belas kata ejaan pada kalimat kedua tertulis kata
atmosfir. Namun pada penulisan ejaan yang benar dalam bahasa indonesia
adalah atmosfer.
2. Kata Asing
24
Gambar 2.3 memperlihatkan rangkaian sederhana induktor dengan
sumber daya AC. Nilai induktansi menimbulkan arus beban yang
merubah fasa gelombang arus tertinggal dengan fasa gelombang
tegangan, sehingga dikatakan arus laging terhadap tegangan. Secara
matematis, korelasi tegangan, impedansi, dan arus beban ditunjukkan
pada Persamaan (2.4), (2.5), dan (2.6). Gambar 2.4 memperlihatkan
kondisi gelombang sumber tegangan dan arus beban yang berbeda fasa
(induktif); dengan kata lain arus tertinggal sebesar 90o dari tegangan
sumber.
Pada kalimat ini terdapat kata asing, yang penulisan kata asing yang
benar adalah lagging.
d. Pengaruh Kapasitansi Terhadap Arus Beban
Gambar 2.5 memperlihatkan rangkaian sederhana kapasitor dengan sumber
daya AC. Nilai kapasitansi menimbulkan arus beban yang merubah fasa
gelombang arus mendahului fasa gelombang tegangan, sehingga dikatakan
arus leading terhadap tegangan. Secara matematis, korelasi tegangan,
impedansi, dan arus beban ditunjukkan pada Persamaan (2.7),(2.8), dan
(2.9). Gambar 2.6 memperlihatkan kondisi gelombang sumber tegangan dan
arus beban yang berbeda fasa (kapasitif); dengan kata lain arus mendahului
sebesar 90o dari tegangan sumber.
Pada kalimat ini terdapat kata asing, yang penulisan kata asing yang
benar adalah leading.
Kompresor terbagi atas 2 jenis berdasarkan jenis kompresinya, yaitu
secara intermitten dan kontinu. Kompresi intermitten terjadi pada
kompresor possitive displacement sedangkan kompresi kontinu terjadi pada
kompresor dinamik dan ejector. Gambar 2.11. menunjukkan skema
pengelompokkan kompresor.
Pada kalimat ini terdapat kata asing, yang penulisan yang benar adalah
intermittens, possitive displacement.
25
2.6.1. Produk Di Pasaran
Berdasarkan cara kerjanya, kapasitor bank terbagi menjadi dua cara
yakni fixed type dan automatic type. Kapasitor bank fixed type merupakan
kapasitor yang memberikan beban kapasitif yang tetap meskipun terdapat
perubahan pada beban. Sedangkan kapasitor automatic type, beban kapasitif
yang diberikan bervariasi sesuai dengan kondisi beban. Jenis ini dilengkapi
dengan power factor controller (pfc) yang mampu mengubah faktor daya
jaringan sesuai dengan terget yang ditentukan.
Pada kalimat ini terdapat kata asing, yang penulisan yang benar adalah
fixed type.
d. Individual Compensation
Di metoda ini, kapasitor langsung dipasang pada masing-masing beban,
khususnya yang memiliki daya besar. Cara ini cukup efektif dan lebih baik
dari segi teknis; namun dibutuhkan ruang yang lebih luas serta relatif lebih
mahal dibanding dua metoda sebelumnya. Pada Gambar 2.20, diagram single
line pemasangan kapasitor bank secara individual compensation
diilustrasikan.
Pada kalimat ini terdapat kata asing, yang penulisan yang benar
adalah individual compensation.
2. Penjelasan
Dalam penulisan sebuah Tinjauan Pustaka, perlu diperhatikan tata
letak SPOK dari sebuah kalimatnya. Dalam Tinjauan Pustaka ini tidak
ditemukan adanya kesalahan penggunaan SPOK.
26
Cek ide pokok dan topik.
Ide pokok dari setiap kalimat dalam paragraf terdapat pada awal kalimat
Topik pembahasan adalah tentang referensi Tugas Akhir yang digunakan oleh
penulis.
27
Resensi Buku
28
Identitas Buku
Judul Buku : Pompa dan Kompresor
Penulis Buku : Ir.SULARSO, Msme
Prof. Dr . Haruo Tahara
Penerbit Buku : PT Pradnya Paramita
Tahun Terbit : Tahun 2000
Jumlah Halaman : 299
29