Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Aceh Jaya dikenal memiliki 16 pulau yang berpenghuni maupun tak
berpenghuni. Sebagian dari pulau tersebut masih perawan, dan sebagian lagi telah berubah
menjadi destinasi wisata yang kian digemari karena pesona alamnya yang memukau. Salah
satunya adalah Pulau Reusam yang kini semakin populer dikalangan wisatawan lokal hingga
mancanegara akan keindahan pulau dengan pasir putihnya.Pulau Reusam merupakan salah
satu pulau dari gugusan pulau yang terletak di Teluk Rigaih. Pulau ini diperkirakan memiliki
luas hingga 16 hektar. Yang menarik, pulau ini dikelilingi dengan bukit berbatu sehingga
nampak indah serta eksotik. Selain itu pulau tersebut juga memiliki pantai yang landai
dengan bebatuan karang yang memenuhi disekitar bibir pantai.

Pulau reusam masuk dalam wilayah administrasi kabupaten Aceh Jaya. Kabupaten
Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir yang terletak di kawasan barat pantai Sumatera yang
memiliki panjang garis pantai mencapai sekitar 160 kilometer dengan luas wilayah mencapai
32.627 Km2 dengan posisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan
Kabupaten Pidie, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten
Aceh Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh barat dan sebelah barat
berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Pulau Reusam terletak di kecamatan Setia Bakti kabupaten Aceh jaya pada KM 141,
untuk mencapai pulau ini pengunjung melalui jalur laut dan harus menaiki boat dan speed
boat masyarakat desa rigaih, kendaraan dapat dapat diparkir di dalam area pelabuhan. Di
Kabupaten Aceh Jaya, khusunya di Kecamatan Jaya terdapat komunitas Konservasi sumber
daya ikan karang yaitu upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan
karang, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan,
dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragaman sumber daya ikan karang.
Kawasan konservasi merupakan salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk
melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dari kepunahan. Pengelolaan dan
pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Oleh karenanya keberadaan fungsi-

1
fungsi keanekaragaman hayati tersebut sangatlah penting. Nyata bahwa konservasi bukan
hanya upaya perlindungan semata, namun juga secara seimbang melestarikan dan
memanfaatkan berkelanjutan sumberdaya yang ujung-ujungnya tentu saja untuk
kesejahteraan masyarakat. Upaya Konservasi sumberdaya ikan karang dilakukan pada level
ekosistem, jenis dan genetik.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

Apa pengertian konservasi ?


Bagaimana status pengelolaan pulau Reusam?
Bagaimana cara menentukan lokasi untuk konservasi terumbu karang di Pulau
Reusam?
Apa itu zona inti dan zona penyangga?
Sebutkan jenis kegiatan wisata apa yang tedapat di Pulau Reusam ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

Mengetahui, memahami dan mempelajari apa itu konservasi dan apa saja yang
dapat dikonservasikan di Pulau Reusam.
Memahami bagaimana kriteria konservasi.
Memahami dan mengetahui cara menentukan lokasi untuk konservasi terumbu
karang di Pulau Reusam.
Memahami mengenai zona inti dan zona penyangga.
Menambah ilmu dan wawasan mengenai konservasi di Pulau Reusam.
Memenuhi tugas mata kuliah oseanografi perikanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KONSERVASI

Kawasan konservasi dalam arti yang luas, yaitu kawasan dimana konservasi sumber
daya alam hayati dilakukan. Di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia yang ada,
tidak memuat definisi mengenai kawasan konservasi secara jelas. Adapun pengertian
kawasan konservasi yang ditemukan dan digunakan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam(PHKA), Departemen Kehutanan adalah kawasan yang
ditetapkan sebagai kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru dan hutan
lindung. Sementara itu istilah-istilah yang lebih dikenal adalah kawasan lindung.
Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi
ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari
segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang
akan datang.

2.2. KONDISI UMUM PULAU REUSAM

Pulau reusam masuk dalam wilayah administrasi kabupaten Aceh Jaya. Kabupaten
Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir yang terletak di kawasan barat pantai Sumatera yang
memiliki panjang garis pantai mencapai sekitar 160 kilometer dengan luas wilayah mencapai
32.627 Km2 dengan posisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan
Kabupaten Pidie, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten
Aceh Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh barat dan sebelah barat
berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pulau Reusam terletak di kecamatan Setia Bakti
kabupaten Aceh jaya pada KM 141, untuk mencapai pulau ini pengunjung melalui jalur laut
dan harus menaiki boat dan speed boat masyarakat desa rigaih, kendaraan dapat dapat
diparkir di dalam area pelabuhan. Di Kabupaten Aceh Jaya, khusunya di Kecamatan Jaya
terdapat komunitasberketurunan Eropa dengan postur kulit berwarna putih, bermata biru dan
berambut pirang. Komunitas ini merupakan keturunan prajurit Portugis yang kapalnya pernah
terdampar di pantai Kerajaan Daya dan ditawan oleh raja yang pernah berkuasa di kawasan
itu pada abad ke-16. Para prajurit Portugis yang tertawan di kawasan tersebut akhirnya masuk
Islam, menikah dengan penduduk setempat sekaligus mengadopsi tradisi Aceh dalam
kehidupan mereka secara turun-temurun.

3
Reusam merupakan salah satu tempat wisata di Aceh Jaya berupa pantai landai
berpasir putih bersih, untuk berenang dan snorkling, panorama alam indah, meriam tua
peninggalan Belanda dan Jepang, dicapai dengan kapal dari Desa Batee Tutong dan Desa
Rigaih selama 15 menit. Reusam merupakan tempat rekreasi bagi masyarakat Aceh Jaya pada
hari-hari libur, karena Pulau Reusam didukung oleh panorama dan keadaan alam yang asri
dengan pohon-pohon cemara yang rindang, pantai pasir yang putih bersih, laut yang landai
sebagai tempat berenang dan bersnokeling, melihat terumbu-terumbu karang yang indah dan
berbagai macam ikan hias yang berwarna-warni, juga bisa memancing ikan-ikan karang
sejenis garpu dan lainnya. Selain itu, pulau ini juga menyompan bukti sejarah, yaitu meriam
tua peninggalan masa penjajahan Belanda dan Jepang sebagai benteng pertahanan dari
musuh-musuh negara.

Gambar 2.1 Tampak Bentuk Pulau Reusam Dilihat dari udara

2.3. PENETAPAN KRITERIA KONSERVASI


Dalam rangka upaya konservasi sumberdaya alam pesisir dan lautan bagi kepentingan
kebudayaan, pelestarian plasma nutfah, rekreasi serta pembangunan pada umumnya, maka
perlu penetapan perwakilan tipe ekosistem pesisir dan laut atau perairan lainnya sebagai
Cagar Alam Laut, Suaka Alam Laut, Taman Wisata Laut dan Taman Nasional Laut yang
dalam penetapannya didasarkan pada kriteria peruntukan yang sesuai berdasarkan
keanekaragaman kandungan jenis-jenis flora dan fauna serta tipe ekosistem dan sifat-sifat
khusus lainnya.
4
Kawasan konservasi yang dimaksud adalah suatu kawasan di pesisir dan laut yang
mencakup daerah intertidal, subtidal dan kolom air di atasnya, dengan beragam flora dan
fauna yang beasosiasi didalamnya memiliki nilai ekologis, ekonomis, sosial dan budaya.
Kawasan konservasi di pesisir dan laut memiliki peran utama sebagai berikut :
1. Melindungi keanekaragaman hayati serta struktur, fungsi dan integritas ekosistem
2. Meningkatkan hasil perikanan
3. Menyediakan tempat rekresi dan pariwisata
4. Memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang ekosistem
5. Memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Tujuan penetapan kawasan konservasi di wilayah pesisir dan laut adalah untuk:

1. Melindungi habitat-habitat kritis


2. Mempertahankan keanekaragaman hayati
3. Mengkonservasi sumberdaya ikan
4. Melindungi garis pantai
5. Melindungi lokasi-lokasi yang bernilai sejarah dan budaya
6. Menyediakan lokasi rekreasi dan pariwisata alam
7. Merekolonisasi daerah-daerah yang tereksploitasi
8. Mempromosikan pembangunan kelautan berkelanjutan.

Secara umum zona-zona di suatu kawasan konservasi dapat dikelompokkan atas 3


(tiga) zona, yaitu : zona inti (zona perlindungan), zona penyangga dan zona
pemanfaatan. Pembagian zonasi tersebut bertujuan untuk membatasi tipe-tipe habitat penting
untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan konservasi sumberdaya ekonomi.
Identifikasi dan pemilihan lokasi potensial untuk kawasan konservasi di wilayah
pesisir dan laut menuntu penerapan kriteria, agar dalam mengidentifikasi dan memilih lokasi
perlindungan dapat dilakukan secara obyektif, secara mendasar terdiri atas 3 (tiga) kelompok
yaitu:
1. Kriteria ekologis,
2. Kriteria social
3. Kriteria ekonomi.

2.4. PETA LOKASI RENCANA KONSERVASI DI PULAU TEUPAH

5
2.5. PENENTUAN ZONA INTI DAN ZONA PENYANGGA DI PULAU TEUPAH
BESERTA PENDEKATANNYA

2.5.1 Zona Inti di Pulau Reusam

Zona inti (Strict Natural Zone) yaitu bagian mutlak yang harus dilindungi dan
dilestarikan. Perubahan sekecil apapun akibat campur tangan manusia di Pulau Teupah harus
dicegah. Dengan demikian zona ini tertutup untuk umum. Zona inti merupakan habitat yang
mempunyai nilai konservasi yang sangat tinggi dan sangat retan. Zona inti sangat dilindungi

6
sehingga tidak bisa diganggu. Salah satu zona inti yang bisa di konservasi di Pulau Reusam
yaitu terumbu karang dan ikan-ikan karang berdasarkan pendekatan-pendekatan.

Kriteria Zona Inti adalah :


merupakan daerah pemijahan, pengasuhan dan/atau alur ruaya ikan ;
merupakan habitat biota perairan tertentu yang prioritas dan khas/endemik, langka
dan/atau karismatik;
mempunyai keanekaragaman jenis biota perairan beserta ekosistemnya ;
memiliki ciri khas ekosistem alami, dan mewakili keberadaan biota tertentu yang
masih asli ;
mempunyai kondisi perairan yang relatif masih asli dan tidak mau atau belum
diganggu manusia ;
mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup jenis-jenis ikan
tertentu untuk menunjang pengelolaan perikanan yang efektif dan menjamin
berlangsungnya proses bio-ekologis secara alami ; dan
mempunyai ciri khas sebagai sumber plasma nutfah bagi kawasan konservasi
perairan.

2.5.2. Zona Penyangga di Pulau Reusam

Zona penyangga atau zona rimba adalah zona bebas yang dapat dilewati siapa saja
untuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu. Di zona penyangga di Pulau Reusam ini orang
bebas memancing ikan sesuai dengan peraturan dan lain-lain. Penangkapan ikan karang di
Reusam pada zona penyangga dapat dilakukan menggunakan alat dan cara yang ramah
lingkungan. Di samping itu, zona penyangga dapat menghadirkan kegiatan pariwisata dan
rekreasi. Pada zona penyangga dapat dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan
beserta pendidikan. Jika ingin snorkling ataupun diving untuk melihat ikan ikan
karang,terumbu karang,dan biota-biota laut lainnya di zona penyangga paling tepat.

Jenis Perizinan pada masing-masing zona di analisis pada penetuan UU No. 5 tahun
1990

7
8
2.6. MENIKMATI KEINDAHAN PULAU TEUPAH DENGAN SNORKELLING
DAN DIVING

Jika berkunjung ke Pulau Reusam, Maka disambut dengan pantai dengan hamparan
pasir putih yang sangat memukau. Disekitar pantai terdapat sebuah dermaga terbuat dari
kayu, yang biasa digunakan kapal untuk bersandar. Karakteristik pantai di Pulau Reusam
cukup landai dengan garis pantai mencapai 300 meter lebih. Pasir putihnya yang sangat
lembut membuat wisatawan bebas untuk bermain atau bersantai sambil menikmati udara
segar serta hamparan air laut luas. Disekitar pantai Pulau Reusam, ditumbuhi berbagai
pepohonan hijau sehingga menjadikan suasana yang teduh dan rindang. Wisatawan bisa
berteduh dari teriknya matahari dibawah pohon.

Pantai ini diapit oleh dua buah bukit, sehingga nampak eksotis dan indah. Ketika
berada dipantai, wisatawan akan merasakan sensasi berlibur dipulau pribadi karena suasana
pulau yang sangat alami dan masih belum banyak wisatawan yang berkunjung di pulau ini.
Berkunjung ke Pulau Reusam rasanya tak lengkap jika tak menikmati air laut dengan
berenang di dekat pantai. Air lautnya sangat jernih, dengan warna air kebiruan membuat
siapa saja yang melihatnya akan tergoda untuk menceburkan diri ke air. Pantai ini memiliki
kedalaman air yang cukup dangkal, namun ada pula dibeberapa titik yang cukup dalam
sehingga wisatawan harus tetap berhati-hati. Didalam air laut banyak dipenuhi dengan
bebatuan karang tajam, sehingga jika tidak berhati-hati wisatawan bisa tergores dengan batu
karang tersebut ketika berenang.

Dermaga yang terbuat dari kayu di pantai tersebut juga sering digunakan wisatawan
untuk meloncat ke dalam laut. Selain itu, dermaga ini juga menjadi salah satu spot yang
paling sering digunakan untuk berfoto. Akan tercipta sensasi yang menantang bila berlari
didermaga lalu menceburkan diri ke dalam air laut yang segar. Pulau Reusam juga
menawarkan keindahan alam bawah laut yang sayang untuk dilewatkan. Terdapat beberapa
titik disekitar pulau yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk diving ataupung snorkeling.
Berbagai keanekaragaman biota laut seperti alga, rumput laut, terumbu karang, dan ikan
dapat dijumpai disini.

2.7. Ketersedian Fasilitas Di Pulau Reusam

Ketersedian fasilitas yang ada pada pulau reusam masih terbilang minim, namun
masih bisa ditemukan fasilitas seperti kamar mandi dan mushola untuk beribadah bagi umat
muslim. Selain itu, di pulau ini terdapat sebuah sumur air tawar yang bisa digunakan untuk
9
mandi usai berenang di laut. Dalam masalah transportasi, wisatawan bisa menggunakan
perahu nelayan untuk menuju ke pulau ini. Selain itu, wisatawan juga bisa menggunakan
speed boat. Di dalam pulau terdapat pondok-pondok sederhana yang terbuat dari kayu, di
pondok ini wisatawan bisa beristirahat atau berganti pakaian.

Pada Pulau Reusam masih belum ditemukan warung-warung yang menjual makanan
atau minuman, sehingga wisatawan harus membawa perbekalan sendiri. Namun ketika
pulang dari pulau wisatawan bisa mencicpi berbagai kuliner olahan laut di beberapa warung
dan restoran yang ada disekitar pelabuhan.Dikabarkan pemerintah setempat akan
merencanakan pembangunan beberapa fasilitas penunjang wisata demi memanjakan
wisatawan. Potensi wisata yang dimiliki Pulau Reusam memang cukup besar dan patut untuk
dikembangkan untuk menarik minat wisatawan lokal hingga domestik.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan makalah ini yaitu :
1. Kawasan Konservasi adalah kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan suaka alam,
kawasan pelestarian alam, taman buru dan hutan lindung
2. Zona Inti pada kawasan Pulau Reusam merupakan bagian mutlak yang harus
dilindungi dan dilestarikan, dan memrlukan izin untuk melakukan penelitian ataupun
pendidikan.
3. Zona Penyangga pada kawasan Pulau Reusam merupakan bagian zona bebas yang
dapat dilewati siapa saja untuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu. Di zona
penyangga di Pulau Reusam ini orang bebas memancing ikan sesuai dengan peraturan
dan lain-lain
4. Secara umum zona-zona di suatu kawasan konservasi dapat dikelompokkan atas 3
(tiga) zona, yaitu : zona inti (zona perlindungan), zona penyangga dan zona
pemanfaatan.
5. Ketersedian fasilitas yang ada pada pulau reusam masih terbilang minim, namun
masih bisa ditemukan fasilitas seperti kamar mandi dan mushola untuk beribadah bagi
umat muslim.

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah diperlukan penijauan lebih kusus dalam penetapan
Kawasan konservasi pada Pulau Reusam dan dalam pengembangan daerah ekowisata pulau
reusam perlunya perhatian lebih serius dari pemda kabupaten aceh jaya, sehingga
pengembangan kawasan ekowisata ini dapat berkembang lebih maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fandeli,C. dan Nurdin,M. 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Taman


Nasional. UGM. Yogyakarta.

Izwar, I. (2017). Persepsi Pengunjung Ekowisata Pulau Reusam Terhadap Masyarakat


Pengelola Kawasanekowisata Dalam Rangka Pengembangan Kawasan Ekowisata
Secara Berkelanjutan. Bionatural: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 4(1).

Nahriya,D,A: 2015, Pengembangan ekowisata umbul songo di taman nasional gunung


merbabu jawa tengah, Skripsi. Dep konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata.
Institut Pertanian Bogor (IPB)

Setiyono, Budi. 2014. Ekowisata Bukan Sekedar Wisata Alam. (Online),


http://www.kompasiana.com/budisetiyono/ekowisata-bukan-sekedar-wisata-
alam_54f93522a33311f 8478b4cab. Diakses tanggal 28 Desember 2016.

12
LAMPIRAN

(Ilustrasi Penentuan Zona Inti dan Zona Penyangga Terumbu Karang dan Ikan Karang di
Pulau Teupah)

( Ilustrasi Snorkelling di Pulau Teupah)

13
( Ilustrasi Diving di Pulau Teupah )

( Peta Rencana Konservasi di Pulau Teupah )

14

Anda mungkin juga menyukai