BAB I Pendahuluan PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Kalimantan Barat mempunyai empat DAS dengan status DAS
Prioritas I, salah satunya adalah DAS Sambas Besar. Menurut SK Menhut
No.248/Kpts-II/99 tanggal 7 Mei 1999, disebutkan bahwa DAS prioritas I artinya
wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial, ekonomi dan
kebijaksanaan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk
direhabilitasi. DAS Sambas Besar memiliki 15 anak sungai. Salah satu anak sungai
yang terdapat diwilayah ini adalah Sungai Sambas Kecil dengan kategori sungai
ordo 2 (Nuraini, 2016). Kawasan Sungai Sambas Kecil merupakan pusat
pertumbuhan kota, pengairan pertanian, perdagangan, perikanan dan jalur
pergerakan serta prasarana transportasi bagi masyarakat (Nirmala 2010).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sambas, tahun
2015 jumlah penduduk Kecamatan Sambas yaitu 49127 jiwa. Sebagian masyarakat
masih bergantung pada sungai Sambas Kecil khususnya yang tinggal di tepian
sungai. Pemukiman penduduk yang berada di sepanjang tepian sungai Sambas
Kecil dapat mempengaruhi kualitas air sungai ini dikarenakan adanya limbah
domestik seperti buangan rumah tangga maupun dari rumah makan yang dibuang
secara langsung ke sungai maupun secara tidak langsung yaitu melalui saluran-
saluran drainase yang bermuara ke sungai Sambas Kecil. Keberadaan pasar yang
berada ditepian sungai serta tidak adanya pengolahan limbah cair pasar membuat
beban pencemar yang masuk ke sungai semakin bertambah. Kecamatan Sambas
memiliki tiga pasar yaitu Pasar Sambas, Pasar Pagi, dan Pasar Kartiasa; dua
diantaranya berada di tepian sungai Sambas Kecil yaitu Pasar Sambas dan Pasar
Pagi.
Sungai Sambas Kecil juga merupakan salah satu jalur transportasi air yang
digunakan masyarakat. Transportasi air yang digunakan berupa sampan dan motor
air (klotok). Selain itu Sungai Sambas Kecil juga digunakan oleh PDAM Sambas
sebagai sumber air baku. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang beban

1
pencemar sungai Sambas Kecil untuk mengetahui tingkat pencemaran Sungai
Sambas Kecil akibat aktivitas masyarakat Kota Sambas sebagai upaya mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat
Sambas. Tingkat pencemaran dilakukan dengan menghitung Indeks Pencemar serta
membandingkan nilai Biologica Olxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen
Deman (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan Total Coliform dari hasil uji
kualitas air dengan PP No. 82 tahun 2001.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan
yang dapat dikaji adalah:
1. Apa saja yang merupakan sumber pencemar di Sungai Sambas Kecil?
2. Berapa besar beban pencemar air di Sungai Sambas Kecil?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sumber pencemar Sungai Sambas Kecil
2. Menghitung beban pencemar Sungai Sambas Kecil akibat aktivitas
masyarakat Kota Sambas.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan dibagian Sungai Sambas Kecil sepanjang 1,94km yang
melewati Kota Sambas yaitu mulai dari muara ulakan (pertigaan sungai)
depan keraton Sambas dan berakhir di depan PDAM Sambas.
2. Parameter uji yang diambil yaitu Total Suspended Solid (TSS), Biological
Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Deman (COD), pH, suhu, dan
Total Koliform.
3. Pengambilan sampel dilakukan di 4titik bagian badan sungai yaitu di muara,
pasar, pemukiman, dan depan PDAM.
4. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak satu kali pada saat pasang dan surut.

Anda mungkin juga menyukai