Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktivitas kehidupan manusia melibatkan banyak kegiatan, dari kegiatan
kecil, merokok, merebus air untuk kopi, pergi bekerja naik kendaraan, penggunaan
AC di kantor sampai dengan proses yang lebih besar yaitu industri, kegiatan ini
ternyata memberi dampak pada lingkungan. Pengaruh aktivitas manusia tersebut
terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak yang dikenal karena masih
begitu asing dan masih ada silang pendapat dari banyak ahli. Pengetahuan ini begitu
maya karena tidak terlihat secara kasat mata dan dampaknya tidak langsung
dirasakan oleh manusia pada saat ini.
Dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon akan dirasakan
manusia beberapa tahun kemudian dalam jangka panjang. Karbon yang dihasilkan
oleh kegiatan manusia apabila tidak diminimalkan dapat berdampak buruk bagi
bumi di masa mendatang. Pemanasan global yang dirasakan sekarang ini adalah
bentuk dari perusakan yang dilakukan manusia baik secara sengaja maupun tidak.
Perlu dilakukan perhitungan untuk karbon yang dikeluarkan oleh manusia
akibat aktivitas yang digunakan agar mengetahui seberapa banyak karbon yang
dikeluarkan perharinya. Perhitungan ini dilakukan supaya manusia bisa
meminimalkan karbon sehingga membantu menjaga bumi dari kerusakan
pemanasan global. Pehitungan karbon ini mencakup kendaraan yang digunakan
serta aktivitas dan kebiasaan yang dilakukan manusia perharinya.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini ialah:
1. Untuk menghitung berapa banyak karbon yang dihasilkan oleh 1 orang
(sampel) dalam 3 hari.
2. Hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi pertimbangan bagi semua
pihak sebagai upaya menurunkan jumlah gas rumah kaca serta dapat
menjadi bahan rujukan alternatif untuk mitigasi bencana pemanasan global
di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbon


Karbon merupakan unsur dengan nomor atom 6 dan berat atom sebesar
12,0107 g/mol. Karbon memiliki dua isotop di alam yaitu 12 C dengan kelimpahan
98,89% dan 13 C dengan kelimpahan 1,11%. Isotop 14 C merupakan isotop dengan
waktu paruh 5730 tahun, terdapat pada material kayu dan spesimen-spesimen
arkeologi. Salah satu sifat atom karbon yang menarik dan istimewa adalah katenasi
(catenate) yaitu kemampuan secara alamiah untuk melakukan ikatan dengan atom
sesamanya membentuk rantai atau cincin karbon baik dengan ikatan tunggal
maupun dengan ikatan rangkap 3.

2.2 Jejak Karbon


Gas rumah kaca yang diemisikan inilah yang kemudian menyebabkan panas
yang masuk ke bumi menjadi terperangkap di atmosfer bumi sehingga
menyebabkan terjadinya pemanasan global. Banyaknya emisi gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia inilah yang disebut sebagai jejak karbon (carbon
footprint). Jejak karbon ini penting untuk diketahui agar kita bisa mengetahui
seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh setiap aktivitas kita.
Jejak karbon ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jejak karbon primer
(primary carbon footprint) dan jejak karbon sekunder (secondary carbon
footprint). Jejak karbon primer merupakan jejak karbon yang ditimbulkan dari
proses pembakaran langsung bahan bakar fosil, misalnya saja pemakaian
kendaraan bermotor. Sedangkan jejak karbon sekunder, merupakan jejak karbon
yang ditimbulkan dari proses siklus produk-produk yang digunakan, dari
pembuatan hingga penguraian. Contoh dari jejak karbon sekunder ini adalah
produk-produk yang dikonsumsi sehari-hari (biasanya berupa makanan), sehingga
semakin banyak produk yang dikonsumsi maka jejak karbonnya akan semakin
besar.
2.3 Pemanasan Global
Pemanasan Global Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu
tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun)
dan meliputi wilayah yang luas, sedangkan cuaca yaitu keadaan udara pada saat
tertentu di wilayah tertentu yang relatif sempit dalam jangka waktu yang singkat.
Misalnya pagi, siang maupun sore keadaannya berbeda (cerah, mendung ataupun
hujan) di setiap tempat. Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah
kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas karbondioksida (CO2), metan
(CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehinga energi matahari terperangkap dalam
atmosfer bumi (Latief, 2010).
Dampak gas-gas rumah kaca terhadap pemanasan global sangat bervariasi;
untuk jumlah konsentrasi yang sama tiap-tiap gas rumah kaca memberikan dampak
pemansan global yang berbeda. Untuk memudahkan dalam membandingkan
dampak yang berlainan ini maka dipakailah Indeks Potensi Pemanasan Global
(Global Warming Potential = GWP). Indeks GWP ditentukan dengan menggunakan
CO2 sebagai acuan yaitu dengan membandingkan satu satuan berat gas rumah kaca
tertentu dengan jumlah CO2 yang memberikan dampak pemanasan global yang
sama. Misalnya 1 ton gas metan (CH4) akan memberikan dampak yang sama
dengan 21 ton gas CO2 (Sudarman, 2010).
BAB III
METODOLOGI

Anda mungkin juga menyukai