Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai Warganegara. MODEL KEWARGANEGARAAN
1. PERSPEKTIF LEGAL FORMAL
2. PERSPEKTIF NETRALITAS 3. PERSPEKTIF PARTISIPATO- RIS 4. PERSPEKTIF KELAS 5. PERSPEKTIF HERMENEUTIK PERSPEKTIF LEGAL FORMAL Kewarganegaraan adalah sebuah komunitas yang diciptakan berdasarkan hukum
Hukumlah yg mendefinisikan siapa yg di-sebut warga
dan siapa yg dilindungi dan siapa yang tidak.Hukum mem-buat kewarganegaraan, meminjam istilah Dahrendorf menjadi semacam klub yang khusus. .Dgn dmkn ke-warganegaraan bukanlah suatu komunitas yang alami tetapi komunitas buatan yang tali pengikatnya adalah hukum. Dgn cara pandang seperti ini, maka kewarganegaraan sejatinya adalah suatu abstraksi dan bukan ikatan berdasarkan pada identitas seperti etnis, agama, ataupun kelas sosial. Yang menjadi tiket bg keanggotaannya adalah hak-hak yg dimiliki setiap individu secara egaliter. PERSPEKTIF NETRALITAS Menurut John Rawls : Kewarganegaraan harus dipandang sebagai keanggotaan yg permanen dalam sebuah komunitas yang teratur
Konsepsi Rawls mengenai kewarganegaraan meliputi 3
elemen dasar : 1. Negara bersifat netral terhadap apa yg dimaksud dgn hidup yg baik oleh warganegara 2. Kehidupan warganegara dibimbing oleh suatu kepentingan keadilan tertinggi dan 3. Warganegara memisahkan dgn tegas antara kepentingan publik dan privat. Kelemahan perspektif ini adalah : kecenderungan utk mementingkan keseimbangan & keserasian sehingga mengakibatkan konsepsinya terkesan otoriter PERSPEKTIF PARTISIPATORIS Kewarganegaraan adalah keterlibatan di dlm domian politik & pencarian model kehidup- an kemasyarakatan yg bersifat komunal
Menurut Machiavelli, Rousseau, walzer,kehidupan
kewarganegaraan ditentukan oleh sejauhmana para anggotanya dapat terlibat penuh dalam ruang politik. PARTISIPASI & KOMUNITAS ada- lah 2 aspek yg menyusun sebuah model kehidup- an modern yg kmdn disebut KEWARGANEGA- RAAN/ CITEZENSHIP PERSPEKTIF KELAS Dikembangkan oleh T.H. Marshall, Kewar- ganegaraan harus dikaitkan dgn upaya- upaya kelompok di dlm masyarakat untuk mendapatkan perlindungi hak-hak dasar seperti hak sipil, politik, ekonomi, dan sosial
Kelemahan konsepsi ini
optimisme bahwa kondisi timpang akibat perbe- daan kelas akan bisa dihapuskan melalui kewar- ganegaraan. Pada kenyataannya ketimpangan di dlm masyarakat tersebut masih tetap belum terhapuskan. PERSPEKTIF HERMENEUTIK Perspektif yg menekankan posisi aktor seba gai penafsir realitas termasuk konstruksi yg disebut sebagai kewarganegaraan itu.
masalah kewarganegaraan tidak hanya dilihat dr
sudut pandang hukum, komunitas, kelas, dan sebagainya. Akan tetapi yg lebih penting adalah BAGAIMANAKAH HAK-HAK DASAR DI DALAM KEWARGANEGARAAN ITU DIPAHAMI DAN DIPRAKTEKKAN DI DALAM KOMUNITAS. Kewarganegaraan adalah sebuah praksis dan realitas TUGAS 2 :