PERIOPERATIF
OLEH:
AGUS DWI NURUL HUDA (20126310050)
ALDA AYUDIA (20126320052)
AMANAH HIJRIAH (20126310053)
ASEP NUGRAHA KUSDIANA (20126310055)
AYU TRI WULANDARI (20126320056)
YENDI (20126310107)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
D. Sistematika Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian Dokumentasi................................................................... 3
B. Tujuan Pendokumentasian Keperawatan......................................... 3
C. Area Dokumentasi Keperwatan......................................................... 4
D. Sejarah Dokumentasi dalam Keperawatan....................................... 7
E. Prinsip-Prinsip Dokumentasi Keperawatan....................................... 8
F. Manfaat Dokumentasi Keperawatan................................................. 9
G. Sistem Pencatatan/Model Dokumentasi dalam Keperawatan..........12
1. Teknik Dokumentasi SOR (source oriented record).......................12
2. Teknik Dokumentasi POR (problem oriented record).........................13
3. Teknik Dokumentasi POR (progress oriented record)....................16
4. Teknik Dokumentasi CBE (charting by exception)..........................19
5. Teknik Dokumentasi PIE (problem intervention evaluation)...........20
6. Teknik Dokumentasi POS (process oriented system).....................21
7. Sistem dokumentasi core................................................................22
BAB III PENUTUP..................................................................................24
A. Simpulan............................................................................................24
B. Saran................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................26
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap pemberian pelayanan kesehatan, seorang perawat
harus mendokumentasikan tindakannya pada setiap pasien hal ini
dilakukan untuk memantau perkembangan keadaan pasien serta sebagai
bukti pertanggungjawaban seorang perawat terhadap tindakan yang telah
dilakukannya.
Dokumentasi yang dibuat oleh perawat tercatat dalam satu
dokumen yang disebut Asuhan Keperawatan. Dalam penulisan Asuhan
Keperawatan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya teknik dokumentasi keperawatan berdasarkan dokumentasi
keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan membahas teknik-teknik tersebut di
dalam makalah ini yang berjudul Sistem Pencatatan atau Model dan
Teknik Dokumentasi Perioperatif.
1
2
B. Rumusan Masalah
Yang dijadikan rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa sajakah pengertian, tujuan, lingkup dan sejarah dokumentasi
dalam keperawatan?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip, pentingnya dan manfaat dokumentasi
keperawatan?
3. Apa sajakah sisitem pencatatan dan model dokumentasi dalam
keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui, tujuan, lingkup dan sejarah
dokumentasi dalam keperawatan.
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui prinsip-prinsip, pentingnya
dan manfaat dokumentasi keperawatan.
3. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui sisitem pencatatan dan model
dokumentasi dalam keperawatan.
D. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan, terdiri dari (a) Latar Belakang; (b) Rumusan
Masalah; (c) Tujuan Penulisan; (d) Sistematika Penulisan.
Bab II : Pembahasan, terdiri dari (a) Pengertian Dokumentasi
Keperawatan; (b) Tujuan Pendokumentasian Keperawatan;
(c) Area Dokumentasi Keperawatan; (d) Sejarah
Dokumentasi Keperawatan; (e) Prinsip-Prinsip
Dokumentasi Keperawatan; (f) Manfaat Dokumentasi
Keperawatan; (g) Sistem Pencatatan/Model Dokumentasi
dalam Keperawatan
Bab III : Penutup, terdiri dari (a) Simpulan; dan (b) Saran.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dokumentasi
3
4
11. Catat data subyektif dari pasien dengan membubuhkan tanda kutip ()
pada kalimat pasien, misalnya: pasien mengatakan saya sudah
muntah 3x hari ini, 1 kali muntah kurang lebih 100 cc.
12. Harus segera didokumentasikan untuk menghindari kealpaan,
walaupun kealpaan yang tidak disengaja.
13. Catatan ditulis dalam perintah kronologis dan tidak loncat-loncat bila
ada ruang antara kata terakhir dengan tanda tangan. Bila ada ruang
yang kosong, isilah dengan coretan atau garis sepanjang ruang
tersebut.
1. Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi
resmi dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah (misconduct) yang
berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai
pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi dapat
di pergunakan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat di
pergunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-
data harus di dentifikasi secara lengkap, jelas, objektif, dan di
tandatangani oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal, dan perlu di
hindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan interpretasi yang
salah.
2. Kualitas Pelayanan
10
3. Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap
masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau profesi kesehatan
lain dapat melihat dokumentasi yang ada dan sebagai alat komunikasi
yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Keuangan
Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua asuhan
keperawatan yang belum, sedang, dan telah di berikan didokumentasi
dengan lengkap dan dapat di pergunakan sebagai acuan atau
pertimbangan dalam biaya keperawatan bagi klien.
5. Pendidikan
Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan. Karena isinya
menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang dapat
digunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi peserta didik
atau profesi keperawatan.
6. Penelitian
Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penilitian. Data yang
terdapat didalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai
bahan objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.
7. Akreditas
11
Catatan
Tanggal Waktu Sumber
Perkembangan
Sumber:
P : perawat
D : dokter
F : fisioterapi
G : ahli gigi
13
d. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang
perkembangan dari keadaan klien yang didasarkan pada setiap
masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan
rencana dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien.
perkembangan ini berisi perkembangan atau kema- juan dari
setiap masalah kesehatan klien.
Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk:
15
Misal:
A. Simpulan
Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan
manajemen asuhan keperawatan profesional. Perawat profesional
diharapkan dapat menghadapi tuntutan tanggung jawab dan tanggung
gugat terhadap segala tindakan yang dilaksanakan. Kesadaran
masyarakat terhadap hukum semakin meningkat sehingga dokumentasi
yang lengkap dan jelas sangat dibutuhkan.
Salah satu bentuk kegiatan keperawatan adalah dokumentasi
keperawatan profesional yang akan tercapai dengan baik apabila sistem
pendokumentasian dapat dilakukan dengan benar. Kegiatan
pendokumentasia meliputi ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan
mendokumenasikan proses keperawatan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan.
Teknik dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan
dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses keperawatan.
Contohnya adalah SOR (Source Oriented Record), Kardex, dan POR
(Problem Oriented Record).
Format Dokumentasi, contoh bentuk format yang lazim digunakan
adalah Format naratif, Format Soapier, Format fokus/DAR, Format DAE,
dan Catatan perkembangan ringkas
Model dokumentasi keperawatan, contoh bentuk model
pendokumentasian adalah SOR (Source Oriented Record), POR
(Problem Oriented Record), Progress Oriented Record (Catatan
Berorientasi pada perkembangan kemajuan), CBE (Charting by
Exception, PIE (Problem Intervention and Evaluation), dan FOCUS.
24
25
B. Saran
Demikian sedikit informasi dari kelompok kami selaku penulis
makalah ini. Tentu masih banyak sekali kekurangan yang jauh dari
sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun masih sangat
kami btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini.
Ucapan terima kasih layaknya pantas kami persembahkan bagi para
pembaca. Terakhir, ucapan maaf yang sebesar-besarnya perlu kami
ucapkan jika dalam penulisan ini kami banyak melontarkan kata-kata
yang kurang berkenan.
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Hastuti. Apriyani Puji, S. Kep 9 Juli 2012. Model Dokumentasi Asuhan
Keperawatan.
http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/model-
dokumentasi-asuhan-keperawatan/ diakses pada 15 September
2015.
26