Anda di halaman 1dari 7

Nama : Patrisius J.

fischer

NIM : 1406030037

Tugas : Pembangkit Energi Listrik

Jurusan/prodi : Teknik Elektro/TTL

Soal

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta kelebihan dan kekurangan dari PLTU

Jawab

A. Apa itu Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU).


PLTU atau pusat listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik yang menggunakan uap
sebagai fluida kerjanya untuk memutar turbin. Turbin memutar generator yang
membangkitkan listrik. Umumnya PLTU menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya.
Ada juga sih yang menggunakan BBM, tapi saat ini sudah jarang karena tidak ekonomis.
Pada PLTU terdapat buanyak sekali peralatan. Mulai dari valve, pompa, motor, fan,
boiler, turbin, generator, dan masih banyak lagi dengan jenis yang berbeda-beda. Ada
beberapa sistem/siklus utama dalam sebuah PLTU: siklus air dan uap, siklus air pendingin,
sistem pengolahan bahan bakar, sistem udara pembakaran, sistem pengolahan air, sistem
pengolahan air bekas, dan sistem pengolahan abu.
Siklus air dan uap itu adalah suatu siklus dimana air diubah fasanya menjadi uap
kering untuk menggerakan turbin, kemudian dikondensasi kembali menjadi air, dan
seterusnya.
Siklus air pendingin, sesuai dengan namanya, untuk pendinginan terutama digunakan
untuk kondensasi uap hasil ekspansi turbin menjadi air di kondensor. Tergantung dari desain
PLTUnya, ada siklus pendingin yang menggunakan air pendingin dari air laut, ada juga yang
dari air sungai yang telah diolah sebelumnya di sistem pengolahan air. Kalau yang diambil
dari air laut biasanya siklus terbuka, air dihisap dari laut, digunakan untuk mendinginkan
kondensor, kemudian langsung dibuang ke laut lagi. Kalau yang diambil dari sungai, ada
peralatan yang namanya cooling towercooling tower ada air yang terbuang dan ada
penambahan air (make up) juga. untuk mendinginkan air pendingin yang sudah panas karena
mendinginkan uap di kondensor. Jadi siklusnya bisa dibilang siklus semi tertutup, tidak
tertutup full karena diSistem pengolahan bahan bakar adalah suatu sistem yang mengolah
bahan bakar (batu bara) dari tempat penyimpanan awal (stock pile) sampai nantinya
digunakan untuk pembakaran di boiler.
Sistem udara pembakaran adalah suatu sistem yang berfungsi menyuplai udara untuk
pembakaran. Peralatan utama disana adalah fan yang berfungsi menghisap udara dari luar
dan menghembuskannya ke dalam boiler untuk pembakaran.
Sistem pengolahan air adalah sistem yang mengolah air baku. Di PLTU yang mengambil
air dari laut, ada sistem desalination, yakni untuk mengubah air laut menjadi air tawar,
kemudian diolah lagi menjadi air demin (air tanpa mineral) melalui proses demineralization.
Kalau PLTU yang sumber airnya dari sungai, proses pengolahan awalnya seperti di PDAM,
kemudian sebagian digunakan untuk siklus pendingin, sebagian lagi untuk dijadikan air
demin yang nantinya digunakan pada siklus air-uap utama.
Sistem pengolahan air bekas mengolah air yang sudah dipakai sebelum dibuang ke
sungai. Tujuannya biar gak mencemari lingkungan.
Sistem pengolahan abu adalah sistem yang mengolah abu hasil pembakaran di boiler.
Batubara yang merupakan bahan bakar PLTU menghasilkan produk limbah berupa abu,
kayak asap pada kendaraan bermotor. Abu yang dihasilkan sangat banyak. Kalau langsung
dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan, dan pastinya pengelola PLTU bakal didemo
sama masyarakat sekitarnya. Makanya, ada peralatan yang namanya electrostatic precipitator
(EP) yang fungsinya menangkap abu. Sehingga abu yang keluar dari cerobong PLTU
kadarnya sangat sedikit dan tidak mencemari lingkungan. Abu yang ditangkap oleh EP di-
drain secara berkala. Abu hasil pembakaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk campuran
semen dan bahan campuran pembuat batako. Dan di pulau Jawa hal ini sudah dimanfaatkan.
Berikut ini skema sistem/siklus PLTU di tempat saya kerja.
B. Macam macam komponen pada PLTU
PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap memiliki berbagai komponen utama antara lain
boiler, turbin, generator, transformator, dan gardu induk.
Boiler adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air yang ada didalam pipa
sehingga menghasilkan steam yang digunakan untuk memutar poros turbin.
Turbin adalah alat yang memiliki sudu-sudu dan poros yang berputar akibat tekanan yang
diberikan oleh steam sehingga menghasilkan energi mekanik.
generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi listrik.
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan
listrik.
gardu induk adalah alat yang digunakan untuk mendistribusikan aliran listrik dari
transformator ke konsumen.
Peralatan utama yang telah disebutkan diatas memiliki komponen-kompenen tersendiri
yang sangat kompleks. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa ada PLTU
yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara. Pada PLTU bahan bakar batubara,
memiliki peralatan yang digunakan untuk menghancurkan batubara menjadi serbuk batubara
yang akan digunakan untuk proses pembakaran. Alat ini dinamakan MILL.

Komponen Utama boiler


boiler adalah salah satu peralatan utama dalam PLTU. Boiler dipakai untuk memanasi air
yang ada didalam pipa-pipa boiler sehingga menjadi steam. Boiler terdiri dari berbagai
peralatan seperti waterwall, superheater pipe, reheater pipe, economizer, drum dan lainnya.
Secara umum saya akan menjelaskan bagian-bagian penting yang ada didalam boiler.
Water wall. Boiler memiliki banyak waterwall, mungkin dalam suatu boiler terdapat
ratusan pipa waterwall. Pipa waterwall sendiri memiliki diameter yang kecil dan sangat
panjang. Air yang ada didalam drum akan melewati waterwall dan dipanaskan oleh boiler
sehingga air yang ada didalam waterwall akan mengalami perubahan fasa menjadi
saturated steam.
Superheater pipe. Saturated steam yang terbentuk didalam waterwall tersebut akan masuk
kembali kedalam drum dan kemudian dipisahkan oleh separator yang ada didalam drum
sehingga air akan jatuh ke drum dan steam akan menuju ke pipa superheater. Steam yang
ada didalam pipa superheater akan mengalami kenaikan temperatur dan tekanan akibat
panas dari pembakaran di ruang bakar.
Reheater pipe. Steam yang telah memiliki temperatur dan tekanan tertentu akan
dimanfaatkan untuk memutar sudu-sudu turbin. Akibatnya steam yang telah terpakai
tersebut akan mengalami penurunan tekanan dan temperatur, untuk meningkatkan nya
kembali digunakan reheater pipe sehingga steam tersebut akan kembali mengalami
kenaikan temperatur dan tekanan. Steam akan kembali dimanfaatkan oleh turbin
bertekanan medium.
Economizer. Economizer terdiri dari pipa-pipa yang yang terletak di jalur gas
pembuangan dari hasil pembakaran. Panas dari gas buang akan dimanfaatkan untuk
memanasi air yang ada di dalam economizer sehingga air tersebut akan memiliki suhu
yang cukup panas, hal ini akan membantu kinerja boiler sehingga efisiensi boiler sangat
tinggi.

C. Jenis jenis PLTU


PLTU merupakan salah satu pembangkit listrik yang ada di Indonesia selain dari
PLTGU, PLTA, PLTD, PLTP, PLTG dan PLTB. PLTU yang digunakan di Indonesia dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, berdasarkan jenis boiler yang digunakannya, yaitu:
1. PLTU PC boiler
2. PLTU CFB boiler
3. PLTU Stoker boiler

1. PLTU PC BOILER
PC boiler merupakan singkatan dari Pulverized Coal Boiler. Boiler ini umumnya
digunakan untuk PLTU yang memiliki daya >= 300 MW. Untuk di Indonesia sendiri,
umumnya PLTU ini terdapat di pulau jawa yang pada umumnya memiliki pembangkit
dengan kapasitas yang besar.
Cara kerja:
Batu bara digiling di pulverizer lalu dihembuskan kedalam ruang bakar boiler. Ukuran
batubara yang digiling untuk dapat masuk ke ruang bakar boiler adalah sebesar 200 mesh.
Dengan ukuran batubara yang sekecil ini, batubara akan habis terbakar di dalam boiler lalu
gas hasil pembakarannya digunakan untuk memanaskan wall tube, economizer dan reheater.
2. PLTU CFB boiler
CFB boiler merupakan singkatan dari Circulated Fluidized Boiler. Boiler ini umumnya
digunakan untuk PLTU yang memiliki daya sekitar 100 MW - 300 MW. PLTU jenis ini
umumnya terdapat di pulau Sumatera.
Cara kerja:
Batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar di boiler berdiameter sekitar 0,8 cm.
Prinsipnya hampir sama dengan PLTU jenis PC boiler namun ada tambahan yaitu dengan
menggunakan Cyclone separator. Karena ukuran batubara ini tergolong besar, maka tidak
semua batubara ini akan habis terbakar. Batubara yang tidak terbakar ini akan dihisap
kembali oleh Cyclone separator dan diarahkan kembali ke ruan bakar
3. PLTU Stoker Boiler.
PLTU ini merupakan PLTU yang berukuran kecil bila dilihat dari daya yang
dihasilkannya. PLTU jenis ini umumnya digunakan pada wilayah yang belum membutuhkan
listrik dalam jumlah yang besar sehingga pembangunan PLTU berukuran kecil lebih
ekonomis. PLTU ini menggunakan batubara yang tidak memerlukan perlakuan
tambahan(digiling). Batubara langsung dimasukkan ke boiler untuk dibakar. Kekurangan
boiler ini adalah seringnya terjadi slacking pada tube-tube yang berada di dalam boiler
sehingga bila sudah terlalu berat akan menyebabkan jatuhnya tube tube tersebut.

D. Kelebihan dan Kekurangan PLTU


Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) menggunakan tenaga dari uap air untuk
menggerakkan turbin. Prinsipnya adalah memanaskan air, air berubah menjadi uap dan uap
bertekananan akan memutar turbin. Turbin yang berputar akan menggerakkan generator.
Generator yang diputar akan menghasilkan tenaga listrik. Di Indonesia, PLTU adalah selalu
menggunakan batu bara sebagai sumber energi untuk memanaskan air. PLTU merupakan
jenis pembangkit yang menggunakan energi fosil yang tidak dapat diperbarui. PLTU
merupakan pembangkit yang paling banyak digunakan di Indonesia. Pembangkit ini
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan PLTU
PLTU mempunyai sepuluh keuntungan yaitu:
1. Murah, Energi dari batubara sangat murah, harganya cenderung tidak naik, bahkan saat
sekarang harganya terus menurun. Jauh lebih murah dibandingkan menggunakan tenaga
angin, tenaga surya atau biomassa.
2. Kontinyu, Predictable dan dapat diandalkan. PLTu dapat bekerja 24 jam sehari secara
kontinyu.
3. Berlimpah. Jumlah cadangan batubara di dunia masih sangat melimpa
4. Mudah terbakar, sehingga mudah menghasilkan energy
5. Infrastruktur untuk pertambangan, pemrosesan, transportasi dan penggunaan batubara
sudah tersedia.
6. Batubara gampang di simpan, ditransportasikan dan digunakan, tak seperti jenis sumber
energi primer lain seperti angin dan air.
7. Batubara bisa didapatkan diseluruh dunia dan mudah diakses oleh banyak orang.
Tersedia banyak cadangan batubara di Amerka Utara, Eropa, Asia dan Australia.
8. Produk akhir sisa dari batubara dapat digunakan oleh industri yang lain seperti industri
semen
9. Load Factor Tinggi. PLTU memiliki load factor yang sangat tinggi, bisa hingga 80%
10. Indonesia bisa menggunakan batubara dari negaranya sendiri tanpa perlu bergantung
kepada negara lain
Kekurangan PLTU.
PLTU mempunyai enam Kerugian PLTU
1. Pembakaran batubara menghasilkan campuran banyak zat kimia berbahaya yang dapat
merusak kesehatan seperti sulphur dioxide. Banyak korban bisa berjatuhan akibat
penyakit pernafasan jika pembakaran batubara tidak terkontrol.
2. Ekstraksi batubara memerlukan biaya dan investasi yang mahal
3. PLTU menghasilkan banyak gas rumah kaca. Turbin angin menghasilkan 8 kali lebih
rendah dibandingkan dengan CO2 dari PLTU.
4. Penambangan batubara berbahaya dan dapat merusak lingkungan
5. PLTU tidak ramah terhadap fauna di sekitar pembangkit.
6. PLTU menghasilkan limbah yang dapat mencemari perairan di sekitar pembangkit.

E. Teknologi terbaru pada PLTU(Pembakaran pada PLTU Batubara).


Batubara merupakan salah satu sumber energi fosil yang sudah dimanfaatkan sejak
zaman dahulu. Kemudian perkembangan penggunaan batubara sebagai sumber energi terus
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan teknologi. Dan salah satu manfaat
batubara yang semakin banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di indonesia
adalah sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Secara umum batubara
dibagi atas 2 macam yaitu pembagian secara ilmiah berdasarkan tingkat pembatubaraan dan
berdasarkan tujuan penggunaan. Berdasarkan tingkat pembatubaraan dibagi atas batubara
muda (brown coal atau lignite), subbituminus, bituminus dan antransit. Berdasarkan tujuan
terbagi menjadi batubara uap (steam coal), batubara kokas (coking coal/metallurgical coal)
dan antransit. Bahan bakar yang digunakan pada PLTU adalah batubara uap jenis
subbituminus dan bituminus. Seiring perkembangan teknologi lignit juga dimanfaatkan
sebagai bahan bakar. Pada PLTU, batubara dibakar di boiler, menghasilkan panas yang
digunakan untuk mengubah air dalam pipa yang dilewatkan di boiler tersebut menjadi uap,
yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin dan memutar generator. Kinerja
pembangkit listrik tergantung efesiensi panas pada proses pembakaran. Efesiensi panas yang
tinggi juga akan menyebabkan penurunan emisi gas buang hasil pembakaran. Oleh sebab itu,
teknologi pembakaran merupakan hal yang terpenting dalam proses pembangkit listrik tenaga
uap.
Pada dasarnya metode pambakaran pada PLTU dibagi atas 3 jenis yaitu pembakaran
lapisan tetap (fixed bed combustion), pembakaran batubara serbuk (pulverized coal
combustion/PCC) dan pembakaran lapisan mengambang (fluidized bed combustion/FBC).
1. Pembakaran Lapisan Tetap (fixed bed combustion).
Metode ini menggunakan stoker boiler untuk proses pembakaran. Bahan bakarnya
adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan ukuran sekitar 30 mm.
Batubara dibakar diatas lapisan abu tebal yang terbentuk diatas kisi api (travelling fire grate)
pada stoker boiler.
2. Pembakaran Batubara Serbuk (pulverized coal combustion/PCC).
Metode ini banyak dipakai pada PLTU yang berkapasitas besar, hal ini karena sistem
PCC memiliki tingkat kehandalan yang tinggi. Pada PCC, batubara diremuk dulu dengan
menggunakan coal pulverizer (coal mill) sampai ukuran 200 mesh, kemudian disemprotkan
ke boiler bersamaan dengan udara pembakaran.
Pembakaran metode ini sensitif terhadap kualitas batubara, terutama sifat ketergerusan
(grindability) diatas 40, sifat slagging, sifat fauling dan kadar air kurang dari 30%.
Pembakaran dengan metode PCC ini akan menghasilkan abu yang terdiri diri dari clinker ash
sebanyak 15% dan sisanya berupa fly ash.
3. Pembakaran Lapisan Mengambang (fluidized bed combustion/FBC).
Metode ini menggunakan prinsip fluidisasi, dimana batubara yang telah dihancurkan
sampai dengan ukuran 25 mm difluidisasi dengan melewatkan udara dengan kecepatan
tertentu dari bagian bawah boiler. Keunggulan dari metode ini adalah pembakaran lebih
sempurna karna posisi batubara yang selalu berubah sehingga sirkulasi udara dapat berjalan
baik dan mencukupi
untuk proses pembakaran, alat peremuk batubara yang dipakai tidak terlalu rumit, serta
ukuran boiler dapat diperkecil dan dibuat kompak. Berdasarkan mekanisme kerja metode
FBC terbagi 2 yaitu Bubling FBC merupakan prinsip dasar FBC dan FBC (CFBC)
merupakan pegembangannya.

Anda mungkin juga menyukai