Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Ajaran Islam

Oleh, Prima Nur Wijayanto, 1606891021

Judul: Karaketristik Ajaran Islam


Pengarang: Dr. KH. Zakky Mubarak, M.A.
Data Publikasi: Mubarak, DR. KH. Zakky, MA. 2010. Menjadi Cendikiawan Muslim Kuliah
Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Magenta Bhakti Guna.

8. Islam Agama Kebebasan dan Kemerdekaan


Setiap orang diberikan kebebasan memilih untuk menentukan jalan hidupnya,
karena kebenaran dan kesesatan telah diketahui dengan jelas dari petunjuk al-Quran.
Karena itu, agama Islam mendidik umatnya agar mengikuti kebenaran dengan penuh
kesadaran dan keinsyafan. Allah S.W.T. berfirman,

Tidak ada paksaan untuk memasuki agama, sesungguhnya telah jelas yang benar
daripada jalan yang salah. (Q.S. al-Baqarah, 2: 256)

Manusia pada dasarnya memiliki dua kecendurungan yang bertolak belakang,


kecenderungan pada kebaikan dan kecenderungan pada keburukan. Karena itu, sebaik-
baiknya manusia, pasti ada keburukan dan kekurangannya, dan sejahat-jahatnya manusia
pasti memiliki kecenderungan pada kebaikan. Maka ada penjelasan pada ayat berikut,

Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan


kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaanya, sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya.
(Q.S. As-Syams, 91: 7-10)

Dalam surat Al-Balad, dua jalan (baik dan buruk) yang saling berlawanan itu
diistilahkan dengan jalan mendaki dan menurun. Kebaikan digambarkan dengan jalan
mendaki, karena ia memerlukan perjuangan berat dan usaha yang sungguh-sungguh.
Lawan dari jalan mendaki adalah jalan menurun, yang menulusuri jalan ini pasti akan
tercampakan pada lembah kenistaan dan kehinaan. Dijelaskan firman Allah S.W.T:
Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Maka tidaklah sebaiknya
(dengan bertanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar itu? Tahukah kamu
apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan
kerabat, atau orang miskin yang sangat kafir (Q.S. Al-Balad, 90: 10-16)

9. Islam Bersifat Gradual


Dari keistimewaan ajaran Islam adalah diturunkannya secara bertahap, gradual, dan
tidak sekaligus. Dalam bahasa Arab disebut Tadarruj. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam
mampu memahami ajaran agamanya secara mendalam melalui tahapan-tahapan yang tidak
memberatkan dan tidak membosankan, tetapi justru menarik minat-minat mereka secara
utuh. Metode ini adalah metode Qurani.
Dalam ayat (Q.S. Al-Baqarah, 2: 219), mengantarkan masyarakat yang tadinya
membanggakan minuman keras dan judi kepada suatu pemahaman bahwa dalam kedua
perbuatan itu terdapat dosa yang besar, meskipun dalam tahapan ini masih disebutkan ada
manfaatnya. Lalu pada turunnya ayat (Q.S. An-Nisa, 4: 43), membuat masyarakat tidak
berani lagi meminum minuman keras. Setelah masyarakat terkondisikan seperti ini,
turunlah ayat Al-Quran yang melarang secara tegas minuman keras dan judi sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah S.W.T.:

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah, 3: 90)

Demikianlah salah satu metode Qurani yang merupakan salah satu karakteristik
agama Islam dalam pembentukan watak manusia secara gradual.

Anda mungkin juga menyukai