Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

( Laporan Praktikum Agroklimatologi)

Oleh
Irvan Kurniawan
1414071049

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

Daftar Isi

Daftar Gambar

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2.Tujuan Praktikum

Bab 2. Tinjauan Pustaka

2.1.

Bab 3.Metodologi Percobaan

3.1.Waktu dan Tempat

3.2.Alat dan Bahan

3.3.Langkah Kerja

Bab 4.Hasil Pengamatan

Bab 5. Penutup

Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Tampak Depan Open pan

Gambar 1.2 Tampak Samping Open Pan

Gambar 1.3 Tampak Atas Open Pan

Gambar 2.1 Tampak Depan Ombrometer Tipe Hellman

Gambar 2.2. Tampak Samping Ombrometer Tipe Hellman

Gambar 2.3 Tampak Atas Ombrometer Tipe Hellman

Gambar 3.1 Tampak Depan Penakar Hujan Tipe Observatorium

Gambar 3.2 Tampak Samping Penakar Hujan Tipe Observatorium

Gambar 3.3 Tampak Atas Penakar Hujan Tipe Observatorium

Gambar 4.1. Tampak Depan Sangkar Cuaca

Gambar 4.2 Tampak Samping Sangkar Cuaca

Gambar 4.3 Tampak Atas Sangkar Cuaca


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia yang lebih kita kenal
dengan BMKG merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang
mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Tapi sebagian besar penduduk Indonesia
mungkin tidak mengetahui dengan jelas apakah maksud tugas di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika tersebut. Di bidang
meteorologi BMKG menyediakan banyak sekali informasi penting yang mungkin
belum kita sadari. Antara lain Prakiraan Cuaca, Citra Satelit, Prakiraan Angin,
Potensi Banjir, Cuaca Pelayaran, Kebakaran Hutan, serta Cuaca Penerbangan.
Prakiraan Cuaca sendiri sudah banyak dikenal oleh masyarakat sebagai tugas
BMKG, namun bagaimana dengan informasi meteorologi lainya. Jika informasi
di atas benar- benar dipergunakan secara maksimal maka tingkat kerusakan dan
kecelakaan akibat cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Klimatologiadalahilmu yang mempelajarikeadaan rata-rata cuaca yang


terjadipadasuatuwilayahdalamkurunwaktu yang sama.
Cuacamerupakankeadaanfisikatmosferpadasuatusaatdantempattertentudalamjangk
apendek.Unsur-unsurcuacaantara lain radiasimatahari, suhu,
kelembabannisbiudara, tekananudara, evaporasi, curahhujan, angin,awandan lain-
lain.Klimatologipertanianmerupakansuatucabangilmupengetahuantentanghubunga
nantarakeadaancuacadanproblema-problemakhususkegiatanpertanian,
terutamamembahaspengaruhperubahancuacadalamjangkapendek.
Pengamatandanpenelaahanditekankanpada data
unsurcuacamikroyaknikeadaandarilapisanatmosferpermukaanbumikira-
kirasetinggitanamanatauobyekpertaniantertentu yang
bersangkutan.Selainitudalamhubungan yang luas, klimatologipertanianmencakup
pula lama musimpertanian,
hubunganantaralajupertumbuhantanamanatauhasilpanendenganfaktoratauunsur-
unsurcuacadaripengamatanjangkapanjang.Stasiunmeteorologiadalahtempat yang
mengadakanpengamatanterus-menerusmengenaikeadaanfisikdanlingkungan
(atmosfer).

1.2.Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Mengetahui alat-alat ukur yang berada di BMKG.
2.Memahami penggunaan dan perhitungan pengukuran menggunakan alat-alat
yang erada di BMKG.
II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1.BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)


Ilmu yang mempelajari mengenai cuaca disebut meteorologi yakni cabang ilmu
yang membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika
yang terjadi diatmosfer. Secara luas menyatakan bahwa meteorologi sebagai suatu
cabang ilmu pengetahuan dari atomosfer mempunyai kaitan secara fisik, dinamik,
dan menyangkut status kimia atmosfer dan interaksi antara atmosfer bumi dengan
permukaan bumi. Nilai total dari perubah fisik atmosfer yang berlangsung dalam
keadaan sesaat yang terjadi pada tempat terntentu. Nilai tersebut diperoleh melaui
pengukuran pada stasium pengamatan terhadap unsur-unsur cuaca. Meteorologi
lebih menekankan proses terjadinya cuaca misalnya mengapa sampai terjadi suhu
ekstrim, hujan lebat, kelembaban rendah, penguapan tinggi, sedangkan
klimatologi penekannya lebih menekan kepada penyebaran hasil dari proses
tersebut misalnya penyebaran suhu udara, kelembaban udara, curah hujan,
frekuensi terjadinya banjir, kekeringan, El Nino, baik skala harian, bulanan
maupun tahunan (Sabaruddin, 2014).

2.1.Anemometer
Arah angin biasa dinyatakan dengan arah dari mana angin tersebut datang,
sedangkan kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam satuan meter/detik,
km/jam dan mil/jam. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
disebut Anemometer. Ada beberapa jenis anemometer : Anemometer mangkuk
(cup anemometer), anemometer baling-baling (propeler anemometer) anemometer
arus konstan (constan current anemometer). Namun yang umum digunakan adalah
anemometer mangkuk. Kecepatan angin di alam biasanya dapat dikenali dengan
tanda-tanda yang diakibatkan oleh tiupan angin tersebut (Soemeinaboedhy, 2006).
2.2.Panci Penguapan ( Evaporation Pan)
Untuk mengukur/memperkirakan besarnya penguapan dari muka air bebas, pada
dasarnya dapat digunakan sebarang bejana dan sekarang banyak menggunakan
panci penguapan. Dalam praktik dikenal beberapa panci penguapan (evaporation
pan) yang telah banyak digunakan, di antaranya: (1) Panci penguapan kelas A
(class A evaporation pan),(2)Panci penguapan tertanam (sunken evaporation
pan), dan (3) Panci penguapan terapung( floating evaporation pan).
Panci penguapan kelas A merupakan alat yang paling banyak digunakandan telah
direkomendasikan oleh WMO (World Meteorological Organisation)dan IASH
(International Association of Scientific Hydrology) sebagai pancireferensi. Alat
tersebut terdiri dari panci penguapan logam bergaris tengah 121.9cm, tinggi 25.4
cm dilengkapi dengan hook gauge untuk mengukur permukaanair. Selain itu,
masih dilengkapi dengan termometer apung (floating thermometer ),dan pengukur
kecepatan angin (anemometer ). Pengukuran Evaporasi dapat dilakukan dengan
membaca perbedaan muka air sebelum dan sesudah ditambah dengan cara sebagai
berikut:
1) Semua besaran yang terekam oleh alat-alat pendamping perlu dicatat,sebagai
kondisi setempat.
2) Muka air dalam panci diukur dengan hook gauge atau dengan pelampung.
3)Penguapan harian merupakan perbedaan pembacaan tinggi muka air
dalam panci pada hari berikutnya, dan bila terjadi hujan perlu diadakan
koreksi.Besar penguapan yang diperoleh dengan panci penguapan jenis ini
selalu lebih besar daripada yang sebenarnya(Usman, 2004).

2.3.Psikrometer
1. Psikrometer Bola Basah Dan Bola Kering
Psikrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
a.Termometer Bola Kering:tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
b.Termometer Bola Basah:tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH
(kelembaban udara) didapat dengan perhitungan:
2. Psikrometer Assmann
Psikrometer assmann terdiri dari 2 buah termometer air raksa dengan pelindung
logam mengkilat. Kedua bola termometer terpasang dalam tabung logam
mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk
mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola. Termometer
langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian
sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Termometer,
terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat. 3. Psikrometer Putar
(Whirling)
Disebut juga sebagai Psikrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2
Termometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang
tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air
murni. Psikrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/detik). Selama + 2 menit,
dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca
seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah
terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering
(Anonim,2011).

2.4.Altimeter
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam
merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan
udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian
tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara
didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu
dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda,
2005).

2.5. Barometer
Barometer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan
atmosfer, untuk tekanan atmosfer itu sendiri ialah berat udara di atmosfer, dan alat
ini dipergunakan untuk memprediksi pola suatu cuaca.Pola cuaca biasanya
disertai dengan adanya perubahan tekanan atmosfer dari tinggi ke rendah ataupun
sebaliknya dari rendah ke tinggi. Peristiwa tersebutlah yang dipergunakan para
ahli sebagai dasar acuan prakiraan cuaca.Barometer sendiri terdapat 2 jenis utama,
jenis klasik atau barometer air raksa yang cara kerjanya memakai air raksa serta
barometer aneroid atau bisa disebut juga sebagai barometer digital.
1) Barometer Air raksa
Barometer jenis ini terbuat dari tabung kaca lurus, di mana pada bagian salah satu
ujungnya disegel sedangkan pada bagian ujung terbuka diletakkan secara tegak
pada semacam piring atau dikenal pula dengan sebutan reservoir yang diisi air
raksa.

Cara barometer air raksa mengukur tekanan atmosfer ialah dengan cara
menyeimbangkan berat pada merkuri dengan berat udara yang ada di sekitarnya.
Bagian kosong pada tabung bagian atas akan menciptakan efek vakum. Level air
raksa yang ada di dalam tabung akan naik ketika berat merkuri lebih kecil apabila
dibandingkan dengan tekanan atmosfer yang ada di sekitarnya. Begitu pun dengan
sebaliknya, sewaktu air raksa mempunyai berat lebih besar daripada tekanan
atmosfer, maka level air raksa di dalam tabung akan menurun.
2 ) Barometer Aneroid
Jenis barometer yang kedua ialah barometer aneroid. Barometer aneroid
dalam mengukur tekanan suatu atmosfer ialah dengan muatan listrik. Barometer
aneroid terdiri dari cakram ataupun kapsul yang terbuat dari bahan logam yang
tipis.

Pada logam tersebut mempunyai dua strip logam kecil di kedua bagian sisi
interiornya. Strip logam tersebut dihubungkan ke arus listrik. Ketika tekanan
udara naik ataupun turun maka logam tersebut akan memuai ataupun menciut.
Sewaktu logam memuai ataupun menciut, maka jarak antara dua strip logam serta
waktu kontak dengan arus listrik pun akan bervariasi. Lantas barometer pun
mengukur panjang muatan listrik serta kemudian dikonversi menjadi pembacaan
tekanan udara (Tjasyono 2004).

2.6.Termometer Maksimum dan Termometer Minimum


Termometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) di dekat tempat
tabung air raksanya,sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat,
tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin.Termometer
minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang
terjadi.Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air
raksa,sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum.Prinsip kerja termometer
minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa
alkohol,sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik
kebawah,namun bila suhu meningkat maka indeks akan tetap pada posisi di
bawah atau tetap (Hendayana,2011).

2.7.Sangkar Cuaca
Di dalam sangkar Meteorologi dipasang alat-alat seperti termometer bola kering,
termometer bola basah,termometer maximum,termometer minimum, dan
Evaporimeter jenis piche.Pada Stasiun Meteorologi Pertanian dan Klimatologi
dipasang Evaporometer jenis Keshner tersendiri.
1.Termometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
2.Termometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi.
Pemasangan alat-alat meteorologi di dalam sangkar dimaksudkan agar hasil
pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu
sama lain.Selain itu,alat-alat yang terdapat didalamnya terlindung dari radiasi
matahari langsung, hujan dan debu.Sangkar Meteorologi dibuat dari kayu yang
jati sehingga tahan terhadap perubahan cuaca.Sangkar dicat putih supaya tidak
banyak menyerap radiasi panas matahari.Sangkar dipasang dengan lantainya
berada pada ketinggian 120 cm diatas tanah berumput pendek,sedangkan letaknya
paling dekat dua kali (sebaiknya empat kali) tinggi benda yang berada di
sekitarnya.Sangkar harus dipasang kuat, berpondasi beton,sehingga tidak dapat
bergerak atau bergoyang jika angin kencang.Selain itu,agar sangkar tidak mudah
di makan rayap.Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang
berlubang-lubang.Lubang ini memungkinkan adanya aliran udara.Temperatur
dan kelembaban udara di dalam sangkar mendekati temperatur dan kelembaban
udara di luar.Sangkar dipasang dengan pintu menghadap Utara-Selatan,sehingga
alat-alat yang terdapat didalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung
sepanjang tahun. jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah
utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya(Anonim).
2.8.Termometer Tanah
Termometer tanah harus terhindar dari penyinaran langsung matahari sebab
fungsinya untuk mengukur suhu tanah,tetapi harus juga terhindar dari gangguan
dalam tanah untuk ini termometer tersebut di tempatkan dalam tabung logam yang
di benamkan dalam tanah. Termometer yang biasa digunakan:
a) Termometer Tanah Berselubung Kayu
Termometer ini menggunakan termometer Hg yang panjangnya di sesuaikan
dengan kebutuhan dan di beri selunung kayu. Tipe ini mempunyai kelemahan
yaitu pembacaan agak sulit di lakukan karena letaknya yang terlalu rendah dan
selubung kayu mudah rusak.
b)Termometer Tanah Bengkok (Berskala Bengkok)
Jenis thermometer ini merupakan modifikasi bentuk termometer air raksa.Untuk
mempermudah pembacaan maka skala di nuat bengkok,dengan sudut : 6o;45o;15o;
atau 0o atau 0o dari permukaan tanah.Termometer berskala bengkok ini bekerja
dengan baik sampai kedalaman 5;10 dan 20 cm.Kelemahan jenis termometer ini
adalah mudahnya terjadi adhesi air raksa dengan dinding kaca karena radiasi
intensif dari sinar matahari,sehingga radiasi skala perlu dlindungi kain putih atau
selubung putih yang mengkilat(Rafii,1995).

2.9.Thermometer
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur
dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).Suhu udara
tertinggi simuka bumi adalah di daerah tropis dan makin ke kutub semakin dingin.
Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin
jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan
bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, lapse rate adalah 1 C(Benyamin, 1997).
III.METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.Waktu dan Tempat


Percobaan ini dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017 sampai 11 Mei 2017 di

3.2.Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu : buku,alat tulis, dan
kamera.

3.3.Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari percobaan ini meliputi :
1.Memfoto alat-alat yang ada di BMKG.
2.Mengamati cara pengamatan alat-alat BMKG.
3.Mencatat penjelasan dari pembimbing.
IV.HASIL PENGAMATAN

Adapun hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Open Pan ( Panci Penguapan)

Keterangan :
2 1. Hook Gauge

2.Thermometer Apung
3
3. Cup Counter Anenometer 0,5m

4. Panci dari stanliees


4

Gambar 1.1. tampak Depan


Gambar 1. 2.Tampak samping

Gambar 1.3.Tampak Atas


Fungsi Alat :
Bagian :
a. Hook Gauge pada nomor 1 fungsinya mengukur tinggi permukaan air
b. Thermometer Apung pada nomor 2 fungsinya mengukur suhu maksimum dan
minimum dari permukaan air.
c. Cup Counter Anemometer 0,5m pada nomor 3 fungsinya mengukur kecepatan angin
di atas open pen.
Cara Penggunaan Alat :
Jika terjadi penguapan maka permukaan air akan berkurang, jumlah air yang berkurang
dalam jangka waktu tertentu diukur dengan menggunakan hook gauge dengan cara
merubah letak ujung dari jarum sampai menyentuh permukaan air. Selain itu mencatat
kecepatan angin rata-rata pada cup counter anemometer. Biasanya dilakukan pada jam
07.30, 13.30 dan 17.30
Satuan : milimeter (mm)
Fungsi Alat pada Tanaman :
Dengan mengukur penguapan, membantu mengetahui besarnya penguapan rata-rata
pada daerah tersebut, sehingga dapat diketahui kebutuhan kapasitas air pada tanaman
agar tetap dapat melakukan proses evapotranspirasi dengan baik. Proses
evapotranspirasi yang baik akan menyebabkan penyebaran unsur hara pada tanaman
tersebar secara merata. Selain itu, penguapan mempengaruhi proses transpirasi pada
tanaman dimana membantu proses fotosintesis dan menjaga keseimbangan CO2 dan O2
pada tanaman.

2.Ombrometer Tipe Hellman


Keterangan :

1. Kertas Pias dan Jam Pemutar

1 2. Tabung penampung yang dihubungkan


dengan pena

3. Pipa siphon
2
4.Tabung Penampug
3
5.Body Penangkar

6.Corong Penakar dengan luas 200cm2


4

Gambar 2.1.Tampak Depan


5

Gambar 2.2 Tampak Samping


6

Gambar 2.3. Tampak Atas


Fungsi :
Bagian
a.Kertas Pias dan jam pemutar pada nomor 1 fungsinya untuk mencatat curah hujan
berbentuk grafik.
b.Tabung Pelampung yang dihubungkan dengan pena pada nomor 2 fungsinya untuk
tempat air mengalir yang berasal dari corong untuk menggerakkan pena.
c. pipa siphon pada nomor 3 fungsinya menentukan batas ketinggian air pada tabung
pelampung 10mm.
d.Body Penakar pada nomor 4 fungsinya melindungi bagian dalam ombrometer dari
hujan atau angguan lainnya.
e. Corong penakar dengan luas 200cm2 pada nomor 5 fungsinya menampung atau
menangkap air hujan yang turun yang akan diukur curah hujannya.
Cara Penggunaannya :
Saat terjadi hujan, air akan masuk ke dalam corong penakar. Air hujan yang tertampung
akan masuk ke dalam tabung pelampung yang akan mengangkat pelampung yang
dihubungkan dengan pena. Pergerakan pena tersebut tercatat pada kertas pias yang di
putar dengan menggunakan jam pemutar. Setelah mencapai nilai 10mm pada pias, air
yang ditampung tersebut akan dikeluarkan melalui pipa siphon dan pena ikut turun.
Pergerakan naik turun pena tersebut berlangsung sampai hujan berhenti. Air yang
dikeluarkan dari tabung pelampung tertampung pada panci penampung, pada saat kertas
pias diganti air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias.
Pergantian kertas pias setiap jam 07.00 WIB.
Satuan : mm (milimeter)
Fungsi alat bagi tanaman :
Setiap tanaman dapat tumbuh dengan baik berdasarkan curah hujan yang berbeda-beda.
Curah hujan membantu menentukan kapasitas air yang dibutuhkan tanaman,sehingga
jik di suatu daerah terjadi curah hujan yang rendah dan tanaman di daerah tersebut
kekurangan air maka dapat dilakukan daerah irigasi. Curah hujan yang tinggi akan
menyebabkan tanaman akan kesulitan untuk melakukan proses evapotranspirasi. Oleh
karena itu alat ini sangat penting bagi tanaman dimana alat ini dapat mengukur curah
hujan dengan akurat.

3.Penakar Hujan Tipe Observatorium


1

Keterangan :

1. Mulut Penakar seluas 100 cm2


2
2.Tabung Penampung dengan Kapasitas
setara 300-500 mmCH

3.Kran

4.Corong Sempit

Gambar 3.1.Tampak Depan


3

Gambar 3.2. Tampak Samping


4

Gambar 3.3. Tampak Atas


Fungsi
Bagian :
a.Mulut penakar seluas 100 cm2 pada nomor 1 fungsinya menampung atau menangkap
air hujan untuk di ukur
b.Tabung Penampung dengan kapasitas setara 300-500 mmCH pada nomor 2 fungsinya
menampung air mengalir dari mulut penakar.
c.kran pada nomor 3 fungsinya mengeluarkan air yang telah di tampung.
d.Corong sempit pada nomor 4 fungsinya untuk mengalirkan air dari mulur penakar ke
tabung penampung.
Cara Penggunaan alat :
Air hujan yang masuk ke dalam mulut penakar melalui corong sempit masuk ke dalam
tabung penampung dikeluarkan melalui kran. Hal ini dilakukan pada 07.00 WIB, 10.00
WIB, 13.00 WIB, dan 16.00 WIB.
Satuan : mm ( millimeter)
Fungsi Alat bagi Tanaman :
Alat ini berfungsi untuk menentukan curah hujan pada daerah tertentu. Alat ini penting
bagi tanaman agar tanaman dengan jenis yang berbeda-beda mendpatkan akapasitas air
sesuai kebutuhan masing-masing. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Karena
jika curah hujan yang melebihi kapasitas tampung hujan akan menyebabkan tanaman
menngugurkan daunnya bahkan layu, jika curah hujsn ysng terlslu tinggi tidak sesuai
dengan daya tampung tanaman maka akan menyebabkan kerobohan pada tanaman dan
proses evapotransirasi terganggu.

4.Sangkar Cuaca

1 Keterangan :

1. Piche Evaporimeter

2.psychrometer

3.Badan sangkarcuaca yang berlubang

Gambar 4.1 Tampak Depan


2

Gambar 4.2. Tampak samping


Gambar 4.3. Tampak atas
Fungsi
Bagian :
a.Piche Evaporimeter pada nomor 1 fungsinya mengukur jumlah penguapan yang
dipengaruhi oleh suhu udara
b.psychrometer pada nomor 2 fungsinya mengukur jumlah suhu udara
c.badan sangkar cuaca yang berlubang pada nomor 3 fungsinya memungkinkan adanya
aliran udara masuk ke dalam sangkar cuaca.
Cara penggunaan :
Sangkar cuaca berpondasi beton sehingga tidak dapat bergerak atau bergoyang saat
terkena angin kencang, selain itu agar tidak mudah dimakan rayap. Sanggkar dipasang
degan pintu terbuka menghadap utara-selatan, sehingga alat-alat yang terapat di
dalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung. Jika matahari berada pada belahan
bumi selatan, pintu sebelah utara di buka dan sebaliknya. Setelah itu diukur besar sudu
udara dan penguapannya.
Satuan : Piche Evaporimeter yaitu mm(milimeter) dan psychrometer yaitu oC (derajat
Celsius)
Fungsi Alat Bagi Tanaman:
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu dan penguapan di daerah sekitar. Hal ini
sangat penting bagi tanaman yaitu mempengaruhi evapotranspirasi pada tanaman.
Semakin tinggi suhu maka tingkat evapotranspirainya akan tinggi pula, sehingga
tanaman membutuhkan air pada kapasitas yang dibutuhkan agar tumbuh dengan baik.
Selain itu suhu mempengaruhi tempat penanman tanaman sebab tanaman memiliki suhu
maksimum dan minimum yang berbeda.
V.KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu, dalam waktu singkat dan pada
suatu tempat atau daerah tertentu yang lingkup yang sempit.
2. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung
atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer
yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup
panjang.
3. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan
waktu yang terbatas.
4. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum
dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah relatif luas.
DAFTAR PUSTAKA

Guslim, O.K Nazaruddin H, Roeswandi, A. Hamdan, dan Rosmayati.


1987. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan.

Glenn. T Trewartha, 1995. Pengantar Iklim. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-
unsur iklim.PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Hanum, C. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program StudiAgronomi,


Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Jumin, Hasan Basri. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta

Karim, K. 1985. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Diterbitkan dengan Biaya


Proyek Peningkatan dan Pengembangan

Anda mungkin juga menyukai