Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISA BAHAN BANGUNAN


GYPSUM

Oleh:

YOCKY SYAIDA ADHA PUTRA (2016/16138100)

PROGRAM MAGISTER (S2) PENDIDIKAN TEKNOLOGI & KEJURUAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gypsum merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat
akhir-akhir ini selain harganya murah gypsum juga mudah dibentuk menjadi
berbagai macam barang-barang rumah tangga. Gypsum juga merupakan
bahan yang sangat mudah didapatkan di alam meskipun begitu terkadang
dalam pengolahannya Gypsum dapat menghasilkan beberapa zat-zat
berbahaya dan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang. Gypsum
merupakan mineral yang sangat lembut yang tersusun dari kalsium sulfate
dehydrate, yang memiliki rumus kimia CaSO4 2H2O.
Sebagai mineral, gypsum adalah alabaster, alabaster ini telah
digunakan sebagai bahan pembuatan patung oleh banyak budaya, termasuk
Mesir Kuno, Mesopotamia, dan alabasters Nottingham Inggris pada abad
pertengahan. Gypsum memiliki tingkat kekerasan 2 pada skala Mohs
kekerasan mineral.
Gypsum adalah bentuk hemihidrat dari kalsium sulfat dihidrat,
dengan rumus kimia (CaSO4)2H2O. Di alam, Gypsum merupakan masa
yang padat dan berwarna abu-abu, merah atau coklat. warna tersebut
disebabkan adanya zat lain seperti tanah liat, oksidasi besi, anhidrat,
karbokhidrat, sedikit SiO2 atau oksida logam lain (Anderson 1997). Batu
gypsum putih terbentuk secara alami dengan sendirinya pada era geologi
100 sampai 200 juta tahun yang lalu. Dalam sejarah bumi, lapisan Gypsum
tertutup oleh gumpalan lain dari batu yang semuanya terkena pengaruh
kekuatan geologis. Karena naiknya tekanan, lapisan gypsum kehilangan air
kristal dan kalsium sulfat anhidrit terbentuk. Jika kalsium sulfat anhidrit
yang bebas air dihubungkan kembali dengan air, maka dengan perlahan
akan mulai membentuk kembali menjadi gypsum.
Gypsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Iran,
Jamaika,Thailand, Spanyol (penghasil Gypsum terbesar di Eropa), Inggris,
Jerman, Italia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan,Irlandia,
Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, Colorado,New Mexico,
Nevada, Utah, Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa
Barat.

Gambar 1. Gypsum
Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium
yang mendominasi. Gypsum yang paling umum ditemukan adalah jenis
hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4 .2H2 O. Gypsum adalah
salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-
mineral tersebut Ialah borat, karbonat, sulfat, dan nitrat. Mineral-mineral
tersebut diendapkan di dasar laut, danau, gua. karena konsentrasi ion-ion
oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi
Gypsum berubah menjadi basanit (CaSO4 H2O) atau juga menjadi anhidrit
(CaSO4). Dalam keadaan seimbang, Gypsum yang berada di atas suhu 108
F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Selain Gypsum alami, terdapat pula Gypsum yang terbentuk dari
limbah hasil produksi. Sebagai contoh, yaitu limbah pembuatan pupuk dan
proses Desulfurasi Batubara yang juga dapaat menghasilkan Gypsum.
Kedua bahan baku tersebut baik alami maupun hasil proses dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan papan Gypsum dan Gypsum powder.

B. TUJUAN
1. Mengetahui sifat sifat Gypsum
2. Mengetahui keuggulan dan kekurangan Gypsum
3. Mengetahui manfaat Gypsum
BAB II
ISI

A. Kandungan Unsur Dan Ikatan Gypsum


Gypsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air
laut, kemudian dipanaskan pada suhu 175 oC yang sering disebut dengan
nama STUCCO. Gypsum adalah salah satu mineral terbanyak dalam
lingkungan sedimen yaitu batu yang terdiri dari mineral yang diproduksi
secara besar-besaran yang biasanya dengan persitipasi dari air asin. Gypsum
adalah penyekat alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batubata.
Gypsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari
gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gypsum juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam,
berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik,
efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung gossan/oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu
gamping.
Komposisi kimia bahan Gypsum adalah:
1. Calcium (Ca) : 23,28 %
2. Hidrogen (H) : 2,34 %
3. Calcium Oksida (CaO) : 32,57 %
4. Air (H2O) : 20,93 %
5. Sulfur (S) : 18,62 %

B. Sifat Fisis Gypsum


Gypsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m,
namun kristal gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gypsum
umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini
tergantung mineral lain yang bercampur dengan Gypsum.
Gypsum umumnya memiliki sifat lunak dengan skala Mohs 1,5 2.
Berat jenis Gypsum antara 2,31 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada
0 C yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada 40 C, tapi menurun lagi
ketika suhu semakin tinggi. Gypsum memiliki pecahan, antara 66o sampai
dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gypsum memiliki
kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores Gypsum
berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis transparan
hingga translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau disebut
diamagnetit.
Tabel 1. Kadar Pada Gypsum

- Genesa :
Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas,
terbentuk melalui pengendapan langsung dr air garam/ merupakan hasil
hidrasi/alterasi anhidrit selama proses diagenesa. Gypsum dpt juga
terbtk oleh sublimasi langsung dr fumarola/diendapkan mata air panas.
Juga diagenesa sebagai Galian block-block konkresi dlm lempung dan
napal, sedang anhidrit merupakan hasil dehidrasi gypsum.
- Sifat Optik
Pada sayatan tipis, gypsum tidak berwarna, Indeks bias : nx = 1,520 , ny
= 1,522 , nz = 1,52
Gambar 2. Gypsum
- Varitas gypsum :
Selenit
Gypsum kristalin, tak berwarna, transparan, cleavage dengan
belahan sempurna pada satu bidang, dan mempunyai kembaran.
Kelampakannya seperti ekor burung walet atau ujung tombak.
Satin sparan
Agregat koheran dengan struktur fibrous yg sejajar dan
memanjang,
Kilap
Sutera, opaque. Terbentuk dari kristalisasi larutan, terjadi sebagai
urat seperti selenit.
Alabaster
Masif, berbutir halus, mirip lilin, kadang-kadang berlembar,
pecahan uneven, jernih, sering berwarna suram dan terkotori kalsit,
lempung, oksida besi, anhidrit.
Rock gypsum
Kompak, bersisik, granuler, opaque, tidak murni, butir lebih kasar
dari alabaster, terjadi inter bedded dengan batuan sedimen hasil
evaporasi air laut.
Gipsit
Disebut earthy Gypsum, lunak, kotor seperti tanah dan pasiran,
opaque, agak terkonsolidasi dan tidak koheren, terbentuk dari
penguapan gipsi ferous water.
Menurut Craig dkk (1987) gips keras mempunyai sifat mekanis, antara lain :
a. Compressive strength (kekuatan tekan hancur)
kekuatan gips berhubungan langsung dengan kepadatan atau masa gips.
Partikel dental stone lenih halus, maka air air yang diperlukan untuk
mencampur lebih sedikit jika dibanding dengan air yang dibutuhkan
untuk pencampuran plaster of paris.
b. Tensile strength (daya rentang)
Daya rentang dari gips sangat penting pada saat gips dikeluarkan dari
bahan cetak. Karena tidak adanya sifat lentur pada gips, model akan
cenderung patah. Daya rentang gips keras dua kali lebih besar dari pada
gips lunak baik dalam keadaan basah maupun kering.
c. Surface hardness and abrassive ressistance (kekerasan permukaan dan
daya tahan abrasi).
Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur.
daya tahan abrsai meningkat dan meningkatnya kekuatan tekan hancur.
Daya tahan terhadap abrasi maksimal didapat ada saat gips mencapai daya
strength. Gips keras merupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi.
Faktor-faktor berikut ini dapat diamati selama berlangsungnya reaksi
setting:
a. Campuran air dan hemyhidrat dapat dituang dengan seketika (bila
digunakan perbandingan yang benar antara air dengan puder)
b. Bahan menjadi kaku tetapi tidak keras (initial set); pada tahap ini bahan
dapat diukir tetapi sudah tidak dapat dibentuk/dicetak.
c. Terjadi apa yang disebut final set dimana bahan menjadi keras dan
kuat. Walaupun demikian pada tahap ini reaksi hydrasi tidak berarti
sudah sempurna, juga tidak berarti bahwa kekuatan dan kekerasan
optimum sudah tercapai.
d. Dihasilkan panas selama setting karena hydrasi hemyhidrat bersifat
eksotermis(Combe, 1992 : 319).
Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras, dimana
suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah
menjadi kalsium sulfat hemihidrat, (CaSO4)dan pada temperatur lebih
tinggi, anhidrat dibentuk sebagaimana bertikut;
Gypsum sampai 130o CaSO4.2H2O
Hemihidrat sampai 200o (CaSO4)H2O
Anhidrat CaSo4 (Richard dkk, 2002)
Gypsum mempunyai sifat cepat mengeras adalah sekitar 10 menit. Karena
itu dalam pembuatan papan Gypsum harus menggunakan bahan kimia untuk
memperlambat proses pengerasan tanpa mengubah sifat Gypsum sebagai
perekat. Perlambatan tersebut dimaksudkan agar tesedia cukup waktu mulai
dari tahap pencampuran bahan sampai tahap pengempakan. Waktu
pengerasan Gypsum bervariasi tergantung pada kandungan bahan dan
airnya. Dalam proses pengerasan Gypsum setelah dicampur dengan air
maka terjadi hidratasi yang menyebabkan kenaikan suhu. Kenaikan suhu
tersebut tidak boleh melebihi suhu 400 C. Suhu yang lebih tinggi lagi akan
mengakibatkan pengeringan Gypsum dalam bentuk CaSO4. 2H2O sehingga
mengurangi bobot air hidratasi.
C. Sifat Kimia Gypsum
Pada umumnya mengandung SO3 = 46,5 % ; CaO = 32,4 % ; H2O = 20,9
%
Kelarutan dalam air adalah 2,1 gram tiap liter pada suhu 400C; 1,8
gramtiap liter air pada 00C; 1,9 gram tiap liter pada suhu 70 - 900C
Kelarutan bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3
Menurut Toton Sentano Kunrat (1992), di alam Gypsum merupakan
mineral hidrous sulfat yang mengandung dua molekul air, atau dengan
rumus kimia CaSO4-2H2O dengan berat molekul 172,17 gr. Jenis-jenis
batuannya adalah sanitspar,alabaster,gypsite dan selenit. Warna Gypsum
mulai dari putih,kekuning-kuningan sampai abu-abu.
Menurut asalnya Gypsum terbagi 2 jenis yaitu Gypsum alam dan
Gypsumsintetik. Gypsum alam adalah yang ditemukan di alam,sedangkan
Gypsum sintetikadalah yang dibuat manusia. Gypsum sintetik terdiri dari:
Gypsum sintetik dari airlaut, Gypsum sintetik dari air kawah dan Gypsum
sintetik hasil sampingan industrikimia.
Gypsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari
hidratedcalcium sulfate. Seperti pada mineral dan batu, Gypsum akan
menjadi lebih kuatapabila mengalami penekanan( Gypsum Association,
2007).Papan Gypsum adalah nama generik untuk keluarga produk
lembaranyang terdiri dari inti utama yang tidak terbakar dan dilapisi dengan
kertas padapermukaannya. Ini adalah terminologi yang dipilih untuk produk
lembaranGypsum yang didisain untuk digunakan sebagai dinding, langit-
langit atau plafondan memilki kemampuan untuk dihias. Kekuatan papan
Gypsum berbanding lurusdengan ketebalan.
Menurut Craig dkk (1987), sifat kimia gips adalah:
o Solubility (daya larut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yang
dilarutkan dengan 100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan
tertentu yang dinyatakan dalam persen berat/volume.
o Setting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan
dihitung sejak gips kontak dengan air.
Setting time terdapat dua tahap sebagai berikut :
1. Initial setting time: permulaan setting time dimana pada waktu itu
campuran gips dengan air sudah sudah tidak dapat lagi mengalir ke
dalam cetakan. secara visual ditandai dengan loss of gloss (hilangnya
kemengkilatan/ timbulnya kemuraman). Keadaan dimana gips tidak
dapat hancur tapi masih dapat dipotong dengan pisau.
2. Final setting: waktu yang dibutuhkan oleh gips keras untuk bereaksi
secara lengkap dari kalsium sulfat dihidrat, meskipun reaksi
dehidrasinya belum selesai. Tandanya antara lain adalah kekerasan
belum maksimum, kekuatannya belum maksimum dan dapat dilepas dari
cetakan tanpa distorsi atau patah.
D. Pengotor gypsum :
Pengotor Gypsum Adalah Mineral yang dapat berasosiasi terhadap gypsum
karena gypsum memiliki mineral yang sangat mendominasi, sebagai
berikut:
a. Tidak dapat larut : batu gamping, dolomit, anhidrit, lempung an hidrous,
mineral silika. Pengotor ini mengurangi Stucco (hemi hidrat kalsium
sulfat),meningkatkan berat plester atau wall board. Biasanya kadar
pengotor ini 10-15 %.
b. Mineral Khlorida yg dapat larutt : halit, dapat mempengaruhi temparatur
kalsinasi, kepadatan stucco dan waktu pengerasan. Kadar pengotor ini
maksimum : 0,02 0,03 %
c. Mineral hidrous : garam sulfat mirabilit, epsomit, group lempung
montmorilonit, mempengaruhikebasahan produk, karakteristik stucco,
Kadar pengotor ini maksimum:0,02-0,03%
E. Pengolahan Gypsum
Dapat dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan pemanfaatannya.
Gypsum mentah : gypsum dari tambang dilakukan proses peremukan,
pengayakan, penggilingan dan pd 49o C.
Gypsum hasil kalsinasi. : Prosesnya gypsum hasil penambangan dilakukan
peremukan, kemudian dikalsinasi pd temperatur 97oC menghasilkan
gypsum hemi hidrat (stucco/plaster paris) : CaSO4. 0,5 H2 O.
- Pada temp 170oCberubah menjadi hemihidrat.
CaSO4.2H2O ----> CaSO4 0,5 H2O + 1,5 H2O
- pada temperatur 200oC akan terbentuk plaster anhidrous kalsium sulfat,
bersifat kurang plastis, keras dan kuat.
CaSO42H2O -------> CaSO4 + H2O`
- Pada temp. 500oC dihasilkan insoluble anhidrit atau dead burning
gypsum. Bila ditambah accelerator akan dihasilkan plaster (keenes
cement)
CaSO5 2 H2O ---------> CaO + SO3 + 2 H2O
- Pada temp 900oC dihasilkan masa sangat padat, keras, ketahanan tinggi.
Gypsum Sintetis :
a) Dari air laut : air laut mengandung SO4 bila ditambah Ca++(dari
larutan hasil buangan pabrik soda abu, atau dari Ca(OH)2)
b) Air kawah mengandung SO4 : CaCO3 + air kawah ------> CaSO4. 2
H2O. Setiap liter air kawah Ijen, menghasilkan 80 gram Gypsum.
c) Dari pembakaran batubara menghasilkan gas SO3, bila disemprot dg
Ca(OH)2 : SO3 + Ca(OH)2 + H2O ------> CaSO4 + 2H2O
Dari hasil samping industri kimia sebagai retarder, industri asam sulfat
dengan cara sama akan menghasilkan gypsum. Petrokimia Gresik
memproduksi 440.000 ton/tahun untuk retarder semen.
F. Keunggulan Gypsum
Aman bagi kesehatan dan lingkungan
Kini, lewat uji laboratorium lokal maupun internasional, Gypsum
aman untuk kesehatan dan lingkungan. Seperti pengujian Gypsum
produksi BORAL Jayaboard, dengan standar produksi AS 2588
(Australian Standard) dan internasional ASTM C 1396 (American
Standard), bisa dibuktikan bahwa radiasi dari Gypsum Jayaboard justeru
jauh di bawah radiasi batu bata. Bahkan, jauh lebih rendah daripada
lapisan mebel atau produk furnitur di sekeliling kita.
Gypsum yang diproduksi oleh Jayaboard tidak mengandung
asbestos, atau senyawa kimia yang dapat menyebabkan kanker. Selain
itu, kandungan volatile organic compound atau VOC-nya jauh di bawah
ambang batas yang ditentukan.
Tahan terhadap api
Pemakaian Gypsum untuk plafon atau penyekat aman dari bahaya
kebakaran. Ini karena materialnya tidak mudah terbakar serta tidak
menyebarkan panas. Jika terkena api, bahan material kertasnya saja yang
terkena, namun tidak akan menyebarkan api. Bahkan, Gypsum memiliki
kemampuan untuk memblokir panas. Saat sumber api padam, api tidak
akan menjalar pada Gypsum serta menyebar ke material lainnya.
Ringan dan fleksibel
Gypsum dipilih salah satunya karena material ini ringan
dibandingkan material non-struktural lainnya. Gypsum produksi BORAL
Jayaboard, ini misalnya, mengembangkan riset dan quality control yang
menjadikan produk Gypsum memiliki bobot paling ringan, kelendutan
minimal, namun tetap kuat. Inovasi ini terinpirasi dari struktur sarang
lebah (honey comb) yang diterapkan pada inti papan Gypsum.
Teknologi honey comb structure ini merupakan satu-satunya di
Indonesia dalam hal produksi papan Gypsum. Kelendutan atau sagging
adalah penurunan plafon papan Gypsum dari level datarnya karena daya
beban material terhadap ukuran bentangan. Saat ini, papan Gypsum
Jayaboard telah diakui pasar karena mempunyai kelendutan paling
minimal.
Selain ringan, Gypsum Jayaboard juga fleksibel penggunaannya
untuk kepentingan interior. Para arsitek dan desainer interior saat ini
dapat mengolah papan Gypsum untuk mempercantik plafon menjadi
beragam bentuknya.
Finishing lebih rapi dan halus
Selain ringan dan fleksibel, pada proses finishing pun Gypsum
lebih unggul sebab lebih rapi dan halus ketimbang material lain.
Persambungannya begitu tipis dan tidak kentara.
Untuk finishingnya, Gypsum bisa dengan cat tembok atau langsung
dicat setelah terpasang tanpa perlu diblok lagi dengan pelapis karena cat
bisa langsung terserap. Mau memakai cat glossy atau minyak bisa dengan
mudah diaplikasikan. Sementara untuk tembok perlu ditunggu sampai
kering. Bahan Gypsum mudah menyerap dan daya rekatnya sangat baik
untuk cat.
Hemat energi
Gypsum juga lebih hemat energi. Jika diaplikasikan dalam ruangan
ber-AC, Gypsum lebih cepat beraklimatisasi untuk membuat ruangan
lebih cepat dingin apabila dibandingkan dengan pemakaian material
konvensional lain.
Aman saat gempa
Saat terjadi gempa, material non-struktural bisa menimpa penghuni
rumah lebih dulu. Namun, kini ada produk Gypsum yang bisa lebih
bertahan lama ketika guncangan gempa berlangsung. Sebagai produsen
yang berkonsentrasi pada elemen interior ruangan, BORAL Jayaboard
mencoba menawarkan solusi lewat produk Jayaboard Seismic Ceiling
System. Dengan menggunakan pendekatan seismik, sistem ini akan
meminimalkan risiko saat guncangan gempa terjadi, sehingga penghuni
rumah memiliki waktu lebih lama untuk menyelamatkan diri, serta
terhindar dari material bangunan yang terjatuh secara tiba-tiba
G. Kekurangan Gypsum
- Gypsum tidak tahan terhadap air
- Mahal
- Perawatan tinggi
- Tidak tahan lama
- Mudah teroksidasi
H. Kegunaan Gypsum
Penggunaan Gypsum dapat digolongkan menjadi dua macam seperti
dipaparkan dibawah ini.
1. Yang belum mengalami kalsinasi Dipergunakan dalam pembuatan
semen Portland dan sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh
volume industri.
2. Yang mengalami proses kalsinasi.Sebagian besar digunakan sebagai
bahan bangunan, bahan dasar untuk pembuatan kapur, tuangan logam,
gigi palsu, bedak dan sebagainya. Jumlahnya meliputi 75% dari seluruh
volume perdagangan. Gypsum sebagai perekat mineral mempunyai
sifat yang lebih baik dibanding dengan perekat organic sebab tidak
menimbulkan pencemaran udara, murah, tahan api, dan tahat terhadap
zat kimia.
Gypsum mempunyai banyak kegunaan dari zaman prasejarah hingga
sekarang. Beberapa kegunaan Gypsum yaitu :
- Drywall
- Bahan perekat.
- Sebagai pupuk tanah.
- Di akhir abad 18 dan awal abad 19, Nova Scotia atau yang lebih dikenal
dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang besar sebagai
pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
- Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
- Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika
kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu, Gypsum digunakan sebbgai
bahan bangunan. Sebagai penambah kekuatan untuk bahan bangunan
- Untuk bahan baku kapur tulis Sebagai salah satu bahan pembuat portland
semen
- Sebagai indikator pada tanah dan air
- Sebagai bahan medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi
Gao.
- Saat ini Gypsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat
papan gypsum dan list profil. Papan gypsum adalah salah satu produk
material gypsum yang diolah melalui proses pabrikasi menjadi tepung.
Papan gypsum digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi
dan plafon.
BAB III
KESIMPULAN

Dilihat dari berbagai aspek Gypsum memiliki bayak keunggulan daripada


kerugian. Pemakaian Gypsum yang lebih mudah dan murah membuat Gypsum
menjadi pilihan utama dalam kontruksi bangunan untuk di pakai sebagai
pengganti kayu di plafon ataupun asbes.
Gypsum dihasilkan dari berbagai proses kimia sehingga banyak
ketersediaannya di alam. Gypsum telah banyak di pakai sejak abad ke-18
sehingga pemakaian Gypsum tidak lagi menemui masalah jika diaplikasikan ke
dalam bangunan konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://geology.com/minerals/gypsum.shtml
http://id.scribd.com/doc/138350532/Syarat-Dan-Sifat-Gypsum
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasi-
volumetri/analisa-kimia-Gypsum/
http://zeamayshibrida.files.wordpress.com/2009/05/03-tanah-bahan-
penyusun.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27428/2/Reference.pdf

Anda mungkin juga menyukai