dalam Teknologi pada Buku Teks Siswa SMP Kelas VIII Berdasarkan Kurikulum 2013
ABSTRAK
Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) dirancang untuk memenuhi Standar Komptensi Lulusan (SKL)
berdasarkan Kurikulum 2013 mata pelajaran IPA. DKL merupakan cara yang efektif untuk membuktikan
konsep dan teori dalam sains. Melalui kegiatan laboratorium, pembelajaran dapat ditingkatkan dan lebih
menarik bagi siswa maupun guru. Namun, DKL masih belum mencapai kriteria ideal suatu petunjuk
praktikum. Oleh karena itu, dilakukan tindakan review terhadap DKL dari buku teks siswa SMP kelas VIII.
Tujuan dilakukan analisis tersebut yaitu untuk mengetahui permasalahan dalam DKL di sekolah, khususnya
yang berkaitan dengan pencapaian Kompetensi Dasar. Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini
yaitu studi pustaka dan pendekatan analisis kualitatif. Materi dalam Desain Kegiatan Laboratorium yang
dianalisis yaitu Pemanfaatan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam Teknologi berdasarkan Kompetensi Dasar 3.2
Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam
teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut dan 4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan
tumbuhan, serta menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya
desain bangunan). Berdasarkan hasil analisis DKL, ditemukan bahwasanya DKL ini masih belum
representatif untuk mencapai KD, yaitu DKL hanya mengarahkan pada pengamatan saja, belum mengarah ke
implementasi teknologi. Dengan demikian, DKL tersebut perlu direkonstruksi.
Kata kunci: Desain Kegiatan Laboratorium, Struktur Tumbuhan dalam Teknologi, Buku Teks Siswa SMP
Kelas VIII.
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan yang digunakan meliputi Buku Teks Siswa SMP kelas VIII
dan Silabus Kurikulum 2013 untuk SMP Kelas VIII. Waktu penelitian 27-30
Desember 2016 di Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan
dalam penulisan paper ini yaitu studi pustaka dan pendekatan analisis kualitatif.
Analisis dilakukan terhadap petunjuk praktikum, kemudian dikaitkan dengan
analisis potensi materi ditinjau dari kompetensi dasar yang dikembangkan dan
kurikulum. Kemudian direncanakan Desain Kegiatan Laboratorium (DKL)
rekonstruksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Potensi Materi
Kompetensi yang Berkembang
Pada materi Struktur Jaringan Tumbuhan dalam Teknologi ini seharusnya
dapat mengembangkan beberapa Kompetensi Dasar sesuai dengan Lampiran
Permendikbud 81A Tahun 2013 sebagai berikut.
a. Langkah pembelajaran mengamati dengan melihat, membaca, menyimak, dan
mengidentifikasi mengenai materi Struktur Jaringan Tumbuhan dapat melatih
kesungguhan dan ketelitian dalam mencari informasi.
b. Dalam pengamatan, siswa diperbolehkan menanya mengenai informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
hingga spesifik), akan mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk berpikir kritis untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan informasi dengan eksperimen mengenai Struktur Jaringan
Tumbuhan dapat mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat teman, kemampuan berkomunikasi, mengembangkan kebiasaan
belajar sepanjang hayat.
d. Mengasosiasikan dilakukan dengan cara mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil eksperimen, pengamatan, dan mengumpulkan
informasi. Hal ini dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur, kemampuan berpikir induktif
dan deduktif dalam menyimpulkan. Dalam hal ini siswa dituntut
mengasosiasikan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam penerapan teknologi.
Fakta yang Ditemukan
Berdasarkan materi yang dipilih, yaitu Struktur Jaringan Tumbuhan dalam
Teknologi, ada beberapa fakta yang ditemukan dan dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan siswa. Proses penemuan fakta (observasi dan
pengumpulan data) dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan dasar
dan sikap ilmiah. Dalam hal ini fakta yang diamati yaitu berupa Struktur Jaringan
Tumbuhan (akar, batang, dan daun). Pengamatan dilakukan dengan bantuan
mikroskop. Melalui pengamatan jaringan pada tumbuhan, maka akan didapatkan
beberapa fakta, antara lain:
Struktur jaringan yang menyusun jaringan akar tumbuhan dari luar ke
dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Struktur
jaringan yang menyusun batang pada tumbuhan dari luar ke dalam adalah
epidermis, kortek, dan slinder pusat. Dari permukaan atas ke bawah, urutan
jaringan penyusun daun adalah sebagai berikut: epidermis atas, parenkim
palisade (jaringan tiang), parenkim sponsa (jaringan bunga karang), dan
epidermis bawah. Pengamatan ini akan mendorong siswa dalam menemukan
fakta dan akan mengembangkan kemampuan siswa, salah satunya kesungguhan
dan ketelitian dalam mencari informasi, serta memiliki sikap ilmiah.
Fakta yang beragam dari lingkungan dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan klasifikasi. Dalam hal ini fakta yang ditemukan di
lingkungan berupa beragamnya teknologi yang dapat dikembangkan dari
Struktur Jaringan Tumbuhan. Berdasarkan fakta tersebut siswa dapat
mengasosiasikan dan diharapkan dapat mengembangkan teknologi baru yang
terilhami dari Struktur Jaringan Tumbuhan. Namun demikian, pada Desain
Kegiatan Laboratorium yang diambil contoh ini belum menunjukkan adanya
proses berpikir kreatif siswa dalam mengembangkan teknologi berdasarkan
Struktur Jaringan Tumbuhan.
Analisis Kurikulum
Berikut ini adalah KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi tentang
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi.
KI dan KD diambil dari Lampiran Permen Dikbud No 68 tahun 2013. Indikator
yang tercantum pada buku ini dapat lebih dikembangkan lagi oleh guru.
Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
1.2 Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut.
Kompetensi Inti
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar
4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut
(misalnya desain bangunan)
Jika petunjuk praktikum yang ada di buku tersebut dikaitkan dengan
penjabaran kurikulum, maka dapat dikatakan bahwa petunjuk praktikum belum
sepenuhnya sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran, terutama
pada 4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut
(misalnya desain bangunan).
Pada KD 4.2 secara tersirat, siswa diharuskan menghasilkan produk berupa
ide teknologi sederhana yang terilhami oleh Struktur Jaringan Tumbuhan.
Namun, pada praktikum di buku ini belum terlihat. Praktikum pada buku ini
masih sebatas mengamati Struktur Jaringan pada Tumbuhan dan belum dikaitkan
sama sekali dengan aplikasinya terhadap teknologi. Oleh karena itu, petunjuk
praktikum ini perlu direkonstruksi.
Analisis Kelebihan dan Kelemahan DKL
Keunggulan
- Alat yang digunakan tersedia di sekolah. Karena menggunakan alat yang
cukup sederhana.
- Bahan yang digunakan mudah ditemukan, termasuk tumbuhan bayam.
- Langkah kerja tidak terlalu rumit.
- Mengajak siswa berpikir kritis untuk menggali ide mengenai kaitan struktur
jaringan tumbuhan dengan teknologi.
Kelemahan
- Belum sesuai dengan Kompetensi Dasar yang hendak dicapai.
- Belum dicantumkan kemampuan prasayarat siswa sebelum praktikum.
- Siswa terkadang kesulitan membuat irisan melintang daun, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Sedikit contoh terkait mengenai aplikasi Struktur Jaringan pada Daun dalam
teknologi
- Terkadang jika siswa dituntut untuk berpikir kritis, siswa masih kurang kreatif,
sehingga akan terhambat proses pengaplikasiannya.
SIMPULAN
Permasalahan dari DKL ini antara lain pada DKL tidak dicantumkan
kemampuan prasyarat siswa, kompetensi yang dikembangkan belum bisa
sepenuhnya tercapai, prosedurnya ada yang masih kurang jelas, siswa belum
memiliki gambaran konkret mengenai teknologi yang hendak diciptakan dari
melihat Struktur Jaringan Tumbuhan. Dengan demikian, DKL ini perlu
direnkonstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Rianawaty, Ida. 2016. Biology 2 for Junior High School Year VIII.
Rustaman, N. 2003. Common Text Book Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:
Biologi FMPIPA UPI.
Supriatno, Bambang. 2009. Uji Langkah Kerja Laboratorium Biologi Sekolah. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Zubaidah, Siti, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, & Darsono Sigit. 2014. Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/ MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemendikbud.
LAMPIRAN
Dari pengamatan yang kalian lakukan mengenai struktur jaringan daun Rhoeo
discolor, coba kalian bandingkan dengan desain teknologi pembangkit listrik.
Apakah ada struktur dan fungsi jaringan daun yang diaplikasikan pada desain
teknologi tersebut?
Coba kembangkan ide kalian dari struktur daun untuk diaplikasikan pada
desain bangunan yang lain dengan banyak membaca literatur!
Pertanyaan
Jaringan apa saja yang terdapat pada irisan melintang daun Rhoeo discolor?
Pada bagian manakah fotosintesis beralngsung?
Mengapa fotosintesis bisa terjadi pada jaringan tersebut?
Dari jaringan yang sudah ditemukan, teknologi (desain bangunan) apa saja
yang sekiranya bisa dikembangkan?