Anda di halaman 1dari 18

Nama : Ulis Wahyu P.

S
NIM : 201403091
Hal. : 509-520
Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat/
3B

BENCANA

Bahwa makanan laut yang tercemar tidak aman untuk dimakan. Kerusakan
diperkirakan mencapai sebesar $ 1 milyar (Bosch, 2003).

KECELAKAAN DI TAMBANG BAWAH TANAH

Bencana tambang terus terjadi baik di Amerika Serikat dan di tempat lain.
Salah satu hal seperti kebakaran sebuah tambang di Huntington, Utah pada bulan
Desember 1984, yang menewaskan 27 penambang ( NSX, 2001 ). Disayangkan
juga, beberapa bencana yang parah terjadi di daerah lain. Sebuah ledakan
dalam tambang bawah tanah di Republik Rakyat Cina pada bulan Juli 2001
dikabarkan telah menewaskan 92 pekerja, dan banjir dalam tambang sebulan
kemudian dilaporkan telah menewaskan 70 pekerja, dan sebanyak 200 lebih yang
hilang. Total kematian di tahun 2000 dalam bencana batubara tambang di
negara berjumlah ribuan.
TERORISME

Seperti dijelaskan sebelumnya, ada perbedaan yang mendasar dari sifat dan
ciri serangan perusuh sebagai perlawanan dan bencana alam buatan. Sementara
sasaran dari bencana alam bersifat tidak tentu, para perusuh berusaha untuk
mengidentifikasi dan mengincar kelemahan suatu negara dengan mengidentifikasi
titik lemah dalam infrastruktur sosial. Sementara bencana alam dapat diprediksi
hanya secara statistik dan tidak dapat dicegah sama sekali, serangan dari perusuh
yang bisa dicegah dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan yang efektif untuk
kesatuan intelijen, dan memperbaiki teknik investigasi, berharap itu semua dapat
diprediksi dan dicegah atau setidaknya dikurangi. Pada saat yang sama, ada
kesamaan. Terutama adalah dampak dari serangan perusuh ( selain yang bersifat
psikologis) umumnya ada kemiripan peristiwa alam dengan buatan manusia. Oleh
karena itu, jenis sistem lain yang dapat dikembangkan untuk pulih dari bencana
diterapkan secara efektif dalam mengatasi setelah serangan perusuh (Kennedy,
2002).

Serangan perusuh dapat berkisar dari aksi licik atau tindakan halus, seperti
penyebaran klandestin dari zat infektius dalam area penduduk, dapat dilihat secara
jelas berperan, seperti menghancurkan bangunan dan kematian penghuninya.
Salah satu tujuan yang utama semua kasus adalah untuk mengacaukan kegiatan
normal dari masyarakat yang terkena bencana dan pemerintahan mereka, apabila
berhasil, maka dapat menimbulkan ketakutan dan kepanikan. Tujuan yang lainnya
adalah menyebabkan masyarakat yang terkena dampak / bencana dapat
mengalihkan sumberdaya utama untuk mengembangkan penanggulangan serta
mencegah tindakan seperti itu, atau untuk memperbaiki fasilitas dan tatanan sosial
jika serangan itu terbukti berhasil.
KESEHATAN LINGKUNGAN

ZAT BERACUN POTENSIAL DAN MEKANISME PENYEBARAN

Zat beracun utama yang dapat digunakan adalah kimia, biologi, maupun
radiologis dari alam. Pemilihan jenis zat khusus mungkin akan tergantung pada
kemudahan yang dapat disebarluaskan, sejauh mana bisa diharapkan untuk
mengakibatkan kematian, berpotensi untuk memicu ketakutan, kepanikan, dan
kesulitan dalam mengadakan penanggulangan.

Zat kimia. Zat yang berpotensi dalam kategori ini berkisar dari orang-orang
yang mungkin menggunakan zat itu dalam peperangan dan sama dengan yang
digunakan dalam industri ( Tabel 19,3). Karena efek dari bahan kimia yang
diserap

Table 19.3 Beberapa contoh potensi zat kimia


GOLONGAN CONTOH
Saraf dan zat yang Gas sarin (dengan isopropil methylphosphonofluoridate)
melumpuhkan Soman ( pinacolyl methylphosphonofluoridate)
Tabun (etil N,N-dimeti lphosphoramidocyanidate)
BZ (3-quinuclidinyl benzilate)
GF (cyclohexylmethylphosphonofluoridate)
VX(o-ethyl-[S]-[2-diisopropylaminoethyl]-methyl
phosphonothiolate)
bensin,benzene
Zat pulmonalis (paru)
Kaporit
Kloroform
Fosgen
Trihalomethanes
Zat darah Hidrogen sianida
Sianogen klorida
Zat pelepuh kulit Lewisite (dari senyawa arsenalifatik, 2-chloro vinyl dikloro arsine)
Nitrogen dan sulfur mustard
Fosgenoxime

Sianida
Senyawa industri yang
Nitril
beracun dan korosif
asam nitrit
(kerusakan)
asam sulfur
Senyawa nitro dan oksidasi Amonium nitrat digabungkan dengan bahan bakar minyak
BENCANA

Table 19.4 Ciri tiga kelompok Zat biologi


Zat/ perantara Ciri

Variola besar (penyakit cacar), Bacillus Mudah disebarkan atau dipindahkan,


anthracis ( penyakit antraks), menyebabkan kematian yang tinggi, bisa
Yersiniapestis ( wabah), Clostridium menimbulkan kepanikan masyarakat dan
botulinum toksin ( botulisme ), gangguan terhadap kehidupan sosial,
Francisellatularensis ( tularemia ) membutuhkan peningkatan epidemiologi, vaksin
dan obat-obatan, dan diagnosis pemeriksaan

Hantaviruses, menimbulkan dengue virus Tersedia, mudah untuk memproduksi dan


demam, menandakan demam radang, menyebarkan, dan memiliki potensi angka
penyakit kuning, paru yang resistan kesakitan dan kematian yang tinggi dengan
terhadap obat dampak utama terhadap kesehatan
Coxiella burnetti ( demam Query), Brucella Relatif mudah untuk menyebarkan,
spesies (penyakit brucellosis), Burkholderia menyebabkan angka kesakitan dan
mallei (sakit ingus), racun yang risin dari angka kematian yang cukup rendah,
Ricinus communis ( biji jarak), epsilontoksin membutuhkan kemampuan diagnosa penyakit
dari Clostridium yang spesifik.
perfringens, Staphylococcus enterotoksin B

melalui penghirupan, kulit, atau selaput lendir yang terbuka dan melibatkan bahan
seperti itu biasanya akan langsung dan jelas untuk dapat diserangan. Salah satu
contoh serangan itu adalah penyebaran gas sarin dalam kereta bawah tanah di
Tokyo pada 20 Maret 1995 (CDC, 2000).

Zat biologis. Ciri dan peringkat zat relatif dalam kategori ini, berdasarkan
pada adanya dampak potensial, disajikan pada Tabel 19.4 (CDC, 2000). Salah satu
karakteristiknya adalah bahwa beberapa zat tersebut dapat dilakukan dan
ditularkan oleh hewan pengerat (tikus) dan serangga. Karena penundaan antara
waktu pemaparan dan timbulnya penyakit, penyebaran zat tersebut kemungkinan
akan bersifat tersembunyi / rahasia. Jika setelah bahan tersebut disebarkan, pihak
yang bertanggung jawab bahan ini akan mengenalkan tindakan mereka ini dan
menjadi sangat efektif dalam menciptakan ketakutan dan kepanikan di kalangan
masyarakat yang baik secara terpapar atau diduga akan terkena.

Zat radiologi. Salah satu yang paling dibicarakan ini adalah bom kotor
socalled, melalui radionuklida bisa ter-
KESEHATAN LINGKUNGAN

sebar menggunakan bahan peledak tradisional ( Ring, 2004). Kemungkinan


lainnya adalah ledakan perangkat nuklir itu sendiri. Keunggulan bagi perusuh
dalam contoh pertama adalah bahwa mereka bisa memilih radionuklida khusus
yang berbahaya untuk membubarkan ( Tabel 19.5 ). Tentu jelas, pengaruh secara
keseluruhan pada korban bom kotor, lebih sedikit daripada masyarakat yang
terkena ledakan nuklir.

MEKANISME PENYEBARAN LAINNYA

Minuman dan makanan persediaan merupakan dua jalan penyebaran khusus


lainnya. Poin-poin penting dari kerentanan dalam sistem air minum meliputi tadah
terbuka yang tahan air mentah sebelum pengobatan, instalasi pengolahan sendiri,
dan tank ditinggikan di mana air yang diolah disimpan sebelum didistribusikan
(Bab 7). Sangat banyak kejadian jumlah zat beracun yang menimbulkan efek akut
besar dan sulit untuk dihilangkan secara efektif. Untuk meningkatkan keamanan,
banyak operator telah memasang peralatan untuk memberikan pengawasan terus
menerus dari waduk, serta hambatan fisik untuk mencegah akses.

Zat biologi yang berpotensi dapat digunakan untuk mencemari persediaan


makanan yang tercantum dalam Tabel 19.4. Yang paling penting adalah zat
seperti Clostridium botulinum toksin (botulinum) dan Staphylococcus
enterotoksin B (Chin, 2000). Virus seperti Ebola tidak mungkin menempel karena
dapat membunuh manusia dengan cepat dan dengan demikian memberikan
kesempatan untuk penularan penyakit dari orang ke orang. Untuk meningkatkan
kemampuan dokter agar merespon peristiwa tersebut, Asosiasi Medis Amerika
telah mengembangkan dan mendistribusikan CD-ROM yang menyediakan
informasi medis dan klinis yang berkaitan dengan kedua gangguan biologi dan
kimia (AMA, 2002). Dengan cara yang sama, Institut Nasional Keselamatan dan
Kesehatan telah mengeluarkan dokumen pedoman pada sistem penyaringan dan
pembersihan udara untuk melindungi penduduk saat diruangan di mana zat
beracun di udara telah tersebar (NIOSH, 2003).

Proses penyebaran lain yang mungkin, seperti disebutkan sebelumnya, akan


menjadi ledakan dari "konvensional" senjata nuklir. Ini juga akan memberikan
proses kerusakan fisik yang besar. Alat tersebut mungkin dicuri, sah dibeli dari
stockpile di beberapa negara, atau dibangun oleh perusuh dari uranium yang
diperkaya atau plutonium bahwa mereka telah mengakuisisi/ membeli dari
perusahaan lain. Dari ketiga pilihan ini, dua yang pertama mungkin akan menjadi
yang paling logis karena tidak mungkin bahwa perusuh bisa memproduksi sebuah
BENCANA

Tabel 19.5 Karakteristik zat radiologi potensial

Radionuklida Karakteristik Efek Potensial


60 Tinggal cukup lama, Mewakili kedua bahaya luar dan
Co
berkonsentrasi dalam hati, dalam, beresiko tinggi
sulit untuk ditangani
Leukimia belum bisa kelihatan bagi
90
Sr Lama tinggal, tersimpan di orang-orang yang terkena, dideritaoleh
tulang, bertahan di tubuh pekerja pabrik

99 Hidup berjangka panjang, Tanah yang terkontaminasi tidak dapat


Tc
tapi tidak disimpan dalam digunakan selam bertahun- tahun
tubuh, kuat di lingkungan

131 Hidup berjangka pendek, Kanker tiroid belum kelihatan pada


I
memerlukan nuklir anak yang terkena, mendorong rasa
takut dan panik

137 Lama tinggal, mudah Mewakili kedua bahaya luar dan


Cs diserap oleh tubuh, dalam, dapat diambil oleh pekerja
mengekspos seluruh tubuh pabrik.
Tanah yang terkontaminasi tidak dapat
226 Terjadi secara alami, lama digunakan selama bertahun- tahun,
Ra
tinggal, bertahan di tubuh dapat menghasilkan karsinoma (bisul
kanker) belum kelihatan pada tulang
orang yang terkena
238 Bertahan hidup lama, Efek utama akan bersifat psikologis,
U
dapat mengosongkan terutama racun radioaktif kimia, tanah
uranium yang terkontaminasi tidak dapat
digunakan selama bertahun- tahun

Bertahan hidup lama, Tanah yang terkontaminasi tidak dapat


239
Pu bertahan dalam tubuh, digunakan selam bertahun- tahun, dapat
ditakuti oleh masyarakat mendorong rasa takut dan panik dalam
masyarakat terpapar
KESEHATAN LINGKUNGAN

senjata yang efektif untuk mereka. Meskipun demikian, tergantung pada berapa
banyak kehidupan organisasi teroris bersedia berkorban, kemungkinan bahwa bisa
memperoleh atau membangun senjata nuklir itu tidak bisa mereka abaikan
(Fleming, 2002).

Paling penting di antara target tersebut, terutama dalam hal penyebaran


potensi bahan radioaktif dan pembangkit listrik tenaga nuklir komersial. Namun,
pembangkit tersebut diapit beton besar pelindung kubah yang sekitar 1,5 meter (5
kaki) tebal. Untuk memastikan integritas mereka, kubah beton itu berisi tulangan
baja. Dalam setiap kubah terdapat kapal baja yang berat, bahan bakar untuk
reaksi, mengarahkan, dan penekanan di dalam bejana dengan tertutup baja 30
sampai 35 cm (12 sampai 14 inci) tebal (NCRP, 2001). Untuk menyesuaikan
bahwa penahanan kubah akan dilakukan seperti yang diharapkan, mereka telah
melewati dengan berbagai macam kondisi lingkungan yang sebenarnya. Satu kali
melibatkan pesawat tempur militer menjadi tembok percobaan yang menirukan
kubah penahan. Meskipun mesin pesawat menembus sekitar 5 cm (2 inci) ke
dinding, tes hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor tidak akan rusak (Chapin
et al., 2002). Menindak lanjuti analisis menunjukkan bahwa sebuah pesawat
penumpang yang besar, penuh dengan bahan bakar jet, tidak bisa menembus
struktur penahanan. Target lain yang mungkin akan menjadi struktur utama seperti
bendungan air. Karena dibangun dalam jumlah besar seperti beton, sifat inheren
dapat melindungi dari efek serangan.

Mengurangi dan Mencegah Dampak Bencana Alam

Salah satu karakteristik dari jenis tertentu terjadinya bencana alam adalah bahwa
orang dapat menyiapkan peristiwa yang akan terjadi. Dari peringatan awal dapat
ditunjukkan dengan kasus badai dan banjir, mempercepat dan memberikan
laporan peringatan dalam kasus tornado. Dalam kedua kasus, respon yang tepat
waktu dan efektif untuk peringatan ini dapat secara signifikan mengurangi
kerugian baik kehidupan dan harta benda. Seperti yang akan dicatat kemudian,
masih banyak pekerjaan baik dari segi peningkatan ketepatan waktu peringatan
dan meminimalkan dampak.

BADAI

Pengalaman menunjukkan bahwa badai memiliki tiga dampak utama: hilangnya


nyawa, kerusakanharta benda, dan hilangnya perniagaan. Langkah-langkah yang
dapat mengurangi masalah ini termasuk (1) peramalan teknologi; (2) mengurangi
pengungsian; dan (3) menyediakan perlindungan. Di
BENCANA

setiap kejadian, bagaimanapun sistem dan fasilitas yang tersedia tidak memadai.
Misalnya, meskipun dalam model komputer dan sistem pelacakan berbasis satelit,
kemampuan yang ditingkatkan untuk memberikan perkiraan jarak lama dan perlu
dikembangkan. Hal yang sama berlaku sehubungan dengan sistem jalan,
pembangunan perumahan dan komersial dikendalikan, membuat bangunan yang
lebih baik, dan aman di tempat penginapan untuk orang-orang yang sebaliknya
mungkin harus meninggalkan daerah yang terkena dampak. Ironisnya,
pengalaman menunjukkan bahwa lokasi penampungan tidak boleh dipublikasikan
terdahulu, sebaliknya orang akan menunda mengungsi, apabila mengetahui bahwa
tempat penampungan tersebut ada. Langkah-langkah lain yang dapat digunakan
untuk mengurangi dampak dari badai termasuk membatasi pengembangan awal
dan pembangunan kembali di daerah berisiko tinggi, melaksanakan perlawanan
badai dan penegakan kode, serta mendidik masyarakat dengan berhasilnya
melakukan langkah-langkah untuk menurunkan kematian.

BANJIR

Selama musim panas tahun 1999, daerah utama di bagian timur North Carolina
dan Virginia, serta New Jersey, banjir sebagai akibat dari Badai Floyd. Meskipun
kesehatan masyarakat dan lembaga kontrol merespon cepat dan mencegah
penyebab bencana maka kematian sesuatu yang lazim ( penenggelaman,
kurangnya kepedulian dalam pengobatan), diperkirakan 63 orang tewas dan
sekitar $ 3 sampai $ 6 milyar hilang serta seluruh puluhan ribu ayam, kalkun, dan
babi mati. Bahwa hilangnya nyawa manusia adalah serendah itu, dan itu
merupakan penghargaan untuk sikap tanggap darurat kesehatan dan bantuan
lembaga-lembaga publik dan usaha koperasi dari banyak kelompok, termasuk
layanan militer yang efektif. Untungnya, dalam hal ini tersedia peralatan
meteorologi cuaca dan komunikasi yang diizinkan oleh Layanan Nasional untuk
menyampaikan informasi yang tepat waktu untuk sambutan dari lembaga. Hal ini
memungkinkan untuk waktu evakuasi dan dapat mengurangi risiko bencana banjir
bandang.

GEMPA BUMI

Alasan utama untuk jumlah yang jauh lebih tinggi dari kematian dalam gempa
bumi di Turki sebelumnya adalah kepadatan penduduk, tingkat kejadian, dan
model bangunan yang tidak memadai ( atau kelalaian kontraktor untuk mengawasi
mereka dalam pembangunan). Faktor lain yang tidak mencukupi penyelamatan
adalah runtuhan dari pembersihan peralatan dan salah satu yang tidak mencukupi
jumlah fasilitas pengobatan daerah atau rusak akibat gempa bumi dan tidak
beroperasi lagi. Meskipun di Peru pada tahun 2001 jumlah korban yang tewas
rendah alasan itu tidak jelas, tingkat yang relatif rendah dari
KESEHATAN LINGKUNGAN

kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi yang dikutip sebelumnya di


California pada tahun 1994 terutama hasil dari kode bangunan yang ketat, cara
pembangunan bunyi, terorganisir dan terlatih dengan baik kemampuan tanggap
darurat, kesempatan komunikasi yang cukup luas, dan keandalan peramalan
teknik bertambah.

TORNADO

Dikutip sebelumnya tornado yang terjadi di Amerika Serikat pada 1 Maret 1997,
lebih dari setengah kematian terjadi pada orang-orang yang berada di rumah.
Karena dari bentuk-bentuk perumahan yang tidak ekonomis ada banyak orang dan
bertambah pula orang yang tinggal di rumah tersebut (Parfit, 1998). Karena alasan
inilah, sangat penting bahwa aturan dibuat untuk memungkinkan masyarakat
tersebut dapat memiliki akses terhadap tempat penampungan di bawah tanah. Bagi
orang-orang yang tinggal di rumah yang tetap, perlindungan yang dapat dilakukan
adalah mereka pergi ke ruang bawah tanah, apabila tersedia, cari tempat
perlindungan di lorong-lorong dan ruang bagian dalam (CDC, 1997a).

Mengurangi dan Mencegah Dampak Bencana Buatan Manusia ( Termasuk


Teroris )

Seperti halnya dengan bencana alam, untuk itu penting melakukan langkah-
langkah dalam meminimalkan terhadap dampak bencana ulah manusia.
Umumnya, langkah-langkah ini bisa diterapkan dengan efektif yang ada kesamaan
dengan tindakan teroris.

KECELAKAAN KERJA DI INSTALASI

Seperti disebutkan sebelumnya, terjadinya kecelakaan di pabrik di Bhopal


menunjukkan peristiwa yang dahsyat. Didorong oleh peristiwa ini dan berikutnya
mengeluarkan instalasi yang sama di West Virginia, Kongres AS yang disahkan
membuat Perencanaan Darurat dan Komunitas Hak untuk mengetahui tindakan
yang benar (EPCRA) sebagai bagian dari Amandemen Superfund dan tindakan
Otorisasi Ulang 1986. Produsen terkena dampak dan operator instalasi harus
mengevaluasi dampak dan melepaskan bahan kimia beracun akibat kecelakaan,
menggunakan skenario kejadian terburuk yang pernah terjadi, dan
mengembangkan rencana untuk mencegah bencana (Neville, 2001). Amerika
Serikat menambahkan program dukungan dalam industri kimia yang telah
memprakarsai baik untuk mengurangi jenis kecelakaan yang dialami maupun
yang disebabkan oleh pelepasan kimiawi serta untuk membatasi konsekuensinya.
Keduanya ini telah menyebabkan penurunan jumlah bahan berbahaya yang hadir
dalam berbagai sistem pabrik pada waktu tertentu dan yang dihasilkan sebagai
produk. Upaya yang lain juga sedang diarahkan untuk perbaikan dalam
pengangkutan bahan berbahaya.
BENCANA

Data menunjukkan bahwa lebih dari 25.000 insiden bahan berbahaya yang
dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, hampir sepertiga adalah transportasi
terikat (ATSDR, 1994).

KECELAKAAN PABRIK DENGAN KEKUATAN NUKLIR

Dalam banyak cara yang sama seperti kecelakaan Three Mile Island disediakan
stimulus untuk perbaikan dalam keselamatan PLTN di Amerika Serikat,
kecelakaan Chernobyl menuntun untuk melakukan tindakan yang sama di seluruh
dunia. Ini telah meliputi pengembangan desain PLTN baru yang berisi fitur untuk
memastikan peningkatan keandalan dan rawatan kontrol reaktor, peningkatan
resistensi dari struktur pabrik yang berkenaan dengan peristiwa gempa bumi, dan
penggabungan tiga sistem yang terpisah dan lepas untuk mendinginkan teras
reaktor dalam kasus kecelakaan. Kemajuan lainnya termasuk pemeriksaan dan
pengawasan yang lebih baik, setiap perubahan terkait erat dengan pentingnya
dalam hal pengurangan risiko. Tindakan ini telah dilengkapi dengan pelatihan staf
dan program operasi yang jauh lebih baik untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir yang ditetapkan oleh industri nuklir sendiri untuk mengadakan
pertimbangan yang independen tentang keselamatan operasi tersebut. Meskipun
kegiatan Industri kimia Amerika Serikat (dikutip sebelumnya) yang mirip dengan
ini, program dalam industri tenaga nuklir jauh lebih aktif dan tersebar luas. Di
Amerika Serikat, kegiatan ini dilakukan di bawah pimpinan Institut Tenaga Nuklir
Operasi (INPO); secara global, mereka melakukan di bawah pimpinan Asosiasi
Dunia Nuklir Operator (WANO). Melalui program ini, periodik ketat situs
evaluasi keamanan dilakukan pada setiap pabrik nuklir di dunia. Tujuannya tidak
hanya untuk memastikan bahwa setiap pabrik memenuhi peraturan nasional dan
internasional, tetapi juga bertanggung jawab mempromosikan pencapaian
keunggulan dalam operasi mereka.

TUMPAHAN MINYAK KAPAL

Penilaian dan pengalaman telah menunjukkan bahwa jumlah minyak yang tumpah
dalam kecelakaan melibatkan sebuah kapal minyak bergantung pada (1) kapasitas
dan bentuk; (2) jumlah dan jenis kerugian struktural yang diderita. Satu faktor
yang paling penting adalah apakah ia memiliki dua atau satu badan kapal, adanya
bekas menjadi lebih utama dalam mencegah kerugian minyak bahkan dalam
kecelakaan yang besar, terutama yang melibatkan tabrakan dan pendaratan ( NRC,
2001). Mengakui fakta ini dan menanggapi komplain masyarakat dari perbuatan
tumpahan minyak Exxon Valdez, Kongres Amerika Serikat memberikan Undang-
Undang Pencemaran
KESEHATAN LINGKUNGAN

oleh Minyak 1990. Ini diperlukan, bahwa semua kapal minyak berkeliling di
perairan Amerika Serikat yang dilengkapi dengan lambung kapal ganda. Karena
sebagian besar negara, baik perilaku dan berkeinginan untuk melakukan
perdagangan dengan Amerika Serikat, persyaratan ini dengan cepat menjadi resmi
bentuk kapal tanker sesungguhnya di seluruh dunia. Penggerak tambahan untuk
mencapai tujuan ini adalah perjanjian PBB dalam mencegah satu lambung kapal.
Tahap dalam periode perjanjian ini, rupanya diperpanjang sampai 2015. Pada
tahun 2002, lebih dari setengah perkiraan 10.000 tanker ragam lama yang terus
menerus beroperasi di dunia dengan keanekaragaman lambung tunggal.
Sementara itu, pejabat Serikat Eropa telah mengumumkan niat mereka untuk
memaksakan pemeriksaan ketat pada kapal minyak yang berlabuh di pelabuhan
mereka.

KECELAKAAN DI TAMBANG BAWAH TANAH

Perbaikan sedang dilakukan dalam keselamatan operasi pertambangan bawah


tanah , dan kemungkinan peristiwa yang mengakibatkan kematian pekerja akan
dikurangi. Faktor yang paling penting, dalam mengurangi kematian dan kerusakan
dalam pekerjaan tersebut adalah mengubah mulai dari penggalian bawah tanah ke
permukaan. Sementara pada tahun 1950 lebih dari 75 persen batubara yang
diproduksi di Amerika Serikat diperoleh melalui penggalian bawah tanah, saat ini
kurang dari 38 persen sedang diperoleh melalui jalan ini. Sementara dalam jangka
waktu yang sama, total produksi batubara di Amerika Serikat dua kali lipat
(CEQ, 1998). Ini adalah contoh lain di mana salah satu solusi untuk masalah yang
mungkin terjadi dengan cara tak terduga dalam hal ini, pengakuan pasokan
batubara besar yang dekat dengan permukaan tanah dan benar bahwa banyak
kejadian, batu bara bisa kembali dengan cara sederhana dan lebih murah.
Meskipun demikian, harus diakui bahwa penggalian permukaan, atau
menggunduli dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Dalam banyak
kejadian, bagaimanapun peraturan mengharuskan permukaan tanah dipulihkan
dalam bentuk tanah, pohon, dan tumbuhan.

PERISTIWA PERUSAKAN

Terlepas dari aksi perusakan, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan keamanan dan dengan demikian kemungkinan
dapat mengurangi peristiwa perusakan. Salah satunya adalah untuk menerapkan
lebih lengkap kemampuan teknologi yang sudah ada. Langkah-langkah tersebut
meliputi penggelaran sistem yang lebih baik untuk pelacakan dan memastikan
keamanan bahan nuklir dan lainnya, seperti gas klorin, yang dapat digunakan
sebagai senjata, menambah produksi obat-obatan untuk mengobati korban
serangan yang disebabkan oleh senjata biologis dan meningkatkan komunikasi
antara petugas darurat yang akan dipanggil untuk
BENCANA

menanggapi peristiwa tersebut (NRC, 2002). Meski begitu, tantangan mengatasi


ancaman perusuh global akan terus menjadi besar dan rumit.

Perencanaan darurat

Terlepas dari bencana, rencana darurat dirancang dengan baik dan dijalankan
dengan baik sangat penting untuk pengerahan yang cepat diperlukan untuk
merespon secara efektif terhadap kebutuhan perawatan kesehatan langsung dari
orang yang terkena dan untuk memulihkan pelayanan yang terganggu. Rencana
harus jelas, ringkas, dan lengkap. Hal ini juga harus dinamis, fleksibel, sering
dievaluasi dan diperbarui. Ini harus menunjuk tepat siapa yang melakukan apa dan
kapan, dan semua orang yang terlibat harus benar-benar mengetahui isinya.
Prioritas utama harus memberikan tanggapan langsung ke acara dengan
menempatkan dan menyediakan pelayanan medis darurat kepada para korban,
mengendalian kebakaran, melepas jaringan listrik, dan mengendalikan kebocoran
gas. Dengan jangkau panjang, harus bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan dan tempat tinggal bagi korban dan kemudian dicatat, untuk
memperbaiki layanan penting seperti penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
Pentingnya seperti berikut yaitu untuk pengaturan penyediaan pasokan makanan
yang aman.

JENIS, KARAKTERISTIK, DAN TAHAP

Secara umum, ada dua jenis perencanaan darurat. Salah satunya adalah nasional
atau daerah yang mencangkup dan menetapkan kewajiban dengan cara
pengerahan pegawai di departemen publik, lingkungan kesehatan dan lembaga
kesiapsiagaan darurat. Perencanaan pada tingkat ini sering mencangkup
koordinasi pertahanan sipil dan layanan militer. Kedua, yang termasuk di lingkup
daerah, jauh lebih pasti dan yang terlibat dalam rincian daftar pegawai, tanggung
jawab masing-masing, dan tersedia berbagai penanggulangan untuk pelaksanaan.
Terkoordinasi dengan baik, dua rencana dapat memberikan personil kader yang
terlatih untuk mengatasi bencana alam dan kejadian ulah manusia yang terbuat
hampir dari semua ukuran. Berasal dari pengalaman menunjukkan bahwa rencana
bencana secara umum dapat dibagi menjadi empat tahap: (1) tahun-tahun sebelum
peristiwa (tahap pre-event); (2) peringatan atau tahap siaga, mengingatkan sesaat
sebelum peristiwa yang dapat diprediksi; (3) tahap tanggap, langsung menyusul
setelah peristiwa; dan (4) tahap pemulihan (rehabilitasi). Meskipun banyak aspek
tanggapan yang sama, ada perbedaan yang cukup membutuhkan sedikit
pendekatan yang berbeda dalam menanggapi.
KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHAP SEBELUM PERISTIWA

Tujuan selama tahap sebelum peristiwa adalah untuk mengantisipasi bahwa


kecelakaan dan bencana akan terjadi dan untuk merencanakan untuk
menanggulangi peristiwa itu. Langkah-langkah tertentu harus diambil untuk
mengidentifikasi semua sumber organisasi yang tersedia, inventaris jenis dan
lokasi dan peralatan yang tersedia, termasuk hardware dan obat- obatan, mengenal
di bidang kontraktor dan distributor yang dapat menyediakan sebaliknya jarang
mengkhususkan pegawai dan perlengkapan, meninjau masyarakat dan fasilitas
industri penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin rentan
terhadap bencana, dan menetapkan tanggung jawab tiap instansi atau kelompok
dan menentukan bentuk perhubungan. Untuk mendukung kegiatan tersebut,
sebuah pusat operasi darurat harus ditunjuk dan dilengkapi dengan baik.

PERINGATAN ATAU FASE KEWASPADAAN

Dalam kasus badai, tornado, dan banjir, di mana peringatan terlebih dahulu akan
didapatkan, akan ada kesempatan untuk mengingatkan pegawai perencanaan
darurat dan menyuruh mereka bergerak, ke tempat yang tepat, untuk beroperasi di
titik pusat. Semoga, melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat
memberikan peringatan serupa dari jenis peristiwa tertentu yang terkait teroris,
terutama yang terpenting. Penting selama fase kegiatan ini harus penyediaan
informasi yang tepat waktu dan akurat kepada media dan publik tentang apa yang
harus diantisipasi. Informasi ini harus mencakup seluk beluk tertentu mengenai
persiapan yang harus dibuat.

FASE RESPON

Biasanya kebakaran, medis darurat, dan polisi akan menjadi personil yang
pertama tanggapan dinas di lokasi bencana. Salah satu tujuan utama mereka akan
memberikan keamanan daerah yang terkena untuk menjamin keamanan dari
kedua korban dan pekerja. Tujuan lain adalah untuk memberikan petunjuk kepada
orang awam yang sudah hadir sukarela memberikan layanan mereka. Orang senior
yang paling berpengalaman harus mengambil alih, segera mengamati daerah dan
hati-hati dalam menaksir adegan, jumlah korban, dan mereka yang luka-luka.
Orang ini harus menyampaikan informasi ke pusat operasi darurat dan membuat
rekomendasi untuk tindakan. Pegawai di pusat harus memutuskan dukungan
tambahan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai