Makalah Biokimia Kel. 2
Makalah Biokimia Kel. 2
DI SUSUN OLEH :
1. Anisa
2. Diah
3. Ikhwan
4. Ninis
5. Ulis
S1 KESEHATAN MASYARAKAT 2B
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
Jl.Taman Praja no.25, Madiun.
2015/2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah- Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalahBiokimiatentangLemakdenganbaik.
Makalah Biokimia tentang Lemak ini kami buat semaksimal mungkin dengan
memperlancar dalam penulisan makalah ini. Namun tidak lepas semua itu, kami
menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penulisan bahasanya
Oleh itu, dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran tentang makalah
ini, sehingga kami dapat memperbaiki semua dari kesalahan yang ada di makalah
Biokimia ini. Penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat memberi
Penyusun
Daftar Isi
Halaman judul.................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................
Bab I PENDAHULUAN................................................................
1. Latar belakang................................................................
2. Rumusan masalah.............................................................
3. Tujuan penulisan..............................................................
Bab II PEMBAHASAN...................................................................
1. Kesimpulan................................................................
2. Saran...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
Bab I
Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui, bahwa Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari
tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung
dalam makhluk hidup. Biokimia juga ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
komponen seluler, seperti Protein, Karbohidrat, Lemak, Asam Nukleat dan lain-
lainnya. Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang Lemak.Lemak merupakan
bagian dari komponen yang banyak sekali terdapat di kalangan tubuh Makhluk Hidup.
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non polar. Tetapi lemak merupakan salah satu sumber utama energi
dan mengandung lemak esensial. Disamping itu, jika mengonsumsi lemak secara
berlebihan juga akan merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan minyak jenuh.
berbentuk cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tak jenuh, sedangkan lemak
yang berbentuk padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh
mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada asam lemak tak jenuh. Asam lemak
jenuh dan tak jenuh merupakan macam dari asam lemak. Namun, untuk lebih banyak
tentang Lemak, maka kita akan bahas pada makalah Biokimia ini.
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
1. 4 Tujuan Umum
PEMBAHASAN
Lemak (Lipid) adalah ester asam lemak,biasanya zat tersebut bersifat sukar larut dalam
air, namun dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter benzen,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. Dapat didefinisikan juga
adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat suhu tinggi (asam lemak). Gliserida padat
(lemak) terutama berasal dari sumber hewani adalah ester dari gliserol dengan asam karboksi-
lat jenuh (mempunyai ikatan tunggal). Gliserida cair (minyak) berasal dari sumber nabati se-
perti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak wijen, adalah ester dari gliserol dengan
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar.
1. Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.
Misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak
1. Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani,misalnya mentega.
2. Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam. Asam penyusun lemak disebut asam
lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam
Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu
molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Nama lazim dari lemak adalah
trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam
lemak. Contoh :
2.4 Sifat Fisika Kimia Lemak
kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau
Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian
trigliserida cair. Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti
dan kue. Bila suatu lemak didinginkan, maka jarak antarmolekul menjadi lebih kecil.
Jika jarak antarmolekul tersebut mencapai 5 A, maka akan timbul gaya tarik-
menarik antara molekul yang disebut gaya Van der Walls. Besar gaya ini hanya bisa
dihitung pada molekul yang berantai panjang, seperti asam lemak dengan massa
Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam lemak dalam molekul lemak akan
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu , , ' (intermediate) yang masing-
masing memiliki sifat berbedabeda. Perhatikan sifat kristal lemak bentuk polimer , ,
Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk kristalnya
itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan, terbentuk kristal yang
segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus (' ). Pada beberapa lemak bentuk '
ini stabil, tetapi dalam lemak lainnya kristal ' ini berubah menjadi bentuk intermediat dan
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan lemak
mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk polimer mempunyai
titik cair 64,2 C; 53 C; dan 71,7 C. Perbedaan titik cair ini menyebabkan lemak mulai
mencair pada suhu 53 C, yang kemudian segera membeku kembali. Bila perlahan-lahan
Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam pembentukan kristal yang
halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam industri pangan; misalnya untuk
mentega berbeda dengan untuk minyak salad, kembang gula, atau ice cream.
Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh karena itu, titik lebur
lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak dan minyak juga
mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi. Kekuatan ikatan
antara radikal asam lemak dalam kristal mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini
berarti juga mempengaruhi titik cair lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam
lemak, makin banyak panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak
dengan ikatan yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga
energi panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin sedikit dan
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu
gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Gaya ini ditentukan
oleh panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam
lemak tidak jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi.
Titik lebur menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap. Hal ini
dikarenakan ikatan antar molekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat.
d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak
jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dalam
lemak dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan sebagai
e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida, maka lemak pecah
menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak. Garam-garam alkali
tersebut dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan. Jumlah alkali yang
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut
proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam lemak tidak jenuh
panas, peroksida; lemak atau hidroperoksida; logam-logam berat seperti Cu, Fe,
Co, dan Mn; logam porfirin seperti hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan
enzim-enzim lipoksidase.
mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut
karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi, energi panas, katalis logam,
atau enzim. Senyawa-senyawa dengan rantai C lebih pendek ini adalah asam-asam
lemak, aldehida-aldehida dan keton yang bersifat volatil dan menimbulkan bau
menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan
dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel. Lemak harus
dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila minyak telah diolah menjadi bahan makanan,
pola ketengikannya akan berbeda. Kandungan gula yang tinggi mengurangi kecepatan
timbulnya ketengikan, misalnya biskuit yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak
bergula. Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.
Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-kadang sengaja
ditambahkan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air. Reaksi ini
dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis
oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua
jaringan yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah terjadi dalam lemak
dengan asam lemak rendah (lebih kecil dari C14) seperti pada mentega, minyak
kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis sangat menurunkan mutu minyak
goreng. Minyak yang telah terhidrolisis, menjadikan smoke point-nya menurun.
Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas
bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk
Fosfogliserida (Fosfolipid)
Fosfolipid ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat.
Fosfolipid tersusun atas asam lemak, asam fosfat, dan nitrogen. Oleh karenanya fosfolipid ialah
derivate asam fosfatidat. Gugus yang diikat oleh asam fosfolipid ini antara lain kolin,
etanolamina, serin, dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid adalah fosfatidilkolin,
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan, dan manusia. Pada
tumbuhan fosfolipid terdapat pada kedelai, pada manusia dan hewan terdapat dalam telur, otak,
hati, ginjal, pancreas, paru-paru, dan jantung. Fosfolipid digunakan sebagai komponen
Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein
fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua
yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan
asam lemak berantai panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas,
biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino
seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada
a. Trigliserida adalah ester dari gliserol, yang dibentuk oleh asam lemak yang dapat
b. Tiga kelompok hidroksil dari gliserol bereaksi dengan tiga molekul asam lemak
c. Fosfolipid yang digliserida terdiri dari satu gliserol (1,2,3- propantriol) molekul yang
ditandai dengan dua asam lemak pada 1 dan 2 posisi gliserol melalui ikatan ester.
d. Kelompok hidroksil ketiga gliserol terpasang dengan asam fosfat melalui ikatan ester
fosfat.
e. Oleh karena itu sifat- sifat kimia dan fisik fosfolipid yang bergantung pada jenis
rantai asam lemak dan alkohol amino. Sama seperti trigliserida, fosfolipid, juga
f. Rantai hidrokarbon panjang asam lemak non- polar di alam sedangkan kelompok
fosfat adalah ujung polar dengan oksigen bermuatan negatif dan nitrogen bermuatan
positif.
Struktur fosfolipid
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.
Jadi, sifat fosfolipid bisa hidrofilik ( suka air) bagian fosfat sekaligus hidrofobik ( takut air)
bagian asam lemak. Fosfolipid yang terpenting adalah fosfolipid empedu, fosfolipid
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah
ATP. Sebelum dioksidasi, di sitosol, asam lemak diaktifkan dulu menjadi asil-KoA
yaitu asam lemak + KoA + ATP menjadi asil-KoA + AMP + PPi. Kemudian asil-
di hati dan jaringan lemak. Oksidasi terjadi pada atom C kedua dari gugus karboksil
(rantai C beta). Pada setiap setiap oksidasi akan kehilangan 2 atom C untuk
oksidasi asam lemak menjadi energi sangat efisien. Jika asetil Co-A dari asam
piruvat mencukupi untuk sumber energi, maka asetil Co-A akan diubah menjadi
Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak berbeda sekali dari Jalan
lemak adalah malonil-KoA, yang disiintesis dari asetil-KoA. Pada hewan tingkat
tinggi sintesis asam lemak terutama terjadi dalam hati, jaringan adipose dan dalam
kelenjar susu. Di tingkat sel pembentukan asam lemak berlangsung dalam sitosol,
yang terdiri dari tujuh protein. Tahapan reaksi biosintesis asam lemak diteliti dalam
laboraturium F.Lynen,S. wakil dan P.R. Vagelos yang kemudian disusun ke dalam
sebuah siklus.
lemak. Senyawa beratom C dua buah diatas tidak dapat keluar menembus dinding
senyawa tersebut menjadi asam sitrar atau diangkut oleh karnitin. Baik asil-
Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah malonil-
Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang
malonil transferase.
5. Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
Asetoasetil yang masih terikat erat pada kait 4-fosfopantetein direduksi menjadi
7. Dehidrasi
Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini.
Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C dan , ikatan gandanya
butiril-S-ACP. Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4
ACP menjadi bebas dan dapat mengkait malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini
yang kedua melalui urutan dan mekanisme reaksi yang sama, terjadilah siklus-
Pada biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali.
palmitoil yang terikat pada ACP bias langsung dipindahkan pada HS-KoA
menjadi palmitoil KoA dan apabila bereaksi dengan asam fosfatidat akan
membentuk fosfolipida. Pada umumnya jasad hidup mensitesis asam lemak hanya
walaupun ada sebagian keci asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari
mana proses ini terjadi akibat pemecahan lemak dan karbohidrat tidak
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur
asam sitrat hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara
berimbang. Karena masuknya asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung
dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada
asetil KoA. Pada keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat
Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap. Dua molekul asetil
tiolase ini merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak.
Selanjutnya astoasetil KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk
menghasilkan 3 - hidroksi- 3 metilglutaril KoA ( HMG - KoA ) dan KoA.
KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan asetoasetat. Hasil dari
Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama dalam
bahan bakar normal pada metabolisme energi dan secara kwantitatif penting
bahan bakar utama bagi otak dan sel darah merah pada orang yang mempunyai
gizi baik dengan diet seimbang. Tapi otak dapat beradaptasi dan menggunakan
asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan diabetes. Pada kelaparan
berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat dari
asetoasetat.
dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik.
Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase menjadi dua molekul asetil
KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit
asetoasetat yang tinggi dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang
Ketone bodies (senyawa keton dalam tubuh) adalah hasil oksidasi asam lemak
yang tidak sempurna. Ketidakseimbangan hormonal terutama produksi insulin yang tidak
metabolisme yang cendrung mengarah ke produksi yang relatif banyak ketone bodies yang
disebut ketosis.
1. Asam lemak yang tersimpan di dalam sel-sel adipose dengan cepat dilepas ke aliran
darah. Alasan utama terjadinya hal ini adalah jika insulin sangat rendah di dalam
darah, karena insulin akan menghambat lipolisis, sebaliknya akan menyimpan lemak.
Pertambahan yang berlimpah dari asam lemak di dalam darah akan diambil oleh hati.
2. Oksidasi asam lemak menjadi asetil-CoA mendominasi/melebihi sintesis asam lemak
di dalam hati.
dihasilkan menurun. Terutama hal ini karena metabolisme asam lemak menjadi asetil-
CoA menghasilkan banyak ATP, dan jumlah ATP yang tinggi akan memperlambat
aktivitas siklus asam sitrat di dalam sel-sel hati. Pada dasarnya, tidak perlu memakai
siklus asam sitrat (yang peranan utamanya mentransfer energi dari bahan bakar untuk
diguanakan dalam sintesis ATP) jika sel-sel sudah memiliki banyak ATP. Perubahan-
perobahan metabolisme ini akan memicu sel-sel hati membentuk asetil-CoA dan
empat atom karbon. Senyawa ini kemudian dimetaboliser dan akhirnya disekresikan
ke dalam aliran darah sebagai ketone bodies seperti asam asetoasetat dan senyawa
akan diubah menjadi kembali ke asetil-CoA di dalam sel lain yang memakai ketone
bodies sebagai bahan bakar. Kemudian ketone bodies di tolakkan melalui siklus asam
sitrat. Salah satu ketone bodies yang terbentuk (aseton) meninggalkan badan melalui
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam lemak adalah rantai hidrokarbon alifatik panjang yang memiliki gugus
asam karboksilat. Panjang rantai hidrokarbon asam lemak bervariasi dari 10 sampai
30 karbon. senyawa antara asil di dalam proses ini adalah senyawa tioester, bukan
KoA seperti yang terjadi didalam oksidasi lemak, tetapi merupakan protein dengan
berat molekul rendah yang disebut protein pembawa asil atau ACP yang
Pengaturan biosintesis asam lemak ada 2, yaitu: Kecepatan reaksi asetil KoA
3.2 Saran
bagi kesehatan, ternyata dalam fisik pun juga tidak enak dipandang jika lemak
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/pengertian-lemak-struktur-sifat-
contoh.html
https://islamiardela.wordpress.com/2014/04/16/lipida/
https://merumerume.wordpress.com/2010/04/17/metabolisme-lipid/
http://ceeteeaminah.blogspot.com/p/proses-metabolisme-karbohidrat-dan-
asam.html
https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/sintesis-asam-lemak/
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/sifat-fisika-dan-kimia-lemak-
kimia.html
http://budisma.net/2015/01/struktur-dan-fungsi-fosfolipid.html