Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
U nit ini adalah kelanjutan dari unit pertama. Apakah Anda masih ingat dari unit
pertama Anda telah memperoleh pemahaman tentang apa pembelajaran kelas
rangkap (PKR), mengapa dan untuk apa PKR, dan apa saja prinsip-prinsip PKR.
Anda juga telah mengenal praktik-praktik PKR yang terjadi di lapangan. Dengan
demikian Anda tentunya sudah dapat membedakan prinsip dan kenyataan PKR, serta
pembelajaran di SD pada umumnya.
Pada unit ini Anda akan mempelajari model-model pengelolaan PKR dan
metode pembelajaran dalam PKR. Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran
pada unit ini diharapkan Anda mempunyai kemampuan untuk dapat;
1. Menjelaskan prinsip dam model pengelolaan PKR
2. Membandingkan berbagai model pengelolaan PKR di SD
3. Menjelaskan prinsip dedaktik metodik PKR
4. Menerapkan prosedur dasar PKR
5. Menerapkan berbagai model interaksi kelas dalam PKR
Ikutilah petunjuk belajar berikut ini, supaya Anda dapat memahami materi
dengan lebih baik.
1. Bacalah terlebih dahulu pada bagian pendahuluan, maka Anda akan
memahami apa yang diharapkan dari Anda setelah mempelajari materi pada
unit 2 ini.
2. Bacalah bagian demi bagian sampai Anda dapat memahami secara
keseluruhan. Berilah tanda atau garis bawah pada bagian-bagian yang
penting.
3. Catat dan ringkaslah pengertian-pengertian pokok dengan bahasa sendiri,
kemudian bawalah selalu catatan tersebut sebagai bahan diskusi.
4. Bila Anda menemukan kesulitan dalam memahami materi dalam unit 2 ini,
diskusikan dengan teman sejawat atau dengan tutor.
5. Terapkanlah prinsip, prosedur, dan model PKR dalam situasi terbatas melalui
simulasi dengan teman sejawat pada saat tutorial tatap muka.
Pada sub unit 2 ini akan dipelajari tiga model pembelajaran kelas rangkap
dan pengelolaannya sebagai berikut.
1. Model PKR 221 : Dua Kelas, Dua Mata pelajaran, Satu Ruangan.
2. Model PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.
3. Model PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.
Untuk menerapkan model ini, Anda perlu mengikuti petunjuk berikut ini.
a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4, 5
dan 6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan
pengantar dan pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam
satu ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah
atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umum
yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok
dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja
murid sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat
mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada
kehadiran guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian
belajar murid. Proses saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru
selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru berada diantara masing-
masing kelompok.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara
masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang
kegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan
sesuai keperluan. Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-
masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya.
d. Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka Anda harus
memiliki daya gerak paedagogis yang tinggi. Keunggulan mode ini adalah terletak
pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar
kelas lainnya.
Latihan
Tiga model dasar dalam pengelolaan pembelajaran kelas rangkap telah kita
bahas bersama. Masing-masing mepunyai keunggulan dan kelemahan. Sebagai
latihan cobalah Anda menganalisis keunggulan dan kelemahan pada setiap model
PKR tersebut.
Model Keunggulan Kelemahan
PKR 221 1. 1.
2. 2.
3. 3.
RANGKUMAN
Agar pemahaman Anda lebih mantap lagi, bacalah butir-butir penting
dari materi sub unit 1 berikut ini.
1. Pada hakekatnya pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan
yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya
manusia, alam, social dan budaya yang tersedia.
2. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanaatan sebagian
terbesar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar murid,
penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan
yang luas dari seluruh murid dalam kegiatan belajar.
3. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu
belajar, menampilkan kualitas pembelajaran dan melibatkan murid
dalam belajar.
4. Ada tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap
yaitu: 1) PKR 221 : Dua kelas, dua mata pelajaran dalam satu
ruangan, 2) PKR 222 :Dua kelas, dua mata pelajaran dalam dua
ruangan, 3) PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam tiga
ruangan.
5. Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik
semua kembali pada tujuan belajar, kemampuan, dan sarana belajar
yang tersedia.
2) Menimbulkan Motivasi
Motivasi belajar sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar.
Bagamana guru dapat mendorong murid untuk mampu dan terbiasa dalam belajar
juga sangat penting. Dapatkah Anda mengingat kembali apa yang dimaksud dengan
b. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran sama pentingnya dengan menutup pelajaran, walaupun
berbeda tujuan dan fungsinya. Untuk menutup pelajaran sebaiknya dilakukan secara
bersama-sama dimana semua murid dari kelas yang dirangkap hadir dalam satu
ruangan atau satu tempat.
Ada tiga kegiatan pokok yang harus dilakukan guru dalam menutup pelajaran
yaitu:
1) Meninjau kembali
2) Mengadakan evaluasi penguasaan murid
3) Memberikan tindak lanjut
Marilah ketiga pokok kegiatan tersebut kita bahas satu per satu.
1) Meninjau kembali.
Untuk mengecek apakah pengalaman belajar murid sudah memenuhi tuntutan
pedagogis sebagaimana diisyaratkan dalam tujuan perlu ditinjau kembali. Kegiatan
tersebut dapat dilakukan dengan cara merangkum atau membuat ringkasan.
Rangkuman sebaiknya dibuat guru dengan melibatkan murid. Dengan demikian
murid dapat memahami apa saja yang telah dipelajari dalam pembelajaran.
2) Mengadakan evaluasi penguasaan murid
Salah satu indikator keberhasilan pembelajaran adalah tercapai tidaknya
penguasaan murid mengenai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang digariskan.
c. Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi murid, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan. Dapatkah kita sebagai guru mengubah suasana kelas PKR
yang tidak menarik dan membosankan menjadi kelas PKR yang menyenangkan?
Tentu saja Anda dapat membuat murid senang, puas, dan betah belajar. Caranya
adalah mengadakan variasi dalam pembelajaran.
Variasi juga disebut keanekaragaman. Dalam pembelajaran, keanekaragaman
menyangkut gaya mengajar, media, sumber, dan pola interaksi serta kegiatan belajar-
mengajar. Marilah sekarang kita mengkaji ketiga jenis variasi tersebut.
1) Variasi gaya mengajar
Gaya mengajar adalah pola penampilan guru dalam mengolah dan mengelola
rangsangan belajar dan lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya
Untuk lebih memahami materi yang baru saja kita bahas pada sub unit
ini, sekali lagi bacalah rangkuman berikut:
1. Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar, agar proses
pembelajaran berhasil dengan baik.
2. Membuka pelajaran merupakan penghubung pengalaman belajar lama dan
baru yang sekaligus berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan
mulus tidaknya proses belajar murid.
3. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran yaitu;
a. menarik perhatian murid
b. menimbulkan motivasi belajar
c. memberi acuan belajar
d. Membuat kaitan materi
4. Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap
sebaiknya diberikan secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat.
Demikian juga dalam menutup pelajaran.
5. Menutup pelajaran merupakan review terhadap pelajaran yang berlangsung
dan berfungsi sebagai penghubung antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang akan dating.
6. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran yaitu:
a. meninjau kembali
b. mengadakan evaluasi penguasaan murid
c. memberikan tindak lanjut
7. Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam
pelaksanaan PKR, dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh
suasana hangat, saling hormat, adanya dialog, peran murid jelas, dan
saling percaya.
8. untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri guru PKR perlu
menguasai dan menerapkan:
a. bimbingan diskusi kelompok kecil
b. pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c. penganekaan pembelajaran
9. Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus
terampil dalam memusatkan perhatian, memperjelas masalah,
menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan
mengeluarkan pendapat, memicu proses berfikir, dan menutup diskusi.
Tes Formatif 2
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada materi sub unit 2 ini,
kerjakan tes formatif berikut ini.
Berilah tanda silang(X) pada huruf A,B,C, atau D di depan pilihan jawaban
yang menurut pendapat Anda paling benar.
Rumus
Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar mandiri bisa
dilakukan secara perorangan dan kelompok. Belajar mandiri adalah mencari dan
mengolah informasi atas dasar dorongan belajar dari dalam diri. Maksudnya murid
tanpa menunggu datangnya tugas dari orang lain.
Peran guru dalam model ini benar-benar sebagai pengarah dan pemberi
kemudahan dalam belajar bagi murid. Dalam hubungan ini guru bertugas memelihara
kelangsungan belajar. Keberhasilan belajar sebagian besar terletak pada berhasil
tidaknya PBAS dibiasakan di lingkungan sekolah
Model ini memiliki cirri pada komunikasi banyak arah secara bertahap.
Tahap pertama dan kedua mewadahi komunikasi satu arah yaitu guru-murid. Tahap
ketiga mewadahi komunikasi timbale balik dalam kelompok kecil dua orang sebagai
persiapan komunikasi banyak arah pada tahap keempat. Pada dasarnya model ini
memiliki tujuan membina kerjasama dan komunikasi social. Dalam penggunaannya
model ini guru berperan sebagai moderator, pengatur dan manager atau pengelola
kelas.
Model ini dirancang untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan saling membantu
antar teman sebaya. Hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan program tutorial
ini adalah sebagai berikut:
1. Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.
2. Jelaskan tujuan itu kepada seluruh murid
3. Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai
4. Gunakan cara yang praktis
5. Hindari kegiatan yang bersifat mengulang yang telah dilakukan guru.
6. Pusatkan kegiatan tutorial kepada keterampilan pikiran yang diminta di kelas.
7. Berikan latihan singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan tutor
8. Lakukan pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutorial
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
Model ini digunakan secara lintas kelas. Murid yang lebih tinggi dan
mempunyai kepandaian ditugasi untuk membantu kelompok murid kelas
dibawahnya. Misalnya murid kelas VI membantu murid kelas V atau kelas IV.
Model TDR ini merupakan kombinasi dari metode pemberian tugas dan
diskusi. Model ini cocok digunakan di kelas IV ke atas. Tujuan model ini
mengembangkan keterampilan akademis yang digapai melalui situasi kerja sama.
Dalam model ini guru berperan sebagai manager kelas dan nara sumber.
RANGKUMAN
Agar Anda dapat lebih memahami materi pada sub unit 3 ini, sekali lagi
bacalah rangkuman berikut ini:
1. Penyusunan jadwal harian pada kelas PKR harus mempertimbangkan
beberapa kelas yang dirangkap, berupa mata pelajaran yang akan diajarkan,
topic-topik apa saja yang akan dibahas, dan format pembelajaran yang
mana yang akan digunakan.
2. Pada dasarnya ada dua format atau bentuk atau model metode pembelajaran
dalam PKR yaitu: Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) dan Proses
Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS). Model pertama menitikberatkan
pada inisiatif/berbuat atas dorongan sendiri dan merupakan belajar
perorangan, sedang yang kedua menekankan pada cara belajar bersama
(cooperative learning).
3. Model PBMKS mencakup model atau bentuk belajar sebagai berikut: Olah
pikir Sejoli (OPS), Olah Pikir Berebut (OPB), Konsultasi Intra Kelompok
(KIK), Tutorial Teman Sebaya (TTS), Tutorial Lintas Kelas (TLK),
Diskusi Meja Bundar (DMB), Tugas Diskusi Resitasi (TDR), Aktivitas
Tugas Tertutup (ATTu), Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa). Di luar semua
itu masih dapat dikembangkan lagi.
4. Setiap model atau bentuk proses belajar-mengajar memiliki langkah-
langkah pembelajaran yang khas. Langkah-langkah ini menggambarkan
urutan kegiatan guru dan murid dalam keseluruhan proses pembelajaran
merangkap kelas.
Rumus
Tes Formatif 1
1. B Pembelajaran memperhatikan tingkat kemampuan siswa dan kelas
2. B Pengelolaan memanfaatkan potensi sumber daya yang tersedia
3. A Gaji dan kesejahteraan keluarga tidak berhubungan langsung
4. B Topik yang berhubungan cocok untuk satu ruangan
5. C Berarti suasana murid merasa dekat dengan gurunya
6. C Cocok untuk pengelolaan dua atau lebih ruangan
7. C Waktu harus sama agar pengelolaan lebih baik
8. D Disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran
9. C Dapat mendorong pemahaman bersama tentang materi pelajaran
10.D Masing-masing kelas dapat meningkatkan kemandiriannya
Tes Formatif 2
1. D Teori mengajar dasar keilmuan guru
2. A Seni dibangun dari pengalaman guru mengajar dan membelajarkan
3. C Dapat memicu proses belajar murid
4. A Karena tidak ada kelas yang menunggu giliran
5. D Dapat mendorong siswa mencari jawaban
6. C Perubahan perilaku adalah tujuan belajar
7. D Belajar atas arahan sendiri murid lebih percaya diri
8. B Perhatian muridterarah pada masalah yang disajikan
9. B Pengelolaan kelas yang baik dapat meningkatkan belajar murid
10. D Guru harus memperhatikan apa yang dilakukan murid
Tes Formatif 3
1. C Inti PKR adalah pengelolaan beberapa kelas secara bersamaan
2. D Jadwal khusus penting dalam pelaksanaan PKR
3. C Kombinasi inisiatif murid dan arahan guru penting dalam PKR
4. B Dalam kelompok murid belajar hal yang sama
5. B Aneka ragam sumber belajar yang tersedia akan mendukung PBAS
6. C Meningkatkan komunikasi antar pribadi
7. D Secara berinteraksi memanfaatkan sumber belajar yang tersedia