PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis
agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik.Sebagai bagian dari
masyarakat,tentu bisnis tunduk pada norma-norma yag ada pada
masyarakat.Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan
itu membawa serta etika-etika tertetu dalam kegiatan bisnisnya,baik etika itu
antara sesame pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam
hubungan langsung maupun tidak langsung.Dengan memetakan pola
hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika
bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Etika Bisnis?
2. Bagaimana Etika Bisnis dalam Suatu Perusahaan?
3. Apa Saja Prinsip-Prinsip Bisnis Konvensional?
4. Bagaimana Perbedaan Bisnis Konvensional dan Non Konvensional?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Budi Untung, Hukum dan Etika Bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2012 hlm. 61
2
1. Hubungan antara bisnis dengan langganan
Hubungan antara bisnis dengan langganannya merupakan hubungan yang
paling banyak dilakukan. Oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika
pegaulannya secara baik dalam hal ini.
2. Hubungan dengan karyawan
Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu:
penarikan, latihan (training), promosi atau kenaikan pangkat, transfer,
demosi, maupun lay-off atau pemecatan/PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja).
3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan
dengan pesaingnya,dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan
pengecernya, agen tunggalnya maupun dengan distributornya.
4. Hubungan dengan investor
Didalam hal ini masyarakat yang ingin menanamkan uangnya dalam
bentuk pembelian saham maupun surat-surat berharga lainnya harus
diberi informasi yang lengkap dan benar terhadap prospek perusahaan
yang telah go publik tersebut.janganlah sampai terjadi manipulasi atau
penipuan terhadap informasi atas hal ini
5. Hubungan-hubungan dengan lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada
umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.laporan
finansial tersebut haruslah di susun secara baik dan benar sehingga tidak
terjadi kecenderungan kearah penggelapan pajak misalnya keadaan
tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik tentu saja.2
Di dalam organisasi perusahaan terdapat etika individu pemimpin, etika
para pegawai dan etika berorganisasi.3Mengenai etika manajer
2
Indriyo Gitosudarmo, Pengantar Bisnis, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, 1996, hlm. 53-56
3
Mohammad Edris dan Panca Winahyuningsih, Bisnis Pengantar, UGM, Yogyakarta,
2002, hlm. 85-87
3
perusahaan, B. Posner dan W. Schmidt telah melakukan penelitian yang
perusahaannya maju bahwa etika para manajer disimpulkan:
1. Tujuan utama manajer adalah menjadikan organisasi yang efektif.
2. Memaksimumkan laba dan kepentingan pemegang saham dan bukan
kepentingan sentral.
3. Menyertai pelanggan sebagai sesuatu yang sangat penting.
4. Kejujuran dinilai sebagai karakteristik yang sangat tinggi oleh
manajer dalam semua tingkatan.
5. Tekanan untuk menyesuaikan diri terhadap standar organisasi
dipandang sebagai yang paling tinggi.
6. Suami atau istri dipandang mempunyai peranan penting dalam
membantu pasangannya dikala menghadapi dilema etika.
7. Menanggulangi dilema etika, kebanyakan manajer berusaha
mendapatkan nasihat dari orang lain.
Mengenai etika organisasi perusahaan terdapat beberapa hal meliputi:
1. Etika organisasi perusahaan terhadap konsumen
Contoh:
promosi tidak boleh membohongi
produk yang dijual sesuai kemasan yang tertulis
produk yang rusak tidak dijual
2. Etika organisasi perusahaan dengan karyawan
Contoh:
seleksi, promosi karyawan dilakukan dengan terbuka
penggajian dilakukannsecara transparan
PHK dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan
disepakati
3. Etika antar organisasi perusahaan
Contoh:
Bersaing tidak saling mematikan
Promosi tidak saling menjelekkan
Tidak melakukan penyerobotan tenaga kerja yang aktif
4
4. Etika organisasi terhadap investor
Contoh:
Tidak melakukan mark up asset perusahaan
Tidak melakukan akuisisi internal
Tidak menerbitkan saham atau obligasi fiktif
5. Etika organisasi perusahaan dengan lembaga
Contoh:
Tidak ingkar janji dengan asuransi atau bank
Tidak menghindari pembayaran pajak
Tidak menyalah gunakan ijin
Dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial atau (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan
6. Mampu menyatakan yang benar itu benar
7. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongn pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
8. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah di sepakati
bersama
9. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah di sepakati
10. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang di tuangkan dalam suatu hukum
yang positif dalam peraturan perundang-undangan.
5
C. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Konvensional
1. Prinsip Otonom
Adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya untuk memilih tindakan yang paling
baik dilakukan.Unsur hakiki dari prinsip otonomi ini adalah kebebasan
untuk bertindak secara etis dan bertangung jawab.Etis adalah tindakan
yang bersumber dari kemauan baik serta kesadaran pribadi.Orang yang
otonom adalah orang yang sadar akan kewaibannya dan bebas mengambi
keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, melainkan
juga adalah orang yang bersedia mempertanggung jawabkan
keputusannya dan tindakannya serta mampu bertanggung jawab atas
keputusan dan tindakannya serta dampak dari keputusan keputusan dan
tindakannya.
2. Prinsip Kejujuran
Kejujuran memang prinsip yang paling penting dalam kegiatan
bisnis islami maupun konvensional.Para pelaku bisnis modern sadar dan
mengakui bahwa memang kejujuran dalam berbisnis adalah kunci
keberhasilannya.Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak.Dalam mengikat perjanjian semua pihak secara
Saling percaya,serius serta tulus dan jujur dalam membuat dan
melaksanakannya.Jika ada salah satu pihak yang tidak jujur maka akan
menimbulkan efek multiplier-expansive.Kejujuran juga relevan dalam
penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding.Dengan 1x saja seorang pebisnis berbohong tentang hal
apapun,jangan harap mendapatkan kepercayaan lagi.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil, kriteria yang rasional, objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.Tidak boleh ada pihak yang dirugikan.
Prinsip Keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
6
a. Keadilan Distributive
Yaitu keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefit dan
beban antar anggota kelompok sesuai dengan kontribusi tenaga dan
pikirannya terhadap benefit.Benefit terdiri dari pendapatan,
pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan,dan waktu luang.Beban terdiri
dari tugas kerja,pajak,dan kewajiban social.
b. Keadilan Retributif
Yaitu keadilan yang terkait dengan retribution (ganti rugi) dan
hukuman atas kesalahan tindakan.Seseorang bertanggung jawab atas
konsekuensi negative atas tindakan yang dilakukan kecuali tindakan
tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain.
c. Keadilan Kompensatoris
Yaitu keadilan yang terkait dengan kompensasi bagi pihak yang
dirugikan.Kompensasi yang diterima dapat berupa perlakuan
medis,pelayanan,dan barang penebus kerugian.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Saling menguntungkan adalah tujuan utama jika kita bekerja sama
dengan orang lain, karena tidak akan ada kecemburuan sosial jika
salah satu dirugikan dan bisa dituntut ke jalur hukum jika tidak sesuai
perjanjian.
e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan agar tetap menjaga nama baiknya atau
nama baik perusahaan.
Tanggung jawab moral juga tertuju kepada semua pihak terkait yang
berkepentingan konsumen penyalur, pemasok,investor,atau kreditor,
karyawan, masyarakat luas, relasi-relasi bisnis,pemerintah dan
seterusnya.Artinya segi kepentingan pihak-pihak terkait dapat
dipertanggungjawabkan secara moral.4
4
Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis tuntutan dan relevansinya, PT Gramedia, Jakarta, 2006
7
D. Perbedaan Bisnis Konvensional dan Bisnis Non Konvensional
Pada bisnis konvensioal kesepakatan antara dua belah pihak untuk
memperoleh keuntungan, bersifat umum dan bukan agamis dalam
pelaksanaannya.
Sedangkan dalam bisnis non konvensional, kesepakatan untuk
memperoleh keuntungan dan pelaksanaan itu bersifat agamis atau sesuai
dengan aturan Islam.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpula
1. Etika Bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadipedoman atau
acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik.
2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Konvensional:
a. Prinsip Otonomi
b. Prinsip Kejujuran
c. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
d. Prinsip Integritas Moral
Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam
melakukan kegiatannya sehari-hari. Hal ini dapat dapat disebut sebagai etika
pergaulan bisnis.
3. Perbedaan Bisnis Konvensional dan Bisnis Non Konvensional
Pada bisnis konvensioal kesepakatan antara dua belah pihak untuk
memperoleh keuntungan, bersifat umum dan bukan agamis dalam
pelaksanaannya. Sedangkan dalam bisnis non konvensional, kesepakatan
untuk memperoleh keuntungan dan pelaksanaan itu bersifat agamis atau
sesuai dengan aturan Islam.
B. Saran
Dari beberapa buku referensi yang kami baca, kami dapat menemukan
materi mengenai hal-hal yang dibahas dalam makalah ini, sehingga tersusunlah
makalah ini. Namun kami yakin makalah inimasih jauh dari kata sempurna,
dan kami juga yakin dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan, baik
isi, tata bahasa, maupun penyusunannya, maka kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Maka dari itu masukan atau saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah , Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Prinsip Etika Bisnis Konvensional
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .
i
11
PRINSIP ETIKA BISNIS KONVENSIONAL
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Etika Bisnis
Disusun Oleh:
Kelompok: 3
1. Revi Riana
2. Reska Inraini
Dosen Pembimbing:
SUCI MAHABBATI, S.H, M.H
12
DAFTAR ISI
ii
13