Bab II Proposal
Bab II Proposal
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI
2.1.1 Definisi
Secara umum stroke merupakan suatu serangan yang terjadi di otak yang
terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengakibatkan kematian atau kelumpuhan pada
sebagian tubuh. Hal tersebut karena menyerang maka sindrom ini di sebut
stoke, yang berarti di sebabkan karena adanya suatu pukulan secara
mendadak.Secara sederhana,stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus karena
seperti yang kita ketahui bahwa otak kita sangat membutuhkan pasokan darah
yang berkesinambungan dan dialirkan oleh arteri(pembuluh nadi),jadi ketika
aliran darah yang masuk mengalami hambatan atau terputus akibat bekuan darah
atau pecahnya pembuluh darah, sedikit atau banyak maka akan terjadi kerusakan
pada otak yang tidak dapat di perbaiki ( infark otak).dampaknya adalah fungsi
kontrol bagian tubuh oleh daerah otak yang terkena stroke itu akan hilang atau
mengalami gangguan yang mengakibatkan kematian.( BUKU)
2.1.2 Klasifikasi
Ada dua tipe stroke yaitu stroke hemorhagic dan stroke iskemik. Stroke
iskemil banyak disebabkan karena trombotik atau sumbatan emboli, sedangkan
stroke hemorhagic disebabkan oleh perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah
di suatu bagian otak.
2.1.3 Epidemiologi
Menurut data WHO pada tahun 2012, terdapat 6,2 juta kematian
disebabkan oleh penyakit stroke dan merupakan penyebab kematian nomer 3 di
dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Data dari American Heart
Association/American Stroke Association (AHA/ASA) dalam Heart Disease and
Stroke Statistics- 2012 Update, menyebutkan bahwa setiap 4 menit seorang
meninggal karena stroke dan stroke berkontribusi dalam setiap 18 kematian di
Amerika Serikat pada tahun 2008.3 Di Indonesia stroke menduduki posisi ketiga
setelah jantung dan kanker. Ditemukan sebanyak 28,5% penderita meninggal
dunia dan sisanya menderita kelumpuhan sebagian atau total. Hanya 15% saja
yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan.4 Sebuah penelitian
yang dilakukan pada tahun 2012 di RSUP H Adam Malik diperoleh sebanyak 88
orang dari 111 pasien yang dirawat inap meninggal akibat stroke. Tipe stroke
yang paling banyak menyebabkan kematian pada pasien adalah stroke hemoragik
yaitu sebesar 87,5%.5 Sementara itu penelitian di RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau tahun 2012 melaporkan bahwa dari 107 pasien stroke, 31,77% pasien
disebabkan oleh stroke hemoragik. (Danang Nugroho, 2016)
1. Gejala
2. Tanda-tanda
2.1.5 Etiologi
Stroke bisa berupa iskemik atau hemoragik (87% dan 13% masing-
masing, dari semua stroke di American Heart Association 2009 melaporkan). 1, 4
Klasifikasi stroke dengan mekanisme diberikan di Gambar 27-1. Hemorrhagic
stroke meliputi perdarahan subarachnoid, pendarahan intraserebral, dan hematoma
subdural. Perdarahan subarachnoid terjadi saat darah memasuki subarachnoid
ruang (tempat cairan serebrospinal ditempatkan) karena trauma, ruptur aneurisma
intrakranial, atau pecahnya malformasi arteriovenosa (AVM). Sebaliknya,
intraserebral Perdarahan terjadi saat pembuluh darah pecah di dalam otak
parenkim itu sendiri, menghasilkan pembentukan hematoma. Ini Jenis perdarahan
sangat sering dikaitkan dengan tidak terkontrol Tekanan darah tinggi dan kadang
antitrombotik atau trombolitik terapi. Hematoma subdural mengacu pada koleksi
darah Di bawah dura (penutup otak), dan itu paling banyak disebabkan sering
karena trauma Hemorrhagic stroke, meski kurang umum, adalah secara signifikan
lebih mematikan daripada stroke iskemik, dengan kasus kasus 30 hari tingkat
yang dua sampai enam kali lebih tinggi. 5, 6 Stroke iskemik disebabkan oleh
pembentukan trombus lokal atau oleh fenomena embolik, mengakibatkan oklusi
otak pembuluh darah. Aterosklerosis, khususnya pembuluh darah serebral, adalah
a faktor penyebab pada kebanyakan kasus stroke iskemik, walaupun 30% adalah
kriptogenik Emboli bisa timbul dari intra atau ekstrakranial arteri (termasuk
lengkungan aorta) atau, seperti yang terjadi pada 20% dari semua stroke iskemik,
jantung. Emboli kardiogenik diduga terjadi Telah terjadi jika pasien memiliki
fibrilasi atrium bersamaan, katup penyakit jantung, atau kondisi jantung lainnya
yang bisa menuntun untuk bekuan bekuan. 7 Membedakan antara emboli
kardiogenik dan penyebab stroke iskemik lainnya penting dalam menentukan
Farmakoterapi jangka panjang pada pasien tertentu.(dipiro 8)
2.1.6 Pencegahan
2.1.7 Diagnosa
2.1.8 Penatalaksanaan
2.1.9 Monitoring Dan Evaluasi
2.2 Geriatri
2.2.1 Definisi
2.2.2 Epidemiologi
2.2.3 Perubahan Farmakokinetik Dan Farmakodinamik
2.2.4 Masalah Kesehatan Geriatrik
2.3 Potentially inappropriate prescribing (PIP)