Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti kata Hakikat dan Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata hakikat berarti

intisari, atau dasar. Sedangkan kata matematika berasal dari bahasa Latin

Mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani Mathematike yang

berarti mempelajari. Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan

perubahan. (wikipedia.org/wiki/Matematika).

Jika disimpulkan hakikat matematika adalah mencari intisari atau dasar

dari matematika, baik dalam karakteristiknya, peran hingga manfaatnya.

2.2 Pengertian Matematika

Hingga kini tidak ada kepastian mengenai pengertian matematika yang

telah disepakati. Namun kita bisa meninjau pengertian matematika menurut para

ahli:

a. Russefendi (1988 : 23)

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan, definisi-definisi,aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana

dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannyaberlaku secara umum, karena

itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

1
b. James dan James (1976).

Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsepkonsepyang berhubungan satu dengan lainnya.

Matematika terbagi dalam tiga bagian besaryaitu aljabar, analisis dan

geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwamatematika terbagi

menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan

analisisdengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika.

c. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)

Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian

yang logis,matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat ,jelas dan akurat representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbolmengenai ide daripada

mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur

yangterorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif

berdasarkan kepada unsuryang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau

teori yang telah dibuktikan kebenarannyaadalah ilmu tentang keteraturan

pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,keindahannya terdapat

pada keterurutan dan keharmonisannya.

d. Reys - dkk (1984)

Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan

atau pola berpikir, suatuseni, suatu bahasa dan suatu alat.

2
e. Kline (1973)

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna

karena dirinya sendiri,tetapi adanya matematika itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami danmenguasai permasalahan sosial,

ekonomi, dan alam.

Bisa kita simpulkan bahwa matematika adalah ilmu pasti yang didalamnya

terdapat unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,aksioma-aksioma,

dan dalil-dalil yang telah dibuktikan kebenarannya. Matematika juga merupakan

ilmu tentang logika, bentuk, susunan, besaran, konsep, aljabar, analisis dan

geometri. Matematika tidak membutuhkan ilmu lain karena matematika bisa

berdiri sendiri.Tetapi dengan adanya matematika manusia dapat memahami dan

menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

2.3 Sejarah Matematika

Matematika seperti aspek kehidupan manusia, memiliki sisi yang

tidakterpisah yaitu sejarah. Sejarah matematika terbentang dari sekitar 4000

SMhingga kini yang memuat sumbangan dari ribuan tokoh matematika.

Sejarahmatematika menampilkan bagian matematika yang berkaitan

denganperkembangan matematika hingga menemukan bentuk seperti sekarang

ini.Sumardyono berpendapat bahwa sejarah matematika termasuk bagiandari

matematika. Sejarah matematika tidak saja ada karena keberadaannyamerupakan

suatu keniscayaan, tetapi juga penting karena dapat memberipengaruh kepada

perkembangan matematika dan pembelajaran matematika.

3
Melihat bahwa matematika itu diciptakan oleh manusia terdahulu, maka

inimemberikan ilham bagi paradigma pembelajaran yang bersifatkontruktivisme.

Hal ini yang menyebabkan adanya peran penting matematikadalam pembelajaran.

Siswa diperbolehkan menyelesaikan suatu masalahmatematika bahkan dengan

menggunakan bahasa dan lambangnya sendiri. Fauvel menyatakan bahwa

manfaat penggunaan sejarah dalampembelajaran matematika meliputi tiga hal,

antara lain :

a. Understanding,yaitu dengan mengikuti jalan perkembangan suatu

konsepmatematika maka siswa akan lebih memahami konsep tersebut.

b. Enthusiasme, yaitu penggunaan sejarah matematika dapat meningkatkan

motivasi, kesenangan, dan kepercayaan diri dalam matematika.

c. Skills, yaitu dengan menelaah suatu tema dalam sejarah matematika,

makasiswa diajak untuk belajar keterampilan meneliti, selain

keterampilanmatematika itu sendiri.

Fathani mengungkapkan bahwa kegunaan dan nilai sejarah matematika

untuk pembelajaran matematika antara lain:

a. Matematika disajikan sebagai suatu objek yang dinamis dan progresif.

b. Tidak hanya mengingatkan kita tentang masa silam, tetapi

jugamengajarkan kita untuk memperluas pengetahuan.

c. Memberi peringatan kepada kita terutama pada siswa untuk

tidakmengambil kesimpulan yang tergesa-gesa.

4
2.4 Evolusi Matematika

Matematika tidak mucul secara tiba-tiba. Matematika lahir karena

adasebab-sebab yang melahirkannya seperti halnya produk manusia lainnya

semisal lampu, sepeda, jenis musik dan lain-lain. Ada yang membedakan antara

sejarah matematika di satu sisi dengan evolusi matematika di sisi lain. Sejarah

matematika umumnya berkenaan dengan catatan (record) perkembangan

matematika secara kronologis, sedangkan evolusi matematika lebih menekankan

pada proses perkembangan matematika atau secara lebih khusus membicarakan

tentang sebab-sebabperkembangan konsep yang satu (primitif) menuju konsep

yang lain (modern).

2.5 Hakikat Matematika

Berbicara mengenai hakikat matematika artinya menguraikan tentang apa

matematika itu sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif,

simbol-simbol, ilmu yang abstrak, dan sebagainya. Dengan demikian, tanpa

mengetahui hakikat matematika kita tidak mungkin dapat memilih strategi untuk

pengajaran matematika dengan benar. Begitu pula mengetahui hakikat matematika

itu akan membantu kita memilih metode mengajar yang lebih sesuai. Dengan kata

lain, penerapan strategi dan metode mengajar itu akan banyak arti bila kita

mengetahui hakikat matematika.

a. Matematika adalah ilmu Deduktif

Matematikadikenalsebagaiilmudeduktif, karena proses

mencarikebenaran (generalisasi)dalammatematikaberbedadenganilmu

5
pengetahuanalamdanilmupengetahuan yang lain.

Metodepencariankebenaran yang dipakaiadalahmetodededuktif,

tidakdapatdengancara

induktif. Padailmupengetahuanalamadalahmetodeinduktifdan

eksperimen.Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat

dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar

untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan caradeduktif. Dalam

matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat

diterimakebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.

Contoh dalam ilmu fisika, bila seorang melakukan percobaan

(eksperimen) sebatang logam dipanaskan maka memuai dan dilanjutkan

dengan logam-logam yang lainnya, dipanaskan ternyatamemuai juga,

maka ia dapat membuat kesimpulan (generalisasi) bahwa setiap logam

yangdipanaskan itu dapat memuai. Generalisasi yang dibuat secara

induktif tersebut dalam ilmu fisikadapat dibenarkan contoh dalam ilmu

fisika di atas , pada matematika contoh-contoh seperti itubaru dianggap

sebagai generalisasi jika kebenarannya dapat dibuktikan secara deduktif.

Berikut adalah beberapa contoh pembuktian dalil atau generalisasi pada

matematika. Dalil atau generalisasi berikut dibenarkan dalam matematika

karena sudah dapat dibuktikan secaradeduktif.

b. Matematika adalah ilmu Terstruktur

Matematikamerupakanilmuterstruktur yang terorganisasikan.Hal

inikarenamatematikadimulaidariunsur yang tidakdidefinisikan,

6
kemudianunsur yang didefinisikankeaksioma

/postulatdanakhirnyapadateorema.Konsep-

konsepamtematikatersusunsecarahierarkis,

terstruktur, logis, dansistimatismulaidarikonsep yang paling

sederhanasampaipadakonsepyang paling kompleks.

Olehkarenaituuntukmempelajarimatematika, konsepsebelumnya

yangmenjadiprasyarat, harusbenar-benardikuasai agar

dapatmemahamitopikataukonsep

selanjutnya.Dalampembelajaranmatematika guru

seharusnyamenyiapkankondisisiswanya agarmampumenguasaikonsep-

konsep yang akandipelajarimulaidari yang sederhanasampai yang

lebihkompleks.

Contohseorangsiswa yang akanmempelajarisebuah volume

kerucutharuslahmempelajarimulaidarilingkaran, luaslingkaran,

bangunruangdanakhirnya volume kerucut. Untukdapatmempelajaritopik

volume balok, makasiswaharusmempelajarirusuk / garis, titiksudut,

sudut,

bidangdatarpersegidanpersegipanjang, luaspersegidanpersegipanjang,

danakhirnya volumebalok.

Strrukturmatematikaadalahsebagaiberikut :

1. Unsur-unsur yang tidakdidefinisikan

Misal :titik, garis, lengkungan, bidang, bilangandll.Unsur-unsuriniada,

tetapikitatidakdapatmendefinisikannya.

7
2. Unsur-unsur yang didefinisikan

Dari unsur-unsur yang tidakdidefinisikanmakaterbentukunsur-unsur yang

didefinisikan.

Misal :sudut, persegipanjang, segitiga, balok,

lengkungantertutupsederhana, bilangan ganjil, pecahandesimal, FPB dan

KPK dll.

3. Aksiomadanpostulat

Dari unsur-unsur yang tidakdidefinisikandanunsur-unsuryang

didefinisikandapatdibuatasumsi-asumsi yang

dikenaldenganaksiomaataupostulat.

Misal : ~ Melalui 2 titiksembaranghanyadapatdibuatsebuahgaris.

~ Semuasudutsiku-sikusatudenganlainnyasamabesar.

~ Melaluisebuahtitikhanyadapatdibuatsebuahgaris yang

tegakluruskesebuahgaris yang lain.

Aksiomatidakperludibuktikankebenarannyatetapidapatditerimakebenaran

nyaberdasarkanpemikiran yang logis.

4. DalilatauTeorema

Dari unsur-unsuryangtidakdidefinisikandanaksiomamakadisusunteorema-

teoremaataudalil-dalil yang kebenarannyaharusdengancaradeduktif.

Misal : ~ Jumlah 2 bilanganganjiladalahgenap

~ Jumlahketigasudutpadasebuahsegitigasamadengan 1800

~ Jumlahkuadratsisisiku-sikupadasebuahsegitigasiku-

sikusamadenganKuadratsisimiringnya.

8
c. Matematika Adalah Bahasa Simbol

Matematika yang terdiri dari simbol-simbol yang sangat padat arti

dan bersifat internasional.Padat arti berarti simbol-simbol matematika

ditulis dengan cara singkat tetapi mempunyai artiyang luas.

Contoh :

9 = 3 , 3 + 5 = 8,

3!=1x2x3

cos, tg, sin, , , , , =, , , ~, ,


d. Matematika adalah Ilmu Pendukung

Matematika merupakan ilmu pendukung bagi ilmu lain. Seperti

misal dalam fisika. Dalam penyelesaiannya, fisika membutuhkan

matematika untuk segala perhitungannya. Matematika juga memudahkan

suatu pernyataan fisika dengan simbol-simbol. Contoh : Perpindahan

adalah perbandingan antara usaha dan gaya. Jika disimbolkan dalam



bentuk matematiknya adalah = . Dengan penyimbolan seperti itu

maka fisika akan mudah dipahami.

2.6 Kegunaan Matematika

9
Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari

matematika. Contoh: Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk

memprediksi jumlah pendudukan. Selain itu matematika digunakan manusia

untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya :

Mengadakan transaksi jual dan beli, maka manusia memerlukan proses

perhitungan. Atau contoh lain adalah menghitung luas daerah, menghitung jarak

yang ditempuh, menghitung laju kecepatan, hingga berprikir kritis pun merupakan

manfaat dari matematika.

2.7 Hakikat Pembelajaran Matematika

Definisi pembelajaran pada hakekatnya adalah upaya untuk

membelajarkan siswa.Dalam upaya pembelajaran siswa dapat di rancang tidak

hanya berinteraksi dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan

berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dapat memperoleh hasil

pembelajaran.Pembelajaranmatematikamerupakanupayamembelajarkansiswa agar

siswadapatmengembangkancaraberpikirmatematikadankemampuanberhitung,

mengukurdanmenggunakanrumusmatematika yang

diperlukandalamkehidupansehari-hari.

Keberhasilan sebuah pembelajaran tidak hanya diwujudkan dalam sebuah

hasil prestasi siswa disekolah namun pembelajaran yang berhasil adalah

pembelajaran yang mampu mengembangkan apa yang telah dipelajari disekolah

dan mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

2.8 Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika Terasa Mudah

a) Meningkatkan kesiapan anak untuk belajar matematika

10
Kesiapan berhubungan erat dengan kematangan intelektual anak

untuk mempelajari bab tertentu. Kesiapan harus diperhatikan dalam

belajar, karena tanpa kesiapan yang sungguh-sungguh mempelajari

matematika terasa sulit dan hasil belajarnya pun tidak akan optimal.

Beberapa point yang dapat dipersiapkan adalah :

1. Memastikan kesiapan intelektual anak untuk mempelajari

konsep baru, maksudnya adalah anak telah memahami konsep

kekekalan tertentu yang sesuai dengan perkembangan

intelektual anak untuk belajar materi matematika tertentu.

Contoh seperti anak SD akan kesulitan jika mempelajari materi

Al-jabar, maka sesuai kan antara materi dan kesiapan

perkembangan intelektual anak.

2. Mempersiapkan penguasaan materi prasyarat anak untuk

belajar materi baru. Seperti contoh: untuk mempelajari kalkulus

III maka harus menguasai kalkulus II, dan untuk menguasai

kalkulus II maka harus menguasai kalkulus I.

b) Pemakaian media belajar yang mempermudah pemahaman

Pemakaian media belajar yang tepat akan mempermudah

mempelajari matematika. Pemateri bisa menggunakan proyektor

yangpenuh animasi yang menarik misalnya,.

c) Permasalahan yang diberikan merupakan permasalahan dalam

kehidupan anak sehari-hari

11
Permasalahan yang diangkat dari kehidupan anak lebih

mudah dipahami oleh anak, karena nyata, terjangkau oleh

imajinasinya, dan dapat dibayangkan, sehingga lebih mudah

baginya untuk mencari kemungkinan penyelesaian kemampuan

sistematis yang telah dimiliki.

d) Peningkatan kesulitan masalah

Untuk menumbuhkan keberanian belajar matematika,

masalah yang diberikan sebaiknya dimulai dari yang mudah,

kemudian meningkatkan kesulitannya sedikit demi sedikit. Jika

kita merasa mampu menyelesaikan masalah pertama yang

dihadapi, kita akan bersemangat dan berani mencoba

menyelesaikan masalah kedua. Jika kita mampu menyelesaikan

masalah kedua, maka akan menjadi lebih berani mencoba

menyelesaikan masalah ketiga. Demikian untuk seterusnya,

keberanian untuk belajar matematika bertumbuh semakin besar.

12
BAB III

SIMPULAN

3.1 Simpulan

Hakikat matematika adalah dalah mencari intisari atau dasar dari

matematika, baik dalam karakteristiknya, peran hingga manfaatnya. matematika

adalah ilmu pasti yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi,aksioma-aksioma, dan dalil-dalil yang telah dibuktikan

kebenarannya. Matematika juga merupakan ilmu tentang logika, bentuk, susunan,

besaran, konsep, aljabar, analisis dan geometri. Matematika tidak membutuhkan

ilmu lain karena matematika bisa berdiri sendiri.Tetapi dengan adanya

matematika manusia dapat memahami dan menguasai permasalahan sosial,

ekonomi, dan alam.

3.2 Saran

Ada baiknya sebelumnya melakukan pembelajaran matematika, kita harus

lebih memahami hakikat dari matematika itu sendiri. Setelah kita mengerti akan

hakikat matematika, metode dan pendekatan pembelajaran matematika bisa kita

tentukan agar pembelajaran matematika terasa mudah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Russefendi, Prof (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: PT Tarsito.

Pitadjeng, M.Pd. (2015). Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan.

Jakarta: PT Graha Ilmu.

14

Anda mungkin juga menyukai