Anda di halaman 1dari 6

Hal 53-60

Dalam hal rasio pereaksi awal M = CR / CAO dan konversi fraksional dari A, ini bisa ditulis sebagai

Untuk menguji reaksi autokatalitik, plot koordinat waktu dan konsentrasi dari pers. 42 atau 43, seperti
yang ditunjukkan pada Fig. 3.10 dan lihat apakah garis lurus yang melewati nol dapat diperoleh. Reaksi
autokatalitik dibahas secara lebih rinci pada chapter 6.

Irreversible Reactions in Series. Kami pertama-tama membahas reaksi jenis unimolekuler orde
pertama seperti

Laju persamaan untuk ketiga komponen tersebut adalah


Mari kita mulai dengan konsentrasi CAO dari A, tidak ada R atau S, dan lihat bagaimana konsentrasi
komponen berubah seiring berjalannya waktu. Dengan integrasi Pers. Kita menemukan konsentrasi A
menjadi

Untuk menemukan perubahan konsentrasi R, ganti konsentrasi A dari pers. 47 ke dalam persamaan
diferensial yang mengatur laju perubahan R, pers. 45

Yang merupakan persamaan diferensial linear orde pertama dari bentuknya

Dengan mengalikannya melalui faktor integrasi elPdn solusinya adalah

Menerapkan prosedur umum ini untuk integrasi Pers. 48, kita menemukan bahwa faktor
pengintegrasiannya adalah ekzt. Konstanta integrasi ditemukan sebagai klCAol (k, - k,) dari kondisi
awal CR0 = 0 pada t = 0, dan persamaan akhir untuk perubahan konsentrasi R adalah

Memperhatikan bahwa tidak ada perubahan jumlah mol, stoikiometri menghubungkan konsentrasi
komponen reaksi dengan

Dengan pers. 47 dan 49, diberikan

Jadi, kita telah menemukan bagaimana konsentrasi komponen A, R, dan S bervariasi terhadap waktu
Sekarang jika k2 jauh lebih besar dari k1, pers. 50 berkurang menjadi

Dengan kata lain, laju ditentukan oleh k, atau langkah pertama dari reaksi dua langkah. Jika k1 jauh
lebih besar dari k2, maka

Jadi, secara umum, untuk sejumlah reaksi secara seri, ini adalah langkah yang paling lambat yang
memiliki pengaruh terbesar terhadap keseluruhan laju reaksi.
Seperti yang diharapkan, nilai k1 dan k2 juga mengatur lokasi dan konsentrasi maksimum R. Hal ini
dapat ditemukan dengan membedakan Persamaan. 49 dan pengaturan dCRldt = 0. Waktu di mana
konsentrasi maksimum R terjadi
Konsentrasi maksimum R ditemukan dengan menggabungkan pers. 49 dan 51

First-Order Reversible Reactions. Meskipun tidak ada reaksi yang akan selesai, kita
dapat mempertimbangkan banyak reaksi pada dasarnya tidak dapat diubah karena nilai konstanta
kesetimbangan yang besar. Inilah situasi yang telah kita amati sampai saat ini. Mari kita
mempertimbangkan reaksi yang konversi lengkap tidak dapat diasumsikan. Kasus yang paling
sederhana adalah reaksi tipe unimolekuler yang berlawanan

Dimulai dengan konsentrasi ratio M = CR0/CA0 laju persamaannya adalah

Sekarang pada kesetimbangan dCA/dt = 0. Oleh karena itu dari pers.53 kita menemukan konversi
fraksi A pada kondisi kesetimbangan menjadi,

Sehingga kesetimbangan konstannya menjadi,

Dengan mengkombinasikan ketiga persamaan, kita memnperoleh konversi kesetimbangan,

Dengan konversi yang diukur dalam istilah Xae, ini mungkin dianggap sebagai reaksi ireversibel orde
pertama palsu yang diberikan pada integrasi berikut,
A dari -In (1 - XA/XAe) vs. t, ditunjukkan pada Fig. 3.13, disajikan sebagai garis lurus.

Kesamaan antara persamaan first-order irreversible and reversible reactions dapat dilihat dengan
membandingkan pers. 12 dengan pers. 54 atau dengan membandingkan Fig. 3.1 dengan Fig. 3.13.
Dengan demikian, reaksi ireversibel hanyalah kasus khusus dari reaksi reversibel dimana CA, = 0, atau
XAe = 1, atau Kc = m.

Second-Order Reversible Reactions. Untuk tipe reaksi bimolekuler orde dua.

Dengan batasan CAO = C ,, dan CRO = CSO = 0, persamaan tingkat terintegrasi untuk A dan B adalah
semua identik, sebagai berikut

Dimana A dapat ditunjukkan pada Fig. 3.14kemudian dapat digunakan untuk menguji kecukupan
kinetika ini.

Reversible Reactions in General. Untuk orde lebih dari satu atau dua, integrasi dari persamaannya
akan menjadi sulit. Jadi jika Persamaan 54 atau 56 tidak mampu mengkaji data, maka pencarian
persamaan yang tepat dan baik dilakukan dengan metode diferensial.
Reactions of Shifting Order. Dalam mencari persamaan kinetik dapat ditemukan bahwa data tersebut
dilengkapi dengan satu orde reaksi pada konsentrasi tinggi namun dengan orde yang lain pada
konsentrasi rendah. Perhatikan reaksinya

Dari persamaan tersebut kita bisa lihat

Ketika CA tinggi Reaksi berada di orde nol dengan laju konstan k1/k2
(or k2CA>1)
Ketika CA rendah Reaksi berada di orde pertama dengan laju konstan k1
(or k2CA <1)

Hal ini ditunjukkan pada Fig. 3.15.

Untuk menerapkan metode integral, pisahkan variable dan inyegrasikan pers. 57, sebagai berikut
Untuk melinierkan, atur kembali pers. 58A sebagai berikut

atau

Dua cara untuk menguji bentuk laju ini kemudian ditunjukkan pada Fig. 3.16

Dengan alasan serupa di atas, kita dapat menunjukkan bahwa bentuk laju umumnya

Beralih dari orde m-n pada konsentrasi tinggi ke orde m pada konsentrasi rendah,
transisi terjadi dimana k2Ca = 1. Jenis persamaan ini bisa jadi digunakan untuk menyesuaikan data dari
dua orde. Dalam bentuk lain dapat disajikan sebagai berikut

Anda mungkin juga menyukai