Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas kelompok Perdagangan Internasional


Dosen Pengampu Ibu Fahmi Susanti. Skm. MM

Dibuat oleh Kelompok IV :

Endah : 2015052368

Dian : 2015052270

Fendi : 2015051787

Anif : 2015051895

Maulana Agung : 2015052277

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten.

Tel : 021-7412566 Fax : 021-7412566 webside: http://www.unpam.ac.id


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis telah berhasil menyusun makalah yang berjudul Kebijakan

Perdagangan Internasional.

Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun masih jauh dari

sempurna dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian

penulis telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada disertai petunjuk

dan bimbingan dari dosen mata kuliahPerdagangan Internasional serta bantuan

dari semua pihak yang memungkinkan terselesaikannya makalah ini.

Adapunmaksud dan tujuan disini untuk menyajikan beberapa hal yang

menjadi materi dari makalah penulis untuk memenuhi tugas yang diberikan Dosen

Ibu Fahmi Susanti.SKM.MM dengan harapan dapat menjadi salah satu sarana

pembelajaran yang mana dapat menambah wawasan teman-teman pembaca dalam

dunia bisnis di era digital dan semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati

teman-teman pembaca penulis selaku penyusun memohon untuk dibukakan pintu

maaf yang seluas-luasnya.

Pamulang, Desember 2017

i
Penyusun

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Perdagangan Internasional ................................................... 3

B. Manfaat Perdagangan Internasional ....................................................... 3

C. Faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional ............ 4

D. Keunggulan absolut dan keuntungan komperatif dalam perdaganga -

internasional ........................................................................................... 5

E. Kebijakan Perdagangan Internasional ..................................................... 5

1. Kebijakan Proteksi ....................................................................... 6

2. Kebijakan perdagangan Bebas ...................................................13

3. Kebijakan Autarki ......................................................................16

BAB II PENUTUP ..............................................................................................17

A. Kesimpulan ..........................................................................................17

B. Saran ...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang


menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana
lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara
bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu
negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian
perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang
lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu indikator kemajuan pembangunan.

Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan
dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore,
2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun
1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.

Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya


perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk
dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan
modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan
internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang
berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan

1
tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai
dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan
memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara
importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya
produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya
yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya
produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya
produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya
di negara importir (Appleyard, 2004).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh


penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut :

1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.

2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.
Barang-barang tersebut harus melewati berbagai macam peraturan seperti
pabean (batas-batas wilayah yang dikenai pajak), yang bersumber dari
pembatasan yang dikeluarkan pemerintah.

3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa,
mata uang, taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb.

4. Sumber daya alam yang berbeda.

B. Manfaat Perdagangan Internasional

a. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan


ekonomi

3
b. Menjalin persahabatan

c. Dapat membuka lapangan pekerjaan

d. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang

e. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.

C. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan


internasional, di antaranya sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi

4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.

5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan
hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari


negara lain.

8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.

4
D. Keunggulan Absolut Dan Keunggulan Komperatif Dalam Perdagangan
Internasional

Pada tahun 1776 ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul: in inguiry
into The nature and causes of The Wealth of Nation. Dengan adanya perdagangan
internasional, suatu negara hanya akan memproduksi satu atau beberapa barang
saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor dan negara tersebut akan
mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada
memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan
perdagangan internasional dapat memperoleh keuntungan.

Adapun macam-macam keuntungan antara lain:

1. Keuntungan Mutlak ( Absolute Advantage) dari Adam Smith

Menurut teori ini perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang
akan terjadi jika masing-masing negara mempunyai kekuatan dalam
memproduksi brang tertentu. Keuntungan akan diperoleh oleh dua negara
tersebut, jika dua negara tersebut mengeskspor barang yang mempunyai
keunggulan mutlak dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak (
Absolute Disadvantage)

2. Keuntungan Komperative ( Comverative Advantage)

Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi


dan menguntungkan kedua negara meskipun satu negara mempunyai
keunggulan mutlak, dan memproduksi kedua barang dengan syarat jika satu
negara mempunyai keunggulan komperative dibandingkan dengan negara lain.

E. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk


kebijakan ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah
kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang

5
berjalan (current account) daripada neraca pembayaran internasional,
khususnya tentang ekspor dan impor barang.

Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-


jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan
internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun
tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan
luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat
berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.

Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai


berikut :

1. Kebijakan Proteksi

Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi


industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan
persaingan-persaingan barang-barang impor.

Tujuan kebijakan proteksi adalah:

a. memaksimalkan produksi dalam negeri;

b. memperluas lapangan kerja;

c. memelihara tradisi nasional;

d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan


diri pada satu komoditi andalan;

e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika


bergantung pada negara lain.

6
Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini :

a. Tarif dan Bea Masuk

Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi


daerah pabean (costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke
wilayah negara dikenakan bea masuk.

Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari


luar negeri, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri
sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif
adalah penetapan pajak impor dengan persentase tertentu dari harga barang
yang diimpor.

Akibat dari pengenaan tarif akan tampak sebagaimana

7
Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:

1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap


barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area);

2) Bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap


barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan
tujuan akhir barang tersebut negara lain;

3) Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap


barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area).

b. Pelarangan Impor

Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang


masuknya barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.

8
c. Kuota atau Pembatasan Impor

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-


barang yang masuk dari luar negeri. Secara grafik akan tampak dalam
gambar berikut.

9
Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:

a. mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;

b. untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam


proporsi yang cukup;

c. untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna


mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

d. Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi


sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga

10
produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa
bersaing dengan barang impor.

e. Dumping.

Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di


luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan
di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume
perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama
menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang
mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini
dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan
anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut

11
counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak
subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping
dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri.
Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan
dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory
dumping.

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri,


sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding
kurva permintaan di luar negeri.
terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri
tidak dapat membeli barang dari luar negeri.

12
Keterangan:

Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh pada saat kurva MC


sama dengan kurva MR. MC sama dengan MR di pasar dalam negeri yang
dicapai pada kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada
kuantitas produksi OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar
memiliki kecuraman yang berbeda, di mana harga pasar dalam negeri
adalah OP2 sementara harga di pasar luar negeri setinggi OP1, sehingga
permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih inelastis dibandingkan
dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.

2. Kebijakan Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk


antar negara tanpa adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur
perdagangan bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara,
perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat
menjual produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat
mendapatkan barang barang kualitas internasional dengan mudah dan
dengan harga yang relatif terjangkau.

Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan


kegiatan perdagangan bebas ini tentunya memacu suatu Negara untuk
mengembangkan negaranya dalam menjual hasil produk unggulan yang
menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan
melakukan perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan bagi

Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya


masing masing, ada Negara yang memiliki keunggulan dalam
menciptakan alat alat canggih seperti komputer dan alat elektronik
lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang

13
memiliki sumber daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan
dalam menciptakan alat alat canggih seperti elektronik, maka dengan
adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi keuntungan bagi satu
sama lain.

a. Ciri Ciri Perdagangan Bebas

Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan


perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen),
maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada
pemerintah.
Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain,
hal ini pun hampir sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan
pajak yang khusus yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya
pembatasan oleh perdagangan yang lain.
Ketiadaan dasar-dasar pemutar belit perdagangan (seperti pajak, subsidi,
peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil
perusahaan, isirumah, atau faktor-faktor produksi
Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang
dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses
penjualannya.
Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli
produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.
Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli
atau oligopoli berian pemerintah
Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara
Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

14
b. Peraturan Pemerintah mengenai Perdagangan Bebas

Peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas diatur dalam


peraturan menteri perdagangan republik indonesia nomor : 20/m-
dag/per/7/2011 tentang perubahan kedua atas peraturan menteri
perdagangan nomor 45/m-dag/per/9/2009 tentang angka pengenal importer
(api).

c. Dampak Perdagangan Bebas

Dampak Positif

Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu


Negara, tentunya tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari
hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi juga dapat
menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan
adanya perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam
negeri. selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin
terbuka antar Negara. Kemudian produk produk dalam negeri dapat
dengan memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula
meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi
menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen
internasional. Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar daripada
impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya
produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya
produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan,
terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu
didasarkan pada prinsip ekonomi.

Dampak Negatif

Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative


yang ditimbulkan akibat kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain

15
menjadi orang yang konsumtif terhadap barang bararang impor,
banyak pula pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar
negeri, kemudian banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan
persainan yang begitu ketat, selain itu larinya investor dikarenakan
SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang habis
karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi
Negara Negara yang belum berkembang maka akan menjadi sebuah
kerugian karena selalu mengandalkan Negara lain untuk terus
mengimpor barang barang kedalam negeri, yang kemudian membuat
Negara yang lemah ini sulit berkembang karena terus diserang oleh
barang banrang impor. Juga sebaliknya, akan menjadi keuntungan
tersendiri bagi Negara yang telah berkembang untuk terus menjual
produknya ini sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di
luar negeri. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah
oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli
sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi
antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah,
perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.

3. Kebijakan Autarki

Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk


menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan
dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya
perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan
pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu
bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada
eksportir di Amerika.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh


penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat
Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk


kebijakan ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah
kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang
berjalan (current account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya
tentang ekspor dan impor barang. Dalam Kebijakan ini tentu saja terdapat dampak
yang positif dan negatif bagi kita.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak

17
berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah
Perdagangan Internasional.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/kebijakan-perdagangan-internasional.html

http://umihanasumi.blogspot.com/2011/03/kebijakan-perdagangan-
internasional.html

https://sites.google.com/site/iwansubhanhotmail/makalah

http://karimahpatryani.wordpress.com/2011/06/05/kebijakan-perdagangan-
internasional/

http://pebriandini.wordpress.com/2012/04/17/perdagangan-bebas/

19

Anda mungkin juga menyukai