Anda di halaman 1dari 7

Cairan

2. Jelaskan tanda dan gejala dari kekurangan dan kelebihan elektrolit

Tanda dan Gejala Kekurangan Cairan

Pengeluaran cairan dengan masuknya cairan tubuh tidak seimbang


Terjadi penurunan berat badan, sering di alami oleh orang DIET yang salah mengartikan
kata DIET dengan mengkonsumsi pil yang bersifat deuretik sehingga cairan tubuh
banyak berkurang.
Kulit, mulut, dan bibir kering
Buang air kecil berlebihan serta warna pekat
Haus, mual, dan tidak nafsu makan yang berakibat pada lemas
Bahkan, yang paling parah dapat menimbulkan gejala elastisitas kulit menurun

Pada kelebihan ekstrasel, gejala yang sering ditimbulkan, antara lain:


1. Edema perifer (pitting edema).
2. Asites adalah akumulasi cairan (biasanya cairan serosa yang merupakan cairan berwarna
kuning pucat dan jelas) dalam rongga (peritoneal) perut

3. Kelopak mata membengkak.

4. Suara napas ronchi basah.

5. Penambahan berat badan secara tidak normal/sangat cepat.


6. Nilai hematokrit menurun bila kelebihan cairan bersifat akut.

http://doktersehat.com/cara-mengobati-asites/#ixzz3MjnOzhSw

Oksigenasi

3. Oksigenasi adalah Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2)
ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.

TERAPI OKSIGEN

Indikasi: hipoksemia
Penurunan difusi oksigen paru yang melalui membran pernapasan
Gagal jantung
Kehilangan jaringan paru yang substansial, mis: tumor/pembedahan

Terapi oksigen dapat dibagi menjadi 2


Sistem aliran rendah
Nasal kanul
Masker wajah sederhana
Masker rebreathing
Masker non rebreathing
Sistem aliran tinggi
Headbox
Sungkup venturi

SISTEM ALIRAN RENDAH

1. Nasal Kateter/Nasal Kanul


Konsentrasi 22-24%
Kecepatan aliran 1-6L/mnt
Keunggulan: stabil, mudah, nyaman
Kelemahan: konsentrasi rendah, mudah lepas
2. Masker wajah sederhana
Konsentrasi 40-60%
Kecepatan aliran 5-8L/mnt
Keunggulan: konsentrasi cukup tinggi, dapat digunakan untuk terapi inhaler

3. Masker rebreathing
Konsentrasi 40-60%
Kecepatan aliran 6-10L/mnt
Kantong reservoir menghirup kembali 1/3 udara yang diekhalasi
4. Masker non rebreathing
Konsentrasi 80-100%
Kecepatan aliran 8-12L/mnt
Terdapat Katup kantong reservoir yang bertujuan agar udara tidak bercampur dengan
udara luar

SISTEM ALIRAN TINGGI

Memberikan semua gas yang diperlukan dalam jumlah yang tepat

Rasio udara ruangan dengan O2 telah diatur


Konsentrasi 24-50%; kecepatan 4-14L/mnt

Indikasi: ventilasi tidak teratur

Keunggulan: konsentrasi konstan, tidak tergantung pola napas, kelembabn dapat dikontrol,
tidak terjadi akumulasi CO2

Kelemahan: rumit untuk mengubah konsentrasi O2

SUCTION
A.PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan sekret di jalan nafas sebagai suatu cara untuk
mengeluarkan sekret dari jalan nafas.
B. TUJUAN
1. Mengeluarkan sekret dari jalan nafas
2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
3. Suplay oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat.
4. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnosa.

C. INDIKASI
1. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret sendiri
2. Pasien tidak sadar yang memerlukan pembuangan sekret dari jalan nafas
3. Pasien tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.

D. Kontra indikasi:
1. Injuri pada mulut, hidung, tenggorokan
2. Post pneumonectomy

E. Komplikasi:
1. Hipoksia
2. Trauma jaringan, kerusakan mukosa bronkial atau trakeal
3. Meningkatkan resiko infeksi
4. Stimulasi vagal dan bronkospasm
5. Cardiac arrest
6. Arithmia
7. Atelektasis
8. Bronkokonstriksi / bronkospasme
9. Infeksi (pasien / petugas)
10. Pendarahan dari paru
11. Peningkatan tekanan intra kranial
12. Hipotensi / Hipertensi
F. Prinsip
1. Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke faring, trakeal dan bronki.
2. Ukuran kateter penghisap yang tepat
3. Menggunakan satu kateter penghisap steril untuk satu pasien
4. Menggunkan kateter penghisap yang lembut
5. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
6. Observasi tanda-tanda vital, saturasi oksigen
7. Pra-oxygenation
8. Jika memungkinkan pasien, didorong untuk batuk.

G. Posisi
1. Pasien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler dengan
leher ekstensi (nasal suction)
2. Pasien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana tindakan
(oral/nasal suction)
Sumber : e-learning.unej.ac.id/mod/ resource/view.php?id=37375

Anda mungkin juga menyukai