http://doktersehat.com/cara-mengobati-asites/#ixzz3MjnOzhSw
Oksigenasi
3. Oksigenasi adalah Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2)
ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.
TERAPI OKSIGEN
Indikasi: hipoksemia
Penurunan difusi oksigen paru yang melalui membran pernapasan
Gagal jantung
Kehilangan jaringan paru yang substansial, mis: tumor/pembedahan
3. Masker rebreathing
Konsentrasi 40-60%
Kecepatan aliran 6-10L/mnt
Kantong reservoir menghirup kembali 1/3 udara yang diekhalasi
4. Masker non rebreathing
Konsentrasi 80-100%
Kecepatan aliran 8-12L/mnt
Terdapat Katup kantong reservoir yang bertujuan agar udara tidak bercampur dengan
udara luar
Keunggulan: konsentrasi konstan, tidak tergantung pola napas, kelembabn dapat dikontrol,
tidak terjadi akumulasi CO2
SUCTION
A.PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan sekret di jalan nafas sebagai suatu cara untuk
mengeluarkan sekret dari jalan nafas.
B. TUJUAN
1. Mengeluarkan sekret dari jalan nafas
2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
3. Suplay oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat.
4. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnosa.
C. INDIKASI
1. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret sendiri
2. Pasien tidak sadar yang memerlukan pembuangan sekret dari jalan nafas
3. Pasien tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
D. Kontra indikasi:
1. Injuri pada mulut, hidung, tenggorokan
2. Post pneumonectomy
E. Komplikasi:
1. Hipoksia
2. Trauma jaringan, kerusakan mukosa bronkial atau trakeal
3. Meningkatkan resiko infeksi
4. Stimulasi vagal dan bronkospasm
5. Cardiac arrest
6. Arithmia
7. Atelektasis
8. Bronkokonstriksi / bronkospasme
9. Infeksi (pasien / petugas)
10. Pendarahan dari paru
11. Peningkatan tekanan intra kranial
12. Hipotensi / Hipertensi
F. Prinsip
1. Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke faring, trakeal dan bronki.
2. Ukuran kateter penghisap yang tepat
3. Menggunakan satu kateter penghisap steril untuk satu pasien
4. Menggunkan kateter penghisap yang lembut
5. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
6. Observasi tanda-tanda vital, saturasi oksigen
7. Pra-oxygenation
8. Jika memungkinkan pasien, didorong untuk batuk.
G. Posisi
1. Pasien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler dengan
leher ekstensi (nasal suction)
2. Pasien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana tindakan
(oral/nasal suction)
Sumber : e-learning.unej.ac.id/mod/ resource/view.php?id=37375