NUR AHSANIATY HAMID, S.KEP, NS, M.KES PENGANTAR Sejak dahulu seni sering kali dihubung- hubungkan dengan kesehatan, misalnya sebagai terapi, pencegahan, atau rehabilitasi penyakit.
Penggunaan terapi warna dapat berguna sebagai
relaksan, sehingga dapat mengurangi stress dan beban pikiran, dan bahkan bisa sampai meningkatkan kesehatan fisik.
Terapi warna bisa juga
disebut chromotherapy atau chromatotherapy adalah salah satu bentuk dari fototerapi. Ia merupakan bagian dari terapi komplementer dan psikoterapi. Terapi ini menggunakan warnatepatnya radiasi elektromagenatik untuk mempengaruhi derajat kesehatan tubuh.
terapi warna sudah sangat tua, bahkan sudah
ada di zaman mesir dan yunani kuno.
Pada zaman itu tidak terdapat fakta-fakta
berbasis ilmu pengetahuan tentang warna sebagai pengobatan, masyarakat pada zaman itu melakukan terapi warna berdasarkan kepercayaan mereka semata. EDWIN BABBITT, ABAD 19 Pada abad 19 Edwin Babbitt mengemukakan teori penyembuhan dengan warna. Menurutnya warna merah memiliki khasiat sebagai stimulan darah dan saraf; kuning dan jingga sebagai stimulan saraf; biru dan ungu sebagai penenang semua sistem dan antiinflamasi. Ia pun menggunakan terapi dengan warna merah untuk paralisis, kelelahan fisik, dan rematik kronis; kuning sebagai laksatif, emetik, dan kasus terkait bronkus; sedangkan biru untuk kondisi inflamasi, sciatica, meningitis, ketidakstabilan saraf, sakit kepala, iritabilitas, dan sengatan matahari. KIM MK DAN KANG SD (2013) Pengaruh terapi warna pada tingkat purpose in life (pada pasien stroke yang umumnya mengalami ketidakstabilan mental), dan hasilnya terdapat perbedaan signifikan tingkat purpose in life antara sebelum dan sesudah terapi warna. Sehingga dapat disimpulkan terapi warna dapat meningkatkan kualitas hidup. SPONZILLI OSVALDO, 2012 Cahaya LED (light emitting diodes) dalam terapi warna. Di dalamnya ia menyatakan bahwa energi elektromagnetik dari LED dapat digunakan sebagai anti-ageing. Cahaya yang digunakan adalah cahaya dengan panjang gelombang kecil (sekitar 5 nm), yang efektif menyembuhkan jerawat dan kulit rusak serta meredakan kerutan-kerutan kecil. LED dengan cahaya 670 nm juga dapat meredakan kerutan secara signifikan. Selain itu LED juga dapat digunakan dalam memutihkan gigi. GUZALOV PI, DKK (2011) Pengaruh fotokromoterapi pada jaringan saraf. Bahwa cahaya dengan warna berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda pada jaringan saraf. Hal itu disebabkan karena warna yang berbeda memiliki panjang gelombang yang berbeda pula. Cahaya biru dapat meredakan keparahan lesi traumatik. Cahaya merah dapat menormalkan transport ion dan pemulihan konduktivitas saraf. Cahaya hijau dapat menyebabkan remielinisasi filamen saraf. WEINZIRL J, DKK (2009) Terapi warna memiliki dampak pada oksigenasi darah di otak dan otot. Digunakan cahaya biru dan merah dalam penelitian ini. Hasilnya, pada otot terjadi peningkatan volume darah dan penurunan konsumsi oksigen pada pasien yang terekspos cahaya biru dibandingkan dengan yang merah. Sedangkan pada kepala, terjadi peningkatan oksigenasi tanpa peningkatan aliran darah. Sehingga dapat disimpulkan terapi warna berefek, namun efek tersebut tergantung pada warna apa yang terekspos.