PENDAHULUAN
Gigi tiruan jembatan adalah gigi tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi
yang hilang dan di lekatkan ke satu atau lebih gigi asli atau akar gigi yang
bertindak sebagai penyangga.
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
gigi tiruan penuh (Full Denture) dan gigi tiruan sebagian (Partial Denture). Gigi
tiruan sebagian dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan/removable (yang
dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien) dan gigi tiruan cekat/ fixed/ GTC (yang
disemenkan ke gigi pasien secara permanen). Gigi tiruan cekat atau disingkat
dengan GTC diklasifikasikan menjadi dua yaitu crown dan bridge. (Ayu Dwi
Andhira, 2012)
Gigi Tiruan Cekat adalah Gigi Tiruan yang berkaitan dengan pemugaran
dan / atau penggantian geligi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya
sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli
yang merupakan pendukung utama dari restorasi. (Barclay, 1998)
2.3.1Defenisi
satu atau lebih gigi-geligi asli yang dilekatkan secara permanen dengan semen
serta didukung sepenuhnya oleh satu atau beberapa gigi, akar gigi atau implant
gigi tetangganya goyang, jadi gigi tiruan jembatan dapat berfungsi juga
sebagai splinting.
(Prajitno,1994)
splint
1. OH yg tdk terpelihara
2. Physical handicap
untuk tujuan menyediakan tempat bagi bahan restorasi mahkota tiruan atau
1. Persiapan preparasi
a. Persiapan operator
b. Persiapan Pasien
2. Persiapan alat
bentuk lurus memanjang. Handpiece jenis ini, bur dipegang oleh dua buah
logam yang berfungsi sebagai penjepit. Alat ini didalam opdent digunakan
keperluan preparasi kavitas semua gigi. Pada kedua ujung dari contra-
angle merupakan tempatuntuk memegang bur dan letak bur hampir tegak
Terbagi 2 :
- High speed : digunakan dengan turbin sehingga putaran cepat. Ada hole.
Kuncinya tersnediri/terpisah.
- Low speed : untuk gigi tiruan. Dan ada kunci yang bisa diputar putar.
b. Tappered dengan flap end : untuk preparasi bagian labial dan insisal
labial.
Terbagi menjadi 3 :
metal).
sulit untuk menentukan arah pemasangan. Disamping itu, semen juga sulit
keluar dari tepi retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna
sebagai kemiringan yang paling ideal. Kemiringan yang lebih kecil sulit
diperoleh karena dapat menyebabkan daerah gerong yang tidak terlihat dan
c. Kesejajaran preparasi
a. Prinsip Mekanis
1. Retensi. Ada 4 tahap untuk mendapatkan retensi yang baik, yaitu :
Finishing
Caranya :
a. Gunakan torpedo diamond bur atau chamfer bur untuk permukaan gigi
yang dipreparasi dan margin chamfer.
b. Gunakan flar end tapered untuk menghaluskan permukaan gigi yang
telah dipreparasi dan margin shoulder.
c. Cek kehalusan permukaan gigi yang telah dipreparasi beserta margin
chamfer dan shoulder dengan menggunakan sonde, permukaan
tersebut harus terasa sehalus permukaan kaca.
PEMBAHASAN
KASUS
Terminologi
1. Insersi
Insersi adalah pemasangan inlay pada preparasi gigi atau protesa di dalam
rongga mulut. (Kamus Kedokteran Gigi, 2014)
2. Trauma oklusi
Trauma oklusi adalah kerusakan jaringan periodonsium akibat tekanan
oklusi yang melebihi kapasitas adaptasi jaringan periodonsium.
3. Try in
try in adalah protesa gigi lepasan sebagai pengganti gigi geligi asli yang
hilang serta struktur yang berkaitan dengannya. (Kamus Kedokteran Gigi,
2014)
3.1 Penegakkan Diagnosa
Meliputi :
- Anamnesa
Keluhan utama : keluhan sakit pada gigi tiruan sebagian depan atas
bulan lalu dan gigi tiruan jembatan bahan metal ceramic dengan
b. Pemeriksaan Objektif
Meliputi :
Normal
pada 21.
c. Pemeriksaan Penunjang
pada periapikal
3.2 Diagnosa
Kegagalan pembuatan gigi tiruan jembatan
Abutment : 12, 21
Konektor : rigid
a. Persiapan Preparasi
Persiapan Operator
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Terbagi 2 :
- Low speed : untuk gigi tiruan. Dan ada kunci yang bisa diputar
putar.
insisal
proksimal
bagian labial.
a. Prinsip Biologis
anatomi gigi.
- Pengasahan harus lebih banyak ke arah insisal, karena email lebih tebal ke
b. Prinsip Mekanis
semen.
c. Estetis
1. Perawatan kegagalan
menggunakan bur
a. Membelah retainer
b. Membelah konektor
a. Pemberian Anastesi
b. Trepanasi
Caranya :
a. Gunakan flar end tapered untuk menghaluskan permukaan gigi yang telah
dipreparasi dan margin shoulder.
b. Cek kehalusan permukaan gigi yang telah dipreparasi beserta margin
shoulder dengan menggunakan sonde, permukaan tersebut harus terasa
sehalus permukaan kaca.
Cetakan untuk model kerja di buat 2. Satu untuk di kirim ke lab, dan
Bersama ini kami kirimkan model gigi, mohon agar dibuatkan bridge
Nama :
Umur : 32 tahun
Nama operator :
No hp :
Konektor : Rigid
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Untuk mendapatkan gigi tiruan jembatan yang baik, maka perlu untuk
memperhatikan preparasi, teknikmencetak, penentuan warna, dan pengiriman ke
lab.