Anda di halaman 1dari 228

Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Melalui Variabel Intervening Kepuasan Kerja di KSP Bhina Raharja Rembang

SKRIPSI

Ditulis oleh:

Nama : Yuanita Irmay Linda

NomorMahasiswa : 12311120

Jurusan : Manajemen

BidangKonsentrasi : Sumber Daya Manusia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2016

i
Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Melalui Variabel Intervening Kepuasan Kerja di KSP Bhina Raharja Rembang

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna

memperoleh gelar sarjana strata-1 di Jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

Ditulis oleh:

Nama : Yuanita Irmay Linda

NomorMahasiswa : 12311120

Jurusan : Manajemen

BidangKonsentrasi : SumberDayaManusia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2016

i
MOTTO

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain

-HR. Bukhori Muslim

Man Jadda Wajada

-Pepatah Arab

Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya seudah kesulitan itu

ada kemudahan.

-QS. Al-Insyiroh:5-6

Jika revisi melemahkan semangatmu, ingatlah wajah orangtua yang selalu mendoakanmu dan

menantimu wisuda

-tweetipb

iv
Teruntuk,

Allah SWT

Almamaterku, FE UII

Bapak dan Ibu tersayang

Kakakku Tercinta dan Segenap Keluarga

v
Abstrak

Budaya organisasi, motivasi dan kepuasan kerja menjadi faktor yang mempengaruhi
kinerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran mediasi kepuasan kerja
pada hubungan pengaruh budaya organisasi dan motivasi secara langsung dan tidak langsung.
Penelitian ini dilakukan kepada 70 responden karyawan KSP Bhina Raharja Rembang. Metode
penelitian yang digunakan yaitu dengan metode kuantitatif menggunakan analisis statistic dan
deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah (1) Ada pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi
terhadap kinerja pada KSP Bhina Raharja secara parsial (2) Ada pengaruh yang signifikan dari
motivasi terhadap kinerja pada KSP Bhina Raharja Rembang secara parsial (3) Ada pengaruh
yang signifikan dari budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada KSP Bhina
Raharja secara simultan (4) Ada Pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi terhadap
kinerja pada KSP Bhina Raharaja secara parsial(5) Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi
terhadap kepuasan kerja karyawan pada KSP Bhina Raharja Rembang secara parsial (6) Ada
pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja pada karyawan KSP Bhina
Raharja secara simultan (7) Ada pengaruh yang signifikan dari kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada KSP Bhina Raharja Rembang secara parsial (8) Ada pengaruh tidak langsung
dari budaya organisasi terhadap kinerja melalui variabel intervening kepuasan kerja pada KSP
Bhina Raharja Rembang (9) Ada pengaruh tidak langsung dari motivasi terhadap kinerja
karyawan melalui variabel intervening kepuasan kerja.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja

vi
Abstract

Organizational culture, motivation and job satisfaction also factors that influence
performance. The purpose of this study was to determine the influence of the mediating role of
job satisfaction in relation influence of organizational culture and motivation are directly and
indirectly. This study was conducted to 70 respondents KSP employees KSP Bhina Raharja
Rembang. The research method used is quantitative method uses statistical analysis and
descriptive.
The results of this study were (1) There is significant influence of organizational culture
on performance at KSP Bhina Raharja Rembang (2) There is significant influence of motivation
on the performance of the KSP Bhina Raharja Rembang (3) There is significant influence of
organizational culture and motivation to employees performance at KSP Bhina Raharja
Rembang simultaneously (4) There is influence significant of organizational culture on
performance at KSP Bhina Raharaja partially (5) There is significant influence of motivation on
employee job satisfaction at KSP Bhina Raharja Rembang partially (6) There is the influence of
organizational culture and motivation to job satisfaction in employees KSP Bhina Raharja
simultaneously (7) There is significant influence from job satisfaction to employees performance
at KSP Bhina Raharja Rembang partially (8) There is the indirect influence of organizational
culture on performance through an intervening variable and job satisfaction of KSP Bhina
Raharja Rembang (9) There is the indirect effect of motivation on employee performance
through an intervening variable job satisfaction.
Keywords: Organizational Culture, Motivation, Job Satisfaction and Performance

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WrWb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Penyusunan proposal

ini tak lain bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis, selain itu penulis berharap dengan

adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk

kepentingan akademis. Dalam kelancaran penyusunan proposal ini penulis menyadari bahwa

tidak lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua dan pihak-pihak yang selalu

mendukung untuk kesuksesan penulis, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala sesuatu yang sudah diberikan dengan cuma-cuma pada penulis

dari lahir hingga saat ini.

2. Bapak tercinta H.A Paminto Dwo Atmojo yang selalu mendukung segala cita-cita putra-

putrinya dan tidak kenal lelah untuk berjuang demi membahagiakan keluarganya, yang

selalu menghadirkan kasih sayang, semangat serta doa-doa terindahnya.

3. Ibunda tersayang Hj Yunani Tri Rahayu, terima kasih ibu telah menjadi teman, sahabat,

sekaligus ibu yang selalu ada untuk menampung segala keluh kesah anak-anaknya dan

selalu punya solusi untuk membahagiakan putra-putrinya, yang selalu menghadirkan

kasih sayang, semangat serta doa-doa terindahnya.

4. Kakakku terhebat Nurul Taufik Irwanto (alm) yang sampai saat ini selalu ada dalam hati

kami dan selalu menjadi kebanggaan keluarga. Berkat nasihat-nasihatnya pula kini

viii
saya mampu menjadi pribadi yang lebih kuat.

5. Kakakku tersayang Septian Setyo Nugroho yang selalu bisa menghadirkan tawa dalam

keluarga.

6. Kakak-kakak ku yang cantik rupa dan hatinya Leila Kartika Andriani dan Nelly Arisa

yang selalu mengajarkan bagaimana menjadi wanita yang baik, yang selalu ada tempat

untuk menampung segala keluh kesah serta selalu ada solusi yang diberikan.

7. Achmad Wisnu Kurniawan yang selalu memberikan nasihat-nasihatnya agar bisa

menjadi wanita tangguh dan hebat yang siap menghadapi masa depan.

8. Bapak Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.

9. Bapak Dr. Dwi Praptono Agus Hardjito, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia.

10. Bapak Drs. Sutrisno, MM selaku Ketua Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia.

11. Ibunda Dr. Trias Setiawati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang bersedia

memberi arahan, ilmu dan pengetahuan, serta perhatian dan kepeduliannya

menyemangati penulis dalam tiap proses penyelesaian skripsi ini.

12. Karyawan-karyawati KSP Bhina Raharja yang telah bersedia menjadi responden

meskipun dengan pertanyaan yang cukup banyak.

13. Teruntuk sahabat-sahabatku tersayang yaitu, Iing, Eldha, Kak Cop , Nawal, Baqi,

Beruk, yang selalu bisa menciptakan suasana kehangatan dalam pertemanan dalam

bagaimanapun bentuknya.

14. Teruntuk teman-teman seperjuangan Mba Zarra dan Bunda Rahmah yang sudah saya

anggap seperti kakak sekaligus keluarga.

ix
Serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dan doanya yang

terlalu banyak sehingga tak bisa disebutkan satu persatu. Penulis hanya bisa berdoa semoga

semua kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Aamin.

Sebagai penutup, penulis berharap ada saran dan kritik yang membangun agar hasil

penelitian dari skripsi yang disusun ini bisa lebih baik lagi dan mampu menambah kemanfaatan

untuk banyak orang. Aamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

x
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...................................................................................................... i

Halaman Judul ..................................................................................................................... ii

Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme .............................................................................. iii

Halaman Pengesahan Skripsi ................... iv

Halaman Motto . v

Abstrak .................................................................................................................................. vii

Abstract ................................................................................................................................. ix

Kata Pengantar ...................................................................................................................... x

Daftar Isi ............................................................................................................................... xiii

Daftar Tabel .......................................................................................................................... xvii

Daftar Gambar ...................................................................................................................... xix

Daftar Lampiran ................................................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 6

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.............................................................................................. 8

2.2 Landasan Teori ............................................................................................................... 17

2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................................... 17

2.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ................... 19

xi
2.2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................................ 19

2.2.4 Budaya Organisasi ...................................................................................................... 23

2.2.5 Motivasi ..................................................................................................................... 32

2.2.6 Kepuasan Kerja .................................................................................................. 37

2.2.7 Kinerja ....................................................................................................................... 44

2.3 Kerangka Pikir Penelitian .............................................................................................. 53

2.4 Hipotesis ......................................................................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 61

3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................................................... 61

3.2 Profil Perusahaan ........................................................................................................... 61

3.3 Variabel Penelitian ......................................................................................................... 63

3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................................................ 65

3.4.1 Budaya Organisasi (X1) ........................................................................................... 65

3.4.2 Motivasi (X2) ............................................................................................... 68

3.4.3 Kepuasan Kerja (Z) ................................................................................................. 69

3.4.4 Kinerja (Y) .............................................................................................................. 71

3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 73

3.6 Uji Instrumen Penelitian ................................................................................................ 74

3.6.1 Uji Validitas ............................................................................................................. 74

3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 75

3.7 Populasi dan Sampel........................................................................................................ 76

3.8 Metode Analisis Data...................................................................................................... 76

3.8.1 Uji Statistik .............................................................................................................. 77

xii
3.8.2 Analisi Jalur . 73

3.8.3 Pengujian Asumsi Klasik ......................................................................................... 75

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................................... 88

4.1 Hasil Uji Validitas dan Instrumen Penelitian................................................................. 88

4.1.1 Hasil Uji Validitas ................................................................................................... 88

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 92

4.2 Analisis Deskriptif .......................................................................................................... 92

4.2.1 Karakteristik Responden ......................................................................................... 92

4.2.2 Variabel Penelitian .................................................................................................. 99

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................................................. 105

4.3.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................................................ 105

4.3.2 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................................... 108

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................... 110

4.3.4 Hasil Koefisien Determinasi .................................................................................... 112

4.4 Analisis Kuantitatif ......................................................................................................... 113

4.4.1 Analisis Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja .................... 113

4.4.2 Analisis Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja ................................... 119

4.4.3 Analisis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja .............................................................. 124

4.4.4 Analisis Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ............................. 127

4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 130

4.6 Pembahasan .................................................................................................................... 131

4.6.1 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja ....................................................... 131

xiii
4.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja ............................................................. 133

4.6.3 Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja ................................. 134

4.6.4 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja ......................................... 135

4.6.5 Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja ......................................................... 136

4.6.6 Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja ............. 137

4.6.7 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ........................................................... 138

4.6.8 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kinerja 139

4.6.9 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Motivasi Terhadap Kinerja .................. 140

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 142

5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 142

5.2 Saran .............................................................................................................................. 143

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 144

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Distribusi Pernyataan Berdasarkan Variabel ....................................................... 88

Tabel 4.2: Validitas Pernyataan X1 (Budaya Organisasi) .................................................... 89

Tabel 4.3: Validitas Pernyataan X2 (Motivasi) .................................................... 90

Tabel 4.4: Validitas Pernyataan Z (Kepuasan Kerja) .............................................. 90

Tabel 4.5: Validitas Pernyataan Y (Kinerja) ........................................................... 91

Tabel 4.6: Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................. 92

Tabel 4.7: Kelompok Responden Menurut Jenis Kelamin ...................................... 93

Tabel 4.8: Kelompok Responden Menurut Usia ..................................................... 93

Tabel 4.9: Kelompok Responden Menurut Status Perkawinan .............................. 94

Tabel 4.10: Kelompok Responden Menurut Tingkat Pendidikan ........................... 95

Tabel 4.11: Kelompok Responden Menurut Lama Bekerja ....................................... 95

Tabel 4.12: Kelompok Responden Menurut Jabatan .................................... 96

Tabel 4.13: Kelompok Responden Menurut Penghasilan ....................................... 97

Tabel 4.14: Rekapitulasi Data Demografi Yang Paling Dominan .......................... 98

Tabel 4.15: Diskripsi Variabel Budaya Organisasi (X1) ............................................. 100

Tabel 4.16: Analisis Diskriptif Variabel Motivasi (X2) ...................................... 101

Tabel 4.17: Analisis Diskriptif Variabel Kepuasan Kerja (Z) ......................................... 102

Tabel 4.18: Analisis Diskriptif Variabel Kinerja (Y) .............................................. 103

Tabel 4.19: Deskripsi Variabel Penelitian ... 104

Tabel 4.20: Hasil Uji Multikolonieritas Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap 108
Kepuasan Kerja.........................................
Tabel 4.21: Hasil Uji Multikolonieritas Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap 109
Kinerja

xv
Tabel 4.22: Hasil Uji Multikolonieritas Kepuasan Kerja terhadap Kinerja.. 109

Tabel 4.23: Hasil Koefisien Determinasi Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap 112
Kepuasan Kerja..
Tabel 4.24: Hasil Koefisien Determinasi Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap 112
Kinerja
113
Tabel 4.25: Hasil Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja........................
114
Tabel 4.26: Hasil Uji t Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja...
114
Tabel 4.27: Hasil Uji F Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
119
Tabel 4.28: Hasil Uji t Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja ..
123
Tabel 4.29: Hasil Uji F Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja...
124
Tabel 4.30: Hasil Uji t Kepuasan Kerja terhadap Kinerja....
Tabel 4.31: Koefisien Jalur .................................................................................................. 128

Tabel 4.32: Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 130

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian ................................................................................. 53

Gambar 2: Logo KSP Bhina Raharja Rembang ...................... 61

Gambar 3: Struktur KSP Bhina Raharja .............................................................................. 63

Gambar 4: Analisis Jalur . 84

Gambar 5: Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 113

Gambar 6: Hasil Uji Normalitas ......................................................................................... 114

Gambar 7: Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 114

Gambar 8: Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 114

Gambar 9: Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 115

Gambar 10: Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 116

Gambar 11: Data Output Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 118

Gambar 12: Data Output Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 119

Gambar 13: Data Output Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 119

Gambar 14: Hipotesis Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja ................................. 123

Gambar 15: Hipotesis Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja ................................... 124

Gambar 16: Hipotesis Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja. 126

Gambar 17: Hipotesis Budaya Organisasi terhadap Kinerja ........................................... 128

Gambar 18: Hipotesis Motivasi terhadap Kepuasan Kerja .......................... 129

Gambar 19: Hipotesis Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja .................. 131

Gambar 20: Hipotesis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ..................... 133

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ........................................................................................ 148

Lampiran 2: Uji Validitas Variabel ..................................................................................... 156

Lampiran 3: Uji Reliabilitas ................................................................................................. 160

Lampiran 4: Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 167

Lampiran 5: Analisis Kuantitatif .......................................................................................... 174

Lampiran 6: Data Mentah Kuesioner ................................................................................... 187

Lampiran 7: Data Responden ............................................................................................... 196

Lampiran 8: Dokumentasi ................................................................................................ 207

Lampiran 9: Biodata... 209

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah karyawan (tenaga kerja) yang melimpah, mengharuskan sebuah

organisasi untuk berpikir mengenai bagaimana memanfaatkan dan

mengoptimalkan kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena karyawan

merupakan salah satu aset penting yang dibutuhkan oleh organisasi untuk

melakukan proses produksi sehingga tantangan yang kemudian harus dihadapi

oleh perusahaan ialah bagaimana ia harus mampu menjadikan jumlah karyawan

yang melimpah tadi menjadi berkualitas. Kalimat ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Taurisa dan Ratnawati (2012) Persoalan yang kemudian

muncul adalah bagaimana menghasilkan karyawan yang memiliki kinerja yang

optimal. Kinerja karyawan yang optimal merupakan salah satu sasaran organisasi

untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Kondisi seperti ini mengharuskan perusahaan untuk mengetahui hal apa

saja yang mempengaruhi kinerja karyawan, agar perusahaan mampu mengelola

SDM nya dengan baik, dalam suatu organisasi tentunya banyak faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik

faktor internal maupun eksternal. Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa

faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan, yang

meliputi kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Sedangkan faktor eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar diri karyawan, yang meliputi

1
kepemimpinan, keamanan dan keselamatan kerja, serta budaya organisasi. Salah

satu faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya

organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai nilai yang berkembang dalam

suatu organisasi, di mana nilai-nilai tersebut digunakan untuk mengarahkan

perilaku anggota-anggota organisasi (Soedjono, 2005). Perilaku karyawan tersebut

dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja yang dibentuk melalui

budaya organisasi, di mana keberadaan budaya dalam suatu organisasi diharapkan

akan meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan jalannya organisasi atau

perusahaan tentunya diwarnai oleh perilaku individu yang merasa berkepentingan

dalam kelompoknya masing-masing. Robbins (1998:248) menyatakan bahwa

sebuah sistem pemaknaan bersama dibentuk oleh warganya yang sekaligus

menjadi pembeda dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan

seperangkat karakter kunci dari nilai-nilai organisasi ("a system of shared

meaning held by members that distinguishes the organization from other

organization. This system of shared meaning is, on closer examination, a set of

key characteristics that the organization values").

Budaya organisasi yang baik dalam suatu perusahaan harus terus dijaga

karena menurut beberapa jurnal yang telah penulis pelajari kinerja karyawan

meningkat dengan adanya pembentukan budaya yang kuat dari sebuah organisasi.

Kinerja karyawan akan dianggap sebagai bagian penting dalam organisasi karena

kinerja yang baik akan menghasilkan output yang baik sehingga nilai perusahaan

meningkat dan tercapainya tujuan perusahaan, misalnya pernyataan dalam sebuah

penelitian berikut, diharapkan bahwa individu individu yang memiliki latar

2
belakang berbeda atau berada pada tingkatan yang tidak sama dalam organisasi

dapat memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa. Sebuah

organisasi, budaya yang kuat memungkinkan manajemen bekerja lebih efektif dan

efisien. Dalam kondisi tertentu budaya organisasi membantu dalam meningkatkan

dan memberikan keunggulan kompetitif ( Alyahya:2013).

Aspek motivasi kerja karyawan juga menjadi aspek penting dalam kinerja

karyawan dimana dalam jaman globalisasi sekarang ini tentunya kebutuhan setiap

karyawan akan semakin bertambah seiring perkembangan jaman. Oleh karena, itu

untuk mencapai kinerja yang diharapkan perusahaan dibutuhkan motivasi pada

karyawan. Dengan adanya motivasi dan penilaian kinerja, tujuan organisasi dapat

tercapai serta tercapai pula tujuan pribadi. Berdasarkan hasil penelitian, variabel

motivasi kerja secara simultan dan parsial memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan Witel Bekasi. Hal ini berarti bahwa semakin

tinggi motivasi karyawan maka semakin tinggi pula kinerja yang akan dihasilkan

oleh karyawan (Larasati dan Gilang 2014).

Selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ialah kepuasan kerja

karyawan, karena karyawan bukanlah sebuah mesin melainkan karyawan adalah

asset hidup yang memiliki perasaan yang perlu dijaga agar tetap bertahan di

perusahaan. Hal ini didukung dengan sebuah hasil penelitian yang mengatakan

bahwa karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya dan menggangap

pekerjaannya sebagai sesuatu yang menyenangkan akan cenderung memiliki

kinerja yang baik Taurisa dan Ratnawati (2012). Variabel yang mempengaruhi

mendukung sekali. Variabel yang dimaksud adalah Culture dan Motivation. Dapat

3
dikatakan pula bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut

mempengaruhi kinerja seseorang dan pada ujung-ujungnya kinerja perusahaan

dapat tercapai dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, agar karyawan

selalu konsisten dengan kepuasannya maka setidak-tidaknya perusahaan selalu

memperhatikan lingkungan di mana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya

rekan kerja, pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi

kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa selain budaya organisasi kepuasan kerja juga berpengaruh

terhadap kinerja karyawan (Koesmono 2005). Kepuasan kerja yang dirasakan

karyawan tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor

ekstrinsik (Johan,2002 dalam Taurisa dan Ratnawati 2012). Faktor intrinsik

adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang dibawa setiap karyawan

sejak mulai bekerja di tempat kerjanya. Sedangkan faktor ekstrinsik merupakan

faktor yang menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, seperti

kondisi fisik lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian,

dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Luthans (2006), terdapat lima dimensi

yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu: pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan

promosi, pengawasan.supervisor, dan rekan kerja.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi dan

Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan melalui variable

intervening Kepuasan kerja di KSP Bhina Raharja dengan menggunakan

4
variable independen Budaya Organisasi (X1), variable dependen Motivasi (X2)

dan Kinerja (Y), dan variable intervening Kepuasan Kerja (Z).

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

2 Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

3 Apakah budaya organisasi dan Motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan?

4 Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan?

5 Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

6 Apakah budaya organisasi dan motivasi bepengaruh terhadap kepuasan

kerja?

7 Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

8 Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

melalui variabel intervening kepuasan kerja?

9 Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui variabel

intervening kepuasan kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1 Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

5
2 Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan?

3 Mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja

karyawan?

4 Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan?

5 Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan?

6 Mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap

kepuasan kerja?

7 Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan?

8 Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

melalui variabel intervening kepuasan kerja?

9 Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan melalui

variabel intervening kepuasan kerja?

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah menguraikan tujuan penelitian diatas, berikut manfaat penelitian

yang akan dilakukan:

1. Bagi Objek Penelitian

Untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada perusahaan

mengenai keefektivitasan tentang budaya yang dimiliki terhadap

peningkatan kinerja karyawan. Serta diharapkan mampu

memberikan progress positif setelah penelitian ini dilakukan karena

6
perusahaan dapat melakukan evaluasi melalu hasil penelitian yang

didapat.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan penerapan dari teori-teori yang penulis

peroleh di bangku perkuliahan ke dalam praktek yang ada. Dengan

penelitian ini diharapkan penulis juga dapat memahami secara

langsung mengenai fenomena tentang budaya organisasi yang ada

dalam suatu perusahaan apalagi dalam perusahaan yang sangat

kental nilai budayanya.

3. Bagi Pihak Luar atau Lain

Dapat digunakan sebagai dokumen ilmiah pada permasalahan yang

sama atau sebagai sumbangan referensi yang memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi khususnya

manajemen sumber daya manusia.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian sekarang adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Taurisa dan Ratnawati (2012), dengan

judul Analisis pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap

komitmen organisasional dalam meningkatkan kinerja karyawan (Studi pada

PT. Sido Muncul kaligawe Semarang). Hasil dari penelitian ini membuktikan

dan memberi kesimpulan bahwa: (1) budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja, (2) budaya organisasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap komitmen organisasional, (3) kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, (4)

komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan, (5) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, serta (6) kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama sama

memiliki kesamaan variabel X1 budaya organisasi dan kinerja sebagai variabel

Y, sedangkan perbedaannya adalah penelitian sebelumnya meneliti perusahaan

PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang sedangkan penelitian ini dilakukan di

perusahaan KSP Bhina Raharja Rembang

8
Penelitian yang dilakukan oleh Awadh et al (2013), dengan judul Impact

of organizational culture on employee performance, University Technology

Malaysia International Business School, Malaysia University Utara Malaysia

College of Business Malaysia. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai-

nilai yang berbeda dan keyakinan berdasarkan kinerja karyaan membantu

dalam asosiasi organisasi. Budaya organisasi itu membantu dalam internalisasi

hubungan bersama yang mengarah untuk mengelola proses organiasi yang

efektif.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya adalah,

memiliki 2 variabel yang sama yaitu variable budaya organisasi sebagai X 1 dan

Kinerja sebagai Y. perbedaannya adalah penelitian sebelumnya dilakukan di

negara Malaysia tentunya dengan kualitas sdm yang mungkin berbeda dengan

Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2015), dengan judul The influence

of Competence, Motivation and Organizational Culture to high school Teacher

Job . Satisfaction and Performance International Education Studies. Temuan

menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya organisasi berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja guru . Sementara , motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru . Kompetensi

dan kepuasan kerja secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja

guru.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama sama

menguji variabel budaya organisasi, kepuasan kerja dengan kinerja perusahaan

9
dan perusahaan sama sama bergerak dibidang jasa. perbedaannya adalah

penelitian sebelumnya meneliti sdm guru sedangkan pada penelitian ini

meneliti sdm karyawan KSP. Bhina Raharja

Penelitian yang dilakukan oleh Zunaidah dan Budiman (2014), dengan

judul Analisis Pengaruh Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Karyawan (Studi pada Business Unit SPBU PT. Putra Kelana Makmur Group

Batam). Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur

Group Batam, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group Batam,

motivasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group Batam.

Penelitian ini memiliki kesamaan variabel dengan variabel sebelumnya

dimana kedua nya sama sama memiliki variabel motivasi, budaya organisasi

dengan kinerja karyawan, sedangkan perbedaannya adalah penelitian

sebelumnya tidak menggunakan variabel intervening sedangkan penelitian ini

menggunakan variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

Penelitian yang dilakukan oleh Putriana (2015), dengan judul The Impact

of Organizational Culture On Job Satisfaction, Organizational Commitment

And Job Performance : Study on Japanese Motorcycle Companies in

Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan dengan kepuasan kerja dan komitmen

10
organisasi. Dan juga, kepuasan kerja memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap komitmen organisasi. Temuan ini juga menunjukkan bahwa kepuasan

kerja dan komitmen organisasi merupakan penentu penting dari kinerja

pekerjaan

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu keduanya

memiliki variabel budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan,

sedangkan perbedaannya adalah keduanya meneliti pada dua negara yang

berbeda, yaitu Indonesia dengan jepang yang mungkin memiliki sedikit

perbedaan didalamnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008), dengan

judul Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta dampaknya pada Kinerja Perusahaan

(Studi Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation

Modeling (SEM) melalui program AMOS versi 4.0 dan pembahasan hasil

penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

beberapa hal penting dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 2)

Kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan 3) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan 4) Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan 5) Kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja perusahaan 6) Budaya organisasi berpengaruh

11
positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan 7) Kepuasan kerja karyawan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya dimana

keduanya meneliti motivasi, budaya organisasi, kepuasan kerja dengan kinerja

karyawan, sedangkan perbedaannya yaitu penelitian sebelumnya meneliti 5

variabel dengan variabel tambahan kepemimpinan sedangkan penelitian ini

hanya meneliti 4 variabel.

Penelitian yang dilakukan oleh Soedjono (2005), dengan judul Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja

Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap

kinerja organisasi, ada pengaruh signifikan dari kinerja organisasi terhadap

karyawan, ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kepuasan

pelanggan, tidak ada pengaruh langsung dari budaya organisasai yang

diarahkan pada kinerja organisasi terhadap kepuasan karyawan.

Sehingga dapat disimpulkan bawa penelitian sebelumnya meneliti varibel

yang sama dengan penelitian ini yaitu keduanya meneliti budaya organisasi,

kepuasan kerja, serta kinerja karyawan. Sedangkan perbedaannya yaitu

penelitian ini memiliki variabel motivasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Koesmono (2005), dengan judul Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja

Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di

Jawa Timur. Hasil dari penelitian tersebut adalah budaya organisasi

12
berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja pada karyawan

industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima.

Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku organisasi

yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait

dengan proses produksi.

Antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya keduanya sama sama

memiliki kesamaan variabel yaitu budaya organisasi sebagai (X1), motivasi

(X2), kepuasan kerja (Z), dan kinerja karyawan (Y). sedangkan perbedannya

yaitu penelitian sebelumnya meneliti pada perusahaan industri pengolahan

kayu sedangkan penelitian ini dilakukan di KSP. Bhina Raharja

Penelitian yang dilakukan oleh Tampi (2015), dengan judul Pengaruh

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank

Negara Indonesia, Tbk (Regional Sales Manado). Hasil penelitian secara

simultan dengan menggunakan uji F, menunjukkan bahwa semua variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai R Square

sebesar 0,637 yang dapat diartikan bahwa pengaruh variabel X (gaya

kepemimpinan dan motivasi) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) adalah

sebesar 63,7% sedangkan sisanya 36,3% dipengaruhi variabel lain diluar

variabel yang diteliti.

Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya memiliki kesamaan variabel

yaitu motivasi dengan kinerja, namun keduanya juga memiliki perbedaan

seperti objek penelitian yang berbeda dengan tahun penelitian yang berbeda

pula.

13
Penelitian yang dilakukan oleh Larasati dan Gilang (2014), dengan judul,

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Wilayah Telkom Jabar

Barat Utara (Witel Bekasi). Hasil penelitian Variabel motivasi kerja pada

penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu Kebutuhan Prestasi (X1),

Kebutuhan Afiliasi (X2) dan Kebutuhan Kekuasaan (X3). Berdasarkan hasil

penelitian, variabel motivasi kerja secara simultan dan parsial memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Witel Bekasi.

Variabel kebutuhan afiliasi memiliki pengaruh yang paling besar terhadap

kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa semakin besar

motivasi akan kebutuhan afiliasi yang terpenuhi maka akan semakin besar pula

kualitas kinerja yag dihasilkan oleh karyawan Witel Bekasi. Variabel

kebutuhan prestasi memiliki pengaruh terbesar kedua terhadap kinerja

karyawan, hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi karyawan akan

kebutuhan berprestasi maka semakin tinggi pula kinerja yang akan dihasilkan

oleh karyawan Witel Bekasi. Variabel kebutuhan kekuasaan memiliki

pengaruh yang paling kecil terhadap kinerja karyawan, artinya karyawan Witel

Bekasi tidak terlalu memerlukan motivasi kebutuhan kekuasaan untuk

menghasilkan kinerja yang baik.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu keduanya

sama sama meneliti variabel motivasi dengan teori yang sama yaitu teori

Mclelland, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya hanya meneliti 2

variabel sedangkan penelitian ini memiliki 4 variabel.

14
Penelitian yang dilakukan oleh Sabri et al (2011), dengan judul

Organizational Culture and Its Impact on the Job Satisfaction of the University

Teachers of Lahore. Hasil dari penelitiannya yaitu Standar pendidikan di

negara-negara berkembang seperti Pakistan dianggap sangat rendah dari

standar pendidikan di negara berkembang. Kurangnya keberadaan budaya

organisasi yang mendukung di sektor pendidikan dapat menjadi salah satu

alasan penting dari ini. Budaya organisasi yang mendukung dapat

meningkatkan tingkat kepuasan kerja guru dan guru puas dapat menghasilkan

pikiran yang sehat, puas dan kreatif.

Persamaan penelitian ini meneliti 2 variabel yang sama yaitu budaya

motivasi dengan kepuasan kerja, sedangkan perbedannya penelitian

sebelumnya dilakukan di Pakistan sedangkan penelitian ini dilakukan di

Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusworo (2015), dengan judul Influence

Of Motivational Culture and Working Environment with Organizational

Commitment as Mediator to Educator performance. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: Semakin kuat motivasi akan meningkatkan kinerja

pendidik, (2) Semakin kuat budaya organisasi akan meningkatkan kinerja

pendidik, (3) lebih baik lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pendidik,

(4) motivasi dan budaya organisasi tidak mempengaruhi komitmen organisasi,

sedangkan komitmen organisasi hanya dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan

terbukti berpengaruh terhadap kinerja pendidik.

15
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu keduanya

sama sama meneliti pengaruh motivasi terhadap kinerja selain itu juga

ditemukan pengaruh antara budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja

yang juga akan dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan perbedannya yaitu

penelitian sebelumnya tidak meneliti kepuasan kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Agwu et al (2014). Dengan judul penelitian

Organizational Culture and employees performance in the National Agency for

Food and Drugs Administration and Control (NAFDAC). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Budaya organisasi dan kinerja karyawan di Badan

Nasional Makanan dan Obat Administrasi dan Pengendalian (NAFDAC)

,Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya organisasi yang positif akan

meningkatkan kinerja karyawan . Tiga Temuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut : budaya organisasi NAFDAC tentang desentralisasi

menyediakan karyawan dengan imbalan intrinsik yang lebih besar dari cara

tradisional lainnya pemerintahan, Ada hubungan yang signifikan antara budaya

organisasi dan peningkatan komitmen karyawan dalam NAFDAC, Ada

hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dan peningkatan

produktivitas karyawan dalam NAFDAC .

Penelitian sebelumnya menemukan adanya hubungan yang positif antara

budaya organisasi dengan kinerja karyawan dimana hal ini juga akan diteliti

dalam penelitian ini. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini dilakukan di

Indonesia dan penelitian sebelumnya dilakukan di Nigeria.

16
penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khan et al (2012) yang berjudul

Impact of Job Satisfaction on Employee Performance: An Empirical Study of

Autonomous Medical Institutions of Pakistan. Dapat disimpulkan dari

penelitian ini bahwa aspek kepuasan kerja seperti gaji, promosi, keselamatan

dan keamanan kerja, kondisi kerja, otonomi pekerjaan, hubungan dengan rekan

kerja, hubungan dengan atasan, dan sifat pekerjaan, secara signifikan

mempengaruhi kinerja para pekerja di tengah-tengah lembaga medis otonom

Pakistan. Pemerintah harus mempertimbangkan semua faktor seperti promosi,

kondisi kerja, rekan kerja dan sifat pekerjaan yang memiliki dampak yang

signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja yang juga mempengaruhi kinerja

yang dibuktikan dalam penelitian ini.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan

yaitu sama sama memiliki variabel kepuasan kerja dan kinerja sedangkan

perbedaannya terletak pada objek penelitian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Penelitian ini sangat berhubungan dengan sumber daya manusia, karena

penelitian ini akan membahas mengenai kualitas SDM seseorang, maka dari itu

sebelumnya perlu diketahui lebih dalam lagi apa itu sumber daya manusia.

Berikut merupakan pengertian SDM menurut beberapa ahli:

Menurut Simamora (2008:4) manajemen sumber daya manusia adalah

pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan

pengelolaan individu anggota organisasi kelompok karyawan. Manajemen

17
sumber daya manusia juga menyangkut desain implementasi sistem

perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan

karir, evaluasi, kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan

yang baik.

Ada 4 hal yang penting berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia:

1. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian

berbagai kebijakan sumber daya manusia dengan perencanaan

bisnis

2. Tanggung jawab pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi

terletak hanya pada manajer khusus, tetapi sekarang dianggap

terletak pada manajemen lini senior

3. Perubahan focus dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi

hubungan manajemen karyawan, dari kolektivisme menjadi

individualism

4. Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif dimana

manajer berperan sebagai penggerak dan fasilitator

Definisi manajemen SDM yang lain diuraikan dalam Rivai (2003:1)

Manajemen SDM merupakan salah satu bidang sari manajemen umum yang

meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi,pemasaran,keuangan, maupun

kepegawaian.

Dari beberapa definisi manajemen SDM dapat disimpulkan bahwa untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya

18
manajemen SDM yang baik pula, dengan adanya manajemen SDM yang

berkualitas maka akan menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas pula.

2.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang melimpah perlu di manage agar berkualitas.

Rivai (2003:8), tujuan manajemen SDM ialah meningkatkan kontribusi

produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang

bertanggung jawab secara strategis, etis, dan social. Tujuan ini menuntun studi

dan praktek manajemen SDM yang umumnya juga dikenal sebagai manajemen

personalia. Studi manajemen menguraikan upaya upaya yang terkait dengan

SDM kalangan manajer operasional dan memperlihatkan bagaimana para

professional personalia memberikan andil atas upaya-upaya ini. SDM

mempengaruhi keberhasilan setiap perusahaan atau organisasi. Meningkatkan

andil manusia sangat penting, sehingga seluruh perusahaan membentuk

departemen SDM. Dikatakan penting karena departemen SDM tidak

mengontrol banyak faktor yang membentuk andil SDM misalnya: modal,

bahan baku, dan prosedur. Departemen ini tidak memutuskan masalah strategi

atau perlakuan supervisor terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut

jelas-jelas mempengaruhi keduanya.

2.2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,

kompensasi, pengintergrasian, pemeliharaan, kedisplian dan

pemberhentian. (Hasibuan 2006:21).

19
1. Perencanaan

Perencanaan (human resource planning) adalah menrencanakan

tenaga kerja secara efektif secara efisien agar sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program

kepegawaian.Program kepegawaian meliputi pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,

kompensasi, pengintegrasian pemeliharaan, kedisiplinan, dan

pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan perbagai kerja, hubungan kerja,

delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan

organisasi (organization chart). Organisasi hanya merupakan alat

untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan

membantu terwujudnya tujuan secara efektif.

3. Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua

karyawan, agar mau bekerja sama dengan efektif serta efisien

dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Pengarahaan dilakuakan pemimpin dengan

20
menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan

baik.

4. Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah mengendalikan semua karyawan,

agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai

dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,

diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,

kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan

pekerjaan.

5. Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkanb karyawan

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik

akan membantu terwujudnya tujuan.

6. Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan

keterampilan teknis teoritis, konseptual, dan moral karyawan

melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang

diberkan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini

maupun masa depan.

21
7. Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung

(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada

karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai

dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi

kebutuhan premiernya serta berpedoman pada batas upah minimum

pemerintahan dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

8. Pengintegrasian

Pengintregasian (integration) adalah kegiatan untuk

mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,

agar tercapai kerja sama yang serasi dan saling menguntukkan.

Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi

kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintergrasian merupakan hal

yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan

kepentingan yang bertolak belakang

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara

atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyaan,

agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension. Pemeliharaan

yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang

berdasarkan kebutuhan sebagai besar karyawan serta berpedoman

kepada internal dan eksternal konsistensi

22
10. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci

terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit

terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan

dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial.

11. Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja

seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan

oleh keinginan keryawan keinginan perusahaan, kontrak kerja

berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.

2.2.4 Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Sebelum lebih lanjut membahas mengenai budaya organisasi ada baiknya

untuk memahami terlebih dahulu definisi dari budaya organisasi. Budaya

(culture) berasal dari perkataan latin colere yang artinya mengolah,

mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah atau

bertani. Atau bisa juga diartikan sebagai segala daya dan aktivitas untuk

mengolah dan mengubah alam. Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan

yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati. Budaya telah

menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia

untuk waktu yang lama. Menurut Edward Taylor dalam Sobirin, Achmad

(2007:52), budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari

23
pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan berbagai

kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang diperoleh seorang manusia

sebagai bagian dari sebuah masyarakat. Sedangkan menurut stoner dalam

Moeljono (2003:16), budaya adalah gabungan kompleks asumsi, tingkah laku,

cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk

menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu.

Lebih lanjut, Robbins (1998:248) menyatakan bahwa sebuah sistem

pemaknaan bersama dibentuk oleh warganya yang sekaligus menjadi pembeda

dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan seperangkat

karakter kunci dari nilai-nilai organisasi ("a system of shared meaning held by

members that distinguishes the organization from other organization. This

system of shared meaning is, on closer examination, a set of key characteristics

that the organization values").

Terlepas dari adanya perbedaan beberapa pakar dalam menyebutkan

seberapa banyak dan apa saja elemen budaya yang terdapat dalam organisasi,

Achmad Sobirin dalam bukunya tentang Budaya Organisasi memberikan

sebuah kesimpulan bahwa secara umum elemen budaya organisasi terdiri dari 2

elemen pokok, yaitu elemen yang bersifat idealistic dan elemen yang bersifat

behavioral.

Dari beberapa definisi diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa budaya

merupakan kebiasaan kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan

kemudian melekat menjadi identitas suatu organisasi.

24
2. Karakteristik Budaya Organisasi

Terciptanya budaya organisasi mendorong terbentuknya pula karakteristik.

Robbins memberikan karakteristik budaya organisasi sebagai berikut

(2002:283)

1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko (Inovation and risk taking),

adalah sejauh mana organisasi mendorong para karyawan bersikap inovatif

dan berani mengambil resiko.

2. Perhatian terhadap detil (Attention to detail), adalah sejauh mana

organisasi mengharapkan karyawan memperlihatkan kecermatan, analisis

dan perhatian kepada rincian.

3. Berorientasi kepada hasil (Outcome orientation), adalah sejauh mana

manajemen memusatkan perhatian pada hasil dibandingkan perhatian pada

teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.

4. Berorientasi kepada manusia (People orientation), adalah sejauh mana

keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang

di dalam organisasi.

5. Berorientasi tim (Team orientation), adalah sejauh mana kegiatan kerja

diorganisasikan sekitar tim-tim tidak hanya pada individu-individu untuk

mendukung kerjasama.

6. Agresifitas (Aggressiveness), adalah sejauh mana orangorang dalam

organisasi itu agresif dan kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi

sebaik-baiknya.

25
7. Stabilitas (Stability), adalah sejauh mana kegiatan organisasi menekankan

status quo sebagai kontras dari pertumbuhan.

3. Dimensi Budaya

Menurut Hofstede dalam Sobirin (2007:187) mengelompokkan budaya

organisasi ke dalam enam dimensi. Berikut dimensi budaya organisasi yang

dikemukakan oleh Hofstede:

1. Process oriented vs Result oriented

Dimensi ini mengontraskan organisasi yang berorientasi proses

(process oriented) dengan organisasi yang berorientasi hasil (result

oriented). Pada process oriented culture, perhatian organisasi lebih

ditujukan kepada proses aktivitas yang berjalan selama ini dan sejauh

mana orang-orang yang bekerja pada organisasi tersebut patuh terhadap

ketentuan-ketentuan atau kebijakan yang telah digariskan oleh organisasi.

Akibat dari orientasi tersebut, secara behavorial, menyebabkan orang-

orang yang bekerja di dalam organisasi cenderung menghindari resiko,

tidak antusias dalam pekerjaannya dan menganggap kehidupan sehari-hari

di dalam organisasi hanyalah sebuah rutinitas belaka.

Sementara pada result oriented culture perhatian organisasi lebih

ditujukan pada hasil kegiatan ketimbang prosesnya sehingga seringkali

organisasi tidak mempedulikan bagaimana proses dilakukan tetapi yang

penting hasilnya cepat didapat. Pada organisasi yang memiliki dimensi

budaya result oriented perubahan menjadi hal yang lumrah dilakukan

sehingga sebagian besar orang merasa terbiasa dengan situasi baru yang

26
tidak mereka alami sebelumnya. Demikian juga mereka berusaha secara

maksimal dan menganggap setiap hari pasti ada tantangan baru. Organisasi

dengan result oriented culture jauh lebih dinamis dibandingkan process

oriented culture.

2. Employee oriented vs Job oriented

Employee oriented culture menggambarkan lingkungan internal

organisasi yang dipenuhi oleh para pekerja yang menginginkan agar pihak

organisasi terlebih dahulu memperhatikan kepentingan-kepentingan

mereka sebelum berorientasi pada pekerjaan yang harus mereka lakukan.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kepentingan para pekerja bukan

hanya yang bersangkutan dengan keterlibatan mereka dalam pekerjaan

seperti tingkat kesejahteraan karyawan dan dilibatkannya karyawan dalam

keputusan-keputusan penting organisasi tetapi juga yang berkaitan dengan

persoalan-persoalan pribadi mereka. Dengan kata lain, employee oriented

culture beranggapan bahwa organisasi harus bertanggungjawab terhadap

semua aspek kehidupan karyawan jika organisasi menghendaki kehidupan

mereka membaik.

Sementara itu job oriented culture beranggapan bahwa karyawan

harus mendahulukan pekerjaan sebelum menuntut dipenuhinya

kepentingan-kepentingan mereka. Dengan demikian, dengan job oriented

culture karyawan seolah-olah mendapat tekanan untuk segera

menyelesaikan pekerjaan. Mereka menganggap bahwa organisasi hanya

peduli terhadap apa yang dikerjakan karyawan bukan pada nasib mereka

27
3. Parochial vs Professional culture

Parochial culture menjelaskan bahwa tingkat kebergantungan

karyawan pada atasan dan pada organisasi cenderung sangat tinggi.

Karyawan merasa bahwa dirinya adalah bagian integral dari organisasi.

Oleh karenanya karyawan pada umumnya berusaha untuk

mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi tempat kerja mereka

(hubungan antar pegawai dengan organisasi sangat kuat) agar mereka

diakui sebagai bagian dari organisasi.

Sebaliknya, pada proffesional culture karyawan merasa bahwa

kehidupan pribadi adalah urusan mereka sendiri sedangkan alasan sebuah

organisasi merekrut mereka adalah semata-mata karena kompetensi dalam

melakukan pekerjaan bukan karena latar belakang keluarga atau alasan

lain. Dengan demikian organisasi yang memiliki dimensi proffesional

culture cenderung memperlakukan karyawannya secara rasional dengan

ketentuan-ketentuan yang serba terukur. Jika karyawan menganggap

bahwa organisasi tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka

maka dengan sukarela mereka akan memilih organisasi lain yang

sekiranya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

4. Open system vs Close system culture

Dimensi ini terkait dengan hubungan antara organisasi dengan

lingkungannya baik lingkungan internal maupun eksternal. Open system

culture menjelaskan bahwa organisasi cenderung tidak menutup diri dari

perubahan-perubahan baik yang terjadi pada lingkungan internal maupun

28
eksternal organisasi. Demikian juga orang-orangnya lebih terbuka dan

responsif terhadap usulan perubahan organisasi, lebih terbuka terhadap

pendatang baru dan orang luar. Dalam bahasa Gareth Morgan, organisasi

yang memiliki dimensi open system culture sangat memungkinkan

terciptanya learning organization (organisasi pembelajar).

Sebaliknya closed system culture organisasi seolah-olah

diperlakukan sebagai sebuah mesin (machine organiztion) yang bekerja

mengikuti pola yang sudah ada tanpa banyak melakukan perubahan. Pada

organisasi semacam ini bukan hanya tidak mudah menerima perubahan,

beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal organisasi juga sulit

dilakukan. Demikian juga bagi karyawan, bukan hanya dengan orang luar

bahkan diantara para karyawan sendiri mereka serba tertutup sehingga

hanya orang-orang tertentu yang merasa cocok dengan kondisi organisasi,

serta pendatang baru butuh waktu lama untuk merasa at home.

5. Loose control vs Tight control culture

Pada organisasi dengan tingkat pengendalian yang longgar (loose

control), organisasi seolah-olah tidak memiliki alat kendali dan tata aturan

formal yang memungkinkan organisasi tersebut bisa mengendalikan

orang-orang yang bekerja didalamnya. Semuanya dikendalikan dengan

aturan yang serba longgar. Akibatnya, secara operasional setiap orang

hampir tidak ada yang peduli dengan biaya, target waktu hampir tidak

terpenuhi dan sebagian orang bekerja dengan santai. Namun bukan berarti

organisasi dengan loose control bisa disebut sebagai organisasi yang tidak

29
efektif. Sebaliknya jika konvensi bisa berjalan dengan baik justru akan

memiliki organisasi dengan kinerja yang lebih baik.

Sebaliknya, tight control culture cenderung menerapkan aturan-

aturan yang ketat dan bahkan dalam batas-batas tertentu cenderung kaku.

Organisasi dengan tight conrol culture dianalogikan dengan scientific

management approach. Dalam hal ini aturan (tertulis) badalah raja. Semua

aktivitas baik sebelum, selama maupun sesudah dikerjakan harus

berdasarkan pada ketentuan yang telah dibuat sebelumnya. Penyimpangan

terhadap aturan sangat tidak ditolerir.

6. Pragmatic vs. Normative

Dimensi ini berkaitan dengan customer orientation yang

dinotasikan dalam pragmatic dan normative. Pragmatic culture adalah

organisasi yang berorientasi pada konsumen. Bagi organisasi semacam ini,

konsumen adalah segalanya. Aturan dan prosedur bisa saja dilanggar jika

hal tersebut menghambat pencapaian hasil dan pemenuhan kebutuhan

konsumen. Demikian juga dalam etika bisnis, organisasi ini cenderung

mengadopsi etika utilianism yang dikembangkan Emmanuel Kahn (dalam

Sobirin) yang cenderung pragmatik bukan dogmatik. Kahn menegaskan

bahwa selama ini manfaat (dalam hal ini manfaat bagi konsumen) lebih

besar dibandingkan kerugiannya maka sebuah tindakan dianggap benar.

Sedangkan organisasi dengan normative culture menganggap

bahwa tugas yang diemban organisasi terhadap dunia luar merupakan

bentuk implementasi dari peraturan-peraturan, konvensi maupun tertulis,

30
yang tidak boleh dilanggar. Norma aturan merupakan sebuah perangkat

yang harus dijunjung tinggi oleh semua yang terlibat di dalam kehidupan

organisasi. Dengan demikian organisasi mempunyai tanggungjawab moral

untuk mejaga aturan-aturan tersebut. Oleh karena itu orientasi organisasi

dengan normative culture merupakan kebalikan dari orientasi organisasi

dengan pragmatic culture.

4. Fungsi Budaya Organisasi

Terbentukya budaya organisasi dalam suatu perusahaan memiliki fungsi

tersendiri bagi organisasi. Adapaun fungsi-fungsi budaya organisasi menurut

Robbins (2002:283) adalah sebagai berikut:

1. Budaya memiliki suatu peran batas-batas penentu yaitu budaya

menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi lain.

2. Budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada anggota-

anggota organisasi.

3. Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan

yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu.

4. Budaya mendorong stabilitas sistem sosial. Budaya merupakan suatu

ikatan sosial yang membantu mengikat kebersamaan organisasi dengan

menyediakan standar-standar yang sesuai mengenai apa yang harus

dikatakan dan dilakukan karyawan.

5. Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian

yang memberikan panduan dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.

31
2.2.5 Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Permotivasian merupakan salah satu pekerjaan manajemen yang dapat

dikategorikan sebagai pekerjaan yang sangat penting. Isilah motivasi (motivation)

berasal dari bahsa latin, yakni movere yang berarti bergerak (to move ).

Motivasi Reksohadiprojo (1986:252) adalah keadaan dalam probadi seseorang

yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai suatu tujuan.

Hasibuan (2006:141) Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti

dorongan atau menggerakkan. Motivasi (Motovation) dalam manajemen hanya

ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya.

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi

bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan

mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

Dessler (1993:328) motivasi merupakan pekerjaan manajemen yang

sederhana tetapi juga paling rumit. Motivasi merupakan hal yang sederhana

karena orang-orang pada dasarnya termotivasi atau terdorong untuk berperilaku

dalam cara tertentu yang dirasakan mengarah kepada perolehan ganjaran.

Dengan demikian, memotivasi seseorang sebenarnya mudah, asal

perusahaan dapat mengetahui kebutuhan karyawan dengan baik kemudian

memberi imbalan yang sesuai/ pantas.

32
2. Teori Motivasi

Penelitian ini memiliki variabel motivasi sehingga perlu untuk dibahas

sebelumnya mengenai teori-teori motivasi yang telah berkembang, sebelum

ditentukan teori mana yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang akan diteliti.

Dalam studi yang dilakukannya, McClelland 1961 mengemukakan adanya tiga

macam kebutuhan manusia, yaitu:

1. Kebutuhan akan berprestasi (need for achievement/nAch)

Yaitu kebutuhan seseorang untuk berprestasi, dimana kebutuhan itu

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk

memecahkan masalah. Dijelaskan McClelland bahwa seseorang yang

timbul dorongan akan kebutuhan berprestasi yang tinggi dalam dirinya

bukanlah seseorang yang akan selalu mengerjakan tugas-tugas apapun

dengan baik dari sebelumnya, dalam keadaan bagaimanapun serta

selalu berkeinginan mencapai prestasi yang akan lebih tinggi. Karena

pada kenyataannya, orang yang memiliki n-Ach yang rutin, dimana

orang sesungguhnya tidak dapat bekerja lebih baik, mereka hanya

bekerja lebih cepat. Lebih lanjut, orang yang memiliki n-Ach tinggi

dapat bekerja lebih baik jika pelaksanaan tugas tersebut mempunyai

arti prestasi bagi mereka. McClelland( 1987: 31)

2. Kebutuhan akan berkuasa (need for power/ nPow)

Didefinisikan sebagai hasrat seseorang untuk mengendalikan atau

mempengaruhi orang lain yang lebih rendah McClelland (1987:74).

Lebih lanjut, McClelland menjelaskan bahwa orang yang memiliki

33
keinginan yang kuat untuk menguasai atau mengendalikan orang lain.

Akan tetapi, McClelland juga menjelaskan bahwasanya ukuran nPow

kurang dapat diandalkan bila dibandingkan dengan ukuran nAff.

3. Kebutuhan akan berafiliasi (need for affiliation/ nAff)

Kebutuhan atau motif beraffiliasi itu paling baik dijelaskan dengan

kata persahabatan. Keinginan berafiliasi, atau bersahabat, juga muncul

manakala seorang ingin disukai, diterima sebagai sahabat oleh orang-

orang yang lain atau dimaafkan. Diasumsikan juga bahwa mereka yng

memiliki nAff tinggi ingin memperoleh restu dari orang lain, seringkali

dianggap sangat cakap (kapabel) oleh kawan sebaya atau rekan-rekan

sejawat mereka, dan mereka lebih suka bekerja dengan kawan-kawan

daripada bekerja dengan orang-orang ahli. Oleh karena itu, suatu nAff

tinggi mengungkapkan bahwa orang yang bersangkutan akan memiliki

suatu bayangan akan kehangatan, hubungan erat dengan orang lain

McClelland (1987:72)

Siagian (2002:94) mengemukakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi,

termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja

mutlak mendapat perhatian serius dari para manajer. Karena 4 (empat)

pertimbangan utama yaitu:

1. Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip quit pro quo, yang dalam

bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan ada ubi ada

talas, ada budi ada balas,

34
2. Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak hanya bersifat

materi, akan tetapi juga bersifat psikologis,

3. Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan kebutuhan manusia,

4. Perbedaan karakteristik individu dalam organisasi atau perusahaan,

mengakibatkan tidak adanya satupun teknik motivasi yang sama efektifnya

untuk semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan

kondisi yang berbeda-beda.

Robbins (2002:55) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan

untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang

tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya

itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. (Brahmasari dan Suprayetno

2008)

Teori-teori Motivasi Maslow (1993:43-55)

Teori Abraham Maslow Teori motivasi Abraham maslow mengatakan

bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan,

yaitu sebagai berikut:

1. Fisiologis: antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan

perumahan), seks, dan kebutuhan jasmani lain.

2. Keamanan: antaranya keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik

dan emosional.

3. Sosial: mencakup kasih saying, rasa memiliki, diterima-baik, dan

persahabatan.

35
4. Penghargaan: mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri,

otonomi, dan prestasi; serta faktor dari luar misalnya status, pengakuan,

dan perhatian.

5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang/sesuatu sesuai

ambisinya; yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan

pemenuhan kebutuhan diri.

3. Aspek Motivasi

Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kerja karyawan. Menurut

Rivai (2009:838) aspek-aspek tersebut yakni:

1. Rasa aman dalam bekerja

2. Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif

3. Lingkungan kerja yang menyenangkan

4. Penghargaan atas prestasi keja dan perlakuan adil dari manajemen

4. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

Sumber daya manusia adalah sumber daya aktif yang dapat digunakan

perusahaan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dikarenakan sumber daya ini

aktif, maka perusahaan dapat memaksimalkan kemampuan yang dimilinya. Dalam

hal ini, setiap individu dalam perusahaan berasal dari berbagai latar belakang yang

berbeda-beda, maka sangat penting bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan

dan harapan karyawannya.

Tika (2006:121) mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari

motivasi, kecakapan, dan persepsi peranan. Penongkatan kinerja pegawai

merupakan kunci suatu kebijaksanaan perusahaan untuk menggerakkan tenaga

36
kerja tersebut agar mau bekerja lebih produktif, sesuai dengan rencana yang telah

direncanakan oleh perusahaan. salah satu fakto yang dapat meningkatkan kinerja

pegawai adalah dengan cara member motivasi kepada pegawai.

Dengan adanya motivasi, sumber daya manusia ini akan meningkatkan

kinerja pegawai dan pada giliranya meningkatkan kinerja pegawai untuk

mencapai tujuan organisasi dan motivasi juga dapat berpengaruh positif terhadap

kinerja pegawai.

2.2.6 Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Dalam penelitian ini kepuasan kerja menjadi variabel intervening maka

perlu dipahami definisi dari kepuasaan kerja. Handoko (1989:193) Kepuasan kerja

(job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan dengan mana apara karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Sedangkan menurut Hasibuan (2006:202) kepuasan kerja karyawan harus

diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja,dedikasi, kecintaan, dan

kedisiplinan karyawan meningkat. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral

kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaa,

luar dan kombinasi dalam luar pekerjaan.

2. Indikator Kepuasan Kerja

Dalam penelitian ini menggunakan variabel kepuasan kerja. Menurut Robbins

(1996:181) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan

37
seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan

banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Indikator Kepuasan

Kerja dapat diukur dari:

1. Kerja yang secara mental menantang:

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi

mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan

mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan balik

mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Pekerjaan yang kurang

menantang cenderung menciptakan kebosanan. Adapun indikatornya:

a. Perusahaan memberikan kesempatan untuk menggunakan

ketrampilannya

b. Karyawan diberi kebebasan dalam menyelesaikan tugas

c. Adanya umpan balik yang diberikan perusahaan kepada karyawan

atas hasil kerjanya

2. Ganjaran yang Pantas:

Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang

mereka persepsikan sebagai adil, dan sesuai dengan pengharapan mereka.

Adapun indikatornya:

a. Perusahaan memberikan gaji secara adil

b. Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan pekerjaan

3. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi

maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. Studi-studi

38
memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik

yang tidak berbahaya dan tidak merepotkan. Temperature, cahaya,dll.

Adapun indikatornya:

a. Lingkungan kerja nyaman digunakan untuk menyeleaikan

pekerjaan

b. Perusahaan memberikan peralatan yang dibutuhkan dalam bekerja

dengan baik

4. Rekan sekerja yang mendukung

Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang

berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi

kebutuhan akan interaksi social. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila

mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar ke

kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan seorang juga merupakan

determinan utama dari kepuasan. Umumnya studi mendapatkan bahwa

kepuasan karyawan ditingkatkan bila penyelia langsung bersifat ramah dan

dapat memahami, menawarkan pujian untuk kinerja yang baik,

mendengarkan pendapat karyawan, dan menunjukkan suatu minat pribadi

pada mereka. Adapaun indikatornya:

a. Pimpinan bersikap ramah kepada karyawan

b. Interaksi sosial antar rekan kerja terjalin dengan baik

c. Karyawan merasa nyaman dengan rekan kerja

Menurut Luthans (1997:431) Untuk mengetahui indikator apa saja yang

mempengaruhi kepuasan kerja, terdiri dari atas lima indikator, yaitu:

39
1. Pembayaran, seperti gaji dan upah. Karyawan menginginkan system

upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak

meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah dilihat

sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat

ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas

kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.

2. Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-

pekerjaan yang memberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan

dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa

baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang.

Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang

terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan

perasaan gagal

3. Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan kerja juga mengisi kebutuhan

akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila

mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke

kepuasan kerja yang meningkat.

4. Promosi pekerjaan. Promosi terjadi pada saat seorang karyawan

berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi,

dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat

dipromosikan karyawan umumnya menghadapi peningkatan tuntutan

dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Sebagian besar

karyawan merasa positif karena dipromosikan.

40
5. Kepenyeliaan (supervisi). Supervisi mempunyai peran yang penting

dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara

langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan

pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi

yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan.

Mangkunegara (2005:120) mengemukakan bahwa ada 2 (dua) faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor

pekerjaannya. Faktor yang ada pada diri pegawai yaitu kecerdasan (IQ),

kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman

kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja.

Sedangkan faktor pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat

(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan keuangan, kesempatan

promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja (Brahmasari dan Suprayetno

2008) .

3. Penyebab Kepuasan Kerja:

Agar tercapainya kepuasan kerja karyawan, perusahaan perlu mengetahui

hal-hal yang dapat menyebabkan kepuasan kerja, Menurut Kreitner dan Kinicki

dalam Wibowo (2007:326) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi

timbulnya kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut:

1. Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan)

Model ini dimaksudkan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkatan

karakteristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk

memenuhi kebutuhannya.

41
2. Discrepancies (perbedaan)

Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi

harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang

diharapkan dan yang diperoleh individu dari pekerjaan. Apabila harapan

lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan tidak puas.

Sebaliknya diperkirakan individu akan puas apabila mereka menerima

manfaat di atas harapan.

3. Value attainment (pencapaian nilai)

Gagasan value attainment adalah bahwa kepuasan merupakan hasil dari

persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang

penting.

4. Equity (keadilan)

Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari

seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja. Kepuasan merupakan

hasil dari persepsi orang bahwa perbandingan antara hasil kerja dan

inputnya relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan

antara keluaran dan masukkan pekerjaan lainnya.

5. Disposition/genetic components (komponen genetik)

Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi lingkungan

kerja, sedangkan lainnya kelihatan tidak puas. Model ini didasarkan pada

keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagaian merupakan fungsi sifat pribadi

dan faktor genetik. Model menyiratkan perbedaan individu hanya

42
mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya

karakteristik lingkungan pekerjaan.

5. Pengukuran Kepuasan Kerja

Menurut Rivai (2004:480) ada beberapa alasan mengapa perusahaan harus

benar-benar memperhatikan kepuasan kerja, yang dapat dikategorikan sesuai

dengan fokus karyawan atau perusahaan, yaitu:

a. Pertama, manusia berhak diberlakukan dengan adil dan

hormat, pandangan ini menurut perspektif kemanusiaan.

Keputusan kerja merupakan perluasan refleksi perlakuan

yang baik. Pentinng juga memperhatikan indikator emosional

atau kesehatan psikologis

b. Kedua, perspektif kemanfaatan, bahwa keputusan kerja dapat

menciptakan perilaku yang yang mempengaruhi fungsi-

fungsi perusahaan. Perbedaan kepuasan kerja antara unit-unit

organisasi dapat mendiagnosis potensi persoalan. Buhler (1

994) menekankan pendapatnya bahwa upaya organisasi

berkelanjutan harus ditempatkan pada kepuasan kerja dan

pengaruh ekonomis terhadap perusahaan. Perusahaan yang

percaya bahwa karyawan dapat dengan mudah diganti dan

tidak berinvestasi di bidang karyawan maka akan

menghadapi bahaya. Biasanya berakibat tingginya tingkat

turnover, diiringi dengan membengkaknya biaya pelatihan,

gaji akan memuculkan perilaku yang sama dikalangan

43
karyawan, yaitu mudah berganti-ganti perusahaan dan dengan

demikian kurang loyal.

2.2.8 Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan suatu kualitas dari apa yang dihasilkan oleh karyawan.

Kinerja memiliki makna dan pengertian yang luas, berikut merupakan berbagai

pengertian kinerja menurut para ahli diantaranya adalah menurut Rivai (2005:14)

kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Sedangkan menurut Wirawan (2009:5), Kinerja adalah keluaran yang

dihasilkan oleh faktor-faktor atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu

profesi dalam waktu tertentu. Keluaran yang dimaksud dalam pengertian

tersebut merupakan hasil yang dicapai dalam melaksanakan atau penyelesaian

tugas. Selain itu Wirawan juga mencantumkan kata waktu tertentu dalam

definisinya, ini menunjukkan bahwa dalam penyelesaian tugas diperlukan

adanya batasan waktu. Penyelesaian tugas tanpa adanya batasan waktu maka

akan sulit untuk diukur kinerjanya karena tidak adanya perbandingan antara

standar waktu yang ditetapkan dengan waktu yang ditempuh dalam

penyelesaian tugas.

Dari berbagai pengertian kinerja secara umum yang telah dipaparka diatas,

maka dapat disimpulkan secara garis besar, kinerja memiliki kaitan dengan

44
suatu hasil dan pencapaian atas suatu pekerjaan, dimana setiap pekerjaan

memiliki standar hasil yang berbeda-beda dalam suatu perusahaannya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Agar kinerja yang baik lebih mudah dicapai, maka sebaiknya perusahaan harus

mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Kemampuan dan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi kinerja. Pendapat

yang diutarakan oleh Davis dalam Mangkunegara (2011:67-68), faktor yang

mempengaruhi kinerja dirumuskan sebagai berikut:

Human Performance = Ability vs Motivation

Motivation = Attitude x Situation

Ability = Knowledge x skill

Mangkunegara (2011:67-68) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor (motivasi) yang mengemukakan

bahwa motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi

kerja. Sikap mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai

prestasi kerja secara maksimal yang siap secara psikofik (siap secara mental, fisik,

tujuan, dan situasi).

Setelah apa yang dirumuskan di atas, bisa dapat diperjelas bahwa:

1. Faktor Kemampuan (Ability), Secara psikologis, kemampuan (ability)

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge

+ skill). Pimpinan dan pegawai harus memiliki pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

45
2. Faktor Motivasi (Motivation), Motivasi diartikan sebagai suatu sikap

yang yang dimiliki pemimpin dan pegawai terhadap situasi kerja di

lingkungan organisasinya. Mereka akan menunjukan nilai positif atau

negatif terhadap situasi kerjanya, dan semua itu bisa memperlihatkan

bagaimana tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki pimpinan dan

pegawai.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja maka akan

memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan agar mendapatkan kinerja

karyawan yang baik.

3. Tujuan dan Sasaran Kinerja

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja

organisasi melalui peningkatan kinerja SDM organisasi, dalam penilaian kinerja

tidak hanya semata-mata menilai hasil fisik tetapi pelaksanaan pekerjaan secara

keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan,

disiplin, hubungan kerja atau hal hal khusus sesuai dengan bidang dan tugasnya

semua layak untuk dinilai. Tujuan penilaian kinerja karyawan menurut Rivai

(2011:552), Pada dasarnya meliputi:

1. Meningkatkan etos kerja

2. Meningkatkan motivasi kerja.

3. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan selama ini.

4. Untuk mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.

5. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji

berkala, gaji pokok, kenaikangaji istimewa dan insentif uang.

46
6. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lainnya.

7. Pengembangan SDM yang masih dapat dibedakan lagi ke dalam

Penugasan kembali, seperti diadakannya mutasi atau transfer, rotasi

perusahaan, kenaikan jabatan, pelatihan.

8. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk mengambil

inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja.

9. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja

menjadi baik.

10. Untuk mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.

11. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk

memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja, dan rencana karier

selanjutnya.

12. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sanksi ataupun hadiah.

13. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan supervisor melalui diskusi

tentang kemajuan kerja mereka.

14. Sebagai penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah pekerjaan.

4. Langkah- langkah Peningkatan Kinerja

Peningkatan kinerja yang efektif dapat dilakukan melalui beberapa

langkah yang telah dirumuskan diantaranya yaitu:

Menurut Mangkunegara (2009:22), Dalam rangka peningkatan kinerja

paling tidak terdapat dua langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja, dapat dilakukan dengan

cara:

47
a. Mengidentifikasi masalah melalui data dan informasi yang

dikumpulkan terus menerus mengenai fungsi bisnis.

b. Mengidentifikasi masalah melalui karyawan

c. Memperhatikan masalah yang ada

2. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan, untuk memperbaiki

keadaan ini diperlukan berbagai informasi antara lain :

a. Mengidentifikasi masalah setepat mungkin.

b. Menentukan tingkat keseriusan dengan mempertimbangkan harga

yang harus dibayar apabila tidak ada kegiatan dan harga yang hars

dibayar bila ada campur tangan dan penghematan yang diperoleh

apabila ada penutupan kekurangan kerja.

c. Mengidentifkasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab

kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang

berhubungan dengan karyawan itu sendiri.

d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi

kekurangan tersebut.

e. Melakukan rencana tindakan tersebut.

f. Melakukan evakuasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau

belum.

Menurut Mangkunegara (2009:158), Ada 20 poin untuk meningkatkan

kinerja karyawan yaitu :

1. Membuat pola pikir yang modern.

2. Kenali manfaat.

48
3. Kelola kerja.

4. Bekerjalah bersama karyawan.

5. Rencanakan secara tepat dengan sasaran jelas.

6. Satukan sasaran karyawan.

7. Tentukan insentif karyawan.

8. Jadilah orang yang mudah ditemui.

9. Berfokus pada komunikasi.

10. Melakukan tatap muka.

11. Hindarkan risiko pemeringkatan.

12. Jangan melakukan penggolongan.

13. Persiapkan penilaian.

14. Awali tinjauan secara benar.

15. Kenali sebab.

16. Mengakui keberhasilan.

17. Gunakan komunikasi yang kooperatif.

18. Berfokus pada perilaku dan hasil.

19. Perjelas kinerja.

20. Perlakukan konflik dengan apik.

5. Indikator kinerja

Secara umum, dimensi kinerja dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis

Wirawan (2009:54), yaitu:

1. Hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa yang

dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya

49
2. Perilaku kerja adalah perilaku karyawan yang ada hubungannya

dengan pekerjaan, misalnya kerja keras, ramah terhadap pelanggan dan

cara berjalan tentara dalam upacara. Perilaku kerja dapat digolongkan

menjadi perilaku kerja general dan perilaku kerja khusus

3. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan adalah sifat

pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Menurut Mangkunegara (2009:67), Kinerja karyawan dapat dinilai dari:

1. Kualitas kerja

Menunjukan kerapihan, ketelitian, keterkaitan hasil kerja dengan

tidak mengabaikan volume pekerjaan. Adanya kualitas kerja yang

baik dapat menghindari tingkat kesalahan dalam penyelesaian

suatu pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.

2. Kuantitas kerja

Menunjukan banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan

dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat

terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Tanggung jawab

Menunjukkan seberapa besar karyawan dalam menerima dan

melaksanakan pekerjaannya, mempertanggung jawabkan hasil

kerja serta sarana dan prasarana yang digunakan dan perilaku

kerjanya setiap hari

50
4. Kerja sama

Kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dengan karyawan yang

lain secara vertikal dan horizontal baik didalam maupun diluar

pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

5. Inisiatif

Adanya inisiatif dari dalam diri anggota organisasi untuk

melakukan pekerjaan serta mengatasi masalah dalam pekerjaan

tanpa menunggu perintah dari atasan atau menunjukan tanggung

jawab dalam pekerjaan.

Kinerja karyawan menurut Dessler Kinerja merupakan prestasi

kerja, yaitu Adapun indikator yang digunakan untuk penelitian ini merujuk

pada pengukuran kinerja menurut Dessler (2006:329)

a. Kualitas. Kualitas menunjukkan akurasi, ketelitian, tingkat

dapat diterimanya kinerja pekerjaan.

b. Produktivitas. Kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan

pekerjaan dalam periode waktu tertentu.

c. Pengetahuan mengenai pekerjaan. Keahlian praktis dan teknik

dan informasi yang digunakan di pekerjaan

d. Kepercayaan. Tingkatan dimana karyawan dapat dipercaya

berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dan penindaklanjutan.

e. Ketersediaan. Tingkatan dimana karyawan tepat waktu,

mengobservasi penentuan waktu istirahat/jam makan, dan

keseluruhan catatan kehadiran

51
f. Kebebasan. Tingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau

tanpa supervisi.

Flippo (1980: 250) membagi faktor-faktor kinerja untuk pengukuran

kinerja, yaitu:

a. Kualitas/mutu kerja. Berkaitan dengan ketepatan, ketrampilan,

ketelitian, dan kepribadian dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Kuantitas Kerja. Berkaitan dengan pemberian tugas-tugas

regular dan tambahan yang diberikan oleh atasan kepada

bawahan

c. Ketangguhan. Berkaitan dengan ketaatan mengikuti perintah,

kebiasaan mengikuti peraturan dengan baik, inisiatif dan

ketepatan waktu kehadiran

d. Sikap. Berkaitan dengan sikap tanggung jawab yang

menunjukkan seberapa jauh terhadap pelaksanaan pekerjaan

serta bagaimana tingkat kerjasama dengan teman dan atasan

menyelesaikan pekerjaan

52
2.3 Kerangka Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat digambarkan kerangka pemikiran

mengenai hubungan antara Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja melalui kepuasan kerja adalah sebagai berikut :

H1
Budaya Organisasi (X1) :
1. Inovasi dan
Keberanian mengambil H3
resiko
2. Perhatian terhadap detail H8
3. Berorientasi
terhadap hasil
Kepuasan Kerja Kinerja (Y)
4. Berorientasi
(Z)
terhadap manusia 1. Kualitas
5. Berorientasi tim H4 1. Kerja yang 2. Produktivitas
6. Agresivitas menantang H7 3. Pegetahuan
7. Stabilitas 2. Ganjaran yang mengenai
pantas pekerjaan
H6 3. Kondisi kerja 4. Kepercayaan
Robbins (2002:279)
Motivasi (X2) yang 5. Ketersediaan
1. Kebutuhan akan mendukung 6. Kebebasan
prestasi 4. Rekan kerja
H5 yang Dessler (2006:329)
2. Kebutuhan akan
kekuasaan mendukung
3. Kebutuhan akan 5. Kesesuaian
Afiliasi kepribadian thd
pekerjaan
McClelland (1987:63) Robbins (1996:
181)
H9
H2

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Desain penelitian ini menjelaskan hubungan antara variable (X) dengan

variable (Y) dimana Budaya Organisasi sebagai variable independen/ variable

53
bebas serta Kinerja dan Motivasi sebagai variabel terikat/dependen serta diperkuat

dengan variable intervening Kepuasan kerja (Z)

5.5 Hubungan antar Variabel

5.5.1 Hubungan Variabel Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

Taurisa dan Ratnawati (2012), Hasil penelitian membuktikan budaya

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Awadh et al (2013), Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang

berbeda dan keyakinan berdasarkan kinerja karyawan membantu dalam

asosiasi organisasi. Budaya organisasi itu membantu dalam internalisasi

hubungan bersama yang mengarah untuk mengelola proses organiasi yang

efektif. Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group. Zunaidah dan

Budiman (2014). Kusworo (2015), Semakin kuat budaya organisasi akan

meningkatkan kinerja pendidik. Agwu et al (2014). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Budaya organisasi dan kinerja karyawan di Badan

Nasional Makanan dan Obat Administrasi dan Pengendalian ( NAFDAC )

,Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya organisasi yang positif akan

meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hubungan antara 2 variabel

tersebut maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi dan signifikan

terhadap kinerja karyawan

54
H3: Diduga ada pengaruh positif dari variabel budaya organisasi dan

motivasi kerja secara bersama sama berpengaruh secara

langsung terhadap kinerja

H8: Diduga terdapat pengaruh positif dari variabel budaya organisasi

terhadap kinerja melalui variabel intervening kepuasan kerja

5.5.2 Hubungan Variabel Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Tampi (2015), Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji T

bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian secara simultan dengan

menggunakan uji F, menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja. Zunaidah dan Budiman (2014),

Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur

Group Batam. Koesmono (2005), Hasil dari penelitian tersebut adalah

Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta

Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa

Timur dapat diterima. Serta motivasi berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. (Larasati dan gilang 2014) dalam

penelitiannya, variabel kebutuhan afiliasi memiliki pengaruh yang paling

besar terhadap kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa

semakin besar motivasi akan kebutuhan afiliasi yang terpenuhi maka akan

semakin besar pula kualitas kinerja yag dihasilkan oleh karyawan Witel

55
Bekasi. Kusworo (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semakin kuat

motivasi akan meningkatkan kinerja pendidik. Berdasarkan hubungan antara

2 variabel tersebut maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H2: Terdapat pengaruh positif dari variabel motivasi terhadap

kinerja karyawan

5.5.3 Hubungan Variabel Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Penelitian mengatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. (Brahmasari dan

Suprayetno: 2008). Putriana (2015), Hasil penelitian menunjukkan bahwa

budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan dengan kepuasan kerja

dan komitmen organisasi. Dan juga, kepuasan kerja memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap komitmen organisasi. Sabri et al (2011). Hasil dari

penelitiannya yaitu Standar pendidikan di negara-negara berkembang seperti

Pakistan dianggap sangat rendah dari standar pendidikan di negara

berkembang. Kurangnya keberadaan budaya organisasi yang mendukung di

sektor pendidikan dapat menjadi salah satu alasan penting dari ini. Budaya

organisasi yang mendukung dapat meningkatkan tingkat kepuasan kerja guru

dan guru puas dapat menghasilkan pikiran yang sehat, puas dan kreatif. Data

yang dikumpulkan dari sampel 347 guru melalui kuesioner terstruktur.

Analisis Komponen Utama adalah digunakan untuk menguji validitas

konstruk. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya

organisasi terhadap kepuasan kerja guru.

56
Berdasarkan hubungan antara 2 variabel tersebut maka hipotesis yang

diajukan sebagai berikut:

H4: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap

kepuasan kerja karyawan

H6: Diduga terdapat pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja

5.5.4 Hubungan Variabel Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan

Brahmasari dan Suprayetno (2008), pembahasan hasil penelitian yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal

penting dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Motivasi kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 2) Kepemimpinan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 3)

Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan

Arifin (2015), Data dianalisis dengan analisis SEM Metode dalam

program AMOS . Temuan menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya

organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja

guru.Sementara, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja guru . Kompetensi dan kepuasan kerja secara positif dan

signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru.

Koesmono (2005), Hasil dari penelitian tersebut adalah Budaya

organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja

57
pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur

dapat diterima. Serta Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan.

Berdasarkan hubungan antara 2 variabel tersebut maka hipotesis yang

diajukan sebagai berikut:

H5: Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja

5.5.5 Hubungan Variabel Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Taurisa dan Ratnawati (2012), Hasil dari penelitian ini membuktikan dan

memberi kesimpulan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Arifin (2015) dalam jurnalnya yang berjudul The Influence of

Competence, Motivation, and Organisational Culture to Highn School

Teacher Job Satisfaction and Performance. Dengan hasil penelitian kepuasan

kerja mempengaruhi secara positif dan signifikan kinerja guru.

(Koesmono 2005) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan

Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur.

Khan et al (2012) dalam jurnalnya Impact of job satisfaction on employee

performance: An empirical study of autonomous Medical Institutions of

Pakistan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian diatas dimana

kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Putriana (2015), Hasil

penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan

58
signifikan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dan juga,

kepuasan kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen

organisasi. Temuan ini juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan

komitmen organisasi merupakan penentu penting dari kinerja pekerjaan

Sehingga peneliti dapat merumuskan hubungan variable sebagai berikut:

H7 : Terdapat pengaruh positif dari variabel kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan.

5.5.6 Hubungan Variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui variabel

intervening Kepuasan Kerja

Arifin (2015) dalam penelitiannya, Temuan menunjukkan bahwa

kompetensi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap kepuasan kerja guru . Sementara , motivasi kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru . Kompetensi dan kepuasan kerja

secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru.

Brahmasari dan Suprayetno (2008), dapat disimpulkan salah satunya

adalah motivasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja melalui variabel

kepuasan kerja. Berdasarkan hubungan variabel tersebut maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut:

H9: Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara motivasi kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Siregar (2013:38) hipotesis adalah dugaan terhadap

hubungan antara dua variabel atau lebih. Definisi tersebut diartikan bahwa

59
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji

kebenarannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan

H2: Terdapat pengaruh positif dari variabel motivasi terhadap kinerja

karyawan

H3: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi dan motivasi terhadap

kepuasan kerja karyawan

H4: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

H5: Terdapat pengaruh positif dari motivasi terhadap kepuasan kerja

karyawan

H6: Diduga terdapat pengaruh positif dari variabel budaya organisasi dan

motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

H7: Terdapat pengaruh positif dari variabel kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan

H8: Diduga ada pengaruh positif dari variabel-variabel budaya organisasi

terhadap kinerja melalui variabel intervening kepuasan kerja.

H9: Diduga ada pengaruh positif dari variabel motivasi kerja karyawan

terhadap kinerja melalui variabel intervening kepuasan kerja

60
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:12) penelitian kuantitatif

sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.

Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-

kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.

3.2 Profil Perusahaan

KSP Bhina Raharja Rembang, Jalan Rembang Blora KM 3,5 Rembang

kecamatan Rembang, Jawa Tengah

1. Logo Perusahaan

Sumber: http://www.bhinaraharja.com/

Gambar 2. Logo Perusahaan

61
2. Sejarah Singkat Perusahaan

KSP. Bhina Raharja terbentuk dari sebuah rapat kecil perkumpulan

beberapa pengusaha kerajinan gerabah di kelurahan Sidowayah Kab.

Rembang, rapat pembentukan ini berlangsung di kantor kelurahan dan

dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 1994. yang dihadiri beberapa calon anggota

yang sebelumnya sudah terbentuk pra koperasi dari beberapa pengusaha di

daerah setempat. KSP Bhina Raharja merupakan Koperasi yang bergerak di

bidang usaha Simpan Pinjam yang berdiri sejak tahun 1994, dan telah

memperoleh persetujuan Badan Hukum Nasional, dengan nomor Badan

Hukum12198/BH/VI/1994.Wilayah Keanggotaan KSP Bhina Raharja yang

semula hanya di wilayah Propinsi Jawa Tengah, berkembang wilayah

pelayananya yang meliputi Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat

dan Yogyakarta. Dengan jumlah total karyawan yang telah mencapai sekitar

750 karyawan. Koperasi Simpan Pinjam Bhina Raharja telah berhasil

mendapatkan kepercayaan dari anggota pada khususnya dan masyrakat pada

umumnya dalam pengelolaan usaha simpan pinjam. Hal ini terbukti dari

jumlah asset koperasi, permodalan koperasi, anggota maupun calon anggota

yang dilayani mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Kondisi tersebut memacu kinerja pengurus maupun pengelola untuk selalu

memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota dan masyarakat.

3. Visi dan Misi Perusahaan

VISI

62
KSP Bhina Raharja sebagai Koperasi yang Mandiri, Profesional dan

Terpercaya

MISI

1. Meningkatkan kwalitas pelayanan untuk mewujudkan masyarakat adil,

makmur dan sejahtera

2. Mensejahterakan Anggota dan Masyarakat

3. Mengurangi pengangguran produktif dengan membuka lapangan kerja

4. Bermanfaat di masyarakat dan di segala bidang

4. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi


Sumber: http://www.bhinaraharja.com/

3.3 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitaian ini adalah 2 (dua) variabel independen, 1 (satu)

variabel dependen dan 1 variabel intervening. Variabel independen tersebut

63
adalah artefak,nilai dan asumsi variable dependen adalah Kinerja dan variable

intervening adalah Motivasi Kerja.

Variabel penelitian perlu untuk diidentifikasi untuk mengarahkan dan

memberikan batasan pada masalah yang hendak diteliti. Variabel penelitian

pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010:58).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempunyai atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independen

(terikat) (Sugiyono, 2010:59). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel indepen adalah Budaya Organisasi dan Motivasi (X1 dan X2).

2. Variabel Intervening (Z)

Variabel antara/mediating/intervening merupakan suatu variabel

yang muncul pada saat variabel bebas mulai berpengaruh pada terikat

muncul pada saat situasi kondisi tertentu. Variabel muncul pada

situasi/kondisi tertentu dan membantu/menerangkan secara konseptual

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2010:59).

64
Dalam penelitian ini variabel intervening yang digunakan adalah

Kepuasan Kerja (Z).

3. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:59).

Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah Kinerja

(Y).

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap

indikator-indikator yang membentuknya. Dalam penelitian ini, indikator-indikator

variabel tersebut antara lain sebagai berikut :

3.4.1 Variabel Budaya Organisasi

Dalam penelitian ini menggunakan variabel budaya organisasi. Robbins

(1996:289) mendefinisikan budaya organisasi (organizational culture) sebagai

suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan

organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Robbins memberikan

karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:

1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko (Inovation and risk taking),

adalah sejauh mana para karyawan didorong untuk inovatif dan berani

mengambil resiko. Memiliki indikator:

a. Organisasi mendorong karyawan untuk berani mengambil resiko

b. Organisasi mendorong karyawan agar inisiatif dalam bekerja

65
c. Organisasi memberikan kepercayaan sepenuhnya dalam

menyelesaikan pekerjaan

2. Perhatian terhadap detil (Attention to detail), adalah sejauh mana para

karyawan memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian kepada

rincian. Memiliki indikator:

a. Organisasi teliti terhadap setiap masalah yang terjadi

b. Terjalin sinergi saling memahami antara karyawan dan perusahaan

c. Organisasi selalu mengecek hasil kerja setiap kinerja karyawan

3. Orientasi hasil (Outcome orientation), adalah sejauh mana manajemen

memfokus pada hasil dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang

digunakan untuk meraih hasil tersebut. Memiliki indikator:

a. Organisasi mengarahkan dan memberdayakan karyawan

b. Organisasi memberikan waktu kepada karyawan untuk

menyelesaikan pekerjaannya

c. Tujuan organisasi dapat dipahami oleh seluruh lapisan organisasi

4. Orientasi manusia (People orientation), adalah sejauh mana keputusan

manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang di dalam

organisasi. Memiliki Indikator:

a. Organisasi memperlakukan karyawan secara adil

b. Organisasi memberikan kesempatan kepada individu untuk

dipromosikan

c. Organisasi memberikan pelatihan kepada karyawan untuk

mendapatkan ketrampilan yang baru

66
5. Orientasi tim (Team orientation), adalah sejauh mana kegiatan kerja

diorganisasikan sekitar tim-tim bukannya individu-individu. Memiliki

indikator:

a. Organisasi mampu menciptakan tim kerja yang kompak

b. Setiap anggota tim kerja mampu memahami tugasnya

c. Organisasi mendorong karyawan untuk saling membantu pekerjaan

sesama rekan kerja

6. Keagresifan (Aggressiveness), adalah sejauh mana orang orang dalam

organisasi itu agresif dan kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi

sebaik-baiknya. Memiliki indikator:

a. Organisasi memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

berkompetisi dalam bekerja

b. Organisasi memiliki target yang harus dicapai oleh karyawan

c. Senantiasa datang tepat waktu agar pekerjaan terselesaikan

dengan baik

7. Kemantapan (Stability), adalah sejauh mana kegiatan organisasi

menekankan status quo sebagai kontras dari pertumbuhan. Memiliki

Indikator:

a. Organisasi mampu membuat performa karyawan baik

b. Perusahaan memberikan informasi tentang setiap pekerjaan yang

akan dilakukan.

c. Organisasi mampu menciptakan rasa nyaman dalam bekerja

67
3.4.2 Variabel Motivasi Kerja

Dalam penelitian ini menggunakan variabel motivasi kerja. Didalam buku The

Achieving Society McClelland (1961) merumuskan bahwa motivasi manusia

dibagi kedalam 3 kebutuhan utama.

1. Kebutuhan untuk berprestasi ( need for achievement/n-ach)

Indikator kebutuhan berprestasi dalam penelitian ini adalah:

a. Karyawan memiliki motivasi tinggi untuk menjalankan tanggung

jawab

b. Karyawan senang menerima tantangan dalam pekerjaannya

c. Karyawan senang diberikan timbal balik dari lingkungannya

sebagai pengakuan terhadap prestasinya

2. Kebutuhan untuk berkuasa (Need for power/n-pow)

Indikator penelitian Kebutuhan berkuasa dalam penelitian ini adalah:

a. Karyawan memiliki motivasi untuk brerpengaruh terhadap

lingkungannya

b. Karyawan memiliki ide ide untuk maju

c. Karyawan memiliki karakter kuat untuk mendapat wewenang dari

organisasi

3. Kebutuhan untuk berafiliasi (Need for affiliation/n-Aff), merupakan

kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam hubungannya dengan

orang lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan

hubungan secara akrab dengan orang lain. Adapun indikatornya:

68
a. Karyawan memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan rekan

kerjanya

b. Karyawan memiliki sikap social yang tinggi dalam pergaulannya

c. Karyawan memiliki hubungan persahabatan yang baik di

lingkungannya

3.4.3 Variabel Kepuasan Kerja

Dalam penelitian ini menggunakan teori kepuasan kerja Robbins. Menurut

Robbins (1996:181) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap

pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang

pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Indikator Kepuasan Kerja dapat diukur dari:

1. Kerja yang secara mental menantang:

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi

mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan

mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan balik

mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Pekerjaan yang kurang

menantang cenderung menciptakan kebosanan. Adapun indikatornya:

b. Organisasi memberikan kesempatan untuk menggunakan

ketrampilannya

c. Karyawan diberi kebebasan dalam menyelesaikan tugas

d. Adanya umpan balik yang diberikan organisasi kepada

karyawan atas hasil kerjanya

2. Ganjaran yang Pantas:

69
Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang

mereka persepsikan sebagai adil, dan sesuai dengan pengharapan mereka.

Adapun indikatornya:

a. Organisasi memberikan gaji secara adil

b. Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan pekerjaan

c. Gaji yang diberikan organisasi cukup untuk memenuhi

kebutuhan pokok

3. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi

maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. Studi-studi

memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik

yang tidak berbahaya dan tidak merepotkan. Temperature, cahaya,dll.

Adapun indikatornya:

a. Organisasi menanggung segala kerusakan kendaraan

operasional

b. Organisasi memberikan jaminan kesehatan

c. Organisasi memberikan fasilitas operasional dengan lengkap

4. Rekan Kerja yang Mendukung

Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang

berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi

kebutuhan akan interaksi social. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila

mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar ke

70
kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan seorang juga merupakan

determinan utama dari kepuasan. Umumnya studi mendapatkan bahwa

kepuasan karyawan ditingkatkan bila penyelia langsung bersifat ramah dan

dapat memahami, menawarkan pujian untuk kinerja yang baik,

mendengarkan pendapat karyawan, dan menunjukkan suatu minat pribadi

pada mereka. Adapaun indikatornya:

a. Pimpinan bersikap ramah kepada karyawan

b. Interaksi sosial antar rekan kerja terjalin dengan baik

c. Karyawan merasa nyaman dengan rekan kerja

3.4.4 Variabel Kinerja Karyawan

Adanya penilaian kinerja bertujuan memastikan kinerja karyawan

mendukung tujuan strategis perusahaan. Adapun indikator yang digunakan

untuk penelitian ini merujuk pada pengukuran kinerja menurut Dessler

(2006:329)

1. Kualitas. Kualitas menunjukkan akurasi, ketelitian, tingkat dapat

diterimanya kinerja pekerjaan.

a. Kemampuan memenuhi target

b. Ketelitian dalam bekerja

c. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai prosedur

kerja

d. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja

2. Produktivitas.Kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerjaan dalam

periode waktu tertentu.

71
a. Kesesuaian hasil pekerjaan dengan target yang ditetapkan

b. Ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan

c. Kemampuan menyelesaikan kerja lembur

d. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu

yang ditentukan

3. Pengetahuan mengenai pekerjaan. Keahlian praktis dan teknik dan

informasi yang digunakan di pekerjaan

a. Kepemilikan informasi untuk menyelesaikan pekerjaan

b. Kemampuan memahami tugas yang diberikan

c. Adanya pelatihan secara rutin yang diberikan organisasi

kepada karyawan

4. Kepercayaan. Tingkatan dimana karyawan dapat dipercaya berkaitan

dengan penyelesaian pekerjaan dan penindaklanjutan.

a. Kepercayaan atasan pada karyawan

b. Tanggung jawab atas pekerjaan yang dilaksanakan

c. Ketepatan dalam bekerja

5. Ketersediaan. Tingkatan dimana karyawan tepat waktu, mengobservasi

penentuan waktu istirahat/jam makan, dan keseluruhan catatan

kehadiran

a. Ketepatan kehadiran

b. Ketepatan waktu pulang kerja

c. Ketepatan penggunaan waktu istirahat/ jam makan

72
6. Kebebasan. Tingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa

supervisi.

a. Kebebasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

b. Kebebasan karyawan dalam menyampaikan gagasan

c. Organisasi memberikan kepercayaan kepada karyawan

dalam bekerja

3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sumarsono (2004:10) jenis pengumpulan data dibagi

menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang

akan diteliti, baik langsung dating ke obyek, maupun melalui

angket (kuesioner).

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari terbitan/laporan

suatu lembaga.

Pengumpulan data primer dan sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari data-data yang terkait dengan KSP Bhina Raharja

Rembang. Kuesioner yang disebarkan berisi pertanyaan mengenai

Budaya Organisasi, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan.

Setiap poin jawaban pada kuesioner ditentukan skornya menggunakan

skala Likert. Bobot yang digunakan dalam setiap pertanyaan yaitu :

Untuk Pengukuran Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan

Kerja:

5 = Sangat setuju

73
4 = Setuju

3 = Netral

2= Tidak setuju

1=Sangat tidak setuju

Untuk pengukuran kinerja karyawan:

5 = Sangat Tinggi

4 = Tinggi

3 = Sedang

2 = Rendah

1 = Sangat Rendah

3.6 Uji Instrumen Penelitihan

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Rumus yang digunakan untuk

mencari nilai korelasi adalah Pearson Product Moment sebagai berikut

(Azwar, 2009:19):

Keterangan:

= Koefisien korelasi

74
= Skor yang ada dibutir item

= Total skor

= Jumlah subyek

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

Z = Jumlah skor Z

Suatu instrumen dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi

lebih besar dari r tabel dan sebaliknya item pertanyaan dinyatakan gugur

(tidak valid) jika koefesien korelasi kurang dari nilai r tabel.

3.6.1 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali,2005). Untuk mengetahui suatu alat ukur reliable atau tidak

dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan

rumus sebagai berikut (Sugiono, 2005. 282):

=[ ] [ ]

Keterangan:

= Alfa Cronbach

= mean kuadrat kesalahan

= varians total

= mean kuadrat antara subyek

75
Suatu instrumen dapat diaktakan reliabel jika memiliki koefisien

keandalan (reliabel) sebesar 0. 60 atau lebih.

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu-individu yang

merupakan sumber informasi dalam suatu riset (Sumarsono, 2004:49).

Sample adalah suatu proses pemilihan suatu bagian (contoh) yang

representatif dari suatu populasi (Sumarsono, 2004:51). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan populasi sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel

menggunakan metode sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Analisis Deskriptif, yaitu analisis yang dipakai untuk

mendeskripsikan karakteristik penelitian, responden yang diteliti

serta data yang dikumpulkan. Setelah itu dilakukan pembahasan

secara deskriptif.

2. Analisis Statistik, yaitu analisis yang dilakukan dengan

menggunakan teknik statistik.

Menurut Ghozali (2006:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi).

76
3.8.1 Uji Statistik

3.8.1.1 Analisis Regresi Tahap I

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh tidak

langsung kepuasan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja dan stres

kerja.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas

kehidupan kerja dan modal sosial terhadap komitmen organisasional.

Bentuk umum persamaannya adalah sebagai berikut (Situmorang,

2010:141) :

Y= a + b1X1 +b2X2 + e

dimana:

Y : Kinerja

X1 : Budaya Organisasi

X2 : Motivasi

e = Error

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh komitmen

organisasional terhadap kinerja karyawan. Bentuk umum persamaannya

adalah sebagai berikut(Situmorang, 2010:141):

Y= a + +e

dimana:

Y = Kinerja Karyawan

77
= Kepuasan Kerja

e= Error

3.8.1.2 Analisis Regresi Tahap II

Dalam penelitian ini analisis jalur digunakan untuk mengetahui

pengaruh langsung kualitas kehidupan kerja dan modal sosial terhadap

kinerja karyawan. Bentuk umum persamaannya adalah sebagai berikut

(Situmorang, 2010:141) :

Y = a + b1X1 + b1X2 + e

Keterangan:

Y : Kinerja Karyawan

X1 : Budaya Organisasi

X2 : Motivasi

e : Error

3.8.1.3 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antar variabel, salah satu

alat analisis yang bisa digunakan adalah koefisien determinasi. Dengan

koefisien determinasi, kita bisa mengetahui seberapa besar hubungan dari

beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien

determinasi akan menjelaskan dalam pengertian yang lebih jelas.

Koefisien determniasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau

variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada

variabel lain. Untuk memperoleh nilai koefisien determinasi, kita bisa

78
menghitung variasi dari variabel dependen yang bisa dejelaskan oleh

variasi variabel independen. Dan kita bisa menghitung dengan

mengkuadratkan koefisien korelasi. Untuk pengujian kontribusi

kemampuan menjelaskan variabel bebas untuk bersama-sama terhadap

variansi variabel terikat dapat dilihat dari koefisien determniasi (R2)

berganda dimana nilai koefisiennya antara 0 1, hal ini berarti bahwa

nilai R2 yang semakin besar mendekati 1 merupakan indikator yang

menunjukan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan perubahan

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

3.8.1.4 Uji F (Serentak)

Uji hipotesis (F-test) bertujuan untuk mengetahui bersama-sama

variabel independen terhadap variabel dependen (Nugroho, 2005:53). Uji

F digunakan untuk membuktikan hipotesis, adapun langkah-langkahnya

yaitu:

1. Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari Budaya Organisasi

dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan KSP Bhina Raharja

Rembang secara simultan.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari Budaya Organisasi

danMorivasi terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja

Rembang secara simultan.

2. Menetapkan taraf signifikansi (), yaitu =5% atau 0,05

3. Membuat kesimpulan:

79
a. Jika p> = Ho diterima dan Ha ditolak, artinya ada pengaruh

tetapi tidak signifikan dari Budaya Organisasi dan Motivasi

terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja Rembang

secara simultan.

b. Jika p = Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh

signifikan dari Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap

Kinerja karyawan KSP Bhina Raharja Rembang secara

simultan.

4. Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan statistika yang

dipergunakan, yaitu dengan menggunakan analysis of variance

(ANOVA) pada program SPSS.

3.8.1.5 Uji t (Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan pengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. t-test bertujuan

untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

(Nugroho, 2005:54). Uji t digunakan untuk membuktikan hipotesis,

adapun langkah-langkahnya yaitu:

1. Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari Budaya Organisasi

dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan KSP Bhina Raharja

Rembang secara parsial.

80
Ha: Ada pengaruh signifikan dari Budaya Organisasi dan

Motivasi terhadap Kinerja Karyawan KSP Bhina Raharja

secara parsial.

2. Menetapkan taraf signifikansi (), yaitu =5% atau 0,05

3. Membuat kesimpulan:

a. Jika p> = Ho diterima dan Ha ditolak, artinya ada pengaruh

tetapi tidak signifikan dari Budaya Organisasi dan Motivasi

terhadap Kinerja karyawan KSP Bhina Raharja Rembang

secara parsial.

b. Jika p< = Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh

signifikan dari Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap

Kinerja karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial.

4. Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan statistika yang

dipergunakan, yaitu dengan menggunakan analysis of variance

(ANOVA) pada program SPSS 16.

3.8.2 Analisis Jalur

Analisis jalur adalah perluasan dari analisis regresi linier berganda,

atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir

hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,2005:160).

Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola

hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk

mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner.Level of

81
significancy dalam analisis ini adalah sebesar 5%, yang dapat diartikan

bahwa tingkat kesalahan yang dapat ditolerir adalah sebesar 5%. Alat

bantu analisis yang digunakan adalah progaram Exell, SPSS, dan AMOS.

Variabel penelitian:

X1 =Budaya Organisasi

X2 = Motivasi

Z = Kepuasan Kerja

Y = Kinerja

Total Efek Struktural dapat didekomposisi : Langsung dan Tidak

Langsung.

Komponen Nonstruktural :

1. Komponen spurious

2. Komponen unanalyzed

Pendekomposisian pengaruh terbagi atas dua bagian, yaitu Causal

Effect dan Noncausal Effect.

Dalam kajian analisis jalur, untuk menyederhanakan lambang, akan

digunakan dua macam lambang saja yaitu X dan e, yang nantinya

dibedakan oleh subscript-nya (X1, X2, ., Xk dan 1, e2, , ek).

Istilah untuk variabel :

1. Variabel eksogen (exogenous variable) mencerminkan

variabel penyebab

2. Variabel endogen (endogenous variable) sebagai variabel

akibat.

82
3.8.2.1 Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Langkah pertama analisis jalur ialah menerjemhkan hipotesis

penelitian yang bentuknya proporsional ke dalam bentuk diagram yang

disebut diagram jalur. Pada saat menggambarkan diagram jalur ada yang

perlu diperhatikan:

1. Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang

berkepala tunggal atau single headed arrow dan berkepala dua atau

double headed arrow.

2. Panah berkepala satu menunjukan pengaruh dari sebuah variabel

eksogen terhadap sebuah variabel endogen. Misalkan:

X1 X2

3. Panah berkepala dua mengambarkan hubungan korelatif antar

variabel eksogen. Misalkan:

X1 X2

4. Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh

secara murni artinya bahwa sesuatu kejadian banyak sekali yang

mempengaruhinya, tetapi pada conceptual framework hanya dapat

digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel

lainnya yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur)

diperlihatkan oleh suatu variabel tertentu yang disebut residu dan

diberi simbol dengan e.

Diagram jalur:

83
e e2
X1 P4.1

P3.1

Z Y
R1.2

P P
X2
P4.2

Gambar 4: Analisis Jalur

Persamaan Struktural:

1. Z = P3.1X1 + P3.2X2 + 1

2. Y = P4.1X1 + P4.2X2 + P4.3X3 + 2

3.8.3 Pengujian Asumsi Klasik

3.8.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang,

2010:95).Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov

dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

3.8.3.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan penggangu pada periode t dengan

kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya) (Gozhali, 2005).

84
Pada data crossection(silang waktu) masalah autokorelasi relatif

jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal

dari individu atau kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji

Durbin-Watson (DW test) hanya digunakan untuk autokorelasi first order

autocorrelasion(tingkat satu) dan mensyaratkan adanya

intercept(konstanta) didalam model regresi dan tidak ada variabel lagi

diantara variabel independen.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut

(Ghozali, 2005):

1. 0 < d < dl, ditolak berarti tidak ada autokorelasi positif.

2. dl d du, tidak ada keputusan berarti tidak ada autokorelasi

positif.

3. 4 dl< d < 4, ditolak berarti tidak ada korelasi negatif.

4. 4 du d 4 dl, tidak ada keputusan berarti tidak ada korelasi

negatif.

5. Du< d < 4 du, tidak ditolak berarti tidak ada korelasi positif atau

negatif.

3.8.3.3 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam

regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

85
dilihat dari besarnya nilai tolerence dan VIF (Varians Inflation Factor)

melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai

tolerence>0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas

(Situmorang, 2010:136).

86
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan

motivasi kerja terhadap kinerja baik secara langsung dan tidak langsung melalui

kepuasan kerja. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi dengan sebelumnya

dilakukan uji instrumen dan uji asumsi. Pada penelitian ini kuesioner disebarkan

kepada 70 karyawan KSP Bhina Raharja.

4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian

4.1.1. Uji Validitas

Tabel 4.1 Distribusi Pernyataan Berdasarkan Variabel

No. Variabel Jumlah


1 Budaya Organisasi (X1) 21
2 Motivasi Kerja (X2) 9
3 Kepuasan kerja (Z) 12
4 Kinerja (Y) 20
Total Pertanyaan 62
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:151)

Uji validitas dalam penelitian ini dihitung setiap item atau variabel

dari variabel budaya organisasi, variabel motivasi kerja, variabel kepuasan

kerja serta variabel kinerja. Data yang diambil dari 70 responden itu

selanjutnya diolah dengan menggunakan SPSS 19.0.

Perhitungan validitas instrument didasarkan pada perbandingan antara

rhitung dan rtabel dimana rtabel = 0,235 (df = n = 70 pada = 0,05). Apabila rhitung

87
lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka pertanyaan dianggap valid atau sahih,

begitu juga sebaliknya

Tabe1 4.2 Validitas Pernyataan X1 (Budaya Organisasi)

No Pertanyaan rhitung rtabel keterangan


1 X1.1 0,831 0,235 valid
2 X1.2 0,792 0,235 valid
3 X1.3 0,776 0,235 valid
4 X1.4 0,790 0,235 valid
5 X1.5 0,763 0,235 valid
6 X1.6 0,765 0,235 valid
7 X1.7 0,788 0,235 valid
8 X1.8 0,804 0,235 valid
9 X1.9 0,652 0,235 valid
10 X1.10 0,611 0,235 valid
11 X1.11 0,634 0,235 valid
12 X1.12 0,529 0,235 valid
13 X1.13 0,458 0,235 valid
14 X1.14 0,452 0,235 valid
15 X1.15 0,403 0,235 valid
16 X1.16 0,504 0,235 valid
17 X1.17 0,463 0,235 valid
18 X1.18 0,449 0,235 valid
19 X1.19 0,810 0,235 valid
20 X1.20 0,785 0,235 valid
21 X1.21 0,738 0,235 valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:152)

Dari data di atas, terdapat 1 sampai 21 pernyataan pada lembar

kuisioner. Semua pernyataan variabel budaya organisasi (X1) valid, hal ini

terbukti dengan (rhitung > rtabel ). Artinya, seluruh item pada variabel dapat

mengukur variabel yang seharusnya diukur.

88
Tabe1 4.3 Validitas Pernyataan X2 (Motivasi Kerja)

No Pertanyaan rhitung rtabel keterangan


1 X2.1 0,889 0,235 valid
2 X2.2 0,843 0,235 valid
3 X2.3 0,881 0,235 valid
4 X2.4 0,865 0,235 valid
5 X2.5 0,890 0,235 valid
6 X2.6 0,893 0,235 valid
7 X2.7 0,869 0,235 valid
8 X2.8 0,848 0,235 valid
9 X2.9 0,794 0,235 valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:153)

Dari data di atas, terdapat 1 sampai 9 pernyataan pada lembar

kuisioner. Semua pernyataan variabel motivasi kerja (X2) valid, hal ini

terbukti dengan (rhitung > rtabel ). Artinya, seluruh item pada variabel dapat

mengukur variabel yang seharusnya diukur.

Tabe1 4.4 Validitas Pernyataan Z (Kepuasan Kerja)

No Pertanyaan rhitung rtabel keterangan


1 Z.1 0,814 0,235 valid
2 Z.2 0,819 0,235 valid
3 Z.3 0,821 0,235 valid
4 Z.4 0,830 0,235 valid
5 Z.5 0,839 0,235 valid
6 Z.6 0,832 0,235 valid
7 Z.7 0,875 0,235 valid
8 Z.8 0,888 0,235 valid
9 Z.9 0,678 0,235 valid
10 Z.10 0,683 0,235 valid
11 Z.11 0,872 0,235 valid
12 Z.12 0,844 0,235 valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:153)

89
Dari data di atas, terdapat 1 sampai 12 pernyataan pada lembar

kuisioner. Semua pernyataan variabel kepuasan kerja (Z) valid, hal ini

terbukti dengan (rhitung > rtabel ). Artinya, seluruh item pada variabel dapat

mengukur variabel yang seharusnya diukur.

Tabe1 4.5 Validitas Pernyataan Y (Kinerja)

No Pertanyaan rhitung rtabel keterangan


1 Y.1 0,735 0,235 valid
2 Y.2 0,740 0,235 valid
3 Y.3 0,782 0,235 valid
4 Y.4 0,776 0,235 valid
5 Y.5 0,769 0,235 valid
6 Y.6 0,803 0,235 valid
7 Y.7 0,836 0,235 valid
8 Y.8 0,768 0,235 valid
9 Y.9 0,784 0,235 valid
10 Y.10 0,853 0,235 valid
11 Y.11 0,832 0,235 valid
12 Y.12 0,792 0,235 valid
13 Y.13 0,822 0,235 valid
14 Y.14 0,727 0,235 valid
15 Y.15 0,808 0,235 valid
16 Y.16 0,409 0,235 valid
17 Y.17 0,437 0,235 valid
18 Y.18 0,525 0,235 valid
19 Y.19 0,780 0,235 valid
20 Y.20 0,706 0,235 valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:155)

Dari data di atas, terdapat 1 sampai 20 pernyataan pada lembar

kuisioner. Semua pernyataan variabel kinerja (Y valid, hal ini terbukti

dengan (rhitung > rtabel). Artinya, seluruh item pada variabel dapat mengukur

variabel yang seharusnya diukur.

90
4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha. Suatu

instrumen dapat dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha Coefisien > 0,6

(Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas pertanyaan tentang variabel budaya

oraganisasi, motivasi kerja, kepuasan kerja dan kinerja dapat dilihat dalam

Tabel 4.6 berikut ini.

Tabe1 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha nilai kritis keterangan


Budaya organisasi (X1) 0,936 0,6 Reliabel
Motivasi (X2) 0,956 0,6 Reliabel
Kepuasan kerja (Y) 0,954 0,6 Reliabel
Kinerjaa (Z) 0,956 0,6 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 3 hal:155)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam Tabel

4.6 diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha pada

masingmasing variabel nilainya > 0,6. Berdasakan pendapat yang

dikemukakan oleh Ghozali (2005), maka semua butir pertanyaan dalam

variabel penelitian adalah reliable.

4.2. Analisis Deskriptif

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin,

usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, status karyawan, lama bekerja,

jabatan dan penghasilan.

91
1. Kelompok responden menurut jenis kelamin

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari 70 responden

berkaitan dengan jenis kelamin responden, diperoleh data yang disajikan

dalam Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Kelompok Responden Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persen


1Pria 48 65,71
2Wanita 24 34,29
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:192)

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa dari 70 responden

penelitian ini 24 orang atau 34,29 persen adalah wanita dan 48 orang atau

658,71 persen adalah pria. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa sebagian

besar responden penelitian ini adalah pria, yaitu mencapai di atas 65,71

persen.

2. Kelompok Responden Menurut Usia

Kategori responden berdasarkan usia terdiri dari 5 kategori.

Selengkapnya tersaji dalam Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Kelompok Responden Menurut Jenis Kelamin

No. Usia Frekuensi Persen


1< 20 th 6 8,57
221 -30 th 12 17,14
331 - 40 th 26 37,14
441 - 50 th 18 25,71
5> 50 th 8 11,43
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:192)

92
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dari 70 diketahui bahwa responden yang

berusia kurang dari 20 tahun berjumlah 6 orang atau 8,57 persen. Responden

penelitian ini yang berusia antara 21 30 tahun berjumlah 12 orang atau

17,14 persen, yang berusia 31 40 tahun berjumlah 26 orang atau 37,14

persen, yang berusia antara 41 50 tahun berjumlah 18 orang atau 25,71

persen, yang berusia lebih dari 50 tahun berjumlah 8 orang atau 11,43 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian ini yang lebih banyak

berusia antara 31 40 tahun.

3. Kelompok Responden Menurut Status Perkawinan

Berdasarkan status perkawinan, responden dikelompokkan menjadi 2

kategori sebagai berikut

Tabel 4.9 Kelompok Responden Menurut Status Perkawinan

No. Status Perkawinan Frekuensi Persen


1 Belum menikah 18 25,71
2 Menikah 52 74,29
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:192)

Berdasarkan status karyawan, mayoritas karyawan sudah menikah

yaitu sebanyak 52 orang atau 74,29 persen. Sedangkan karyawan yang belum

menikah ada sebanyak 18 orang atau 25,71 persen.

4. Kelompok Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Kategori responden berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari 4

kategori, yakni SD, SMP, SMA, Diploma dan Sarjana. Berdasarkan data hasil

penelitian yang diperoleh dari 70 responden diperoleh data yang disajikan

dalam tabel 4.10 berikut ini:

93
Tabel 4.10 Kelompok Responden Menurut Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persen


1 SD 2 2,86
2 SMP 7 10,00
3 SMA 25 35,71
4 Diploma 18 25,71
5 Sarjana 18 25,71
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:192)

Tabel 4.10 di atas menggambarkan bahwa dari 70 responden penelitian

ini, 2 orang atau 2,86 persen adalah lulusan SD, 7 orang atau 10,0 persen

adalah lulusan SMP, 25 orang atau 25,71 persen lulusan SMA, 18 orang atau

35,71 persen lulusan Diploma dan 18 orang atau 25,71 persen lulusan

Sarjana. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan adalah

lulusan Diploma.

5. Kelompok Responden Menurut Lama Kerja

Kategori responden berdasarkan lama kerja terdiri dari 5 kategori.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari 70 responden diperoleh

data yang disajikan dalam Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Kelompok Responden Menurut Lama Kerja

No. Lama Kerja Frekuensi Persen


1 < 5 th 9 12,86
2 6 - 10 th 14 20,00
3 11 - 20 th 21 30,00
4 21 - 30 th 18 25,71
5 > 31 th 8 11,43
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:193)

94
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dari 70 diketahui bahwa responden

dengan masa kerja kurang dari 5 tahun berjumlah 9 orang atau 12,86 persen.

Responden penelitian ini dengan masa kerja antara 6 10 tahun berjumlah 14

orang atau 20,00 persen, dengan masa kerja 11 20 tahun berjumlah 21

orang atau 30,00 persen, dengan masa kerja antara 21 30 tahun berjumlah

18 orang atau 25,71 persen dan dengan masa kerja lebih dari 31 tahun

berjumlah 8 orang atau 11,43 persen. Hal ini menunjukkan bahwa responden

penelitian ini yang lebih banyak dengan masa kerja 11 20 tahun.

6. Kelompok Responden Menurut Jabatan

Kategori responden berdasarkan jabatan terdiri dari 6 kategori.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari 70 responden diperoleh

data yang disajikan dalam tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Kelompok Responden Menurut Jabatan

No. Jabatan Frekuensi Persen


1 Petugas lapangan 33 47,14
2 Kasir 4 5,71
3 Staff 21 30,00
4 Kepala Bagian 8 11,43
5 Direktur 3 4,29
6 Direktur utama 1 1,43
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:193)

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dari 70 diketahui bahwa responden

dengan jabatan petugas lapangan berjumlah 33 orang atau 47,14 persen.

Responden penelitian ini dengan jabatan kasir berjumlah 4 orang atau 5,71

persen, dengan jabatan staff berjumlah 21 orang atau 30,00 persen, dengan

jabatan kepala bagian 8 orang atau 11,43 persen, dengan jabatan direktur

95
berjumlah 3 orang atau 4,29 persen dan dengan jabatan direktur utama

berjumlah 1 orang atau 1,43 persen. Hal ini menunjukkan bahwa responden

penelitian ini yang lebih banyak dengan jabatan petugas lapangan.

6. Kelompok Responden Menurut Penghasilan

Kategori responden berdasarkan penghasilan terdiri dari 8 kategori.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari 70 responden diperoleh

data yang disajikan dalam Tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13 Kelompok Responden Menurut Penghasilan

No. Penghasilan Frekuensi Persen


1 < Rp. 1.600.000 8 11,43
2 Rp. 1.600.000 s/d Rp. 2.200.000 24 34,29
3 Rp. 2.200.000 s/d Rp. 2.800.000 13 18,57
4 Rp. 2.800.000 s/d Rp. 3.200.000 9 12,86
5 Rp. 3.200.000 s/d Rp. 3.800.000 7 10,00
6 Rp. 3.800.000 s/d Rp. 4.200.000 5 7,14
7 Rp. 4.200.000 s/d Rp. 4.800.000 3 4,29
8 > Rp. 4.800.000 1 1,43
Total 70 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:193)

Hasil pada Tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa 8 orang atau

11,43% berpenghasilan kurang dari Rp 1.600.000, 24 orang atau 34,29 persen

berpenghasilan Rp 1.600.000 s/d Rp 2.200.000, 13 orang atau 18,57 persen

berpenghasilan Rp 2.200.000 s/d Rp 2.800.000, 9 orang atau 12,86 persen

berpenghasilan Rp 2.800.000 s/d Rp 3.200.000, 7 orang atau 10,00 persen

berpenghasilan Rp 3.200.000 s/d Rp 3.800.000, 5 orang atau 7,14 persen

berpenghasilan Rp 3.800.000 s/d Rp 4.200.000, 3 orang atau 4,29 persen

berpenghasilan Rp 4.200.000 s/d Rp 4.800.000, dan 1 orang atau 1,43 persen

berpenghasilan lebih dari Rp 4.800.000. Hal ini menunjukkan bahwa

96
responden penelitian ini yang lebih banyak berpenghasilan Rp 1.600.000 s/d

Rp 2.200.000.. Untuk membantu mempermudah dalam pemahaman survei

mengenai karakteristik karyawan, maka berikut ini di tampilakan tabel

ringkasan kelompok responden yang paling dominan dari masing-masing

karakteristik.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Demografi yang Paling Dominan

No. Karateristik Karakter yang dominan Frekuensi Persen


1 Jenis Kelamin Pria 48 65,71
2 Usia 31 - 40 th 26 37,14
3 Status Perkawinan Menikah 52 74,29
4 Pendidikan Diploma 25 35,71
5 Lama Kerja 11 - 20 th 21 30,00
6 Jabatan Petugas lapangan 33 47,14
7 Penghasilan Rp. 1.600.000 s/d Rp. 2.200.000 24 34,29
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 7 hal:193)

Dari Tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa responden yang paling

banyak berjenis kelamin pria sebanyak 48 orang, dengan usia yang dominan

antara 31 40 tahun sebanyak 26 orang. Mayoritas status perkawinan

responden adalah menikah sebanyak 52 orang dengan pendidikan responden

yang paling banyak adalah tamatan diploma sebanyak 25 orang. Berdasarkan

karakteristik responden diketahui bahwa mayoritas responden dengan masa

kerja yang paling dominan 11 20 tahun tahun yakni sebanyak 21 orang,

jabatan dominan petugas lapangan sebanyak 21 orang dan penghasilan

paling banyak berkisar Rp 1.600.000-Rp 2.200.000 yaitu sebanyak 33 orang.

97
4.2.2. Variabel Penelitian

Analisis deskriptif terhadap variabel penelitian, didasarkan pada rata-

rata total pada setiap item pertanyaan untuk variabel budaya organisasi.

motivasi, kepuasan kerja dan kinerjaa. Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut

terlebih dahulu dilakukan pengkategorian untuk menentukan penilaian pada

masing-masing variabel penelitian. Pengkategorian ini didasarkan pada

penilaian terendah yaitu 1 (sangat tidak setuju), dan skor tertinggi adalah 5

(sangat setuju).

Skor maksimum =5
Skor minimum =1
Skor maksimum Skor minimum
Interval =
3
5 1
= = 0,80
5
Kategori ditentukan sebagai berikut:

Sangat tinggi = 4,20 sampai 5

Tinggi = 3,40 sampai 4,19

Sedang = 2,60 sampai 3,39

Rendah = 1,80 sampai 2,59

Sangat rendah = 1 sampai 1,79

Adapun deskripsi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Persepsi karyawan KSP Bhina Raharja tentang budaya organisasi dan

motivasi kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan melalui kepuasan kerja

sebagai variabel intervening diukur melalui kuesioner yang ringkasan

pernyataannya seperti dalam tabel berikut:

98
Tabe1 4.15 Analisis Deskriptif Variabel Budaya Organisasi

No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan


1 Karyawan didorong untuk berani 3,23 64,57 Sedang
mengambil resiko
Organisasi mendorong karyawan agar
2 memiliki inisiatif dalam mencari 3,21 64,29 Sedang
anggota
Organisasi memberikan kepercayaan
3 sepenuhnya kepada karyawan dalam 3,33 66,57 Sedang
menyelesaikan pekerjaan
4 Organisasi teliti terhadap setiap masalah 3,43 68,57 Tinggi
yang terjadi
5 Setiap karyawan dapat saling 3,37 67,43 Sedang
memahami karyawan
6 Organisasi memeriksa hasil kerja 3,39 67,71 Sedang
karyawan
7 Organisasi mengarahkan karyawan 3,36 67,14 Sedang
untuk mencapai hasil terbaik
Organisasi memberikan waktu yang
8 sesuai kepada karyawan untuk 3,30 66,00 Sedang
menyelesaikan pekerjaannya
9 Tujuan organisasi dapat dipahami oleh 3,34 66,86 Sedang
seluruh karyawan
10 Organisasi memperlakukan karyawan 3,30 66,00 Sedang
secara adil
Karyawan yang berprestasi diberi
11 kesempatan untuk dipromosikan secara 3,36 67,14 Sedang
adil
12 Karyawan diberi pelatihan untuk 3,30 66,00 Sedang
mendapatkan ketrampilan yang baru
13 Organisasi mampu menyusun tim kerja 3,34 66,86 Sedang
yang kompak
14 Setiap anggota tim kerja mampu 3,17 63,43 Sedang
memahami tugasnya
Organisasi mendorong karyawan untuk
15 saling membantu pekerjaan sesama 3,17 63,43 Sedang
rekan kerja
Organisasi memberikan kesempatan
16 kepada karyawan untuk berkompetisi 3,44 68,86 Tinggi
secara sehat
17 Organisasi memiliki target yang harus 3,30 66,00 Sedang
dicapai oleh karyawan

99
Lanjutan Tabel 4.15
No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan
18 Senantiasa datang tepat waktu agar 3,31 66,29 Sedang
pekerjaan terselesaikan dengan baik
19 Organisasi mampu menjamin segala 3,21 64,29 Sedang
hasil karyawan baik
Organisasi memberikan informasi
20 tentang setiap pekerjaan yang akan 3,20 64,00 Sedang
dilakukan.
21 Ada rasa nyaman dalam bekerja di 3,24 64,86 Sedang
organisasi
3,31 66,30 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:183)

Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui bahwa persepsi karyawan

mengenai budaya organisasi dapat dikatakan sedang. Apabila diukur dari

indikator variabel budaya organisasi, terlihat bahwa indikator 16 mempunyai

Organisasi memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkompetisi

secara sehat pengaruh paling dominan dibandingkan dengan indikator

lainnya.

Tabe1 4.16 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Kerja

No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan


Saya senang untuk menjalankan
1 tanggung jawab dari setiap pekerjaan 3,36 67,14 Sedang
yang diberikan dengan baik
Saya senang menerima tantangan
2 3,44 68,86 Tinggi
dalam pekerjaan
Saya senang menerima penghargaan
3 3,53 70,57 Tinggi
atas prestasi yang dicapai
Saya memiliki pengaruh terhadap
4 3,51 70,29 Tinggi
lingkungan kerja
Saya memiliki ide ide untuk
5 3,56 71,14 Tinggi
kemajuan organisasi
Saya memiliki karakter kuat untuk
6 3,47 69,43 Tinggi
mendapat wewenang dari organisasi
Saya memiliki hubungan kerjasama
7 3,51 70,29 Tinggi
yang baik dengan rekan kerja

100
Lanjutan Tabel 4.16
No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan
Saya memiliki sikap social yang
8 3,44 68,86 Tinggi
tinggi dalam pergaulan
Saya memiliki hubungan
9 3,27 65,43 Sedang
persahabatan yang baik di lingkungan
3,46 69,11 Tinggi
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:185)

Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui bahwa persepsi karyawan

mengenai motivasi kerja dapat dikatakan tinggi. Apabila diukur dari

indikator variabel motivasi kerja, terlihat bahwa indikator.5 Saya memiliki

ide ide untuk kemajuan organisasi mempunyai pengaruh paling dominan

dibandingkan dengan indikator lainnya.

Tabe1 4.17 Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja

No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan


Organisasi memberikan kesempatan
1 untuk menggunakan ketrampilan 3,39 67,71 Sedang
dalam mencari anggota
2 Ada kebebasan bagi karyawan untuk 3,44 68,86 Tinggi
menyelesaikan pekerjaan
Adanya umpan balik yang diberikan
3 perusahaan kepada karyawan atas 3,44 68,86 Tinggi
hasil kerjanya
4 Organisasi memberikan gaji secara 3,41 68,29 Tinggi
adil
5 Gaji yang diberikan kepada karyawan 3,41 68,29 Tinggi
sesuai dengan prestasi pekerjaan
6 Gaji yang diberikan organisasi cukup 3,41 68,29 Tinggi
untuk memenuhi kebutuhan pokok
Organisasi menanggung segala
7 kerusakan kendaraan operasional 3,34 66,86 Sedang
pekerjaan
8 Organisasi memberikan jaminan 3,34 66,86 Sedang
kesehatan
9 Organisasi memenuhi fasilitas 3,23 64,57 Sedang
peralatan kerja dengan baik
10 Pimpinan bersikap ramah kepada 3,24 64,86 Sedang
karyawan

101
Lanjutan Tabel 4.17
No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan
11 Antar karyawan bersedia saling 3,37 67,43 Sedang
membantu jika terjadi kesulitan
12 Karyawan merasa nyaman dengan 3,29 65,71 Sedang
rekan kerja
3,39 67,70 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:187)

Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui bahwa persepsi karyawan

mengenai kepuasan kerja dapat dikatakan sedang. Apabila diukur dari

indikator variabel kepuasan kerja terlihat bahwa indikator 2 Ada kebebasan

bagi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dan 3 Adanya umpan balik

yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas hasil kerjanya mempunyai

pengaruh paling dominan dibandingkan dengan indikator lainnya.

Tabe1 4.18 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja

No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan


1 Kemampuan memenuhi target 3,39 67,71 Sedang
2 Ketelitian dalam bekerja 3,43 68,57 Tinggi
3 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan 3,46 69,14 Tinggi
sesuai prosedur kerja
4 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan 3,43 68,57 Tinggi
sesuai standar kerja
5 Kemampuan memenuhi target yang 3,41 68,29 Tinggi
ditetapkan
6 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan 3,46 69,14 Tinggi
pekerjaan
7 Kemampuan menyelesaikan kerja 3,39 67,71 Sedang
lembur
8 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan 3,34 66,86 Sedang
sebelum batas waktu yang ditentukan
9 Kepemilikan informasi untuk 3,43 68,57 Tinggi
menyelesaikan pekerjaan
10 Kemampuan memahami tugas yang 3,41 68,29 Tinggi
diberikan
11 Organisasi memberikan pelatihan guna 3,47 69,43 Tinggi
menunjang kualitas karyawan

102
Lanjutan Tabel 4.18
No Pertanyaan Rerata Persen Keterangan
12 Kepercayaan atasan pada karyawan 3,39 67,71 Sedang
13 Tanggung jawab atas pekerjaan yang 3,46 69,14 Tinggi
diselesaikan
Kepercayaan organisasi pada karyawan
14 akan dapat menyelesaikan pekerjaan 3,40 68,00 Tinggi
dengan baik
15 Ketepatan waktu hadir kerja 3,43 68,57 Tinggi
16 Ketepatan waktu pulang kerja 3,17 63,43 Sedang
17 Ketepatan penggunaan waktu 3,26 65,14 Sedang
istirahat/jam makan
18 Kebebasan karyawan dalam 3,37 67,43 Sedang
menyelesaikan pekerjaan
19 Kebebasan karyawan dalam 3,30 66,00 Sedang
menyampaikan gagasan
20 Organisasi memberikan kepercayaan 3,34 66,86 Sedang
kepada karyawan dalam bekerja
3,39 67,70
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal:188)

Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui bahwa persepsi karyawan

mengenai kinerja dapat dikatakan tinggi. Apabila diukur dari indikator

variabel kinerja terlihat bahwa indikator 11 Organisasi memberikan

pelatihan guna menunjang kualitas karyawan mempunyai pengaruh paling

dominan dibandingkan dengan indikator lainnya.

Tabel 4.19 Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel Rata-rata Persen keterangan


Budaya organisasi (X1) 3,31 66,3 Sedang
Motivasi (X2) 3,46 69,1 Tinggi
Kepuasan kerja (Y) 3,39 67,7 Sedang
Kinerja (Z) 3,39 67,7 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2 hal: 161)

103
Budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja mempunyai nilai rata-

rata dari 2,60 sampai 3,39 sehingga termasuk dalam kategori sedang.

Sementara itu variabel motivasi kerja mempunyai nilai rata-rata dari 3,40

sampai 4,19 sehingga termasuk dalam kategori tinggi.

4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas, heteroskedastisitas dan multikolinearitas.

4.3.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

grafik yaitu normal p-p plot. Kurva normal p-p plot untuk pengujian

normalitas regresi linear berganda antara budaya organisasi dan motivasi

kerja terhadap kepuasan kerja dapat dilihat hasilnya sebagai berikut ini.

Gambar 5. Histogram Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan


Kerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:163)

104
Gambar 6. Probabilty Plot Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:164)

Hasil kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titiktitik

pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat

disimpulkan regresi model 1 berdistribusi normal. Kurva normal p-p plot

untuk pengujian normalitas regresi linear berganda antara budaya organisasi

dan motivasi kerja terhadap kinerja dapat dilihat hasilnya sebagai berikut ini.

Gambar 7. Histogram Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap


Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:166)

105
Gambar 8. Probabilty Plot Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap
Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:168)

Hasil kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titiktitik

pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat

disimpulkan regresi model 2 berdistribusi normal. Kurva normal p-p plot

untuk pengujian normalitas regresi linear berganda antara kepuasan kerja

terhadap kinerja dapat dilihat hasilnya sebagai berikut ini.

Gambar 9. Histogram Kepuasan Kerja terhadap Kinerja


Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:168)

106
Gambar 10. Probabilty Plot Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran hal:168)

Hasil kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titiktitik

pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat

disimpulkan regresi model 3 berdistribusi normal.

4.3.2. Hasil Uji Multikolinearitas

Analisis terhadap problem multikolinearitas dilakukan dengan melihat

nilai variante inflation factor (VIF), jika nilai VIF yang diamati > 10 maka

diduga terjadi problem multikolinearitas.

Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolonieritas


Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000 ,534 1,872
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001 ,534 1,872
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:163)

107
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas menunjukan bahwa semua variabel

independen (budaya organisasi dan motivasi kerja) mempunyai nilai VIF < 10

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi

multikolinearitas.

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolonieritas


Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja
Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000 ,534 1,872
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000 ,534 1,872
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:163)

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas menunjukan bahwa semua variabel

independen (budaya organisasi dan motivasi kerja) mempunyai nilai VIF <

10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi

multikolinearitas.

Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolonieritas


Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:163)

Berdasarkan Tabel 4.22 di atas menunjukan bahwa semua variabel

independen (kepuasan kerja) mempunyai nilai VIF < 10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

108
4.3.3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Analisis ada atau tidaknya problem heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan scatterplot dimana sumbu X dan Y yang telah

diprediksi dan sumbu X dan residual. Adapun hasil uji heteroskedastisitas

dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Gambar 11 Scatterplot Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja


terhadap Kepuasan Kerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5 hal:174)

Berdasarkan Gambar 4.7 di atas titik-titik pada scatterplot menyebar

di kiri dan di kanan titik 0 pada sumbu X serta menyebar di bawah dan diatas

titik 0 pada sumbu Y, dan juga tidak membentuk pola tertentu, ini

menunjukkan bahwa dalam regresi tidak terdapat gejala heterokedastiasitas.

109
Gambar 12. Scatterplot Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5 hal:176)

Berdasarkan Gambar 4.8 di atas titik-titik pada scatterplot menyebar

di kiri dan di kanan titik 0 pada sumbu X serta menyebar di bawah dan diatas

titik 0 pada sumbu Y, dan juga tidak membentuk pola tertentu, ini

menunjukkan bahwa dalam regresi tidak terdapat gejala heterokedastiasitas.

Gambar 13. Scatterplot Kepuasan Kerja terhadap Kinerja


Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5 hal:178)

110
Berdasarkan Gambar 4.9 di atas titik-titik pada scatterplot menyebar

di kiri dan di kanan titik 0 pada sumbu X serta menyebar di bawah dan diatas

titik 0 pada sumbu Y, dan juga tidak membentuk pola tertentu, ini

menunjukkan bahwa dalam regresi tidak terdapat gejala heterokedastiasitas.

4.3.4. Hasil Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Tabel 4.23 Hasil Koefisien Determinasi Budaya Organisasi dan Motivasi


Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,763 ,582 ,570 ,38968
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:162)

Berdasarkan Tabel 4.23, R2 = 0,570 atau 57,0 persen. Ini artinya

bahwa variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi (X2) memiliki kontribusi

sebesar 59,5 persen terhadap variabel kepuasan kerja (Z) dan 43,0 persen

lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1dan X2.

Tabel 4.24 Hasil Koefisien Determinasi Budaya Organisasi dan Motivasi


Kerja terhadap Kinerja
Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,801 ,642 ,631 ,29305
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:163)

111
Berdasarkan Tabel 4.24, R2 = 0,631 atau 63,1 persen. Ini artinya

bahwa variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi (X2) memiliki kontribusi

sebesar 63,1 persen terhadap variabel kinerja (Y) dan 36,9 persen lainnya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1dan X2.

Tabel 4.25 Hasil Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja


Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,728 ,531 ,524 ,33285
a. Predictors: (Constant), Kepuasan (Z)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:167)

Berdasarkan Tabel 4.25, R2 = 0,524 atau 52,4 persen. Ini artinya

bahwa variabel kepuasan kerja (Z) memiliki kontribusi sebesar 52,4 persen

terhadap variabel kinerja (Y) dan 47,6 persen lainnya dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain diluar variabel Y.

4.4. Analisis Kuantitatif

4.4.1. Analisis Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan

Kerja

Hasil uji regresi linier berganda budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja dapat ditunjukkan pada Tabe1 4.26 berikut ini.

112
Tabel 4.26 Hasil Uji t Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal: 163)

Z= a + b1.X1+ b2.X2 + e1

Z= 0,440 + 0,555X1 + 0,315X2 + e1

Dimana:

Z= Kepuasan kerja

X1= Budaya Organisasi

X2= Motivasi Kerja

e1 = Standart Error

a. Makna Koefisien Regresi

Konstanta pada persamaan regresi yaitu sebesar 0,440 yang dapat

diartikan bahwa variabel Kepuasan Kerja (Z) tanpa dipengaruhi oleh

variabel Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi (X2) hasilnya konstan

sebesar 0,440 satuan.

Koefisien pada variabel Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,555

yang dapat diartikan adanya pengaruh positif dari variabel Budaya

Organisasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Z). Nilai tersebut juga

113
dapat diartikan setiap kenaikan satu-satuan dari variabel iklim

organisasi, akan meningkat kepuasan kerja sebesar 0,555.

Koefisien pada variabel Motivasi (X2) sebesar 0,315 yang dapat

diartikan adanya pengaruh positif dan variabel Motivasi (X2)

terhadap kepuasan kerja (Z). Nilai tersebut juga dapat diartikan setiap

satu-satuan dari variabel Motivasi, akan meningkat kepuasan kerja

sebesar 0,315.

b. Uji t

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel budaya organisasi dan

motivasi kerja terhadap kepuasan kerja secara parsial digunakan uji t,

sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau

standardizedcoeffecient dalam tabel coeffecients.

a. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari budaya organisasi

terhadap kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja secara

parsial.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap

kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

Berdasarkan Tabel 4.26, perhitungan thitung sebesar 4,135 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK=n-

2, atau 70-2=68 dengan ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar

1,997.

114
Kriteria uji hipotesis

Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka thitung (4,135) > ttabel (1,997)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Artinya hipotesis pertama Ada

pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial. terbukti.

Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak

-1,997 1,997 4,135

Gambar 14. Hipotesis Budaya Organisasi terhadap Kepuasan kerja


Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:179)

b. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja secara

parsial.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

Berdasarkan Tabel 4.26, perhitungan thitung sebesar 3,614 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK=n-

115
2, atau 70-2=68 dengan ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar

1,997.

Kriteria uji hipotesis

Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka thitung (3,565) > ttabel

(1,997) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Artinya hipotesis kedua

Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial. terbukti.

Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak

-1,997 1,997 3,565


Gambar 15. Hipotesis Motivasi Kerja terhadap Kepuasan kerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:182)
2. Uji F

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari budaya organisasi

dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan KSP

Bhina Raharja secara simultan.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi

kerja terhadap kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja

secara simultan.

Tabel 4.27 Hasil Uji F Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja

116
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14,190 2 7,095 46,722 ,000a
Residual 10,174 67 ,152
Total 24,364 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:162)

Berdasarkan Tabel 4.28, perhitungan thitung sebesar 46,722 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: dk1= k

-1 = 3-1 =2 dan dk2 = n k = 70 3 = 67 dengan ketentuan tersebut

diperoleh angka Ftabel sebesar 3,14.

Kriteria:

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan Fhitung (46,722) > Ftabel (3,14) maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis ketiga Ada pengaruh

signifikan dari budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan KSP Bhina Raharja secara simultan. terbukti.

117
Ho ditolak
Ho diterima

3,14 46,722

Gambar 16. Hipotesis Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja


terhadap Kepuasan kerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:179)

4.4.2. Analisis Budaya Organisasi dan Motivasi kerja terhadap Kinerja

Hasil uji regresi linier berganda budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kinerja dapat ditunjukkan pada Tabe1 4.29 berikut ini.

Tabel 4.28 Hasil Uji t Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4 hal:165)

Y= a + b1.X1+ b2.X2 + e1

Y= 0,894 + 0,477X1 + 0,265X2 + e1

Dimana:

Y= Kinerja

X1= Budaya Organisasi

118
X2= Motivasi Kerja

e1 = Standart Error

a. Makna Koefisien Regresi

Konstanta pada persamaan regresi yaitu sebesar 0,894 yang dapat

diartikan bahwa variabel Kinerja (Y) tanpa dipengaruhi oleh variabel

Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi (X2) hasilnya konstan sebesar

0,894 satuan.

Koefisien pada variabel Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,477

yang dapat diartikan adanya pengaruh positif dan variabel Budaya

Organisasi (X1) terhadap Kinerja (Y). Nilai tersebut juga dapat diartikan

setiap kenaikan satu-satuan dari variabel Budaya Organisasi, akan

meningkat kinerja sebesar 0,477.

Koefisien pada variabel Motivasi (X2) sebesar 0,265 yang dapat

diartikan adanya pengaruh positif dan variabel Motivasi (X2) terhadap

Kinerja (Y). Nilai tersebut juga dapat diartikan setiap satu-satuan dari

variabel Motivasi, akan meningkat kinerja (Y) sebesar 0,265.

b. Uji t

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel budaya organisasi dan

motivasi kerja terhadap kinerja secara parsial digunakan uji t, sedangkan

untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau

standardizedcoeffecient dalam tabel coeffecients.

a. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

119
Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap

kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

Berdasarkan Tabel 4.29, perhitungan thitung sebesar 4,726 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK=n-

2, atau 70-2=68 dengan ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar

1,997.

Kriteria uji hipotesis

Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka thitung (4,726) > ttabel

(1,997) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Artinya hipotesis keempat

Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial. terbukti.

Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak

-1,997 1,997 4,726


Gambar 17. Hipotesis Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:180)

120
b. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan KSP Bhina Raharja.

Berdasarkan Tabel 4.29, perhitungan thitung sebesar 3,994 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK=n-

2, atau 70-2=68 dengan ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar

1,997.

Kriteria uji hipotesis

Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka thitung (3,994) > ttabel

(1,997) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis kelima

Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

KSP Bhina Raharja secara parsial. terbukti.

Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak

-1,997 1,997 3,994

Gambar 18. Hipotesis Motivasi Kerja terhadap Kepuasan kerja

121
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:180)

2. Uji F

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari budaya organisasi

dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan KSP Bhina

Raharja secara simultan.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja secara

simultan.

Tabel 4.29 Hasil Uji F Budaya organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,296 2 5,148 59,945 ,000a
Residual 5,754 67 ,086
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5 hal:170)

Berdasarkan Tabel 4.30, perhitungan Fhitung sebesar 59,945 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: dk1= k

-1 = 3-1 =2 dan dk2 = n k = 70 3 = 67 dengan ketentuan tersebut

diperoleh angka Ftabel sebesar 3,14.

Kriteria:

122
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan Fhitung (59,945) > Ftabel (3,14) maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis keenam Ada pengaruh

signifikan dari budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan KSP Bhina Raharja secara simultan. terbukti.

Ho ditolak
Ho diterima

3,14 59,945

Gambar 19. Hipotesis Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja


terhadap Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:180)

4.4.3. Analisis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Hasil uji regresi linier berganda kepuasan terhadap kinerja dapat

ditunjukkan pada Tabe1 4.31 berikut ini.

Tabel 4.30 Hasil Uji t Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

123
Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5 hal:172)

Y= a + b1.Z + e1

Y= 1,399 + 0,591Z + e1

Dimana:

Y= Kinerja

Z = Kepuasan Kerja

e1 = Standart Error

a. Makna Koefisien Regresi

Konstanta pada persamaan regresi yaitu sebesar 1,399 yang dapat

diartikan bahwa variabel Kinerja (Y) tanpa dipengaruhi oleh variabel

kepuasan kerja (Z) hasilnya konstan sebesar 1,399 satuan.

Koefisien pada variabel kepuasan kerja (Z) sebesar 0,591 yang

dapat diartikan adanya pengaruh positif dan variabel kepuasan kerja (Z)

terhadap Kinerja (Y). Nilai tersebut juga dapat diartikan setiap kenaikan

satu-satuan dari variabel Kepuasan kerja, akan meningkat kinerja sebesar

0,591.

124
b. Uji t

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel budaya organisasi dan

motivasi kerja terhadap kinerja secara parsial digunakan uji t, sedangkan

untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau

standardizedcoeffecient dalam tabel coeffecients.

Hipotesis:

Ho: Ada pengaruh tetapi tidak signifikan dari kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial.

Ha: Ada pengaruh signifikan dari kepuasan kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

Berdasarkan Tabel 4.31, perhitungan thitung sebesar 8,767 Taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK=n-

2, atau 70-2=68 dengan ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar

1,997.

Kriteria uji hipotesis

Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka thitung (8,767) > ttabel

(1,997) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis ketujuh

Ada pengaruh signifikan dari kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan KSP Bhina Raharja secara parsial. terbukti.

125
Ho ditolak
Ho diterima
Ho ditolak

-1,997 1,997 8,767


Gambar 20. Hipotesis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:181)

4.4.4 Analisis Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak langsung

1. Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

a. Pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

X1Z = 0,447

b. Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

X2Z= 0,385

c. Pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja

X1Y= 0,473

d. Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja

X2Y= 0,400

e. Pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja

Z Y = 0,728

Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

a. Pengaruh variabel budaya organisasi organisasi terhadap

kinerja melalui kepuasan kerja

X1ZY= (0,447 x 0,728)= 0,325

126
b. Pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja melalui

kepuasan kerja

X2ZY= (0,385 x 0,728) = 0,280

0,473
X1
0,447

Z 0,728 Y

0,385
X2
0,400

Gambar 14: Analisis Jalur

Rangkuman perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung

dari pengaruh budaya organisasi (X1), motivasi kerja (X2) terhadap

kinerja (Y) melalui kepuasan kerja (Z).

Tabel 4.31 Koefisien Jalur

Tidak
Pengaruh Variabel Langsung Total
langsung
Budaya organisasi (X1) Kepuasan
0,447 0 0,447
kerja (Z)
Motivasi kerja (X2) Kepuasan
0,385 0 0,385
kerja (Z)
Budaya organisasi (X1) Kinerja(Y) 0,473 0,325 0,798
Motivasi kerja (X2) Kinerja(Y) 0,400 0,280 0,680
Kepuasan kerja (Z)Kinerja (Y) 0,728 0 0,728
Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 6 hal:182)

127
Kesimpulan:

Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja sebesar

0,477 sedangkan pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap

kinerja melalui kepuasan kerja sebesar 0,328. Besarnya pengaruh

langsung (0,477) lebih besar dari pengaruh tidak langsung (0,328)

sehingga kepuasan kerja bukan merupakan variabel intervening

(Lampiran, hal 182). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh

tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan

kerja karyawan KSP Bhina Raharja. Artinya hipotesis kedelapan Ada

pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja Tidak Terbukti.

Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja 0,315

sedangkan pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja

melalui kepuasan kerja sebesar 0,186. Besarnya pengaruh langsung

(0,315) lebih besar dari pengaruh tidak langsung (0,186) sehingga

kepuasan kerja bukan merupakan variabel intervening (Lampiran, hal

182). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh tidak langsung

motivasi kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja karyawan KSP

Bhina Raharja.Artinya hipotesis kesembilan Ada pengaruh tidak

langsung motivasi kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan

kerja karyawan KSP Bhina Raharja Tidak Terbukti.

128
Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis

Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap


H1: Terbukti
kinerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja
H2: Terbukti
karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi
H3: Terbukti
kerja terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap
H4: Terbukti
kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap
H5: Terbukti
kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi
H6: Terbukti
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh signifikan dari kepuasan kerja kerja terhadap
H7: Terbukti
kinerja karyawan KSP Bhina Raharja
Ada pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap
Tidak
H8: kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina
Terbukti
Raharja.
Ada pengaruh tidak langsung motivasi kerjaterhadap kinerja
Tidak
H9: karyawan melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina
Terbukti
Raharja.

129
4.6. Pembahasan

Penelitian ini terdiri dari 70 responden yang merupakan karyawan di

Kantor Pusat KSP Bhina Raharja. Responden yang paling banyak berjenis

kelamin pria sebanyak 48 orang, dengan usia yang dominan antara 31 40

tahun sebanyak 26 orang. Mayoritas status perkawinan responden adalah

menikah sebanyak 52 orang dengan pendidikan responden yang paling banyak

adalah tamatan diploma sebanyak 25 orang. Berdasarkan karakteristik

responden diketahui bahwa mayoritas responden dengan masa kerja yang

paling dominan 11 20 tahun tahun yakni sebanyak 21 orang, jabatan

dominan petugas lapangan sebanyak 21 orang dan penghasilan paling banyak

berkisar Rp 1.600.000-Rp 2.200.000 yaitu sebanyak 33 orang. Budaya

organisasi, kepuasan kerja dan kinerja mempunyai nilai rata-rata dari 2,60

sampai 3,39 sehingga termasuk dalam kategori sedang. Sementara itu variabel

motivasi kerja mempunyai nilai rata-rata dari 3,40 sampai 4,19 sehingga

termasuk dalam kategori tinggi.

4.6.1 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Budaya organisasi di KSP Bhina Raharja termasuk dalam kategori

sedang. Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja. Budaya dalam organisasi setidaknya memainkan tiga

peranan penting, yaitu memberikan identitas bagi anggotanya, meningkatkan

komitmen terhadap visi dan misi organisasi serta memperkuat standar

perilaku. Adapun standar perilaku pada kinerja pegawai dapat dilihat dari

kualitas pegawai, kesesuaian tugas dan tanggung jawab, kerja sama dengan

130
rekan kerja, penyesuaian diri terhadap perubahan pada pekerjaan,

penyelesaian tugas, pembagian waktu serta ketepaptan waktu datang maupun

pulang.

Taurisa dan Ratnawati (2012), Hasil penelitian membuktikan budaya

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Awadh et al (2013), Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang

berbeda dan keyakinan berdasarkan kinerja karyawan membantu dalam

asosiasi organisasi. Budaya organisasi itu membantu dalam internalisasi

hubungan bersama yang mengarah untuk mengelola proses organiasi yang

efektif. Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group. Zunaidah dan

Budiman (2014). Kusworo (2015), Semakin kuat budaya organisasi akan

meningkatkan kinerja pendidik. Agwu et al (2014). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Budaya organisasi dan kinerja karyawan di Badan

Nasional Makanan dan Obat Administrasi dan Pengendalian ( NAFDAC )

,Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya organisasi yang positif akan

meningkatkan kinerja karyawan.

4.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Motivasi kerja karyawan KSP Bhina Raharja termasuk dalam

kategori tinggi. Motivasi pegawai mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja. Apabila motivasi meningkat maka kinerja pegawai juga

131
akan semakin baik, begitu pula sebaliknya jika motivasi pegawai semakin

berkurang maka kinerja pegawai juga akan semakin menurun.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu

sama-sama menemukan pengaruh yang positif dan signifikan variabel

motivasi terhadap kinerja. Tampi (2015), Berdasarkan pengujian hipotesis

menggunakan uji T bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi pengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian secara simultan

dengan menggunakan uji F, menunjukkan bahwa semua variabel bebas

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Zunaidah dan Budiman

(2014), Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur

Group Batam. Serta motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. (Larasati dan gilang 2014) dalam penelitiannya,

variabel kebutuhan afiliasi memiliki pengaruh yang paling besar terhadap

kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa semakin besar

motivasi akan kebutuhan afiliasi yang terpenuhi maka akan semakin besar

pula kualitas kinerja yag dihasilkan oleh karyawan Witel Bekasi. Kusworo

(2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semakin kuat motivasi akan

meningkatkan kinerja pendidik.

4.6.3 Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja secara simultan, terbukti. Hal ini dibuktikan dengan nilai

132
F hitung 59,945 dan signifikansi 0,000. Hasil pada adjusted R square

menunjukkan nilai 0,631 yang dapat diartikan budaya organisasi dan

motivasi kerja mempengaruhi kinerja sebesar 63,1 % dan sebesar 36,9%

kinerja dipengaruhi oleh lainnya. Apabila budaya organisasi dan motivasi

kerja meningkat maka kepuasan kinerja juga akan semakin baik, begitu

pula sebaliknya jika budaya organisasi dan motivasi kerja semakin

berkurang maka kinerja juga akan semakin menurun.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu dimana sama

sama membuktikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari

budaya organiasasi terhadap kinerja secara tidak lansung. Taurisa dan

Ratnawati (2012), Hasil penelitian membuktikan budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui

variabel kepuasan kerja. Awadh et al (2013), Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa nilai-nilai yang berbeda dan keyakinan berdasarkan

kinerja karyawan membantu dalam asosiasi organisasi. Budaya

organisasi itu membantu dalam internalisasi hubungan bersama yang

mengarah untuk mengelola proses organiasi yang efektif. Budaya

Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group. Zunaidah dan

Budiman (2014). Kusworo (2015), Semakin kuat budaya organisasi akan

meningkatkan kinerja pendidik. Agwu et al (2014). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Budaya organisasi dan kinerja karyawan di Badan

Nasional Makanan dan Obat Administrasi dan Pengendalian (NAFDAC),

133
Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya organisasi yang positif akan

meningkatkan kinerja karyawan.

4.5.4 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,

terbukti. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung 4,135 dan signifikansi 0,000.

Nilai koefisien hasil regresi yaitu 0,555 yang dapat diartikan adanya pengaruh

positif dari budaya organisasi. Apabila budaya organisasi meningkat maka

kepuasan kerja pegawai juga akan semakin baik, begitu pula sebaliknya jika

budaya organisasi semakin berkurang maka kepuasan kerja pegawai juga akan

semakin menurun.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu

sama-sama membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan dari

variabel budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Putriana (2015), Hasil

penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dan juga,

kepuasan kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen

organisasi. Sabri et al (2011). Hasil dari penelitiannya yaitu Budaya

organisasi yang mendukung dapat meningkatkan tingkat kepuasan kerja guru

dan guru puas dapat menghasilkan pikiran yang sehat, puas dan kreatif. Data

yang dikumpulkan dari sampel 347 guru melalui kuesioner terstruktur.

Analisis Komponen Utama adalah digunakan untuk menguji validitas

konstruk. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya

organisasi terhadap kepuasan kerja guru.

134
4.6.5 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,

terbukti. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung 3,565 dan signifikansi 0,001.

Nilai koefisien hasil regresi yaitu 0,315 yang dapat diartikan adanya pengaruh

positif dari budaya organisasi. Apabila motivasi kerja meningkat maka

kepuasan kerja pegawai juga akan semakin baik, begitu pula sebaliknya jika

motivasi kerja semakin berkurang maka kepuasan kerja pegawai juga akan

semakin menurun.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu

samasama membuktikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara

variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Brahmasari dan Suprayetno

(2008), pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini

sebagai berikut: 1) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan 2) Kepemimpinan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 3) Budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan

Arifin (2015), Temuan menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya

organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja

guru. Sementara, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja guru . Kompetensi dan kepuasan kerja secara positif dan

signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru. Koesmono (2005), Hasil dari

135
penelitian tersebut adalah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi

dan Kepuasan kerja serta Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu

skala menengah di Jawa Timur dapat diterima. Serta Motivasi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

4.6.6 Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap

Kepuasan Kerja

Budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja secara simultan, terbukti. Hal ini dibuktikan dengan nilai F

hitung 46,772 dan signifikansi 0,000. Hasil pada adjusted R square

menunjukkan nilai 0,570 yang dapat diartikan budaya organisasi dan motivasi

kerja mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 57,0 % dan sebesar 43,0%

kepuasan kerja dipengaruhi oleh lainnya. Apabila budaya organisasi dan

motivasi kerja meningkat maka kepuasan kerja pegawai juga akan semakin

baik, begitu pula sebaliknya jika budaya organisasi dan motivasi kerja

semakin berkurang maka kepuasan kerja pegawai juga akan semakin

menurun.

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya,

yaitu samasama membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan antara

variabel budaya organisasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja. Arifin

(2015), Temuan menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya organisasi

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja guru.

Sementara, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

136
kepuasan kerja guru. Kompetensi dan kepuasan kerja secara positif dan

signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru. Brahmasari dan Suprayetno

(2008), pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini

sebagai berikut: 1) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan 2) Kepemimpinan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 3) Budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan

4.6.7. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Penelititan ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya dimana

keduanya sama-sama membuktikan adanya pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel kepuasan kerja terhadap kinerja. Taurisa dan

Ratnawati (2012), Hasil dari penelitian ini membuktikan dan memberi

kesimpulan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Arifin (2015) dalam jurnalnya yang berjudul The Influence

of Competence, Motivation, and Organisational Culture to Highn School

Teacher Job Satisfaction and Performance. Dengan hasil penelitian kepuasan

kerja mempengaruhi secara positif dan signifikan kinerja guru.

Koesmono (2005) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan

137
Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur.

Khan et al (2012) dalam jurnalnya Impact of job satisfaction on employee

performance: An empirical study of autonomous Medical Institutions of

Pakistan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian diatas dimana

kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Putriana (2015), Hasil

penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dan juga,

kepuasan kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen

organisasi.

4.6.8 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Budaya Organisasi

terhadap Kinerja

Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,477

sedangkan pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja

melalui kepuasan kerja sebesar 0,328. Besarnya pengaruh langsung lebih

besar dari pada pengaruh tidak langsung sehingga kepuasan kerja bukan

merupakan variabel intervening. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh

tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan

kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu,

Taurisa dan Ratnawati (2012), Hasil penelitian membuktikan budaya

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

secara langsung dan tidak langsung. Awadh et al (2013), Hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang berbeda dan keyakinan berdasarkan

138
kinerja karyawan membantu dalam asosiasi organisasi. Budaya organisasi itu

membantu dalam internalisasi hubungan bersama yang mengarah untuk

mengelola proses organiasi yang efektif. Budaya Organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Business Unit PT. Putra

Kelana Makmur Group. Zunaidah dan Budiman (2014). Kusworo (2015),

Semakin kuat budaya organisasi akan meningkatkan kinerja pendidik. Agwu

et al (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya organisasi dan

kinerja karyawan di Badan Nasional Makanan dan Obat Administrasi dan

Pengendalian ( NAFDAC ) ,Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya

organisasi yang positif akan meningkatkan kinerja karyawan.

4.6.9 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Motivasi Kerja terhadap

Kinerja

Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja 0,265 sedangkan

pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja melalui kepuasan

kerja sebesar 0,186. Besarnya pengaruh langsung lebih besar dari pada

pengaruh tidak langsung sehingga kepuasan kerja bukan merupakan variabel

intervening. Hal ini menunjukkan ada pengaruh tidak langsung motivasi

kerjaterhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina

Raharja.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya dimana

motivasi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja. Arifin (2015)

dalam penelitiannya, Temuan menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya

organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja

139
guru . Sementara , motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja guru . Brahmasari dan Suprayetno (2008), dapat disimpulkan

salah satunya adalah motivasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja

melalui variabel kepuasan kerja.

140
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Temuan ini dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan KSP Bhina Raharja

2. Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan KSP Bhina Raharja

3. Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja

4. Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

KSP Bhina Raharja

5. Ada pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja KSP Bhina

Raharja

6. Ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan KSP Bhina Raharja

7. Ada pengaruh signifikan dari kepuasan kerja kerja terhadap kinerja

karyawan KSP Bhina Raharja

8. Tidak ada pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

9. Tidak ada pengaruh tidak langsung motivasi kerjaterhadap kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja karyawan KSP Bhina Raharja.

141
5.2. Saran-saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab

sebelumnya dan dari penarikan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi KSP Bhina Raharja supaya meningkatkan budaya organisasi dan

motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja

karywan. Pimpinan hendaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada karyawan untuk memperoleh kepuasan kerja seperti kesempatan

mengembangkan diri, meniti karier dan sebagainya. Karyawan yang

terpenuhi kebutuhannya tersebut diharapkan merasa puas dengan apa yang

mereka dapatkan dari perusahaan dan bekerja dengan baik sehingga dapat

meningkatkan kinerja, mengurangi tingkat absensi serta perputaran tenaga

kerja.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar penelitian dikembangkan dengan

cara meneliti variabel lain yang diduga mempengaruhi kinerja karyawan

dengan analisis yang lebih mendalam (in-depth).

142
DAFTAR PUSTAKA

Agwu, M. O. (2014). Organizational Culture and Employees Performance in the


National Agency for Food and Drugs Administration and Control
(NAFDAC) Nigeria. Global Journal of Management and Business
Research: a Administration and Management , Volume 14 Issue 2 Version
1.0.

alharbi Mohammed Awadh, A. M. (March 2013). Impact of Organizational


Culture on Employee Performance, Unive rsity Technologi Malaysia
International Business School. International Review of Management and
Business Research , Vol.2 Issue. 1.

Arifin, H. M. (2015). The influence of Competence, Motivation and


Organizational Culture to high school Teacher Job . Satisfaction and
Performance. International Education Studies Published by Canadian
Center of Science and Education , vol. , No, 1; 2015. ISSN 1913-9020 E-
ISSN 1913-9039.

Budiman, Z. d. (Maret 2014). Analisis Pengaruh Motivasi dan Budaya Organisasi


terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Business Unit SPBU PT. Putra
Kelana makmur Group Batam). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya ,
Vol. 12 No.1.

Chaterina Melina Taurisa, I. R. (September 2012). Analisis pengaruh budaya


organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam
meningkatkan kinerja karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul kaligawe
Semarang). jurnal bisnis dan ekonomi (JBE). ISSN: 1412-3126 , hal. 170-
187.

Dessler, G. (2002). Human Resource Management. Canada: Pearson .


Dessler, G.(2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi Kesepuluh jilid 1:
Terj. Jakarta: Indeks.

Flippo, Edwin B. (1980), Manajemen Personalia, Edisi ke Enam, Terjemahan Jilid


2. Jakarta: Airlangga.

Gilang, S. L. (Desember 2014). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja


Karyawan Wilayah Telkom Jabar Barat Utara (Witel Bekasi). Jurnal
Manajemen dan Organisasi , Vol V, No 3.

143
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS
Cetakan IV. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu (Agustus 2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi


Aksara

Herzberg, F. (1972). Work and Nature of Man. London: Granada Publishing


Limited.

Koesmono, H. (September 2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap


Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor
Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan , VOL. 7, NO. 2, SEPTEMBER 2005:
171-188.

Kusworo, A. M. (June 2015). Influence Of Motivational Culture and Working


Environment with Organizational Commitment as Mediator to Educator
performance. The International Journal Of Social Sciences , Vol.35 No.1.

McClelland, D.C.,(1987), Memacu Masyarakat Berprestasi (terj), Jakarta


Intermedia

Pirzada Sami Ullah Sabri, M. I. (December 2011). Organizational Culture and its
Impact on the Job Satisfaction of the University Teachers of Lahore.
International Journal of Business and Social Science , Vol.2 No. 24.

Putriana, L. (September 2015). The Impact of Organizational Culture On Job


Satisfaction, Organizational Commitment And Job Performance : Study on
Japanese Motorcycle Companies in Indonesia. International Journal of
Education and Research , International Journal of Education and Research
Vol. 3 No. 9 .

Reksohadiprojo, Sukanto dan T. Handoko. (1986), Organisasi Perusahaan, Teori


Struktur dan Perilaku. Edisi kedua,Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. (2009), manajemen Sumber Daya
Manusia untuk perusahaan dari Teori ke Praktik, Cetakan pertama,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Robbins, S. P. (1996). Perilaku Organisasi. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

144
Robbins, S. P. (2002). Perilaku Organisasi edisi kelima . Jakarta: PT Gelora

Aksara Pratama

Sobirin. Achmad,(2009), Budaya Organisasi : Pengertian, Makna, dan


Aplikasinya Dalam Kehidupan Organisasi, Edisi Kedua, Yogyakarta, UPP
STIM YKPN

Suprayetno, I. A. (September 2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan


dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta
Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT.Pei Hai
International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
, Vol. 10 No.2: 124-135.

Tampi, B. J. (2014). Pegaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap


Kinerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales
Manado). "Acta Diurna" , Volume III No.4.

Tika, Moh. Pambudu. (2006), Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja


Perusahaan, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara

145
LAMPIRAN

146
Lampiran 1

Kuesioner Penelitian
Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan Melalui Variabel Intervening Kepuasan Kerja di KSP Bhina
Raharja

Disusun Oleh :
Nama : Yuanita Irmay Linda
NIM : 12311120
Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
YOGYAKARTA
2015

147
Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Responden Penelitian
Karyawan KSP Bhina Raharja Rembang
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Universitas
Islam Indonesia
Nama : Yuanita Irmay Linda
NIM : 12311120
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Demi tercapainya penelitian ini, maka penyusun mohon kesediaan dari
Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu mengisi angket atau daftar pertanyaan yang
telah disediakan (terlampir berikut ini). Penyusunan skripsi dibuat dalam rangka
memenuhi syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1) pada
program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
diperlukan data-data dan informasi-informasi yang mendukung kelancaran
penelitian ini. Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban
yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Atas kesediannya saya
ucapkan terima kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk kelengkapan data penelitian, kami mohon Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
untuk mengisi data dibawah ini dengan cara dilingkari
1. Nama Responden : ............................................................................
2. Jenis Kelamin : A.Pria / B.Wanita
3. Usia :
a. Kurang dari 20 tahun
b. 21 tahun 30 tahun
c. 31 tahun 40 tahun
d. 41 tahun 50 tahun
e. Lebih dari 50 tahun
4. Status Pernikahan : a. Belum Menikah
b. Menikah
5. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Diploma (D1/D2/D3)
e. Sarjana (S1/S2/S3)
6. Status Karyawan : a. Karyawan Tetap
b. Karyawan Kontrak
7. Lama Bekerja :
a. Kurang dari 5 tahun
b. 6 tahun 10 tahun
c. 11 tahun 20 tahun
d. 21 tahun 30 tahun
e. Lebih dari 31 tahun

148
8. Jabatan :
a. Petugas Lapangan
b. Kasir
c. Staff
d. Kepala Bagian
e. Direktur
f. Direktur Utama
9. Penghasilan :
a. Kurang dari Rp 1.600.000,00
b. > Rp 1.600.000,00- Rp 2.200.000
c. >Rp 2.200.000,00 Rp 2.800.000,00
d. >Rp 2.800.000,00 Rp 3.200.000,00
e. >Rp 3.200.000,00 Rp 3.800.000,00
f. >Rp 3.800.000,00 Rp 4.200.000,00
g. >Rp 4.200.000,00 Rp 4.800.000,00
h. >Rp 4.800.000,00
PETUNJUK PENGISIAN
Lingkari angka pada kolom penilaian yang sesuai dengan pilihan Anda.
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)

Contoh:
No. Pertanyaan SS S N TS STS
Organisasi mendorong karyawan untuk berani 4
1. 5 3 2 1
mengambil resiko

A. Budaya Organisasi
Pentunjuk Pengisian,
Lingkari angka pada kolom jawaban yang dianggap paling tepat, pada
alternatif jawaban berikut:
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)

149
No. Pertanyaan SS S N TS STS

Inovasi dan Pengambilan Resiko

Karyawan didorong untuk berani mengambil


A1 5 4 3 2 1
resiko
Organisasi mendorong karyawan agar
A2 5 4 3 2 1
memiliki inisiatif dalam mencari anggota
Organisasi memberikan kepercayaan
A3 sepenuhnya kepada karyawan dalam 5 4 3 2 1
menyelesaikan pekerjaan
Perhatian Terhadap Detail SS S N TS STS
Organisasi teliti terhadap setiap masalah yang
A4 5 4 3 2 1
terjadi
Setiap karyawan dapat saling memahami
A5 karyawan 5 4 3 2 1

A6 Organisasi memeriksa hasil kerja karyawan 5 4 3 2 1

Orientasi terhadap hasil. SS S N TS STS


Organisasi mengarahkan karyawan untuk
A7 5 4 3 2 1
mencapai hasil terbaik
Organisasi memberikan waktu yang sesuai
kepada karyawan untuk menyelesaikan
A8 5 4 3 2 1
pekerjaannya

Tujuan organisasi dapat dipahami oleh


A9 5 4 3 2 1
seluruh karyawan
Orientasi terhadap individu. SS S N TS STS
Organisasi memperlakukan karyawan secara
A10 5 4 3 2
adil 1
Karyawan yang berprestasi diberi
A11 5 4 3 2
kesempatan untuk dipromosikan secara adil 1
Karyawan diberi pelatihan untuk
A12 5 4 3 2 1
mendapatkan ketrampilan yang baru
Orientasi terhadap tim. SS S N TS STS
Organisasi mampu menyusun tim kerja yang
A13 5 4 3 2 1
kompak
A14 Setiap anggota tim kerja mampu memahami 5 4 3 2 1

150
tugasnya
Organisasi mendorong karyawan untuk saling
A15 membantu pekerjaan sesama rekan kerja 5 4 3 2 1

Agresivitas. SS S N TS STS
Organisasi memberikan kesempatan kepada
A16 5 4 3 2 1
karyawan untuk berkompetisi secara sehat
Organisasi memiliki target yang harus dicapai
A17 5 4 3 2
oleh karyawan 1
Senantiasa datang tepat waktu agar pekerjaan
A18 terselesaikan dengan baik 5 4 3 2 1

Stabilitas. SS S N TS STS
Organisasi mampu menjamin segala hasil
A19 5 4 3 2 1
karyawan baik
Organisasi memberikan informasi tentang
A20 5 4 3 2 1
setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
A21 Ada rasa nyaman dalam bekerja di organisasi 5 4 3 2 1

B. Motivasi Kerja
Pentunjuk Pengisian,
Lingkari angka pada kolom jawaban yang dianggap paling tepat, pada
alternatif jawaban berikut:
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
No. Pertanyaan SS S N TS STS
Kebutuhan untuk berprestasi ( need for
achievement/n-ach)
Saya senang untuk menjalankan tanggung
B1 jawab dari setiap pekerjaan yang diberikan 5 4 3 2 1
dengan baik
Saya senang menerima tantangan dalam
B2 5 4 3 2 1
pekerjaan
Saya senang menerima penghargaan atas
B3 5 4 3 2 1
prestasi yang dicapai
Kebutuhan untuk berkuasa (Need for power/n-
SS S N TS STS
pow)
Saya memiliki pengaruh terhadap lingkungan
B4 5 4 3 2 1
kerja
Saya memiliki ide ide untuk kemajuan
B5 5 4 3 2 1
organisasi
B6 Saya memiliki karakter kuat untuk mendapat 5 4 3 2 1

151
wewenang dari organisasi
Kebutuhan untuk berafiliasi (Need for
SS S N TS STS
affiliation/n-Aff), merupakan kebutuhan akan
Saya memiliki hubungan kerjasama yang
B7 5 4 3 2 1
baik dengan rekan kerja
Saya memiliki sikap social yang tinggi dalam
B8 5 4 3 2 1
pergaulan
Saya memiliki hubungan persahabatan yang
B9 baik di lingkungan 5 4 3 2 1

C. Kepuasan Kerja
Pentunjuk Pengisisan,
Lingkari angka pada kolom jawaban yang dianggap paling tepat, pada
alternatif jawaban berikut:
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
No. Pertanyaan SS S N TS STS
Kerja yang secara mental menantang
Organisasi memberikan kesempatan untuk
menggunakan ketrampilan dalam mencari 5 4 3 2 1
C1
anggota
Ada kebebasan bagi karyawan untuk
C2 5 4 3 2 1
menyelesaikan pekerjaan
Adanya umpan balik yang diberikan
C3 perusahaan kepada karyawan atas hasil 5 4 3 2 1
kerjanya
Ganjaran yang Pantas SS S N TS STS
C4 Organisasi memberikan gaji secara adil 5 4 3 2 1
Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai
C5 5 4 3 2 1
dengan prestasi pekerjaan
Gaji yang diberikan organisasi cukup untuk
C6 5 4 3 2 1
memenuhi kebutuhan pokok
Kondisi kerja yang mendukung SS S N TS STS
Organisasi menanggung segala kerusakan
C7 5 4 3 2 1
kendaraan operasional pekerjaan
C8 Organisasi memberikan jaminan kesehatan 5 4 3 2 1
Organisasi memenuhi fasilitas peralatan kerja
C9 5 4 3 2 1
dengan baik
Rekan sekerja yang mendukung SS S N TS STS
1
C8 Pimpinan bersikap ramah kepada karyawan 5 4 3 2

152
Antar karyawan bersedia saling membantu
C9 5 4 3 2 1
jika terjadi kesulitan
Karyawan merasa nyaman dengan rekan
C10 5 4 3 2 1
kerja

D. Kinerja Karyawan
Pentunjuk Pengisisan, Lingkari angka pada kolom jawaban yang dianggap
paling tepat, pada alternatif jawaban berikut:
ST = Sangat Tinggi (5)
T = Tinggi (4)
S = Sedang (3)
R = Rendah (2)
SR = Sangat Rendah (1)
No. Pertanyaan ST T S R SR
Kualitas
D1 Kemampuan memenuhi target 5 4 3 2 1
D2 Ketelitian dalam bekerja 5 4 3 2 1
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai
D3 5 4 3 2 1
prosedur kerja
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai 1
D4 5 4 3 2
standar kerja
Produktivitas ST T S R SR
Kemampuan memenuhi target yang
D5 5 4 3 2 1
ditetapkan
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan
D6 5 4 3 2 1
pekerjaan
D7 Kemampuan menyelesaikan kerja lembur 5 4 3 2 1
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan
D8 5 4 3 2 1
sebelum batas waktu yang ditentukan
Pengetahuan Mengenai Pekerjaan ST T S R SR
Kepemilikan informasi untuk menyelesaikan
D9 5 4 3 2 1
pekerjaan
D10 Kemampuan memahami tugas yang diberikan 5 4 3 2 1
Organisasi memberikan pelatihan guna
D11 5 4 3 2 1
menunjang kualitas karyawan
Kepercayaan ST T S R SR
D12 Kepercayaan atasan pada karyawan 5 4 3 2 1
Tanggung jawab atas pekerjaan yang
D13 5 4 3 2 1
diselesaikan
Kepercayaan organisasi pada karyawan akan
D14 5 4 3 2 1
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik
Ketersediaan ST T S R SR
D14 Ketepatan waktu hadir kerja 5 4 3 2 1
D15 Ketepatan waktu pulang kerja 5 4 3 2 1

153
Ketepatan penggunaan waktu istirahat/jam
D16 5 4 3 2 1
makan
Kebebasan ST T S R SR
Kebebasan karyawan dalam menyelesaikan
D17 5 4 3 2 1
pekerjaan
Kebebasan karyawan dalam menyampaikan
D18 5 4 3 2 1
gagasan
Organisasi memberikan kepercayaan kepada
D19 5 4 3 2 1
karyawan dalam bekerja

154
Lampiran 2

HASIL UJI VALIDITAS

Correlati ons
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,703** ,728** ,634** ,639** ,615** ,663** ,831**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.2 Pearson Correlation ,703** 1 ,741** ,725** ,781** ,738** ,698** ,792**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.3 Pearson Correlation ,728** ,741** 1 ,657** ,620** ,673** ,652** ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.4 Pearson Correlation ,634** ,725** ,657** 1 ,649** ,702** ,708** ,790**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.5 Pearson Correlation ,639** ,781** ,620** ,649** 1 ,697** ,702** ,763**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.6 Pearson Correlation ,615** ,738** ,673** ,702** ,697** 1 ,758** ,765**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.7 Pearson Correlation ,663** ,698** ,652** ,708** ,702** ,758** 1 ,788**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1 Pearson Correlation ,831** ,792** ,776** ,790** ,763** ,765** ,788** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

Correlati ons
X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1
X1.8 Pearson Correlation 1 ,446** ,454** ,483** ,318** ,195 ,190 ,804**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007 ,106 ,114 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.9 Pearson Correlation ,446** 1 ,680** ,640** ,512** ,320** ,353** ,652**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,003 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.10 Pearson Correlation ,454** ,680** 1 ,663** ,459** ,155 ,134 ,611**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,199 ,267 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.11 Pearson Correlation ,483** ,640** ,663** 1 ,503** ,211 ,267* ,634**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,080 ,025 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.12 Pearson Correlation ,318** ,512** ,459** ,503** 1 ,196 ,170 ,529**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000 ,000 ,103 ,160 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.13 Pearson Correlation ,195 ,320** ,155 ,211 ,196 1 ,478** ,458**
Sig. (2-tailed) ,106 ,007 ,199 ,080 ,103 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.14 Pearson Correlation ,190 ,353** ,134 ,267* ,170 ,478** 1 ,452**
Sig. (2-tailed) ,114 ,003 ,267 ,025 ,160 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1 Pearson Correlation ,804** ,652** ,611** ,634** ,529** ,458** ,452** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-t ailed).

155
Correlati ons
X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1
X1.15 Pearson Correlation 1 ,301* ,372** ,288* ,318** ,272* ,118 ,403**
Sig. (2-tailed) ,011 ,002 ,016 ,007 ,023 ,329 ,001
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.16 Pearson Correlation ,301* 1 ,779** ,579** ,307** ,306** ,113 ,504**
Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,000 ,010 ,010 ,352 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.17 Pearson Correlation ,372** ,779** 1 ,622** ,237* ,257* ,079 ,463**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,048 ,031 ,515 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.18 Pearson Correlation ,288* ,579** ,622** 1 ,290* ,219 ,205 ,449**
Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,000 ,015 ,069 ,089 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.19 Pearson Correlation ,318** ,307** ,237* ,290* 1 ,632** ,654** ,810**
Sig. (2-tailed) ,007 ,010 ,048 ,015 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.20 Pearson Correlation ,272* ,306** ,257* ,219 ,632** 1 ,654** ,785**
Sig. (2-tailed) ,023 ,010 ,031 ,069 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1.21 Pearson Correlation ,118 ,113 ,079 ,205 ,654** ,654** 1 ,738**
Sig. (2-tailed) ,329 ,352 ,515 ,089 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
X1 Pearson Correlation ,403** ,504** ,463** ,449** ,810** ,785** ,738** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-t ailed).
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).

Correlati ons
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,733** ,759** ,736** ,766** ,723** ,712** ,740** ,735** ,889**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.2 Pearson Correlation ,733** 1 ,705** ,721** ,759** ,765** ,726** ,636** ,573** ,843**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.3 Pearson Correlation ,759** ,705** 1 ,759** ,757** ,755** ,772** ,720** ,624** ,881**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.4 Pearson Correlation ,736** ,721** ,759** 1 ,780** ,754** ,754** ,659** ,579** ,865**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.5 Pearson Correlation ,766** ,759** ,757** ,780** 1 ,799** ,694** ,704** ,671** ,890**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.6 Pearson Correlation ,723** ,765** ,755** ,754** ,799** 1 ,769** ,750** ,639** ,893**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.7 Pearson Correlation ,712** ,726** ,772** ,754** ,694** ,769** 1 ,695** ,635** ,869**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.8 Pearson Correlation ,740** ,636** ,720** ,659** ,704** ,750** ,695** 1 ,654** ,848**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2.9 Pearson Correlation ,735** ,573** ,624** ,579** ,671** ,639** ,635** ,654** 1 ,794**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X2 Pearson Correlation ,889** ,843** ,881** ,865** ,890** ,893** ,869** ,848** ,794** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

156
Correlati ons
Z. 1 Z. 2 Z. 3 Z. 4 Z. 5 Z. 6 Z
Z. 1 Pearson Correlation 1 ,701** ,677** ,609** ,766** ,642** ,814**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 2 Pearson Correlation ,701** 1 ,644** ,659** ,729** ,591** ,819**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 3 Pearson Correlation ,677** ,644** 1 ,635** ,699** ,652** ,821**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 4 Pearson Correlation ,609** ,659** ,635** 1 ,594** ,728** ,830**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 5 Pearson Correlation ,766** ,729** ,699** ,594** 1 ,588** ,839**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 6 Pearson Correlation ,642** ,591** ,652** ,728** ,588** 1 ,832**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z Pearson Correlation ,814** ,819** ,821** ,830** ,839** ,832** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

Correlati ons

Z. 7 Z. 8 Z. 9 Z. 10 Z. 11 Z. 12 Z
Z. 7 Pearson Correlation 1 ,754** ,628** ,610** ,702** ,690** ,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 8 Pearson Correlation ,754** 1 ,645** ,657** ,746** ,737** ,888**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 9 Pearson Correlation ,628** ,645** 1 ,713** ,411** ,439** ,678**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 10 Pearson Correlation ,610** ,657** ,713** 1 ,482** ,426** ,683**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 11 Pearson Correlation ,702** ,746** ,411** ,482** 1 ,767** ,872**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z. 12 Pearson Correlation ,690** ,737** ,439** ,426** ,767** 1 ,844**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
Z Pearson Correlation ,875** ,888** ,678** ,683** ,872** ,844** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

157
Correlati ons
Y .1 Y .2 Y .3 Y .4 Y .5 Y .6 Y .7 Y .8 Y .9 Y .10 Y
Y .1 Pearson Correlation 1 ,589** ,596** ,706** ,547** ,637** ,604** ,521** ,506** ,573** ,735**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .2 Pearson Correlation ,589** 1 ,557** ,616** ,585** ,522** ,626** ,501** ,500** ,566** ,740**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .3 Pearson Correlation ,596** ,557** 1 ,586** ,555** ,660** ,691** ,604** ,585** ,660** ,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .4 Pearson Correlation ,706** ,616** ,586** 1 ,580** ,650** ,673** ,559** ,495** ,616** ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .5 Pearson Correlation ,547** ,585** ,555** ,580** 1 ,621** ,707** ,620** ,604** ,679** ,769**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .6 Pearson Correlation ,637** ,522** ,660** ,650** ,621** 1 ,600** ,668** ,557** ,660** ,803**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .7 Pearson Correlation ,604** ,626** ,691** ,673** ,707** ,600** 1 ,590** ,675** ,702** ,836**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .8 Pearson Correlation ,521** ,501** ,604** ,559** ,620** ,668** ,590** 1 ,582** ,709** ,768**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .9 Pearson Correlation ,506** ,500** ,585** ,495** ,604** ,557** ,675** ,582** 1 ,675** ,784**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .10 Pearson Correlation ,573** ,566** ,660** ,616** ,679** ,660** ,702** ,709** ,675** 1 ,853**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y Pearson Correlation ,735** ,740** ,782** ,776** ,769** ,803** ,836** ,768** ,784** ,853** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

Correlati ons
Y .11 Y .12 Y .13 Y .14 Y .15 Y .16 Y .17 Y .18 Y .19 Y .20 Y
Y .11 Pearson Correlation 1 ,719** ,597** ,588** ,598** ,314** ,303* ,363** ,532** ,545** ,832**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,011 ,002 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .12 Pearson Correlation ,719** 1 ,635** ,620** ,603** ,189 ,153 ,348** ,623** ,512** ,792**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,118 ,207 ,003 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .13 Pearson Correlation ,597** ,635** 1 ,605** ,745** ,340** ,247* ,358** ,690** ,594** ,822**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,039 ,002 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .14 Pearson Correlation ,588** ,620** ,605** 1 ,668** ,175 ,215 ,396** ,571** ,504** ,727**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,147 ,074 ,001 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .15 Pearson Correlation ,598** ,603** ,745** ,668** 1 ,315** ,356** ,393** ,677** ,583** ,808**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .16 Pearson Correlation ,314** ,189 ,340** ,175 ,315** 1 ,748** ,307** ,301* ,206 ,409**
Sig. (2-tailed) ,008 ,118 ,004 ,147 ,008 ,000 ,010 ,011 ,086 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .17 Pearson Correlation ,303* ,153 ,247* ,215 ,356** ,748** 1 ,315** ,232 ,218 ,437**
Sig. (2-tailed) ,011 ,207 ,039 ,074 ,002 ,000 ,008 ,054 ,070 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .18 Pearson Correlation ,363** ,348** ,358** ,396** ,393** ,307** ,315** 1 ,374** ,416** ,525**
Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,002 ,001 ,001 ,010 ,008 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .19 Pearson Correlation ,532** ,623** ,690** ,571** ,677** ,301* ,232 ,374** 1 ,737** ,780**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,054 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y .20 Pearson Correlation ,545** ,512** ,594** ,504** ,583** ,206 ,218 ,416** ,737** 1 ,706**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,086 ,070 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y Pearson Correlation ,832** ,792** ,822** ,727** ,808** ,409** ,437** ,525** ,780** ,706** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).

158
Lampiran 3

HASIL UJI RELIABILITAS

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
,936 21

159
Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
X1.1 66,09 88,456 ,804 ,930
X1.2 66,10 89,135 ,760 ,930
X1.3 65,99 89,695 ,743 ,931
X1.4 65,89 89,813 ,760 ,930
X1.5 65,94 90,316 ,730 ,931
X1.6 65,93 90,821 ,735 ,931
X1.7 65,96 88,650 ,754 ,930
X1.8 66,01 88,565 ,772 ,930
X1.9 65,97 92,492 ,610 ,933
X1.10 66,01 93,666 ,570 ,934
X1.11 65,96 93,462 ,595 ,933
X1.12 66,01 95,927 ,492 ,935
X1.13 65,97 94,811 ,398 ,937
X1.14 66,14 97,313 ,418 ,936
X1.15 66,14 97,718 ,368 ,936
X1.16 65,87 93,679 ,443 ,936
X1.17 66,01 94,217 ,398 ,937
X1.18 66,00 94,696 ,386 ,937
X1.19 66,10 88,323 ,779 ,930
X1.20 66,11 88,306 ,750 ,930
X1.21 66,07 88,270 ,693 ,932

Scale Statistics

Mean Variance St d. Dev iation N of Items


69,31 100,914 10,046 21

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.

160
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
,956 9

Item-Total Statisti cs

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
X2.1 27,74 33,498 ,857 ,949
X2.2 27,66 35,504 ,808 ,952
X2.3 27,57 33,640 ,847 ,950
X2.4 27,59 34,159 ,827 ,951
X2.5 27,54 33,556 ,858 ,949
X2.6 27,63 33,686 ,862 ,949
X2.7 27,59 33,608 ,830 ,951
X2.8 27,66 33,562 ,801 ,952
X2.9 27,83 33,883 ,731 ,956

Scale Statistics

Mean Variance St d. Dev iation N of Items


31,10 42,671 6,532 9

161
Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
,954 12

Item-Total Statisti cs

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
Z. 1 36,94 44,258 ,783 ,951
Z. 2 36,89 43,204 ,783 ,950
Z. 3 36,89 42,566 ,782 ,950
Z. 4 36,91 43,355 ,796 ,950
Z. 5 36,91 43,036 ,807 ,949
Z. 6 36,91 42,891 ,797 ,950
Z. 7 36,99 41,145 ,843 ,948
Z. 8 36,99 40,797 ,859 ,948
Z. 9 37,10 45,657 ,631 ,954
Z. 10 37,09 45,558 ,636 ,954
Z. 11 36,96 40,766 ,837 ,949
Z. 12 37,04 41,462 ,805 ,950

Scale Statistics

Mean Variance St d. Dev iation N of Items


40,33 50,833 7,130 12

162
Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
,956 20

Item-Total Statisti cs

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
Y .1 64,34 85,591 ,708 ,954
Y .2 64,30 84,184 ,707 ,954
Y .3 64,27 83,621 ,754 ,954
Y .4 64,30 83,141 ,745 ,954
Y .5 64,31 83,552 ,738 ,954
Y .6 64,27 83,360 ,777 ,953
Y .7 64,34 81,823 ,811 ,953
Y .8 64,39 83,168 ,735 ,954
Y .9 64,30 81,459 ,748 ,954
Y .10 64,31 81,523 ,831 ,952
Y .11 64,26 82,049 ,807 ,953
Y .12 64,34 81,910 ,759 ,954
Y .13 64,27 82,809 ,797 ,953
Y .14 64,33 84,398 ,693 ,954
Y .15 64,30 83,025 ,781 ,953
Y .16 64,56 89,091 ,361 ,958
Y .17 64,47 89,064 ,393 ,958
Y .18 64,36 88,349 ,487 ,957
Y .19 64,43 84,741 ,755 ,954
Y .20 64,39 86,385 ,678 ,955

163
Scale Statistics

Mean Variance St d. Dev iation N of Items


67,73 93,041 9,646 20

164
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF

Statistics

Buday a (X1) Motiv asi (X2) Kepuasan (Z) Kinerja (Y )


N Valid 70 70 70 70
Missing 0 0 0 0
Mean 3,3009 3,4556 3,3611 3,3864
St d. Error of Mean ,05714 ,08679 ,07102 ,05764
Median 3,2400 3,4400 3,3750 3,4250
Mode 3,05 3,33 3,17 3,45
St d. Dev iation ,47809 ,72612 ,59422 ,48229
Variance ,229 ,527 ,353 ,233
Range 1,76 3,00 2,59 1,95
Minimum 2,38 2,00 2,08 2,40
Maximum 4,14 5,00 4,67 4,35
Sum 231,06 241,89 235,28 237,05

165
LAMPIRAN 4

UJI ASUMSI KLASIK

HASIL UJI NORMALITAS

Regression Model 1

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,763 a ,582 ,570 ,38968
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14,190 2 7,095 46,722 ,000a
Residual 10,174 67 ,152
Total 24,364 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

166
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Residual s Statisti csa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N


Predicted Value 2,4468 4,3136 3,3611 ,45349 70
Residual -,79426 ,96032 ,00000 ,38399 70
Std. Predicted Value -2,016 2,100 ,000 1,000 70
Std. Residual -2,038 2,464 ,000 ,985 70
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Charts

167
Regression Model 2

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,801a ,642 ,631 ,29305
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

168
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,296 2 5,148 59,945 ,000a
Residual 5,754 67 ,086
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Residual s Statisti csa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N


Predicted Value 2,6083 4,1968 3,3864 ,38628 70
Residual -,60844 ,64463 ,00000 ,28877 70
Std. Predicted Value -2,014 2,098 ,000 1,000 70
Std. Residual -2,076 2,200 ,000 ,985 70
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

169
Charts

Regression Model 3

170
Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Kepauasan . Enter
(Z)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,728a ,531 ,524 ,33285
a. Predictors: (Constant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,516 1 8,516 76,863 ,000a
Residual 7,534 68 ,111
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Residual s Statisti csa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N


Predicted Value 2,6290 4,1602 3,3864 ,35131 70
Residual -,71193 ,78418 ,00000 ,33043 70
Std. Predicted Value -2,156 2,203 ,000 1,000 70
Std. Residual -2,139 2,356 ,000 ,993 70
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Charts

171
172
LAMPIRAN 5

ANALISIS KUANTITATIF

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Regression Model 1

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,763a ,582 ,570 ,38968
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14,190 2 7,095 46,722 ,000a
Residual 10,174 67 ,152
Total 24,364 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000 ,534 1,872
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001 ,534 1,872
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

173
Colli nearity Di agnosticas

Condition Variance Proportions


Model Dimension Eigenv alue Index (Constant) Buday a (X1) Motiv asi (X2)
1 1 2,972 1,000 ,00 ,00 ,00
2 ,021 11,867 ,46 ,00 ,55
3 ,007 20,317 ,54 1,00 ,44
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Regression Model 2

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,801a ,642 ,631 ,29305
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,296 2 5,148 59,945 ,000a
Residual 5,754 67 ,086
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

174
Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000 ,534 1,872
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000 ,534 1,872
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Colli nearity Di agnosticas

Condition Variance Proportions


Model Dimension Eigenv alue Index (Constant) Buday a (X1) Motiv asi (X2)
1 1 2,972 1,000 ,00 ,00 ,00
2 ,021 11,867 ,46 ,00 ,55
3 ,007 20,317 ,54 1,00 ,44
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Regression Model 3

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Kepa uasan . Enter
(Z)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,728a ,531 ,524 ,33285
a. Predictors: (Constant), Kepuasan (Z)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,516 1 8,516 76,863 ,000a
Residual 7,534 68 ,111
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

175
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Colli nearity Di agnosticas

Condition Variance Proportions


Model Dimension Eigenv alue Index (Constant) Kepuasan (Z)
1 1 1,985 1,000 ,01 ,01
2 ,015 11,482 ,99 ,99
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

176
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Regression Model 1

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,763 ,582 ,570 ,38968
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14,190 2 7,095 46,722 ,000a
Residual 10,174 67 ,152
Total 24,364 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

177
Residual s Stati sticsa

Minimum Maximum Mean St d. Dev iation N


Predicted Value 2,4468 4,3136 3,3611 ,45349 70
St d. Predicted Value -2,016 2,100 ,000 1,000 70
St andard Error of
,047 ,146 ,077 ,023 70
Predicted Value
Adjusted Predict ed Value 2,4425 4,2897 3,3652 ,45413 70
Residual -,79426 ,96032 ,00000 ,38399 70
St d. Residual -2,038 2,464 ,000 ,985 70
St ud. Residual -2,067 2,489 -,005 1,007 70
Delet ed Residual -,81652 ,97946 -,00401 ,40129 70
St ud. Deleted Residual -2,120 2,593 -,004 1,020 70
Mahal. Distance ,029 8,665 1,971 1,836 70
Cook's Distance ,000 ,109 ,015 ,023 70
Centered Lev erage Value ,000 ,126 ,029 ,027 70
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Charts

178
Regression Model 2

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,801a ,642 ,631 ,29305
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,296 2 5,148 59,945 ,000a
Residual 5,754 67 ,086
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

179
Residual s Stati sticsa

Minimum Maximum Mean St d. Dev iation N


Predicted Value 2,6083 4,1968 3,3864 ,38628 70
St d. Predicted Value -2,014 2,098 ,000 1,000 70
St andard Error of
,036 ,110 ,058 ,017 70
Predicted Value
Adjusted Predict ed Value 2,5844 4,1965 3,3872 ,38619 70
Residual -,60844 ,64463 ,00000 ,28877 70
St d. Residual -2,076 2,200 ,000 ,985 70
St ud. Residual -2,110 2,235 -,001 1,003 70
Delet ed Residual -,62851 ,66557 -,00076 ,29935 70
St ud. Deleted Residual -2,168 2,306 -,001 1,015 70
Mahal. Distance ,029 8,665 1,971 1,836 70
Cook's Distance ,000 ,065 ,012 ,015 70
Centered Lev erage Value ,000 ,126 ,029 ,027 70
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Charts

180
Regression Model 3

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Kepauasan . Enter
(Z)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Model Summaryb

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,728a ,531 ,524 ,33285
a. Predictors: (Constant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,516 1 8,516 76,863 ,000a
Residual 7,534 68 ,111
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

181
Residual s Stati sticsa

Minimum Maximum Mean St d. Dev iation N


Predicted Value 2,6290 4,1602 3,3864 ,35131 70
St d. Predicted Value -2,156 2,203 ,000 1,000 70
St andard Error of
,040 ,097 ,055 ,014 70
Predicted Value
Adjusted Predict ed Value 2,6360 4,1612 3,3870 ,35108 70
Residual -,71193 ,78418 ,00000 ,33043 70
St d. Residual -2,139 2,356 ,000 ,993 70
St ud. Residual -2,191 2,375 -,001 1,005 70
Delet ed Residual -,74681 ,79714 -,00062 ,33871 70
St ud. Deleted Residual -2,256 2,462 -,001 1,018 70
Mahal. Distance ,003 4,852 ,986 1,108 70
Cook's Distance ,000 ,118 ,013 ,019 70
Centered Lev erage Value ,000 ,070 ,014 ,016 70
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Charts

182
HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Regression Model 1

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,763 ,582 ,570 ,38968
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14,190 2 7,095 46,722 ,000a
Residual 10,174 67 ,152
Total 24,364 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,440 ,327 1,345 ,183
Buday a (X1) ,555 ,134 ,447 4,135 ,000
Motiv asi (X2) ,315 ,088 ,385 3,565 ,001
a. Dependent Variable: Kepuasan (Z)

183
Regression Model 2

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Motiv asi
(X2),
. Enter
Budaay a
(X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,801a ,642 ,631 ,29305
a. Predictors: (Constant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,296 2 5,148 59,945 ,000a
Residual 5,754 67 ,086
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi (X2), Buday a (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi cientsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,894 ,246 3,633 ,001
Buday a (X1) ,477 ,101 ,473 4,726 ,000
Motiv asi (X2) ,265 ,066 ,400 3,994 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

184
Regression Model 3

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 Kepa uasan . Enter
(Z)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,728a ,531 ,524 ,33285
a. Predictors: (Constant), Kepuasan (Z)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,516 1 8,516 76,863 ,000a
Residual 7,534 68 ,111
Total 16,050 69
a. Predictors: (Const ant), Kepuasan (Z)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y )

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,399 ,230 6,081 ,000
Kepuasan (Z) ,591 ,067 ,728 8,767 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y )

185
LAMPIRAN 6
DATA MENTAH
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11
1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
6 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
7 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
8 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3
9 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4
10 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
11 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3
12 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
13 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
14 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
15 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
18 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
19 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3
20 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
21 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
22 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
24 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
27 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2
28 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
29 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
30 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
31 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
33 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
34 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3
35 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
37 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
38 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
39 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2
40 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3
43 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
44 3 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3
45 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
46 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

186
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
49 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
50 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
52 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3
53 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3
54 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
55 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
58 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3
59 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
60 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
61 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
62 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
63 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
64 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4
65 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
66 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
70 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2
3.23 3.21 3.33 3.43 3.37 3.39 3.36 3.3 3.34 3.3 3.36
65 64 67 69 67 68 67 66 67 66 67
S S S T S S S S S S S

X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1 X1r
4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 72 3.43
4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 87 4.14
4 2 3 3 3 2 3 5 5 5 86 4.1
4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 80 3.81
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 60 2.86
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 64 3.05
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 85 4.05
3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 66 3.14
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 84 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2.81
3 4 3 3 5 4 5 4 4 5 84 4
3 4 3 3 5 5 5 3 3 3 76 3.62
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 74 3.52
3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 62 2.95
3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 62 2.95
3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 66 3.14
3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 55 2.62
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 2.67
3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 85 4.05
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 78 3.71
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 58 2.76
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 56 2.67
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 79 3.76
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 69 3.29
3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 81 3.86
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 87 4.14

187
3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 51 2.43
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 3.05
2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 50 2.38
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 76 3.62
3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 59 2.81
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 66 3.14
3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 55 2.62
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 64 3.05
4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 74 3.52
4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 65 3.1
4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 68 3.24
4 3 3 3 4 3 3 4 5 4 80 3.81
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 53 2.52
3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 78 3.71
3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 77 3.67
3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 55 2.62
3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 62 2.95
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 71 3.38
3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 67 3.19
3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 70 3.33
3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 77 3.67
4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 65 3.1
4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 83 3.95
3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 69 3.29
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 68 3.24
3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 78 3.71
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 71 3.38
4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 71 3.38
4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 84 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 82 3.9
3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 64 3.05
3 4 3 3 5 4 3 1 2 1 52 2.48
3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 74 3.52
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 61 2.9
4 4 3 3 5 5 4 3 3 2 67 3.19
4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 72 3.43
3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 64 3.05
3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 85 4.05
3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 63 3
3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 69 3.29
3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 67 3.19
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 65 3.1
3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 57 2.71
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 68 3.24
3.3 3.34 3.17 3.17 3.44 3.3 3.31 3.21 3.2 3.24 3.3
66 67 63 63 69 66 66 64 64 65 66
S S S S T S S S S S S

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2 X2r
4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 3.78
5 4 5 5 4 4 5 4 4 40 4.44
4 4 5 4 4 5 5 5 4 40 4.44
4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 3.78
3 3 3 3 3 3 2 3 2 25 2.78

188
4 4 4 3 4 4 4 3 2 32 3.56
5 4 4 4 4 4 3 4 5 37 4.11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3
4 4 5 4 5 5 5 5 4 41 4.56
3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 2.89
5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4.78
3 4 3 4 3 3 4 3 3 30 3.33
2 3 2 3 3 3 3 2 2 23 2.56
2 2 2 2 2 2 3 2 2 19 2.11
3 4 3 3 4 4 3 4 3 31 3.44
2 3 3 3 2 2 3 2 2 22 2.44
3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 3.11
2 3 3 3 3 3 2 2 2 23 2.56
4 4 5 4 5 4 4 4 4 38 4.22
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
2 2 3 3 3 3 2 3 2 23 2.56
2 3 2 2 2 2 2 2 2 19 2.11
4 4 4 4 4 4 5 4 5 38 4.22
4 4 4 3 4 4 4 5 4 36 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 2.78
2 3 2 3 2 3 3 2 2 22 2.44
2 3 3 3 3 2 2 2 1 21 2.33
3 4 4 3 4 4 4 3 4 33 3.67
4 4 4 4 4 3 4 3 3 33 3.67
4 3 4 4 3 3 3 4 2 30 3.33
3 2 3 2 2 2 2 3 3 22 2.44
3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 3.11
4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 3.89
3 4 4 4 4 3 4 4 3 33 3.67
4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 3.67
4 4 4 5 5 4 4 5 5 40 4.44
3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 2.89
4 3 3 4 4 3 3 3 3 30 3.33
3 3 3 4 3 4 4 4 3 31 3.44
2 2 2 2 2 2 2 3 2 19 2.11
3 3 3 4 4 4 4 4 4 33 3.67
3 4 4 4 4 4 3 3 3 32 3.56
4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 3.22
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
4 4 5 4 4 4 4 5 4 38 4.22
3 3 4 3 3 3 4 3 4 30 3.33
4 4 3 4 4 4 4 5 3 35 3.89
4 4 3 3 3 4 3 4 4 32 3.56
3 3 4 3 3 3 4 4 2 29 3.22
3 4 3 3 3 3 3 3 3 28 3.11
4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 3.89
4 5 5 5 5 5 5 5 4 43 4.78
4 4 5 5 4 5 5 5 4 41 4.56
4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 3.89
3 3 3 3 3 3 4 2 3 27 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3

189
3 3 3 3 4 4 3 4 3 30 3.33
2 3 3 3 3 3 2 2 2 23 2.56
3 3 4 4 4 4 4 3 3 32 3.56
3 3 4 4 3 4 4 3 3 31 3.44
3 3 3 2 3 3 3 3 4 27 3
5 4 5 5 5 5 4 4 5 42 4.67
3 3 3 3 4 3 3 3 4 29 3.22
3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 2.89
3 3 3 4 4 3 3 3 4 30 3.33
4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 4.11
4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 3.89
3.36 3.44 3.53 3.51 3.56 3.47 3.51 3.44 3.27 3.46
67 69 71 70 71 69 70 69 65 69.1
S T T T T T T T S T

Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z.11 Z.12 Z Zr
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49 4.08
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 48 4.00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 50 4.17
3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 40 3.33
3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 43 3.58
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 2.92
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 44 3.67
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 40 3.33
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 41 3.42
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 2.83
3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 43 3.58
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 41 3.42
3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 32 2.67
3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 31 2.58
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3.00
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 38 3.17
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 2.83
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 34 2.83
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 43 3.58
3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 44 3.67
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 33 2.75
3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 30 2.50
4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 51 4.25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47 3.92
4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 50 4.17
5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 55 4.58
3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 29 2.42
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 38 3.17
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 2.08
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4.00
3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 33 2.75
3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 31 2.58
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 39 3.25
3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 32 2.67
4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 55 4.58
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47 3.92
4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 43 3.58
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 46 3.83

190
3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 30 2.50
3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 42 3.50
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 44 3.67
3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 31 2.58
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 45 3.75
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 41 3.42
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 3.17
4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 43 3.58
4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 45 3.75
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 3.92
5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 51 4.25
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 42 3.50
3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 39 3.25
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 33 2.75
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 48 4.00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4.00
5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 56 4.67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47 3.92
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 38 3.17
3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 30 2.50
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35 2.92
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3.00
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 2.92
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 46 3.83
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 38 3.17
4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 41 3.42
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 37 3.08
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 3.92
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3.00
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 38 3.17
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 32 2.67
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 32 2.67
3.39 3.44 3.44 3.41 3.41 3.41 3.34 3.34 3.23 3.24 3.37 3.29 3.36
68 69 69 68 68 68 67 67 65 65 67 66 67.2
S T T T T T S S S S S S S

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

191
3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4
3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3
3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3
4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4
3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3.39 3.43 3.46 3.43 3.41 3.46 3.39 3.34 3.43 3.41 3.47

192
68 69 69 69 68 69 68 67 69 68 69
S T T T T T S S T T T

Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Y.16 Y.17 Y.18 Y.19 Y.20 Y Yr


4 4 4 4 3 4 4 4 4 82 4.1
4 4 4 4 3 4 3 4 4 84 4.2
4 4 4 4 3 3 4 4 4 81 4.05
4 4 5 4 3 3 4 3 4 74 3.7
3 3 3 3 2 3 3 3 4 60 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 69 3.45
4 4 4 4 3 3 4 4 4 77 3.85
3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 2.85
4 4 4 4 3 3 4 4 4 77 3.85
3 4 4 3 3 3 3 3 3 60 3
4 5 4 5 4 4 4 4 4 86 4.3
4 5 4 4 4 4 4 4 4 83 4.15
3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2.95
3 3 4 3 3 3 3 3 3 58 2.9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2.9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2.9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2.95
4 3 3 3 3 3 4 3 3 69 3.45
3 4 3 4 4 4 4 4 4 70 3.5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 83 4.15
3 3 2 2 2 2 3 3 3 52 2.6
2 3 2 3 3 3 3 3 3 58 2.9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 3.2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 77 3.85
4 4 4 4 4 4 3 4 4 79 3.95
5 4 4 5 4 4 4 4 4 84 4.2
2 2 3 3 3 3 3 3 3 51 2.55
2 3 3 3 4 4 4 3 3 62 3.1
3 2 2 2 3 3 3 2 3 51 2.55
3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 3.1
3 3 3 4 3 3 3 3 3 68 3.4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 54 2.7
2 3 3 3 3 3 3 3 3 55 2.75
4 4 4 4 3 3 4 4 4 78 3.9
3 4 3 3 3 3 4 3 4 71 3.55
3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2.95
4 3 4 3 3 3 3 3 3 69 3.45
2 2 3 2 2 3 3 2 3 52 2.6
3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3
4 3 4 3 3 3 4 3 3 69 3.45
2 2 2 2 3 3 3 3 3 48 2.4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 64 3.2
4 4 4 4 3 3 4 4 4 78 3.9
4 4 4 4 3 3 3 3 3 69 3.45
3 3 3 3 4 4 4 3 3 69 3.45
4 4 4 4 3 4 4 3 3 73 3.65
4 3 3 3 3 3 3 3 3 67 3.35
5 4 4 4 4 4 3 5 4 87 4.35

193
3 3 4 3 3 4 3 3 3 71 3.55
4 3 3 3 4 4 4 3 3 70 3.5
4 4 3 3 3 3 3 3 3 67 3.35
3 4 3 4 3 3 4 3 3 73 3.65
5 4 4 4 3 3 4 5 4 80 4
5 5 4 5 3 3 3 4 4 83 4.15
3 4 4 4 4 4 3 3 3 73 3.65
3 3 3 4 4 5 4 3 3 65 3.25
2 3 3 3 3 3 4 3 3 58 2.9
3 4 3 3 5 4 3 3 3 65 3.25
3 3 3 3 4 4 3 3 3 66 3.3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 68 3.4
3 4 4 4 3 3 3 4 3 73 3.65
3 3 3 4 2 3 3 3 3 61 3.05
4 4 4 4 3 3 3 4 4 71 3.55
4 3 5 4 3 3 4 3 3 71 3.55
4 4 4 3 3 3 4 4 3 71 3.55
4 4 3 3 3 3 3 3 3 68 3.4
3 4 4 4 3 3 3 4 4 72 3.6
4 3 3 4 3 3 3 3 3 62 3.1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2.95
3.39 3.46 3.4 3.43 3.17 3.26 3.37 3.3 3.34 3.39
68 69 68 69 63 65 67 66 67 67.7
S T T T S S S S S S

194
HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI

Jenis kel amin

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 48 68,6 68,6 68,6
Wanita 22 31,4 31,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

Usia

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <= 20 th 6 8,6 8,6 8,6
21 - 30 t h 12 17,1 17,1 25,7
31- 40 th 26 37,1 37,1 62,9
41 - 50 t h 18 25,7 25,7 88,6
> 50 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

Status perkawainan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belum menikah 18 25,7 25,7 25,7
Menikah 52 74,3 74,3 100,0
Total 70 100,0 100,0

Pendidi kan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 2 2,9 2,9 2,9
SMP 7 10,0 10,0 12,9
SMA 25 35,7 35,7 48,6
Diploma 18 25,7 25,7 74,3
Sarjana 18 25,7 25,7 100,0
Total 70 100,0 100,0

195
Lama kerja

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 5 th 9 12,9 12,9 12,9
6 - 10 th 14 20,0 20,0 32,9
11 - 20 t h 21 30,0 30,0 62,9
21 - 30 t h 18 25,7 25,7 88,6
> 31 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

Jabatan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Petugas lapangan 33 47,1 47,1 47,1
Kasir 4 5,7 5,7 52,9
Staf f 21 30,0 30,0 82,9
Kepala Bagian 8 11,4 11,4 94,3
Direktur 3 4,3 4,3 98,6
Direktur utama 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

Penghasil an

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < Rp. 1.600.000 8 11,4 11,4 11,4
Rp. 1.600.000 s/d Rp. 2.200.000 24 34,3 34,3 45,7
Rp. 2.200.000 s/d Rp. 2.800.000 13 18,6 18,6 64,3
Rp. 2.800.000 s/d Rp. 3.200.000 9 12,9 12,9 77,1
Rp. 3.200.000 s/d Rp. 3.800.000 7 10,0 10,0 87,1
Rp. 3.800.000 s/d Rp. 4.200.000 5 7,1 7,1 94,3
Rp. 4.200.000 s/d Rp. 4.800.000 3 4,3 4,3 98,6
> Rp. 4.800.000 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

196
No Jurnal Teori Indikator Kesimpulan
1. Alharbi Mohammad Dampak: Budaya Nilai-nilai yang berbeda dan keyakinan berdasarkan kinerja
Awadh Organisasi: karyawan membantu dalam asosiasi organisasi.
&Alyahya,Mohammed Budaya -Kekuatan jarak,
Saad,Impact of Organisasi: Individualisme,
organizational culture Hofstede Penghindaran
on employee ketidakpastian,
performance, Kinerja: maskulinitas
University Technology Kaplan dan
Malaysia International Norton
Business School,
Malaysia University Komitmen:
Utara Malaysia College
of Business Malaysia. Tujuan
March 2013. Organisasi
International _Review
of _Management and
Business _Research
_Vol. 2 _Issue.1

2. Ida Ayu Brahmasari Budaya Hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
dan Agus Organisasi: budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan.
Suprayetno.Pengaruh Robbins
Motivasi Kerja, Motivasi: (Mr
Kepemimpinan dan Cormick,1985:2
Budaya Organisasi 68) dlm
terhadap Kepuasan Mangkunegara)
Kerja Karyawan serta Kepemimpinan:
dampaknya pada Hersey
Kinerja Perusahaan Blanchard
(Studi Kasus pada PT. Kepuasan
Pei Hai International Kerja: Hezberg
Wiratama Indonesia). Kinerja:
Jurnal Manajemen dan Brahmasari
kewirausahaan, Vol.10,
No.2,September 2008:
124-135.

3. Soedjono. Pengaruh Budaya Hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Budaya Organisasi Organisasi: budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan.
Terhadap Kinerja Robbins
Organisasi dan Kinerja:
Kepuasan Kerja Kaplan&
Karyawan pada Norton
Terminal Penumpang Kepuasan Kerja
Umum di Surabaya. : Luthans
Jurnal manajemen dan
kewirausahaan,
vol.7,No.1,Maret 2005:
22-47
4. Bryan Johannes Tampi Kinerja Kinerja Hasil penelitian secara simultan dengan menggunak1a9n7uji F,
. Pengaruh Gaya Karyawan: Karyawan menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara
Kepemimpinan dan Dessler (Dessler): signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi terhadap Gaya -Kualitas ,
Kinerja Karyawan pada Kepemimpinan: Kuantitas,
PT. Bank Negara Mulyadi dan KetepatanWaktu,
Indonesia, Tbk Rivai Efektifitas ,
(Regional Sales Motivasi: Kemandirian
Manado) Journal Maslow Gaya
Acta Diurna Volume Kepemimpinan:
III. No.4. Tahun 2014 . -Otokratik ,
Militeristik,
Laissez-faire .
Kharismatik ,
Demokratik
Motivasi:
Fisiologis,
keamanan,
sosial,
penghargaan,
dan aktualisasi
diri.

5. Chaterina Melina Budaya Budaya penelitian ini membuktikan dan memberi kesimpulan bahwa:
Taurisa, Intan Organisasi: Organisasi: 1. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
Ratnawati. Analisis Hofstede (1993) -Keterbukaan terhadap kepuasan kerja,
pengaruh budaya Kepuasan -Rasa aman 2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organisasi dan kepuasan Kerja: dengan komitmen organisasional,
kerja terhadap Hartline dan pekerjaan 3. kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen Ferrell (1996) -perasaan komitmen organisasional,
organisasional dalam Komitmen dihargai 4. Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan
meningkatkan kinerja Organisasional: -kerja sama terhadap kinerja karyawan,
karyawan (Studi pada Ganesan dan -kejelasan 5. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
PT. Sido Muncul Weitz (1996) organisasi terhadap kinerja karyawan, serta
kaligawe Semarang). Kinerja -dukungan dan 6. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
170 jurnal bisnis dan Karyawan: perhatian kinerja karyawan.
ekonomi (JBE), Tsui (1997) Kepuasan Kerja:
September 2012, -Pekerjaan
hal.170-187. ISSN: -Atasan
1412-3126 -Gaji
-Kesempatan
Promosi
-Rekan kerja

Komitmen
Organisasional:
-Perasaan
menjadi bagian
dari organisasi
-Kebanggan
terhadap
organisasi
-Kepedulian
terhadap
organisasi
-ketertarikan
bekerja pada
organisasi
-Kepercayaan
yang kuat

198
terhadap nilai-
nilai organisasi
Kinerja
karyawan;
-Kuantitas
-Kualitas
-Efisiensi
-Kemampuan
-Ketepatan
-Pengetahuan
-Kreativitas
6. H. Muhammad Competence: Temuan menunjukkan bahwa kompetensi dan budaya organisasi
Arifin.The influence of Borgutee berpengaruh positif dan
Competence, Motivation: tidak signifikan kepuasan kerja guru. Sementara, motivasi kerja
Motivation and Herzberg berpengaruh positif dan signifikan pekerjaan guru
Organizational Culture Organizational kepuasan, tapi itu tidak memberikan dampak yang signifikan
to high school Teacher Culture: terhadap kinerja guru. Kompetensi dan kepuasan kerja
Job . Satisfaction and Robbins mempengaruhi secara positif dan signifikan kinerja guru,
Performance Job sebenarnya budaya organisasi hanya memiliki positif tetapi
International Education Satisfaction: efek signifikan terhadap kepuasan kerja
Studies; vol. , No, 1; Robbins
2015. ISSN 1913-9020 Teacher
E-ISSN 1913-9039. Performance:
Published by Canadian Robbins
Center of Science and
Education.
7. H.Teman Koesmono. Budaya Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan
Pengaruh Budaya Organisasi: kerja serta Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu skala
Organisasi Terhadap Kreitner dan menengah di Jawa Timur dapat diterima. Keempat variabel tersebut
Motivasi Dan Kepuasan knicky merupakan faktor-faktor dalam perilaku organisasi yang harus
Kerja Serta Kinerja Motivasi: mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait
Karyawan Pada Sub Vroom dengan proses produksi
Sektor Industri Kepuasan
Pengolahan Kayu Skala Kerja:
Menengah Di Jawa Robbins
Timur. JURNAL Kinerja:
MANAJEMEN & Robbins
KEWIRAUSAHAAN, Perilaku
VOL. 7, NO. 2, manusia:
SEPTEMBER 2005:
171-188
8. Sindi Larasati dan Alini Motivasi: Teori Motivasi Variabel kebutuhan afiliasi memiliki pengaruh yang paling besar
Gilang. Pengaruh McClelland McClelland terhadap kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Hal ini berarti
Motivasi Kerja terhadap (dalam Kebutuhan bahwa semakin besar motivasi akan kebutuhan afiliasi yang
Kinerja Karyawan mangkunegara Prestasi : terpenuhi maka akan semakin besar pula kualitas kinerja yag
Wilayah Telkom Jabar 2007) Inovasi, dihasilkan oleh karyawan Witel Bekasi. Variabel kebutuhan
Barat Utara (Witel Kinerja: Kreativitas, prestasi memiliki pengaruh terbesar kedua terhadap kinerja
Bekasi). Jurnal Wirawan Umpan Balik, karyawan, hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi karyawan
Manajemen dan Tantangan, akan kebutuhan berprestasi maka semakin tinggi pula kinerja yang
Organisasi Vol V, No Semangat Kerja. akan dihasilkan oleh karyawan Witel Bekasi. Variabel kebutuhan
3, Desember 2014 Kebutuhan kekuasaan memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap kinerja
Afiliasi: karyawan, artinya karyawan Witel Bekasi tidak terlalu memerlukan
Sosialisasi,Hubu motivasi kebutuhan kekuasaan untuk menghasilkan kinerja yang
ngan Antar baik.
Pribadi,

199
Persahabatan
Kebutuhan
Kekuasaan:
Kompetisi,Wewe
nang,
Kedudukan

Kinerja
Karyawan
berdasarkan
konsep Wirawan
(2009):
Hasil Kerja,
Perilaku Kerja,
Sifat Pribadi
yang ada
hubungannya
dengan
pekerjaan
9. Mba Okechukwu Budaya Budaya organisasi dan
Agwu. Organizational Organisasi: kinerja karyawan di Badan Nasional
Culture and Employees Thomas Peters Makanan dan Obat Administrasi dan Pengendalian ( NAFDAC )
Performance in the dan ,Nigeria. Ini mengasumsikan bahwa budaya organisasi yang positif
National Agency for Robert akan meningkatkan kinerja karyawan . Tiga Temuan dari penelitian
Food and Drugs Waterman ini adalah sebagai berikut :
Administration and (2006 ) budaya organisasi NAFDAC tentang desentralisasi
Control (NAFDAC) menyediakan karyawan dengan imbalan intrinsik yang lebih besar
Nigeria. Global Journal dari cara tradisional lainnya pemerintahan .
of Management and Ada hubungan yang signifikan antara
Business Research: A budaya organisasi dan peningkatan komitmen karyawan
Administration and dalam NAFDAC .
Management Ada hubungan yang signifikan antara
Volume 14 Issue 2 budaya organisasi dan peningkatan produktivitas karyawan dalam
Version 1.0 Year 2014 NAFDAC .
Type: Double Blind
Peer Reviewed
International Research
Journal
Publisher: Global
Journals Inc. (USA)
Online ISSN: 2249-
4588 & Print ISSN:
0975-5853
10 Zunaidah dan Ardi Budaya Budaya Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah dilakukan,
. Novarandi Arif Organisasi: Organisasi (X2): maka dapat disimpulkan
Budiman. Analisis Robbins -Inovasi dan bahwa:
Pengaruh Motivasi dan Motivasi: keberanian 1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Budaya Organisasi McClelland mengambilan karyawan pada Business Unit
terhadap Kinerja Kinerja: resiko. PT. Putra Kelana Makmur Group Batam.
Karyawan (Wirawan, - Perhatian 2. Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(Studi pada Business 2009:54), terhadap hal-hal kinerja karyawan pada
Unit SPBU PT. Putra rinci. Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group Batam.
Kelana Makmur Group -Orientasi hasil. 3. Motivasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan
Batam). Jurnal - Orientasi signifikan terhadap kinerja

200
Manajemen dan Bisnis orang. karyawan pada Business Unit PT. Putra Kelana Makmur Group
Sriwijaya Vol.12 No.1 - Orientasi tim. Batam.
Maret 2014
Motivasi (X1):
-Kebutuhan
pencapaian.
-Kebutuhan
kekuatan.
- Kebutuhan
hubungan.

Kinerja
Karyawan (Y): -
Hasil kerja.
-Perilaku kerja.
-Sifat yang ada
hubungan
dengan
pekerjaan.

11. Lies Putriana. The Budaya Budaya Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi
Impact of Organisasi: organisasi diukur berpengaruh positif dan
Organizational Culture Hofstede dan dengan signifikan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dan
On Job Satisfaction, Denison (1990) mengadaptasi juga, kepuasan kerja memiliki pengaruh
Organizational Kepuasan model secara signifikan terhadap komitmen organisasi. Temuan ini juga
Commitment And Job Kerja: pengukuran menunjukkan bahwa kepuasan kerja
Performance : Study on Hezberg dan meliputi lima dan komitmen organisasi merupakan penentu penting dari kinerja
Japanese Motorcycle smith,kendall& Dimensi: pekerjaan.
Companies in kullin (1969) orientasi
Indonesia. International Komitmen keluarga dan
Journal of Education Organisasi: loyalitas; komuni
and Research Vol. 3 Meyer dan kasi
No. 9 September 2015 Allen (1991) terbuka; Pendeka
Prestasi Kerja: tan tim (Jepang
Dessler (2009) skala organisasi
budaya oleh
Thomas Li-Ping
Tang et al,
2000).; jarak
kekuasaan dan
maskulinitas
(Hofstede (1990)
dan dua dimensi
dari Denison
Survey Budaya
Organisasi
mencakup
toleransi kriteria
konflik dan
reward.

Kepuasan kerja
diukur dengan
jumlah 14-item

201
diadaptasi dan
dimodifikasi dari
Herzberg Dua
faktor
(. Weiss et al,
1967) (1966),
Minnesota
Satisfaction
Questionnaire; J
ob Description
Indeks (Smith,
Kendall & Hulin,
1969) meliputi 8
dimensi
meliputi: upah,
kondisi fisik
pekerjaan,
rekan, promosi,
kondisi ruang
kerja, hubungan
dengan sesama
rekan kerja,
hubungan
dengan
supervisor,
kepuasan dengan
pekerjaan itu
sendiri.

Komitmen
organisasi diukur
dengan jumlah
14-item
diadaptasi dan
dimodifikasi dari
Meyer
dan Allen (1991)
model komitmen
organisasi. Mere
ka menetapkan
bahwa seorang
karyawan
secara
bersamaan
mengalami
komitmen
organisasi yang
didasarkan pada
ikatan emosional
(komitmen
afektif), perasaan
kewajiban untuk
organisasi
(komitmen
normatif dan

202
persepsi bahwa
biaya
meninggalkan
organisasi yang
yang sangat
tinggi
(kelanjutan
komitmen). Pene
litian ini adalah
untuk kembali
konsep
komitmen
organisasi ke
dalam perasaan
memiliki
hubungan
emosional -
kebanggaan,
memiliki niat
karir dan
keterlibatan
dengan
organisasi.

Prestasi kerja
diukur dengan
mengadaptasi
Dessler (2009)
meliputi kualitas
dan kuantitas,
kehandalan
dan kualitas
pribadi. Sebanya
k 12 item yang
dikembangkan
berdasarkan hasil
penilaian ahli

12. Pirzada Sami Ullah Organizational Standar pendidikan di negara-negara berkembang seperti Pakistan
Sabri, Muhammad cultute: dianggap sangat rendah dari standar pendidikan di
Ilyas, Zahra Amjad. Yang (2003) negara berkembang. Kurangnya keberadaan budaya organisasi yang
Organizational Culture Job satisfaction: mendukung di sektor pendidikan dapat menjadi salah satu alasan
and Its Impact on the Specter (1985) penting dari ini. Budaya organisasi yang mendukung dapat
Job Satisfaction of the meningkatkan tingkat kepuasan kerja guru dan
University Teachers of guru puas dapat menghasilkan pikiran yang sehat, puas dan kreatif.
Lahore. International Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Journal of Business and budaya organisasi pada tingkat kepuasan kerja guru dari sektor
Social Science Vol. 2 publik dan swasta lembaga pendidikan tinggi dan universitas dari

203
No. 24 [Special Issue Lahore yang keduanya kota terbesar Pakistan dan pusat pendidikan
December 2011] tinggi. Data yang dikumpulkan dari sampel 347 guru melalui
kuesioner terstruktur. Analisis Komponen Utama adalah
digunakan untuk menguji validitas konstruk. Analisis regresi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru.

13. Kusworo et al. Motivasi: Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Lebih kuat motivasi akan
Influence Of Hezberg meningkatkan kinerja
Motivational Culture Budaya pendidik, (2) lebih kuat budaya organisasi akan meningkatkan
and Working Organisasi: kinerja pendidik, (3)
Environment with Robbins lebih baik lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pendidik,
Organizational Lingkungan (4) motivasi dan
Commitment as Kerja, budaya organisasi tidak mempengaruhi komitmen organisasi,
Mediator to Educator Komitmen sedangkan komitmen organisasi hanya
performance. The Organisasi dan dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan terbukti berpengaruh
International Journal Of Kinerja: terhadap kinerja pendidik.
Social Sciences. 30th Cleveland
June 201, Vol.35 No.1. Murphy (1995)

14. Khan et al. Impact of Job satisfaction: Job satisfaction: Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa aspek kepuasan kerja
job satisfaction on Hezberg Pay seperti gaji, promosi, keselamatan dan keamanan kerja, kondisi
employee performance: Employee Promotion kerja, otonomi pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan
An empirical study of performance: Job Safety and dengan atasan, dan sifat pekerjaan, secara signifikan mempengaruhi
autonomous Medical Robbins Security kinerja para pekerja di tengah-tengah lembaga medis otonom
Institutions Working Pakistan. Pemerintah harus mempertimbangkan semua faktor
of Pakistan. African Conditions seperti promosi, kondisi kerja, rekan kerja dan sifat pekerjaan yang
Journal of Business Job Autonomy memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja
Management Vol. 6 (7), Relationship yang juga mempengaruhi kinerja yang dibuktikan dalam penelitian
pp. 2697-2705, 22 with Co-Workers ini.
February, 2012 Relationship
Available online at with Supervisor
http://www.academicjo Nature of the
urnals.org/AJBM Work
DOI:
10.5897/AJBM11.2222
ISSN 1993-8233

204
2012 Academic
Journals

205
Lampiran 8

Dokumentasi

206
207
Lampiran 9

Biodata Penulis

Nama : Yuanita Irmay Linda

Tempat, tanggal lahir : Rembang, 16 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

NIM : 12311120

Perguruan Tinggi : Universitas Islam Indonesia

Fakultas : Ekonomi

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Alamat Yogyakarta : Jl. Rambutan no 7 Ngringin Condong Catur Sleman


Yogyakarta

Alamat Asal : Jl. Hos Cokro Aminoto 85B Kabongan Kidul


Rembang

Pendidikan Formal : 1. 2000-2006 (SDI Al-Furqon Rembang)


2. 2006-2009 (SMP Mahad Al-Zaytun Indramayu)
3. 2009-2012 (SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta)
4. 2012- (Universitas Islam Indonesia)

Organisasi : 1. 2008 OSIS


2. 2009 IPM

3. 2013 Enterpreneur Community

Email : Irmaylinda@yahoo.com

208

Anda mungkin juga menyukai