A. Candidiasis
Sinonim
Moniliasis, candidosis, thrush, candidomycosis.
Etiologi
Candida albicans (Monilia albicans, Oidium albicans) adalah yang
paling umum spesies pada manusia dan hewan.
C. albicans merupakan bagian dari flora normal dalam sistem
pencernaan manusia dan hewan, mukosa dan, kulit. Hal ini juga ditemukan di
tanah, pada tanaman, dan buah-buahan. Di habitat normalnya, Candida berbentuk
ragi. Pada jaringan yang terinfeksi, bisa menghasilkan hifa atau pseudohyphae
(filamen terdiri dari sel tunas memanjang yang tidak lepas dari sel induk).
Penyebaran geografis
Seluruh Dunia
1
biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS
dan pasien transplantasi.
2
Pengendalian dan penanggulangan
Kandidiasis neonatal dapat dicegah dengan merawat vagina.
Antimikotik dan antibiotik juga digunakan pada pasien yang menjalani
pengobatan berkepanjangan dengan antibiotik spektrum luas. Kateter plastik harus
dihindari. Sebagai preventif, kekurangan gizi harus dikoreksi, mengingat
kandidiasis itu terjadi dengan frekuensi yang lebih besar pada pasien dengan
kekurangan vitamin atau asupan makanan. Tindakan pengendalian yang
direkomendasikan jika terjadi wabah moniliasis di antara unggas termasuk
menghancurkan semua unggas sakit dan pemberian tembaga sulfat (1: 2.000) di
air minum dan nistatin (110 mg / kg) dalam pakan. Sampai saat ini tidak ada
vaksin.
B. Malaria
Etiologi
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa filum
Apicomplexa, genus Plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
anopheles. Keempat spesies yang menginfeksi manusia adalah P. falciparum, P.
malariae, P. ovale, dan P. vivax.
Patogenesa
3
a. Fase Aseksual
Fase Aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase
jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembang biak
membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merosot. Proses ini di sebut
skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini,
skizon pecah dan merosot keluar dan masuk aliran darah, di sebut sporulasi. Pada
P.Vivax dan P.Ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnosoit dalam hati
sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens.
b. Fase Seksual
2. Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia
melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang
terinfeksi (kongenital).
4
Gejala
Penanganan
Untuk pengobatan, obat antimalaria terdiri dari 5 jenis, antara lain :
1. Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaitu
proguanil, Primetamin.
2. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit, yaitu
primakuin.
3. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,
klorokuin, dan Amodiakuin.
4. Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah
gametosid yang ampuh bagi ke-4 spesies. Gametosid untuk P.vivax,
P.malariae, P.ovale adalah kina Klorokuin dan amodiakuin.
5. Sporontosid, mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista
dan Sporozoit dalam nyamuk anopheles, yaitu primakuin dan proguanil.
5
DAFTAR PUSTAKA
Aru W. S, B. Setiyohadi, I Alwi. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid.
Internal Publishing, Jakarta.