Anda di halaman 1dari 8

EVOLUSI

Masa Pangea dan Biogeografi Masa Kini

Kelompok 10
Ane Yuliani 1400537
Hanifa Ahsanu Amala 1403883
Meilinda Alfiana 1403318
Pendidikan Biologi A

1. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa pada awalnya bumi ita merupakan daratan
yang utuh?
Jawab :
Terdapat beberapa bukti yang menyatakan hal tersebut diantaranya:
a. Kesamaan Garis Pantai
Bukti ini adalah salah satu bukti utama bahwa beberapa benua dulunya pernah
menjadi satu. Jika kita melihat peta dunia, kita dapat menggabungkan bentuk pantai
dari benua afrika dan benua amerika seperti puzzle. Ini menandakan bahwa dulunya
kedua benua tersebut pernah menjadi satu dan terbelah pada massa tertentu. Namun,
tidak serta merta kita dapat mengatakan kedua benua tersebut telah bersatu, harus
ada pengecekan keadaan bebatuan di titik-titik yang memiliki kesamaan tersebut
untuk memastikannya. Setelah dilakukan pemetaan pada batas kerak di benua antara
benua Afrika dan Amerika. Hasilnya kedua kedua benua tersebut cocok, hanya
sekitar 90 kilometer terjadi perbedaan. Sejak saat itu, mulai dipercaya bahwa kedua
benua tersebut pada awalnya memang bersatu.
b. Kesamaan Karakteristik Geologi
Untuk menindak lanjuti kesamaan nomer satu di atas, para ilmuan mulai
membadingkan kesamaan karakteristik geologi dari benua yang di duga pernah
bersatu. Mulai dari menghitung umur bebatuan yang sama dari garis pantai tersebut
dan sebagainya. Pada awal tercetusnya teori tektonik lempeng, ilmu untuk mengukur
umur bebatuan belum di temukan sehingga ini menjadi salah satu hambatan dalam
memastikan kebenaran teori tersebut.
c. Kesamaan Fosil
Kita pasti berpendapat bahwa jika benua penah bersatu maka makhluk hidup
yang pernah hidup di sana pasti sama. Oleh karena itu kesamaan fosil yang di
temukan pada kedua daerah tersebut haruslah sama. Bukti ini akan memperkuat bukti
pertama dan kedua. Ditemukan fosil paku purba Glossopteris menjadi indikasi
bahwa dulunya benua Afrika, Amerika, Australia, India dan Antartika bersatu dalam
sebuah benua besar yang dinamakan Pangaea.
d. Medan Magnet Purba (Palaeomagnetism)
Sekitar tahun 1950-an, diadakan penelitian tentang medan magnet purba yang
dikenal dengan istilah Paleo-Magnetik. Paleo-Magnetik adalah ilmu yang
mempelajari arah medan magnet bumi purba yang terekam dalam batuan selama
proses pendinginan batuan tersebut. Dan lagi lagi ini adalah sebagai bukti bahwa
benua dulunya pernah menjadi satu.
Setelah ditemukan bukti-bukti di atas, pada tahun 1960-an para ilmuan sangat yakin
dengan konsep continental drift yang digagas oleh Afred Wegener. Pada akhirnya konsep
Afred Wegener dinamakan sebagai Teori Tektonik Lempeng.
2. Bagaimana pembagian waktu pada skala geologi hingga penamaan formasinya?
Jawab :
- Pembagian waktu umumnya didasarkan pada macam fosil dominan yang ditemukan.
- Periode dan kurun dibagi menjadi bagian atas, tengah, dan bawah.
- Penamaan formasi dikaitkan dengan tempat fosil atau batuan ditemukan.
3. Bagaimana hipotesis tentang pemisahan Pangea, dan bukti apakah yang menguatkan
hipotesis tersebut?
Jawab :
Pada awalnya ada meteor jatuh di ujung Amerika Selatan, sehingga bumi hilang
keseimbangan dan terjadilah pergeseran benua Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana.
Laurasia terdiri atas sebagian Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Sementara Gondwana terdiri
atas Antartika, Australia, Neotropik, dan sebagian Asia Selatan. Akibat peristiwa itu juga
terbentuk laut Tethys.
Bukti mengenai hipotesis pemisahan Pangea diantaranya:
a. Jenis batuan di Afrika Barat yang mirip dengan batuan di Amerika Selatan sebelah timur.
b. Bentuk teluk Afrika setangkup dengan Amerika Selatan dekat Guyana dan Brasil.
c. Bukti fosil seperti yang tertera pada tabel berikut:
Daerah
Jenis
Neotropik Afrika India Australia Antartika
Glassopteris Permian Permian Permian Permian Permian
(paku-pakuan) Trias Trias Trias Trias Trias
Lystrosaurus Permian Permian Permian Permian
-
(Reptilia) Trias Trias Trias Trias
Mesosaurus Permian Permian
- - -
(Reptilia) Trias Trias

4. Ada berapa teori tentang terbentuknya kepualauan Indonesia. Beri penjelasan tentang
kelemahan dan kekuatannya sehingga ada teori yang gugur!
Jawab :
Ada dua teori yang menyatakan pembentukan kepulauan di Indonesia, diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Teori Geologi Kuno
Sebuah teori geologi kuno menyebutkan proses terbentuknya daratan yang
terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke
utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan lempeng
bumi inilah yang kemudian melahirkn Gunung Himalaya. Konon proses yang terjadi
pada 200-36 juta tahun lalu itu menyebabkan sebagian anak benua di selatan
terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan pulau
(nusantara) yang merupakan mata rantai gunung berapi.
b. Teori Geologi Modern
Menurut ilmu kebumian yang lazim yaitu pembentukan kepulauan Indonesia
Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng adalah teori
yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga seperti sekarang yang kita
diami.
Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang
disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat
inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari
pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan
akan gempa bumi (namun juga kaya sumber daya mineral). Padahal Indonesia
terletak pada pertemuan empat lempeng besar dunia (Lempeng Eurasia, Indo-
Australia, Filipina dan Pasifik). Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per
tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan
besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis
dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-
fenomena tersebut.
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi
antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya
deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan
deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit
samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik terus bergerak
hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras.
Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya
kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear),
terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen
dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng
Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.
5. Bagaimana hipotesis tentang pergerakan benua dari Pangea hingga masa kini?
Jawab :
Hipotesis berkembang dari:
a. MASA PANGEA (200 juta tahun yang lalu): Benua Pangea merupakan super
benua/superkontinental yang terbentang dari kutub utara hingga kutub selatan. Samudra
PANTHALASSA berkembang menjadi samudra Pasifik. Laut Mediterania merupakan
sisa laut Tethys.
b. Akhir Periode Trias (180 juta tahun yang lalu): MASA LAURASIA DAN
GONDWANA: kira-kira 20 juta tahun setelah terjadi pergeseran benua, Pangea terpisah
menjadi Laurasia dan Gondawa. Laurasia meliputi sebagian Asia, Eropa, Amerika
Utara; sedangkan Gondawa meliputi: Antartika, Australia, Afrika, Amerika Neotropika,
dan sebagian Asia Selatan.
c. Akhir periode Jurasik: 135 juta tahun yang lalu, kondisi geografi bumi mengalami
perubahan karena berkali-kali terjadi pergeseran Pangea. Superkontinen PANGEA
terpisah menjadi benua-benua. Amerika Utara belum bersatu, Amerika selatan masih
bersatu dengan Afrika. Benua Australia masih bersatu dengan Antartika, dan pada
periode ini kepulauan Indonesia belum terbentuk.
d. Akhir Periode Kreta: 65 juta tahun yang lalu, keadaan geografi bumi mengalami
perubahan. Amerika Utara bergerak ke arah barat daya, sementara Amerika selatan
berpisah dari Afrika kemudian bergerak ke arah barat laut. Benua Australia bergerak ke
arah timur laut memisahkan diri dari Antartika.
e. Periode Kenozoik: keadaan geografi bumi masa kini
Proses pemisahan benua menjadi daratan dapat dijelaskan melalui teori Wegener
tentang pergeseran benua.
6. Mengapa Indonesia menjadi daratan yang terpecah menjadi pulau-pulau seperti saat
ini. Berikan penjelasan berdasarkan teori Wegner!
Jawab :
Berdasarkan teori Wegener, daratan dapat terpisah karena ada patahan, sehingga daratan
tersebut bergeser. Hal ini juga terjadi pada pulau-pulau di Indonesia, dimana paparan Borneo
barat, Sumatera, Borneo timur, Sulawesi barat, dan Jawa bergerak ke arah utara akibat
adanya patahan dan pergeseran benua. Daerah patahan tersebut nantinya akan naik
membentuk lipatan kulit bumi yang akan menjadi gunung yang tersebar di wilayah
Indonesia. Adapun Nusa Tenggara dan Maluku Selatan dulunya merupakan bagian dari
paparan banda Allochtone yang kemudian terpisah karena adanya retakan tanah turun pada
salah satu sisinya sesuai dengan teori Wegener.
7. Bagaimana terjadinya perubahan iklim bumi?
Jawab :
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di
bumi atau planet lain. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan
topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu penanda yang membedakan iklim satu dari yang lain.
8. Apa kaitan biogeografi dengan evolusi?
Jawab :
Biogeografi memiliki kaitan yang erat dengan evolusi. Studi biogeografis memperlihatkan
bahwa suatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar
dari titik atau tempat asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya,
tetapi mereka tidak dapat melewati barrier-barier alamiah yang terpisah daerah biogeografis
yang besar. Oleh karena itu, meskipun lingkungan hidup sesungguhnya identik pada daerah
biogeografis berbeda, jarang ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya, setiap daerah
geografi besar di dunia mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai
contoh, di Australia semacam kanguru (marsupial) mempunyai kantong yang berperan
sebagai tempat menyusui dan melindungi anaknya, pada daerah biogeografi yang lain
kangguru (marsupial) hamper tidak ditemukan. Selanjutnya, catatan fosil setiap daerah
menampilkan suatu garis evolusioner kejadian-kejadian biologis yang terpisah dari semua
daerah-daerah lain. Dengan setiap garis evolusioner, banyak fosil-fosil yang telah ditemukan
dapat dibentuk atau disusun suatu spesies yang pernah hidup pada daerah tertentu.
9. Bagaimana pola distribusi flora masa kini?
Jawab :
Pola persebaran flora di dunia pada masa kini dapat dibagi dalam dua kelompok besar yakni
pola persebaran flora di darat dan pola persebaran flora di air.
a. Pola persebaran flora di darat
Komunitas organisme tumbuhan di darat dapat dibagi menjadi tiga macam berdasarkan
perubahan naik garis lintang (yang berarti terjadi penurunan temperatur) dalam
pembagian zona temperatur. Adapun tiga macam komunitas tumbuhan tersebut antara
lain hutan, padang rumput, dan gurun.
1) Hutan hujan tropis (tropical rainforest), berada di daerah tropis yaitu terletak diantara
garis Lintang Utara (10 LU) sampai garis Lintang Selatan (10 LS). Daerah tersebut
antara lain Asia tenggara, Australia bagian utara, Afrika tengah (Zaire, Congo, Gabon,
Nigeria, Kenya) dan Amerika selatan. Rata-rata tumbuhannya berukuran besar, tinggi,
berdaun lebat dan memiliki umur yang panjang. Selain pepohonan yang tinggi,
tumbuhan yang hidup di hutan ini antara lain tumbuhan perdu (ketinggian kurang dari
6 meter seperti jahe, temulawak, kunyit dll), teratai, eceng gondok, rotan, lumut,
jamur, paku-pakuan dan berbagai jenis anggrek.
2) Hutan hujan iklim sedang (temperate rainforest) atau hutan taiga, terdapat pada daerah
yang beriklim sedang seperti Rusia, Kanada utara-tengah, Eropa dan
Siberia. Persebaran flora di hutan ini didominasi oleh tanaman taiga seperti pinus,
cemara, tusam, balsam, konifer, spruce (Picea), alder (Alnus), birch (Betula) dan
juniper (Juniperus).
3) Hutan gugur atau hutan musim, banyak terdapat di daerah yang beriklim sedang
dengan memiliki empat macam musim seperti Amerika Utara, Asia Timur dan Eropa.
Jenis flora atau tanaman yang hidup dan mendominasi di hutan gugur ini pada
umumnya adalah tanaman tropofit, yakni tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan
musim. Contoh flora yang dapat dijumpai di hutan gugur adalah sakura, oak,
basswood, maple, jati, cemara, angsana, pinus, palem, pakis, bambu, dan eucalyptus.
4) Padang Rumput Tropis (Sabana), merupakan daerah dengan intensitas curah hujan
sedikit yang mengakibatkan tumbuhan besar sulit untuk hidup namun masih dapat
ditemukan beberapa pepohonan. Adapun negara yang memiliki sabana antara lain
Afrika, Australia, Amerika Selatan, sebagian wilayah India dan sebagian kecil wilayah
Indonesia. Tiap sabana di suatu wilayah bisa memiliki jenis tumbuhan yang berbeda.
Di Afrika, flora yang hidup antara lain rumput bermuda, pohon baobab, rumput gajah,
akasia, eboni dan cadelabra. Di Australia, flora yang hidup antara lain kasuarina,
ekaliptus, pohon botol dan pohon rumput. Sedangkan di Amerika, flora yang hidup
antara lain Bromelia dan tumbuhan carnivorous.
5) Padang rumput iklim sedang (Stepa), berbeda dengan sabana dimana di daerah ini
hanya terdapat rumput ilalang. Adapun daerah yang memiliki stepa antara lain Afrika
selatan, Rusia, Hongaria, Amerika bagian selatan dan Amerika bagian utara.
6) Gurun, daerah dengan curah hujan yang sangat rendah. Tumbuhan yang mampu hidup
adalah tumbuhan berdaun kecil atau tidak berdaun, memiliki duri serta memiliki akar
yang panjang sehingga mampu mencari air dalam radius yang lebih luas serta dapat
menyimpan air lebih banyak. Adapun jenis flora tersebut antara lain berbagai spesies
kaktus, pohon boojum, dan pohon kurma.
b. Pola persebaran flora di air
Persebaran flora di air terdiri dari flora dengan habitat air tawar, pantai, dan air laut. Flora
yang berhabitat di air ini hampir tersebar di seluruh dunia.
1) Habitat air tawar, meliputi kolam, danau, sungai dan rawa. Jenis flora yang hidup di
daerah ini meliputi eceng gondok, teratai dan aneka jenis alga.
2) Habitat pantai, menghasilkan jenis flora berakar besar. Adapun jenis flora yang
biasanya hidup di daerah ini antara lain bakau, pandan pantai, dan sebagainya.
3) Habitat air laut, flora yang hidup di daerah ini merupakan berbagai spesies lamun
(seagrass).

Anda mungkin juga menyukai