Anda di halaman 1dari 3

Teori pertama yang memuaskan tentang larutan ion diusulkan oleh Arrhenius pada tahun 1887.

Teori ini
sebagian besar berdasarkan pada studi hantaran listrik oleh Kohlrausch, sifat koligatif oleh van't Hoff,
dan sifat kimia seperti panas netralisasi oleh Thomsen. Arrhenius telah mampu menyimpulkan berbagai
investigasi ini ke dalam suatu perumusan luas yang dikenal sebagai teori disosiasi elektrolitik.

Meskipun terbukti cukup berguna untuk menjelaskan elektrolit lemah, segera diketahui bahwa teori ini
ternyata tidak memuaskan untuk menerangkan elektrolit kuat dan elektrolit agak kuat. Oleh sebab itu,
banyak usaha dilakukan untuk memodifikasi atau menggantikan ide Arrhenius dengan teori yang lebih
baik. Akhirnya, pada tahun 1923, Debye dan Hiickel mengemukakan sebuah teori baru. Teori ini
berdasarkan pada prinsip bahwa elektrolit kuat akan terdisosiasi sempurna menjadi ion-ion dalam
larutan berkonsentrasi sedang (cukup) dan bahwa setiap penyimpangan dari disosiasi sempurna
disebabkan oleh adanya gaya tarik antar-ion. Debye

dan Hckel menyatakan penyimpangan ini dengan istilah keaktifan, koefisien keaktifan, dan kekuatan
ion larutan elektrolitik. Berbagai kuantitas ini, yang telah lebih dahulu dikemukakan oleh Lewis, dibahas
dalam materi ini bersama-sama dengan teori gaya tarik antarion.

Elektrolisis

Jika arus listrik langsung (dc) mengalir melalui sel elektrolitik, pada suatu potensial yang besarnya
beberapa volt (Gambar 6-1), reaksi kimia akan terjadi. Proses ini disebut elektrolisis. Elektron-elektron
masuk ke dalam sel dari baterai atau generator pada katoda (jalan turun). Elektron-elektron ini
bergabung dengan ion positif atau kation di dalam larutan; dengan demikian, kation mengalami reduksi.
lon negatif, atau anion, membawa elektron melalui larutan dan melepaskan elektron tersebut pada
anoda (jalan naik); dengan demikian, anion mengalami oksidasi. Reduksi adalah penambahan elektron
pada suatu spesies kimia, dan oksidasi adalah Penghilangan elektron dari spesies kimia. Arus listrik
dalam larutan terdiri dari aliran ion positif dan ion negatif menuju ke arah elektroda, sedangkan alur
listrik dalam penghantar logam terdiri dari aliran elektron bebas yang bermigrasi melalui kisi-kisi kristal
(crystal lattice) dari ion positif tertentu. Reduksi terjadi pada katoda tempat elektron masuk dari sirkuit
eksrernal dan elektron ditambahkan pada spesies kimia dalam larutan. Oksidasi terjadi pada anoda
tempat terjadi pengurangan elektron dari spesies kimia dalam larutan dan elektron menuju ke sirkuit
eksternal. Pada elektrolisis larutan Feri sulfat dalam sel yang mengandung elektroda platina, ion feri
bermigrasi katoda empat ion ini menerima elektron dan mengalami reduksi.

Fe3+ + e = Fe2+

Ion sulfat dalam larutan membawa arus listrik menuju ke anoda tetapi ion ini tidak mudah teroksidasi;
karena

itu, ion hidroksil dari air diubah menjadi molekul oksigen yang terlepas pada anoda, dan dalam larutan
diperoleh asam sulfat di sekitar elektroda. Reaksi oksidasi pada anoda adalah:
OH- = 1/4O2+1/2H2O+e

Elektroda platina digunakan di sini karena tidak melarut dalam larutan. Bila logam reaktif (attackable)
seperti tembaga atau zink, digunakan sebagai anoda, atom-atom logam ini cenderung kehilangan
elektron. dan logam tersebut terlarut ke dalam larutan sebagai ion bermuatan positif. Pada elektrolisis
kupri klorida di antara elektroda platina. reaksi pada katoda adalah:

1^2Cu2+ + e= 1/2Cu

sedangkan pada anoda, ion klorida dan ion hidroksil masing-masing diubah meniadi molekul gas, yaitu
klor dan oksigen. yang kemudian dilepaskan. Pada tiap contoh tersebut. hasil akhir adalah perpindahan
satu elektron dari katoda ke anoda.

Bilangan Angkutan

Satu hal yang perlu dicatat adalah aliran elektron melalui larutan dari kanan kc kiri dalam Gambar 6-1
terjadi melalui gerakan kation ke kanan dan gerakan anion ke kiri. Jumlah fraksi arus listrik yang dibawa
oleh kation atau oleh anion disebut bilangan transpor atau bilangan angkutan t+ atau t:

Jumlah kedua bilangan angkutan tersebut sudah pasti adalah satu:

Bilangan angkutan

Bilangan angkutan berkaitan dengan kecepatan gerakan ion; semakin cepat ion bergerak. semakin besar
membawa fraksi arus listrik. Kecepatan ion bergantung pada hidrasi, serta ukuran dan muatan ion. Oleh
sebab itu, kecepatan dan bilangan angkutan tidak selamanya sama untuk ion positif dan ion negatif.
Sebagai contoh. bilangan angkutan ion natrium dalan larutan NaCl O,l0 M adalah 0.385. Karena sangat
terhidrasi. ion litium dalam larutan LiCl 0,10 M bergerak lebih lambat

daripada ion natrium sehingga mempunyai bilangan angkutan lebih kecil, yaitu 0, 317.

Satuan listrik
Menurut hukum Ohm, kekuatan arus listrik! (ampere) yang mengalir melalui penghantar logam
berkaitan dengan perbedaan potensial yang digunakan atau voltase E dan tahanan R (ohm) sebagai
berikut:

Kekuatan arus listrik I adalah laju aliran arus atau jumlah keelektrikan muatan elektron Q (coulomb)
yang mengalir per satuan waktu.

Kuantitas muatan listrik dinyatakan dalam coulomb (1 coulomb =3 x 10satuan muatan elektrostatis atau
esu], arus listrik dalam ampere, dan potensial listrik dalam volt.

Energi listrik terdiri atas faktor intensitas. gaya gerak listrik atau voltase dan faktor kuantitas,coulomb.

Energi listrik : E x Q

Hukum Faraday

lon negatif univalen (monovalen) adalah suatu atom yang telah mendapatkan tambahan sebuah
elektron valensi; ion positif univalen adalah suatu atom yang sebuah elektronnya telah diambil. Setiap
gram ekuivalen ion dari elektrolit apa pun membawa bilangan Avogradeo (6.02 x 1023) muatan positif
atau muatan negatif. Jadi dari hukum Faraday, lewatnya 96.500 coulomb keelektrikan menghasilkan
transpor 6.02x1023 alam sel. Satu Faraday adalah sebuah bilangan Avogadro elektron yang sesuai
dengan mol yaitu bilangan Avogadro molekul. Lewatnya 1 F keelektrikan, menyebabkan pengendapan
elektrolitik sejumlah gram atom atau "mol" dari berbagai ion berikut ini: 1ag+, 1cu+,
1/2cu2+,1/2fe2+,1/3fe3+. Jadi jumlah muatan positif yang dibawa oleh 1 gram ekuivalen Fe adalah 6,02
x 1023 tetapi jumlah muatan positif yang dibawa oleh 1 gram atom atau 1 mol ion feri adalah 3 x 6,02 x
1023.

Hukum faraday dapat digunakan untuk menghitung muatan pada elektron dengan cara berikut ini.
Karena 6,02 x 1023 elektron berhubungan dengan 86500 coulomb keelektrikan, tiap elektron
mempunyai muatan e dari:

Anda mungkin juga menyukai