Ade Reswan
Program Studi Teknik Industri Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Email: reswan@plasa.com
ABSTRAK
Selama ini penanganan seorang pasien penyandang cacat celah bibir dan langit-
langit di Indonesia hanyalah setengah-setengah dan dilakukan secara parsial. Sehingga
angka kesembuhan pasien kurang maksimal. Padahal proses penyembuhan pasien cacat
celah bibir dan langit-langit tidak dapat dilakukan hanya dalam sekali operasi saja,
tetapi bisa sampai dua atau bahkan tiga kali operasi. Dan langkah operasi bedah plastik
itu pun masih harus ditambahkan dengan terapi khusus untuk wicara dan penataan gigi.
Sistem pakar merupakan suatu sistem yang berbasis pengetahuan (knowledge-
based system), yaitu menggunakan pengetahuan manusia yang disimpan dalam
komputer untuk memecahkan permasalahan yang biasanya memerlukan keahlian
manusia. Keuntungan atau manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sistem pakar
ini adalah proses penentuan diagnosis dan rekomendasi rencana terapi serta analisisnya
dapat dilakukan secara mudah, cepat, dan tepat. Hal ini sangat membantu para dokter-
dokter muda maupun yang sedang melaksanakan program pendidikan dokter spesialis
untuk melakukan diagnosis kepada pasien secara konsisten, sehingga dapat mengurangi
terjadinya human error dan memberikan penanganan yang tepat kepada pasien.
Hasil implementasi sistem pakar ini menunjukkan bahwa sistem telah memenuhi
kriteria yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk keberhasilan implementasi. Sistem ini
mudah dipahami dan digunakan, dapat diperbaiki ataupun dikembangkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan. Dari validasi sistem menunjukkan tingkat kesesuaian rata-
rata hasil analisis user dibandingkan dengan kesimpulan para expert yang sesungguhnya
adalah 85,09%. Dari 8 user yang ditentukan, tingkat validasi terendah adalah 78,57%
dan tertinggi adalah 93,57%.
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan beberapa hal pokok mengenai
penelitian ini, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan-batasan yang digunakan serta sistematika penulisan laporan hasil
penelitian ini.
Latar Belakang
Cacat bawaan lahir seperti halnya cacat celah bibir dan langit-langit (biasa
disebut cacat bibir sumbing) sampai saat ini masih menjadi bahan penelitian oleh para
ahli kedokteran di seluruh dunia. Meski sudah banyak faktor yang diduga menjadi
penyebabnya, tetapi hingga saat ini belum terdapat bukti scientific yang dikembangkan,
yang mampu menjelaskan faktor penentu terjadinya cacat tersebut. Sejumlah faktor
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
penyebab cacat celah bibir dan langit-langit yang diduga tersebut antara lain seperti
keracunan makanan, anemia selama masa kehamilan, konsumsi folic acid (asam folic),
atupun cortisone berkonsentrasi tinggi. Tetapi sejauh ini belum satu faktor pun yang
diidentifikasi sebagai penyebab definitif cacat celah bibir dan langit-langit.
Yang dapat diestimasikan secara statistik kasar adalah, bahwa secara rata-rata, 1
dari 700 kelahiran normal menyandang cacat celah bibir atau cacat celah langit-langit,
ataupun keduanya. Dan kebanyakan penderitanya adalah berjenis kelamin laki-laki.
Tetapi tidak ada hubungannya dengan faktor ras. Dan hanya sekitar 5 persen
kemungkinan bahwa kelahiran bayi berikutnya mengalami cacat celah bibir dan langit-
langit. Prosentase itu dapat meningkat bila kelahiran bayi sebelumnya mengalami cacat.
Penentuan diagnosis pasien yang tepat akan menjadi dasar bagi rencana terapi
yang akan dilaksanakan. Seringkali pasien cacat celah bibir dan langit-langit ini tidak
memperoleh cara penanganan yang tepat dikarenakan inkonsistensi penentuan diagnosis
pasien yang bersangkutan. Kebanyakan kasus-kasus inkonsistensi penentuan diagnosis
tersebut ternyata lebih banyak disebabkan karena faktor human error.
Keuntungan atau manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sistem pakar ini
antara lain adalah memudahkan siapa saja untuk melakukan proses penentuan diagnosis
cacat celah bibir dan langit-langit, mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan proses diagnosis, dan mengeleminir kesalahan atau ketidaktelitian dalam
menentukan diagnosis yang disebabkan faktor human error. Selain itu sistem pakar ini
juga dapat digunakan sebagai alat bantu bagi dokter muda atau yang sedang
melaksanakan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dalam mempelajari cacat
celah bibir.
Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem pakar
untuk membantu menentukan diagnosis dan rencana terapi bagi penyandang cacat celah
bibir dan langit-langit berdasarkan protokol operasi bedah plastik.
Ruang Lingkup
1. Sistem dikembangkan agar mampu memberikan rekomendasi diagnosis dan rencana
terapi yang didasarkan pada protokol yang dibuat oleh tim medis Surabaya CLP
Center dengan berpijak pada International Cranio Facial Australia, dan telah
disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
2. Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data populasi pasien penyandang cacat
celah bibir dan langit-langit yang terdaftar di Yayasan Celah Bibir dan Langit-langit
Surabaya selama Januari 2000 hingga Desember 2005.
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
METODE PENELITIAN
Langkah-langkah atau metode penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Tahap Identifikasi Masalah Identifikasi dan
dan Penelitian Awal Perumusan Masalah
Penelitian Awal
Akuisisi Pengetahuan
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Berdasarkan letak atau posisi celah yang terjadi pada bibir dan langit-langit, ada
2 tipe cacat celah bibir dan langit-langit, yaitu :
1. CLP Unilateral, yaitu cacat celah bibir dan langit-langit yang hanya di satu sisi
kiri atau kanan pasien saja.
2. CLP Bilateral, yaitu cacat celah bibir dan langit-langit yang ada di dua sisi kiri
dan kanan pasien.
Perancangan Sistem
Influence diagram adalah suatu representasi grafis dari permasalahan keputusan.
Diagram ini menggambarkan elemen-elemen keputusan dalam bentuk :
Keputusan yang dibuat, digambarkan dalam node berbentuk persegi empat
Peristiwa yang tidak pasti, digambarkan dalam node berbentuk lingkaran
Nilai keluaran, digambarkan dalam node berbentuk persegi empat dengan
sudut melengkung
Node-node tersebut dihubungkan dengan anak panah untuk menggambarkan
hubungan antara elemen-elemen tersebut.
Langit-langit Depan
Bibir Sebelah Gusi Sebelah Langit-langit
Sebelah Kanan/Kiri
Kanan/Kiri Pasien Kanan/Kiri Pasien Belakang Pasien
Pasien Mengalami
Mengalami Cacat Mengalami Cacat Mengalami Cacat
Cacat
Complete/
Incomplete
Diagnosis CLP
Pasien
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
tanggungan dan biaya keluarga, riwayat genetika pasien, informasi kehamilan ibu dan
saat kelahiran pasien, foto-foto sebelum dan sesudah operasi pasien
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
KESIMPULAN
Dari seluruh tahap-tahap penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Sistem pakar untuk menentukan diagnosis dan rencana terapi bagi penyandang
cacat celah bibir dan langit-langit ini mengintegrasikan basis data dan aturan-
aturan (rules) basis pengetahuan ke dalam suatu perangkat lunak yang dapat
digunakan siapapun untuk melakukan proses konsultasi seperti seorang pakar.
2. Keuntungan atau manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sistem pakar
ini adalah dengan menggunakan sistem pakar, maka proses penentuan
diagnosis dan rekomendasi rencana terapi serta analisisnya dapat dilakukan
secara mudah, cepat, dan tepat. Hal ini sangat membantu para dokter-dokter
muda maupun yang sedang melaksanakan program pendidikan dokter spesialis
untuk melakukan diagnosis kepada pasien secara konsisten, sehingga dapat
mengurangi human error dan memberikan penanganan tepat kepada pasien.
3. Hasil implementasi sistem pakar ini menunjukkan bahwa sistem telah
memenuhi kriteria yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk keberhasilan
implementasi. Dari validasi sistem menunjukkan tingkat kesesuaian rata-rata
hasil analisis user dibandingkan dengan kesimpulan para expert yang
sesungguhnya adalah 85,09%. Dari 8 user yang ditentukan, tingkat validasi
terendah adalah 78,57% dan tertinggi adalah 93,57%.
DAFTAR PUSTAKA
Czeizel, Andrew E. (2003), Bibir Bayi Bisa Sumbing, Jurnal Obstetrics and Gynecology
edisi April, Harian Surya (Rubrik Fit-Tech) Edisi Selasa 8 April 2003, Halaman
30, Surabaya.
Deschamps, Dariane and Fernandes, Anita Maria da Rocha (2000), An Expert System
to Diagnosis Periodontal Disease, 6th Internet World Congress for Biomedical
Sciences (INABIS), Brazil.
<URL : www.uclm.es/inabis2000/posters/pdf/p029.pdf>
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
A-37-10