Anda di halaman 1dari 7

1. Apa yang dimaksud dengan APBN dan jelaskan !

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
negara/ suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluran negara untuk waktu
tertentu, biasanya dengan jangka waktu selama satu tahun dan disetujui oleh dewan perwakilan
rakyat (DPR), Sedangkan APBD adalah suatu daftar sistematis yang dirinci tentang penerimaan dan
pengeluaran atau pembelanjaan daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

Pada dasarnya tujuan dari penyusunan APBN ialah sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi,
memberi kesempatan kerja, dan menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran
masyarakat. Selain itu, penyusunan APBN juga memiliki tujuan untuk:

1. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR dan


masyarakat luas.

2. Meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.

3. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal.

4. Memungkinan pemerintah memenuhi prioritas belanja.

5. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.

Fungsi APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki tiga fungsi.

a. Fungsi alokasi

APBN memuat rincian penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pendapatan yang dihimpun
pemerintah selanjutnya digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran pemerintah di
segala bidang sesuai dengan kebutuhan.

Perolehan pajak, misalnya, dialokasikan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana
pendidikan, jalan, jembatan dan kepentingan umum lainnya.

b. Fungsi distribusi

APBN yang diperoleh dari berbagai sumber penerimaan oleh pemerintah, kemudian didistribusikan
kembali kepada masyarakat, berupa subsidi, premi, dan dana pensiun.

c. Fungsi stabilitas

Pelaksanakan APBN yang sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan (tertib anggaran) akan dapat
menjaga kestabilan arus uang dan arus barang sehingga dapat mencegah fluktuasi dalam
perekonomian nasional. Dengan kata lain, menciptakan kestabilan perekonomian nasional.
2. Jelaskan Perbedaan Sifat dan karakteristik Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta !

Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta, antara lain :

Tujuan Organisasi

Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang hendak dicapai yang bisa
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut kemudian bisa dipilah dan dipilih
menjadi tujuan yang bersifat financial maupun non financial. Tujuan yang hendak dicapai
oleh organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan yang menonjol adalah
tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit
dimaksimumkan, sedangkan pada sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan
semata, namun juga dalam rangka penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan,
layanan kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.

Sumber Pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organiasi
atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau struktur pembiayaan.

Pola Pertanggungjwaban

Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Manajemen


pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggungjawab kepada
masyarakat karena sumber dana yang digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka
pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat.

Struktur Organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.

Karakteristik Anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukanlah suatu
rahasia negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada sektor swasta bersigat tertutup
dan merupakan rahasia perusahaan. Publik dalam organisasi sektor publik memiliki makna
yang berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sektor swasta.

Sistem Akuntansi Yang Digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi yang biasa
digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (Accrual accounting)
sedangkan pada sektor publik sampai pada tahun 2014 ini masih menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash toward Accrual). Dan nanti secara penuh sektor
publik akan menggunakan basis akrual pada tahun 2015.
No Perbedaan Sektor Publik/Pemerintahan Sektor Swasta/Komersial
1 Tujuan Organisasi Non Profit Motif Profit Motif
Pembiayaan internal : Modal
Pajak, Retribusi, Utang, sendiri, laba ditahan, penjualan
Obligasi Pemerintah, Laba aktiva.
2 Sumber Pendanaan BUMN/BUMD, Penjualan
Aset Negara,dsb; Pembiayaan Eksternal : Utang
Sumbangan, Hibah bank, obligasi, penerbitan
saham.
Pertanggungjawaban kepada
Pertanggungjawaban kepada
3 Pertanggungjawaban publik/masyarakat dan
pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)
Fleksibel : datar, piramid,
4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku dan hirarki
lintas fungsional, dsb
5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Basis Kas Menuju Akrual
(Cash Toward Accrual),
6 Sistem Akuntansi Pada tahun 2015 seluruhnya Basis Akrual (Accural Basis)
menggunakan Basis Akrual
(Accrual Basis)

3. Jelaskan konsep value time for money dan manfaatnya terhadap sektor pembangunan sektor
publik dan berikan contohnya dalam kegiatan pemerintahan?
Value for money atau nilai untuk uang merupakan salah satu definisi dari kualitas
(Harvey & Green, 1993). Kualitas nilai uang melihat kualitas dalam hal
pengembalian investasi. Jika hasil yang sama dapat dicapai dengan biaya rendah atau
hasil yang lebih baik dapat dicapai dengan biaya yang sama, maka pelanggan
memiliki kualitas produk atau jasa. Kecenderungan yang berkembang untuk
pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban dari pendidikan tinggi
mencerminkan pendekatan nilai untuk uang (value for money). Definisi value for
money yang lain yaitu Nilai untuk uang adalah nilai uang untuk menilai biaya suatu
produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan.
Dalam hal ini value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektorpublik
yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
1. Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
2. Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
3. Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan ouput.

Manfaat value for money terhadap sector public yaitu :

a) Meningkatkan efektivitas pelayanan public, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran.
b) Meningkatkan mutu pelayanan public.
c) Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunaan input.
d) Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan public.
e) Meningkatkan kesadaran akan uang public (public cost awareness) sebagai akar pelaksanaan
public.

a. Program pelayanan kesehatan (JAMKESMAS) (Jaminan Kesehatan


Masyaraka (jamkesmas) merupakan suatu program yang dibuat
pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat
kurang/tidak mampu. Jamkesmas ini sebenarnya bukan suatu
program baru. Program ini melanjutkan program terdahulunya yaitu
askeskin dan kartu sehat yang semuanya memiliki tujuan yang sama,
untuk menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat kurang atau tidak
mampu.
b. Program pelayanan kesehatan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial JKN adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional, JKN
merupakan nama programnya, sedangkan BPJS merupakan badan
penyelenggaranya yang kinerjanya nanti diawasi oleh DJSN (Dewan
Jaminan Sosial Nasional). Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS
Kesehatan. Program ini kelanjutan dari program JAMKESMAS.

4. Apa yang dimaksud dengan akuntansi manajemen sektor publik ?

Menurut Institute of Management Accountants (1981) akuntansi manajemen adalah suatu


proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,
penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin
bahwa sumber daya diggunakan secara tepat dan akuntabel.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
sektor swasta. Akan tetapi sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan
sektor swasta, sehingga teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak bisa digunakan
secara langsung tanpa modifiksi. Fokus akuntansi manajemen sektor publik adalah
penyediaan informasi guna efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik. Akuntansi
manjemen berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen terkait pada
pemberian informasi pada pihak intern sedangkan akuntansi keuangan terkait pada pemberian
laporan dan informasi kepada pihak ekstern.

5. Apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian manajemen sektor publik dan jelaskan?

Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik : Organisasi memerlukan sistem pengendalian


manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannnya strategi organisasi secara efektif dan
efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa
aktivitas yaitu : (1) perencanaan (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi (3)
Komunikasi informasi (4) pengambilan keputusan (5) motivasi orang-orang dalam organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi (6) pengendalian dan (7) penilaian kinerja.

Kegagalan dalam organiasai mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses
pengendalian manajenen. Sistem pengendalian sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Sistem pengendalian manajmenen tersebut harus didukung dengan adanya perangkat
lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, MSDM dan lingkungan yang mendukung.
Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen karena sistem
pengendalian menajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban. Pusat-pusat petanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan
pengendalian, penilaian kinerja. MSDM harus dilalakukan sejak proses seleksi dan
rekruitmen, training, pengembangan dan promosi hingga pemberhentian karyawan. Faktor
lingkungan meliputi kestabilan politik, ekonomi, sosial, keamanan dsb. Dimana semua unsur
tsb harus dapat mendukung pelaksanaan strategi organisasi.

6. Apa yang dimaksud dengan kinerja sektor publik, dan berikan contoh kinerja sektor publik
yang dilaksanakan di pemerintahan?
Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Dengan dilakukannya pengukuran
kinerja maka kita bisa memastikan apakah pengambilan keputusan dilakukan
secara tepat dan obyektif. Selain itu kita juga bisa memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta
melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja periode berikutnya. Terjadinya
peningkatan atau penurunan produktivitas bisa ditunjukkan dari kegiatan ini.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Informasi yang termasuk
dalam pengukuran kinerja antara lain (1) Efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa; (2) Kualitas barang dan jasa (seberapa
baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh
pelanggan terpuaskan); (3) Hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang
diinginkan; serta (4) Efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Instansi pemerintah adalah organisasi yang pure non profit oriented. Kinerja
instansi pemerintah harus diukur dari aspek-aspek yang komprehensif baik
finansial maupun non finansial. Berbagai aspek yang harus diukur adalah: (1)
kelompok masukan (input); (2) kelompok proses (process); (3) kelompok
keluaran (output); (4) kelompok hasil (outcome); (5) kelompok manfaat
(benefit); (6) kelompok dampak (impact). Selain itu ruang lingkup pengukuran
kinerja sangat luas. Pengukuran kinerja harus mencakup kebijakan (policy),
perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting), kualitas (quality),
kehematan (economy), keadilan (equity), dan juga pertanggungjawaban
(accountability).

Kantor Pemadam Kebakaran merupakan salah satu contoh instansi pemerintah


yang bertujuan melayani masyarakat. Tujuan organisasi seperti ini adalah serupa
dengan tujuan instansi pemerintah pada umumnya yaitu kepuasan bagi
stakeholders eksternal yang menyediakan sumber daya bagi organisasi. Namun
seperti kebanyakan organisasi nirlaba lainnya, identifikasi stakeholders eksternal
lebih rumit daripada organisasi bisnis. Pelanggan bagi organisasi nirlaba juga
memiliki tuntutan yang lebih kompleks dan harapan yang selalu berkembang.
Kondisi ini menyebabkan kriteria tingkat keberhasilan Kantor Pemadam
Kebakaran dipahami dan diinterpretasikan secara tidak sama oleh pihak
manajemen maupun para stakeholders eksternal.
KINERJA KANTOR PEMADAM KEBAKARAN
Seperti disampaikan di atas, Kantor Pemadam Kebakaran ini keberadaanya
sangat dekat di masyarakat hanya jika terjadi musibah kebakaran. Jika dalam kondisi
normal tanpa ada musibah kebakaran, seolah semua tidak berminat membicarakan
apalagi mendiskusikan. Namun demikian, bukan berarti kinerja pada instansi seperti ini
tidak penting. Kinerja Kantor Pemadam Kebakaran sering dinilai hanya dari aspek input
dan output. Instansi ini dinilai cukup berhasil jika bisa menyerap anggaran 100% (input)
dan melaksanakan program tahunan (output), tanpa ada penilaian terhadap aspek hasil
(outcome), manfaat (benefit), dan juga dampak (impact). Idealnya memang sistem
pengukuran kinerja yang dipakai oleh Kantor Pemadam Kebakaran ini disusun setelah
memperoleh masukan dari lembaga konstituen (representasi masyarakat), sehingga
diperoleh suatu konsensus atas apa yang diharapkan oleh stakeholders atas organisasi
tersebut dalam suatu indikator kinerja yang jelas. Namun, sampai saat ini cara seperti
itu belum dilakukan sehingga indikator kinerja yang digunakan masih bersifat subyektif
dan bukan hasil konsensus.
Dalam rangka menciptakan system pengukuran kinerja yang mencerminkan
akuntabilitas publik seharusnya organisasi setor publik mempertimbangkan indikator
input, indikator output, indikator outcome, indikator manfaat, indikator dampak.
Indikator keberhasilan Kantor Pemadam Kebakaran mempunyai karakteristik yang
sama dengan organisasi sektor publik pada umumnya terutama yang yang pure non
profit. Indikator ini sangat berbeda dengan sektor bisnis karena sifat output yang
dihasilkan Kantor Pemadam Kebakaran ini lebih banyak bersifat intangible. Dengan
demikian indikator finansial saja tidak cukup untuk mengukur tingkat keberhasilan Dinas
Kebakaran. Dalam arti bahwa pengukuran keberhasilan Dinas Kebakaran mestinya
dilakukan secara komprehensif yang meliputi aspek finansial dan non finansial baik
bersifat tangible maupun intangible. Indikator keberhasilan yang didesaian harus
mempertimbangkan indikator ekonomi, efisiensi, dan efektivitas baik dilihat dari sudut
stakeholders dan finansial maupun dari perspektif pelanggan . Pendekatan value for
money dan balance scorecard bisa digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja yang
efektif.
Sebagaimana dipaparkan di atas, Dinas Kebakaran mempunyai fungsi utama
yaitu pencegahan kebakaran dan pemadaman kebakaran. Pencegahan kebakaran
meliputi semua program, kebijakan, dan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya kebakaran. Fungsi pemadaman kebakaran meliputi semua program,
kebijakan, dan kegiatan yang ditujukan untuk menanggulangi atau mengatasi
kebakaran pada saat bencana tersebut terjadi. Dalam rangka menilai tingkat
keberhasilan Kantor Pemadam Kebakaran ini hendaknya dipertimbangkan kedua fungsi
utama tersebut. Dalam arti terdapat indikator keberhasilan untuk program dan kegiatan
pencegahan dan juga ada indikator keberhasilan untuk program dan kegiatan
pemadaman kebakaran. Masing-masing fungsi ini bisa diklasikasikan dan diidentifikasi
indikator keberhasilan pada input, proses, output, outcome, manfaat, dan juga
dampaknya.

7. Pemerintah mendapat pinjaman untuk pembangunan sebesar 950 Milliar, dengan bunga
15%, jangka waktu 10 tahun. Berapa hutang dan bunga yang dibayarkan pemerintah diakhir
tahun ke 5 ?

PV = PV (1+i)^N
PV = 950.000.000.000 (1+0.15)^5
PV = 1.910.789.328.000

8. Sebutkan laporan keuangan sektor publik dan berikan contoh dari masing-masing laporan
keuangan tersebut ?

9, Sebutkan dan jelaskan 3 kelompok biaya dalam konteks akuntansi sektor publik ?

Anda mungkin juga menyukai