Kelas VIII C
Contoh :
1 , 3 , 5 , 7 , . . . , ke 10
Berapakah pola bilangan ganjil ke 10 ?
Jawab :
Un = 2n 1
U10 = 2 . 10 1
= 20 1 = 19
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Pola bilangan pangkat tiga adalah pola bilangan dimana bilangan setelahnya
merupakan hasil dari pangkat tiga dari bilangan sebelumnya
Contoh pola bilangan pangkat tiga adalah 2, 8, 512, 134217728, ..
Keterangan : 8 diperoleh dari hasil 2 pangkat tiga, 512 diperoleh dari hasil 8 pangkat
tiga, dan seterusnya
Pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan sebelum dan
sesudahnya memiliki selisih yang sama.
Contoh pola bilangan aritmatika adalah 2, 5, 8, 11, 14, 17, .
Suku pertama dalam bilangan aritmatika dapat disebut dengan awal ( a ) atau U1,
sedangkan suku kedua adalah U2 dan seterusnya.
Selisih dalam barisan aritmatika disebut dengan beda dan dilambangkan dengan b.
Karena bilangan sebelum dan sesudahnya memiliki selisih yang sama, maka b = U2 -
U1 = U3 U2 = U4 U3 = U5 U4 = U6 U5 = 3
Rumus mencari suku ke-n adalah Un = a + ( n 1 ) b
Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = n/2 ( a + Un ) atau Sn = n/2 ( 2 a
+(n1)b)
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Contoh:
1, 2, 4, 8, 16, 32,
1, 3, 9, 27, 81,
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Gambar 1 - Sistem koordinat Kartesius. Terdapat empat titik yang ditandai: (2,3) titik hijau, (-
3,1) titik merah, (-1.5,-2.5) titik biru, dan (0,0), titik asal, yang berwarna ungu.
Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis
berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang
dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut (lihat Gambar 1).Sistem koordinat Kartesius
dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan
menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Gambar 2 - Sistem koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang
berpusat pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x + y = 4.Dengan
menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva dapat
diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang berjari-jari 2 dapat
diekspresikan dengan persamaan x + y = 4 (lihat Gambar 2).Istilah Kartesius digunakan
untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya
besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk
Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik,
kalkulus, dan kartografi.Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua
tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on the Method, ia
memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang
lain. Dalam tulisannya yang lain, La Gomtrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah
dikembangkannya.Lihat koordinat untuk sistem-sistem koordinat lain seperti sistem
koordinat polar.Sistem koordinat dua dimensi Sistem koordinat Kartesius dalam dua dimensi
umumnya didefinisikan dengan dua sumbu yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang
lain, yang keduanya terletak pada satu bidang (bidang xy). Sumbu horizontal diberi label x,
dan sumbu vertikal diberi label y. Pada sistem koordinat tiga dimensi, ditambahkan sumbu
yang lain yang sering diberi label z. Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang
lain. (Satu sumbu dengan sumbu lain bertegak lurus.) Titik pertemuan antara kedua sumbu,
titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan
setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk semacam grid. Untuk
mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai x ditulis
(absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai selalu
(x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Gambar 3 - Keempat kuadran sistem koordinat Kartesius. Panah yang ada pada sumbu berarti
panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut.
Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan
y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan huruf-
huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.
Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik P berada pada koordinat (3,5).Karena kedua sumbu
bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut
kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi
yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar
melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai
positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada
kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai
positif dan y negatif (lihat tabel di bawah ini).
Kuadran nilai x nilai y
I >0 >0
II <0 >0
III <0 <0
IV >0 <0
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Dalam matematika, materi persamaan garis lurus merupakan sebuah materi yang tercakup di
dalam geometri koordinat. Secara konsep, persamaan garis lurus bisa diartikan sebagai satu
garis lurus yang posisinya ditentukan oleh sebuah persamaan, yang jika digambarkan pada
bidang kartesisus akan menghasilkan sebuah garis lurus.
Lebih singkatnya, materi ini diartikan sebagai sebuah perbandingan antara koordinat y dan x
dari dua buah titik yang terletak pada sebuah garis. Dalam materi ini, kamu juga akan
bertemu dengan istilah gradien (kecondongan sebuah garis), yaitu perbandingan antara
komponen y dan komponen x.
Selain itu, materi persamaan garis lurus ini berkaitan dengan materi persamaan linear pada
aljabar, dimana terdapat persamaan yang terdiri dari satu variabel dan dua variabel. Oleh
karena itu, penghitungan dan prinsip aljabar juga turut berlaku pada materi persamaan garis
lurus ini.
Secara konsep, kamu akan dipandu untuk menentukan titik-titik koordinat garis pada materi
persamaan garis lurus, namun kamu juga membutuhkan penghitungan dan rumus persamaan
garis lurus yang tepat.
1. Gradien Garis Lurus
Sebagai permulaan, kamu akan bertemu dengan materi gradien garis lurus. Seperti yang
sudah dikatakan sebelumnya, gradien (kecondongan sebuah garis) adalah perbandingan
antara komponen y dan komponen x antara dua titik pada sebuah garis tertentu. Gradien garis
lurus dilambangkan dengan m.
Gradien ini merupakan komponen penting untuk menentukan arah dari sebuah garis pada
bidang kartesius. Ketika gradien garis lurus bernilai positif, garis tersebut akan condong ke
kanan, sedangkah jika gradien garis lurus bernilai negatif, garis tersebut akan condong ke
kiri.
Secara konsep, materi gradien garis lurus ini cukup mudah untuk dipelajari, namun jangan
lekas mengendurkan semangat. Ada rumus persamaan garis lurus yang harus kamu
aplikasikan untuk menemukan sebuah gradien garis lurus dan untuk menjawab contoh soal
persamaan garis lurus.
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
kamu akan lebih mudah paham mengenai materi ini. Ada juga contoh soal persamaan garis
yang bisa kamu kerjakan dengan seksama.
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari dua hal mengenai sistem persamaan linear dan
kuadrat dalam dua variabel, yaitu:
Menggunakan metode substitusi untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dan
kuadrat dalam dua variabel.
Menggunakan pendekatan grafik untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dan
kuadrat dalam dua variabel.
Menggunakan sistem persamaan untuk memodelkan dan menyelesaikan
permasalahan sehari-hari.
Metode Substitusi
Banyak permasalahan dalam bidang sains, bisnis, dan teknik yang melibatkan dua atau lebih
persamaan dalam dua atau lebih variabel. Untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini, kita
harus menemukan selesaian-selesaian dari sistem persamaan. Berikut ini contoh sistem
persamaan dalam dua variabel.
Selesaian dari sistem ini merupakan pasangan berurutan yang memenuhi masing-masing
persamaan dalam sistem tersebut. Proses dalam menemukan himpunan semua selesaian ini
disebut menyelesaikan sistem persamaan. Misalkan, pasangan berurutan (1, 3) merupakan
salah satu selesaian dari sistem ini. Untuk menguji hal ini, kita substitusi 1 ke x dan 3 ke y
dalam masing-masing persamaan.
Menguji (1, 3) ke dalam Persamaan 1 dan Persamaan 2:
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Di sini kita akan mempelajari dua cara dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dan
kuadrat dua variabel. Kita mulai dengan metode substitusi.
Metode Substitusi
1. Selesaikan satu persamaan, sehingga satu variabel pada persamaan tersebut
dinyatakan ke dalam bentuk variabel lainnya.
2. Substitusi bentuk yang didapatkan dalam Langkah 1 ke dalam persamaan lainnya
untuk mendapatkan persamaan dalam satu variabel.
3. Selesaikan persamaan yang diperoleh pada Langkah 2.
4. Substitusi balik nilai yang didapatkan pada Langkah 3 ke dalam persamaan yang
diperoleh pada Langkah 1 untuk menemukan nilai variabel lainnya.
5. Uji selesaian ini apakah memenuhi masing-masing persamaan dalam sistem.
Selanjutnya, substitusi bentuk ini ke dalam Persamaan 1 dan selesaikan persamaan dalam
satu variabel yang dihasilkan.
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Karena (4/3, 11/3) dan (2, 3) memenuhi kedua persamaan dalam sistem, maka pasangan-
pasangan berurutan tersebut merupakan selesaian dari sistem persamaan ini.
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
MACAM MACAM
POLA BILANGAN
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
SISTEM KOORDINAT
KARTESIUS
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
RELASI DAN
FUNGSI
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
PERSAMAAN
GARIS LURUS
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
A. Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan
anggota-anggota himpunan A dengan
anggota-anggota himpunan B.
Contoh :
Empat orang anak yaitu Ria, Rian, Reni, dan Revi memilih jenis musik yang mereka sukai.
Ternyata:
Ria dan Rian memilih musik pop.
Rian dan Reni memilih musik rock.
Rian, Reni, dan Revi memilih musik jazz.
Jika A = {Ria, Rian, Reni, Revi} dan B = {pop, rock, jazz}, maka dapat dibentuk relasi
(hubungan) antara anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Relasi yang tepat dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi menyukai.
Ria dipasangkan dengan pop, berarti Ria menyukai musik pop, Rian dipasangkan
dengan pop, rock, dan jazz, berarti Rian menyukai tiga jenis musik, yaitu musik pop, rock,
dan jazz, Reni dipasangkan dengan rock dan jazz, berarti Reni menyukai dua jenis musik,
yaitu musik rock dan jazz, sedangkan Revi dipasangkan dengan jazz, berarti Revi menyukai
musik pjazz. Relasi terebut dapat ditunjukkan dengan jelas pada gambar dibawah ini.
1. Menyatakan Relasi
Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram cartesius dan
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
b. Diagram Cartesius
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
Contoh :
Hardi adalah anak Pak Manan, Nanda anak Pak Udin, Indri dan Aldi anak Pak Drajat. Jika
himpunan A = {Hardi, Nanda, Indri, Aldi} dan himpunan B = {Manan, Udin, Drajat}.
Terdapat relasi anak dari himpunan A ke himpunan B, fungsi tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
1. Menyatakan Fungsi
Menyatakan fungsi dalam diagram panah, diagram cartesius, dan pasangan berurutan
Contoh :
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {-3, -2, -1, 0, 1, 2}. Jika fungsi f : A B ditentukan dengan
f(x) = 6 3x. Nyatakan dalam diagram panah, diagram cartesius, dan pasangan berurutan
Penyelesaian :
Tugas Matematika
Christo Jonathan Tan Imbiri
Kelas VIII C
f(1) = 6 3 (1) = 6 3= 3
f(2) = 6 3(2) = 6 6 = 0
f(3) = 6 3(3) = 6 9 = -3
Diagram Panah
Diagram Cartesius
Tugas Matematika