Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK MATA KULIAH DASAR ELEKTRONIKA

Nama : 1. Apridho (1021611008)


2. Heri Baharudin (1021611028)
3. Sumarno (1021611056)
4. Supandi (1021611057)
5. Vicryan Satya .P (1021611065)

Kelas : ELEKTRO B
Semester : III/3/Tiga

Jelaskan Perbedaan CE (Common-Emitter), CB (Common-Base), CC (Common-Collector),


Secara : 1. Gambar Skema
2. Kegunaan/aplikasi
3. Karakteristik Output (keluaran)
Hasil Kerja :

1. Gambar Skema
a. Skema rangkaian CB (Common-Base)

IE IC IE IC
E C E C
P N P N P N
B IB B IB

VEE VCC VEE VCC

IE IC
IE IC
E C
E C

IB
IB
B
B

Transistor PNP Transistor NPN


b. Skema rangkaian CE (Common-Emitter)

IC IC

C C

IB P IB N
B B
N P
VCC VCC
VBB P VBB N
E E IE
IE

C
C
IB IC
IB IC
B
B

IE
IE
E
E

Transistor PNP Transistor NPN

c. Gambar rangkaian CC (Common-Collector)

IE IE

E E

IB P IB N
B B
N P
VEE VEE
VBB P VBB N
C IC
C IC

E
E
IB IE
IB IE
B
B
IC
IC
C
C

Transistor PNP Transistor NPN


2. Kegunaan/Aplikasi Transistor
A. Sebagai Penguat
1. Penguat Common Base (grounded-base)
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base
mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Sifat atau karakter pada Penguat Common Base adalah :


Adanya isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil
Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat
menguatkan sinyal kecil
Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi (biasanya terdapat pada jalur UHF dan
VHF)
Dapat dipakai sebagai buffer atau penyangga

2. Penguat Common Emitor


Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu
input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor . serta mempunyai
karakter sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan,
Input adalah Basis, dan output adalah Collector.
Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Emitor:
Signal output berbeda phasa 180 derajat atau berbalik phasa sebesar 180 derajat
terhadap sinyal input.
Sangat memungkinkan adanya osilasi akibat feedback atau umpan balik
positif,sehingga untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif.
Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) terutama pada sinyal audio
Mempunyai stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias
transistor

3. Penguat Common Collector


Penguat Common Collector adalah penguat dimana kaki kolektor transistor di groundkan /
ditanahkan , lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor dan
penguat ini berkarakteristik sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan
Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan
output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower
(Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input.

Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Collector:


Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga
cocok digunakan sebagai buffer
B. Sebagai saklar

(a) saklar mekanikal, (b) transistor NPN sebagai saklar, (c) transistor PNP sebagai saklar

Tidak ada masalah dalam pemilihan jenis transistor, baik PNP atau NPN dapat digunakan,
yang terpenting adalah arah aliran arus harus tepat agar transistor bekerja dalam bias yang
benar.
Dalam hal ini, kita menggunakan transistor NPN sebagai rangkaian contoh kita. Arus basis
merupakan arus yang mengontrol transistor, tanpa adanya arus basis atau arus basis sama
dengan nol, maka transistor tidak akan ON dan lampu juga tidak akan ON (lampu Off / mati
terus). Oleh karena itu kita perlu menambahkan sesuatu untuk memiliki arus basis. Ingat pada
transistor NPN, arus basis merupakan arus yang mengalir dari emitor ke basis (arah aliran arus
berlawanan dengan arah simbol panah pada emitor). Dan hal yang mungkin paling sederhana
untuk dilakukan adalah menghubungkan kabel antara basis dengan kolektor dengan
menggunakan saklar, seperti gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai