Anda di halaman 1dari 3

Elegi Cinta Para Pengejar Ridho-Nya

Kulihat dan kurasa

Sudut mata memicing saat mentari tergelincir ditelan katulistiwa

Semburat, jingga, ungu, hingga saga menjadi bukti nyata indah lembayung senja

Ku resapi makna dalam suasana

Dua anak manusia bercengkrama di bawah pohon cemara taman kota

Satu pria, satu wanita. Keduanya saling memupuk cinta katanya

Tak perduli nafsu tengah mencari mangsa

Kulihat mereka dengan seksama, kemudian aku tersenyum sederhana

Lagi, kudengar dalam samar tawa renyah dua anak manusia dengan usia sebaya

Satu pria, satu wanita. Gelak tawa menjadi-jadi sesuka hati

Tak tau syahwat tengah mencari korban lagi

Kulihat mereka dengan senyum sederhana, kemudian aku berlalu begitu saja

Konspirasi semesta terkadang memang semenarik itu

Ia menyadarkan, ketika kita dalam keadaan tak sadar

Ternyata mauku bukan sekedar perasaan fana yang menyesatkan

Namun lebih dari itu, pintaku kepada-Nya ternyata sederhana saja


Aku ingin seperti mereka, menjadi pendamping hidup bagi insan mulia

Seperti Zulaikha yang memilki pesona tak pernah ada padamnya

Mengejar cinta yang begitu didamba tak pernah didapatnya

Hingga kekufuran menjadi sebuah ketaatan

Kerinduaanya pada Yusuf berganti dengan rindu kepada Sang Maha pemberi cinta

Zulaikha, ia temukan cinta Rabb dan tambatan hatinya, disaat taat menjadi pilihan

satu-satunya

Atau seperti Fatimah Azzahra, sang Bunga Surga

Ia Mekar dihati ayahnya, Harum di hati ummatnya

Taat adalah bukti cinta kepada Tuhannya

Sayyidina Ali dijadikannya peraduan cinta

Tanpa meminta, dan tanpa bersolek manja

Dengan Titah Tuhannya, sang Karamallahu Wajhah menjadi pendamping

hidupnya

Benar kata para perindu, Tuhan tak pernah bermain dadu

Ia memberikan waktu untuk kita perbaiki diri terlebih dahulu

Begitupun ia yang entah siapa dan dimana

Kelak, kau akan dipertemukan ketika taatmu kepada Tuhan tak lagi terbantahkan
Seperti Hikayat Adam dan Hawa

Dari segumpal darah hingga menjadi seonggok daging

Dari sebatang rusuk menjadi sesosok tubuh

Bersatu disurga, Berpisah di dunia

Walau berjuta abad terpisah jarak dan waktu

Dengan Izin Tuhannya akhirnya kembali bertemu

Anda mungkin juga menyukai