Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
201501256
2017
1.teori health belief model (HBM)
(HBM) adalah teori yang paling umum digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi
kesehatan (glanz,rimer,& lewis,2002 national center insitute [NCI],2003).ini di kembangkan
pada 1950-an sebagai cara untuk menjelaskan mengapa perogram skrining medis yang
ditawarkan oleh US public health service,terutama untuk TBC,tidak begitu sukses (hoch-
baum,1958).konsep asli yang mendasari HBM adalah perilaku kesehatan ditentukan oleh
keyakinan peribadi atau persepsi tentang penyakit dan strategi yang tersdia untuk
mengurangi terjadinya penyakit(hochbaum,1958).
Health belief adalah perubahan perilaku kesehatan dan model psikologis dikembangkan
oleh M.rosentock pada tahun 1966 untuk mempelajari dan mempromosikan peningkatan
pelayanan kesehatan.model ini ditindaklanjuti oleh becker dan rekan pada 1970-an 1980-
an.teori health belief model didasarkan pada pemahaman bahwa seseorang akan
mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatan.teori ini ditungkan dalam
lima segi pemikiran dalam diri individu,yang mempengaruhu upaya yang ada dalam diri
individu untuk menetukan apa yang baik bagi dirinya,yaitu perceived susceptibility
(kerentanan yang dirasakan/diketahui),percived severity (bahaya/kesakitan yang
dirasakan).perceived benefit of action(manfaat yang dirasakan dari tindakan yang di
ambil),perceived barrier to action (hambatan yang dirasakan akan tindakan yang
diambil),cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan).hal tersebut dilakukan dengan
tujuan selft efficacy atau upaya diri sendiri untuk menetukan apa yang baik bagi dirinya.
1.kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau
memperkecil resio kesehatan.
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang kerentanan
terhadap penyakit,potensi ancaman,motivasi untk memperkecil kerentanan terhadap
penyakit,adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku dapat memberikan ke
untungan,penilaian individu terhadap perubahan yang ditwarkan,interaksi engan
petugaskesehatan yang merekomendasikan perubahan perilaku dan pengalaman mencoba
perilaku yang serupa.
a).ancaman
-persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau kesediaan menerima diagnosa
penyakit).
-persepsi tentang keparahan penyakit/kondisi kesehatannya.
b).harapan
c).pencetus tindakan:
-media
e).penilaian diri (persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan itu).
Terjadinya diare bukan saja dapat menyebabkan kesakitan tetapi juga bahaya
kematian.terutama akibat dehidrasi berat oleh diare.penyakit ini setiap tahunnya
merupakan pembunuh no.1 atau no.2 di indonesia.
Model pengobatan ini dapat mencegah ke tahapan diare berat dengan dehidrasi
hebat,sehingga tidak perluirujuk ke RS.pencegahan merupakan upaya terbaik dan murah
melalui kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat terutama sumber air yang
steril,penggunaan WC dan kebiasaan cuci tangan dengan sabun.dimaksudkan memutuskan
penularan penyakit diare.
4.tidak mahal
Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan merubah kebiasaan buruk di masyarakat.jika
dibandingkan dengn biaya yang harus dikeluarkan untuk kesembuhan ditambah dengan
hilangnya produktifitas (waktu kerja).
Melaksanakan anjuran oleh petugas kesehatan merupakan tujuan dari perubahan perilaku.
Ditinjau dari proses terjadinya perubahan perilaku dalam health belief model (HBM),
perilaku akan berubah salah satunya yaitu jika indiviu diberikan penyuluhan serta informasi
yang terinci tentang keuntungan dari perbaikan perilakunya.iperlukan waktu yang lama
untuk meyakinkan individu. I sinilah,peran kita sebagai seorang perawat/tenaga kesehatan.
Menurut steraward dikutip dari effendi (1997),unsur program kesehatan dan kedokteran
yang didalamnnya terkandung rencana untuk berubah prilaku seseorang dan masyarakat
dengan tujuan untuk membantu tercapainya perogram pengobatan,rehabilitasi,pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan.
Menurut ottawwa charter ( 1986) yang dikutip dari notoatmodjo S,memberikan pengertian
pendidikan ksehatan adalah proses u tuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.selain itu untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna,baik fisik,mental dan sicial,maka masyarakat harus mampu mengenal dan
mewujudkan aspirasinta,kebutuhannya,dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik,sosial,budaya dan,sebagainya).
1. Ranah Kognitif
Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah
dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan
pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom merupakan
segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang
terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive) (Dalam buku yang
berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 : Cognitive Domain yang
diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada tahun 1956) yaitu:
C1 (Pengetahuan/Knowledge)
Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi yang telah
dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan
urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi. Tingkatan atau jenjang ini
merupakan tingkatan terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di
jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan hapalan saja.
C2 (Pemahaman/Comprehension)
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi
tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu :
Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan dengan
memberikan contoh baik prinsip maupun konsep.
C3 (Penerapan/Application)
Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada situasi
nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara
menggunakannya secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat
menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah
diberikan sebelumnya.
C4 (Analisis/Analysis)
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan suatu
materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat berupa :
Di jenjang ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian
menemukan asumsi, dan membedakan pendapat dan fakta serta menemukan hubungan
sebab akibat.
C5 (Sintesis/Synthesis)
C6 (Evaluasi/Evaluation)
Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk
tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu
ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk mendapatkan
pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru serta cara baru yang unik
dalam analisis dan sintesis. Menurut Bloom paling tidak ada 2 jenis evaluasi yaitu :
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta
derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dlam kegiatan belajar mengajar.
Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001) membagi ranah
afektif menjadi 5 kategori yaitu :
Receiving/Attending/Penerimaan
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan masalah,
situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.Penerimaan adalah semacam kepekaan
dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik.
Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap peserta didik ketika mendengarkan penjelasan
pendidik dengan seksama dimana mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan
kepada mereka danmereka memiliki kemauan untuk menggabungkan diri atau
mengidentifikasi diri dengan nilai itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : memilih,
mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan meminati.
Responding/Menanggapi
Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan
sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau dapat pula dikatakan
bahwa menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk
mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara. Hal ini dapat dicontohkan dengan menyerahkan laporan tugas tepat
pada waktunya.
Valuing/Penilaian
Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap
suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang
diajarkan akan tetapi berkemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik atau buruk. Hal
ini dapat dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar mengajar serta
bertanggungjawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran.
Organization/Organisasi/Mengelola
Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan
prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat dicontohkan dengan kemampuan menimbang
akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan sains terhadap kehidupan manusia.
Characterization/Karakteristik
Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang
yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Proses internalisais nilai
menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai. Hal ini dicontohkan dengan bersedianya
mengubah pendapat jika ada bukti yang tidak mendukung pendapatnya.
3. Ranah Psikomotor
Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan
serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan
kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang
diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu.
Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih apa
yang diperlukan dari apa yang diajarkan.
Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan dijadikan
sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih
meyakinkan.
Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan
yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif.