Anda di halaman 1dari 12

Bidang studi : Kesehatan Reproduksi

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja


Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran : Remaja Karang Taruna dusun singsaren
Hari/Tanggal : Kamis, 28 mei 2009
Jam : 18:30 WIB
Waktu : s/d selesai
Tempat : Rumah pak dukuh RT 04 Singosaren

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren Bantul
Yogyakarta dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren
Bantul Yogyakarta akan dapat:
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas

V. MATERI
Terlampir

VI. MEDIA
- Materi SAP
- Komputer (power point)
- Leafllet

VII. METODE
- Penyuluhan
- Tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan:

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan

3. Menyebutkan materi/pokok bahasan Memperhatikan


yang akan disampaikan

2. 15 menit Pelaksanaan:

Menjelaskan materi penyuluhan secara


berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan

1. Pengertian Seks Bebas

2. Faktor Penyebab Seks Bebas

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

3. 6 menit Evaluasi :

- Meminta siswa dan siswi menjelaskan


atau menyebutkan kembali : Merespon,
1. Pengertian Seks Bebas Bertanya dan
2. Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab

3. Pencegahan Seks Bebas Pertanyaan

4. Bahaya Seks Bebas

-Memberikan kesempatan kepada


responden untuk bertanya

-Memberikan kesempatan kepada


responden untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

-Memberikan pujian atas keberhasilan


responden dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

4. 5 menit Penutup:

-Menyimpulkan materi yang Menjawab Salam

telah disampaikan

-Menyampaikan terimakasih

atas perhatian dan waktu yang

telah diberikan kepada peserta

-Mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, 28 Mei 2009
Sasaran Pemberi Penyuluhan

Karang Taruna Singosaren Mahasiswa PKMD UNRIYO

Mengetahui,
Pembimbing PKL

Sulistyaningsih

X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan, Essay, dan Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 2 soal

XI. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-
ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
B. Faktor Penyebab Seks Bebas
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa
tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
Pegangan tangan
Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
Ciuman bibir (kiss franc)
Pelukan
Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung,
hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada yang
berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual
bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:

1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak
dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak,
maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di
lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak Gaul. Istilah ini menjadi
sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-
mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat
kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan
tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak
gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam
perilaku seks bebas.

4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga


Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama
orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negative.

5. Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman
sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya
untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun
memberi andil kerusakan generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)


Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah
akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi
secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit
kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran.
Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel Im in Love, 30 Hari Mencari Cinta,
serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja.

Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan
filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat
mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan
karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi
kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang
sangat berani, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi
norma agama

8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini
semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga
mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja
kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi
pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda
sekarang.
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar
porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan
bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam,
seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe dan lain
sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti
halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau situs
seks.

Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi
keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang
salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu
bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.

13. Faktor Ekonomi


Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas
karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan seks
bebas kapanpun.
C. Pencegahan Seks Bebas

Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan
cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau
seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik
anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.
Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu
sumber terjadinya perbudakan seks.
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10. Pengembangan harga diri anak
11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12. Meningkatkan iman dan takwa
13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan
seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di
sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di
tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah
hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada
usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua
belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk
kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan
pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum
berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan
perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas
yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap
untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti
harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga,
kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),
kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar dan
kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan,
kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita?
Sementara pada sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak,
mungkin belum kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi
orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di
usia muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki
dapat betul-betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk
menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya belum siap
untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis (dukun,
tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui bahwa aborsi dapat
dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja
menggugurkan janin.
Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan
juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan,
yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan
tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di kubur di tanah
kosong, atau di bakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi ramuan
obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin
dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan
hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat
bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen
pada wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l. Infeksi rongga panggul
m. Infeksi pada lapisan rahim

Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat
terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut
ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia, Herpes, Infeksi
Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum
ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan
memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi
seperti kemandulan atau infertilitas.
Gonorhoe dan Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil
dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali
Herpes
Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan
Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair
Dalam 5-10 hari gejala hilang
Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur
Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat
Syphilis
disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini
luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak
terasa sakit
luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan
penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin
HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita
menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari.
Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan
oleh serangan virus HIV
Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum
suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.

Seks bebas tersebut sebenarnya adalah bentuk pengamalan surat Al Israa ayat 32 yang
berbunyi:
"Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk."
sMereka menyadari bahwa seks bebas itu berbahaya dan menyarankan untuk selalu menjaga
diri, memiliki pengendalian diri, khususnya dalam periode pacaran. Bahkan mereka
mengatakan untuk putri simpanlah ciuman pertama dan keperawanan itu untuk suami
mereka.
Proses pengendalian diri (kesadaran internal) ini juga sangat bersesuaian dengan QS. An
Nuur: 30-31 yang berbunyi:
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung."

XII. DAFTAR PUSTAKA


Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta, 2000.
Wijayanto, Iip. Cinta Antara Realita Seks Pra-Nikah. Jogjakarta, 2008.

Anda mungkin juga menyukai