Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul SISTEM PENGELUARAN KAS.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
utamanya untuk mata kuliah Seminar Keungan Daerah. Penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi itu semua akan penulis jadikan tolak
ukur untuk penyusunan makalah selanjutnya.

Kendari, 17 November 2017

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ iii
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas daerah .............................................. 5
2.2 Subsistem Pengeluran Kas daerah ............................................................................. 5
2.2.1 Subsistem akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan langsung (LS) ............. 5
2.2.2 Subsistem akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan
Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GUP), dan Tambahan
Uang Persediaan (TU) ...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bagian penting dari pengel'laan
keuangan daerah yang mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, akuntansi, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daerah. Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah kepala daerah menetapkan
sistem akuntansi pemerintahan daerah dengan mengacu pada peraturan daerah tentang
pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansi pemerintahan daerah
disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern entitas pelaporan dan
entitas akuntansi yang menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintahan daerah.
Akuntansi keuangan daerah menggunakan sistem pencatatan dan dasar akuntansi
tertentu pada era pra dan pasca reformasi. Selain itu dasar atau basis akuntansi merupakan
salah satu asumsi dasar yang penting dalam akuntansi. Hal ini disebabkan karena asumsi
ini menentukan kapan pencatatan suatu transaksi dilakukan yang dikenal dalam tata buku
keuangan daerah selama era pra reformasi keuangan daerah.

2.1 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas daerah?
2. Bagaimana Subsistem Pengeluran Kas daerah?

3
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas daerah


Merupakan sistem yang diguakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas
(meliputi serangkaian kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar,
menyerahkan,dan mempertanggung jawabkan pengeluaran uang yang berada dalam
pengelolaan SKPKD dan / atau SKPD.
Penatausahaan pengeluaran kas merupakan serangkaian proses kegiatan menerima,
menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan, dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran uang yang berada dalam pengelolahan SKPKD (Satuan Kerja Pengelolahan
Keuangan Daerah) dan atau SKPD (Satuan Kerja perangkat Daerah).

b. Subsistem Pengeluran Kas daerah


1. Subsistem akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan langsung (LS), meliputi
a. Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
b. Pengajuan Surat Permintaan PEmbayaran (SPP)
c. Permintaan Surat permintaan Membayar (SPM)
d. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
2. Subsistem akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Uang Persediaan (UP),
Ganti Uang Persediaan (GUP), dan Tambahan Uang Persediaan (TU)., meliputi:
a. Penerbitan Surat Penyediaan dana (SPD)
b. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
c. Permintaan Surat permintaan Membayar (SPM)
d. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
e. Penggunaan Dana
f. Pertanggung jawaban Penggunaan Dana (SPJ)

SUBSISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PEMBEBANAN


LANGSUNG (LS), meliputi
1. Prosedur Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
PPKD selaku BUD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SPD dengan
mempertimbangkan penjadwalan Pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan
4
yang dimuat dalam dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah
(DPA-SKPD) . Penyiapan Draft SPD dilaksanakan oleh kuasa BUD untuk
ditandatangani PPKD selaku BUD.
Dokumen yang digunakan dalam Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD), antara
lain:
a. Surat Penyediaan Dana (SPD) , diterbitkan 3 lembar:
LEmbar 1 diterima oleh SKPD
Lembar 2 diterima oleh Pengawas Daerah
Lembar 3 sebagai Arsip PPKD selaku BUD
b. Register SPD
PPKD selaku BUD mencatat SPD yang diterbitkan ke dalam register SPD

2. Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP LS)


Adalah prosedur yang digunakan untuk mengajukan SPP-LS oleh bendahara
pengeluaran SKPD berdasarkan SPD atau yangdipersamakan dengan SPD.
Pihak terkait dalam pengajuan SPP LS adalah Bendahara Pengeluaran SKPD.
Bendahara Pengeluaran SKPD mengajukan SPP LS kepada PPK-SKPD.
Dokumen yang digunakan Prosedur Pengajuan Surat Permintaan PEmbayaran
Langsung (SPP LS) antara lain:
a. Surat Penyediaan Dana (SPD)
b. Surat Permintaan Pembayaran Pembebanan Langsung (SPP LS)
SPP LS ada dua Macam, antara lain:
a. SPP LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
1) Dokumen yang digunakan dan PEjabat terkait, berdasar SPD atau yg
dipersamakan dengan SPD , Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP
LS Pembayaran gaji dan tunjangan kepada Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD
2) Kelengkapan Dokumen yang digunakan:
a) Surat Pengantar SPP LS
b) Ringkasan SPP LS
c) Rincian SPP LS
d) Lampiran SPP LS, antara lain: (terdapat pada buku 2,
halaman.43)

5
3) LPP LS yang diajukan dibuat rangkap 3 lembar (lb 1 dan 2 untuk PPK-
SKPD, lb 3 untuk arsip PPTK)
4) BEndahara pengeluaran mencatat SPP LS yang diajukan ke dalam
register SPP LS

b. SPP LS Pengadaan Barang dan Jasa


Dokumen yang digunakan dan pejabat yang terkait antara lain, berdasarka
SPD , Bendahara pengeluaran dengan persetujuan PPTK mengeluarkan SPP
LS pengadaan barang dan jasa kepada pengguna anggaran / kuasa pengguna
anggaran melalui PPK-SKPD
Kelengkapan dokumen SPP LS pengadaan barang dan jasa antara lain:
1) Surat PEngantar SPP LS
2) Ringkasan SPP LS
3) Rincian SPP LS
4) Lampiran SPP LS pengadaan barang dan jasa (buku 2 hal. 44)
5) SPP LS pengadaan barang dan jasa inuat rangkap 3 (lb 1 dan 2 untuk
PPK-SKPD, lb 3 arsip PPTK dan/ bendahara penggeluaran)
6) Bendahara pengeluran mencatat SPP LS yang diajukan kedalam
register SPP LS

3. Prosedur Permintaan Surat permintaan Membayar Langsung (SPM LS)


Pihak yag terkait dalam prosedur penerbitan SPM LS yaitu pejabat penatausahaan
keuangan satuan kerja perangkat daerah (PPK-SKPD), yang berfungsi mengajukan
SPM LS atas nama [engguna anggarn / kuasa pengguna anggaran kepada Kuasa
BUD.
Dokumen yang digunakan dalam Penerbitan SPM LS, antara lain:
a. Surat Permintaan Pembayaran langsung (SPP-LS)
b. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM LS)
Catatan yang digunakan dalam prosedur Penerbitan SPM LS, antara lain:
a. Register SPP LS
Catatan yang diselenggarakan oleh PPKSKPD untuk mencatat penerimaan
SPP-LS dari bendaraha PEngeluaran SKPD

6
b. Register penerbitan SPM LS
Merupakan catatan yang diselenggarakan oleh PPK SKPD untuk mencatat
penerbitan SPM LS
c. Register Penolakan SPP LS
Catatan yang diselenggrakan oleh PPk-SKPD untuk mencatat penolakan
penerbitan SPM LS
Deskripsi Prosedur penerbitan SPM LS:
1) PPK SKPD diajukan atas nama PA/KPA menerima SPP LS yang diajukan
oleh Bendahara PEngeluaran
2) PPK SKPD mencatat SPP LS yang diterima kedalam register SPP LS
3) PPK SKPD atas nama PA / KPA meneliti kelengkapan dokumen SPP LS
4) Jika kelengkapan dokumen SPP LS dinyatakan lengkap dan sah , PPK SKPD
menyiapkan SPM LS untuk ditandatangani oleh PA/KPA
5) Jika Kelengkapan dokumen dinnyatakan tidak lengkap atau tidak sah maka
PPK SKPD menolak untuk menerbitkan SPM LS dan selanjutnya
mengembalikan SPP LS kepada bendahara pengeluaran untuk diperbaiki dan
dilengkapi
6) PA / KPA menerbitkan LS paling lambat 2 hari kerja sejak terhitung sejak
diterimanya pengajuan SPP LS yang dinyatakan lengkap dan sah
7) PPA / KPA Melalui PPK SKPD mengembaikan SPP LS paling lambat satu
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP LS yang bersangkutan
8) PPK SKPD mencatat penerbitan SPM LS kedalam register penerbitan SPM
LS
9) PPK SKPD mencatat penolakan penerbitan SPM LS ke dalam Register
penolakan SPP LS
10) Penerbitan SPM LS ada 3 lembar:
Lembar 1 dan 2 dikirim ke kuasa BUD
Lembar 3 sebagai arsip PPK SKPD
Lembar ke 2 akan kembali ke PPK SKPD setelah dibubuhi cap Telah
diterima oleh Kuasa BUD Tanggal Nomor

7
4. Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS)
Pihak yang terkait dalam SP2D LS adalah Kuasa KUD. Kuasa KUD menerbitkan
SP2D LS atas nama BUD kepada PPK-SKPD.
Dokumen terkait SP2D LS, antara lain:
1) SPM LS
2) SP2D LS
Catatn yang digunakan dalam SP2D LS:
1) Register SPM LS
2) Register penerbitan SP2D LS
3) Register Penolkan SP2D LS
Prosedur Penerbitan SP2D LS:
1) Kuasa BUD menerima SPM LS yg diajukan oleh PPK-SKPD
2) Kuasa BUD mencatat SPM LS yang diterima ke dalam register SPM LS
3) Kuasa BUD Meneliti kelengkapan dokumen SPM LS
4) Jika dinyatakan lengkap dan sah , Kuasa BUD menyiapkan SP2D LS untuk
diterbitkan SP2D LS
5) Jika dokumen tidak lengkap dan tidak sah, maka Kuasa BUD menolak untuk
menerbitkan SP2D LS dan selanjutnya mengembalikan SPM LS kepada PPK
SKPD untuk dilengkapi dan diperbaiki.
6) Kuasa BUD menerbitkan SP2D LS paling lambat 2 hari kerja terhitung sejak
diterimannya pengajuan SP2D LS yang dinyatakan lengkap dan sah
7) Kuasa BUD mengemblikan SPM LS paling lambat 1 hari kerja terhitung sejak
diterimanya pengajuan SPM LS yang bersangkutan
8) Kuasa BUD mencatat penerbitan SP2D LS kedlam register penerbitan SP2D
LS
9) Kuasa BUD mencatat Penolakan penerbitan SP2D LS kedalam register
penolakan SPM LS
10) Penerbitan SP2D LS ada 5 lembar, antara lain;
a) Lembar 1 dikirim ke bank
b) Lembar 2 dan 3 dikirim PPK-SKPD untuk diserahakan , lb 2 ke
bendahara pengeluaran SKPD , lb 3 ke Fungsi akuntansi SKPD
c) Lb ke 4 diserahkan ke fungsi akutansi SKPKD
d) Lembar 5 diarsip oleh kuasa BUD

8
Prosedur Pencatatan Akuntansi
Unit yang terkait dalam prosedur akuntansi pengeluaran Kas:
a) Fungsi akuntansi PPKD
Fungsi: mencatat seluruh transaksi pemgeluaran kas mekansme pembebanan
langsung oleh PPKD
b) Fungsi akuntansi SKPD
Fungsi: mencatat seluruh transaksi pemgeluaran kas mekansme pembebanan
langsung oleh SKPD
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas
pembebanan langsung, yaitu:
SPM LS
Digunakan sebagai dokumen pendukung untuk pencatatan kedalam jurnal
pengeluaran kas
SP2D LD
Digunakan sebagai dokumen utama untuk pencatatan ke dalam jurnal
pengeluaran kas oleh fungsi akuntansi PPKD dan SKPD
Cek , dokumen ini digunakan untuk mencairkan dana di bank
Catatan Akuntansi yag digunakan :
Jurnal pengeluaran Kas
Jurnal Umum
Buku Besar
Buku Besar Pembantu.
Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas adalah Laporan
relisasi periodik, laporan ini diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk
melaporkan realisasi pengeluaran dalam periode tertentu

SUB SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PEMBEBANAN UANG


PERSEDIAAN (UP) DAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang
Persediaam (GU), mempunyai prosedur sebagai berikut :
a. Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
Fungsi terkait :
1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD)

9
2. Penguna Annggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
Dokumen yang digunakan :
1. Dokumen Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (DPA-
SKPD)
2. Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah
3. Surat Penyediaan Dana (SPD)
Uraian prosedur penerbitan SPD adalah sebagai berkut :
1. PPKD selaku BUD melakukan proses penyusunan anggaran kas pemerintah daerah
dan melakukan pengesahan terhadap rancangan DPA-SKPD.
2. PPKD selaku BUD menggunakan dokumen anggaran kas pemerintah daerah dan
DPA-SKPD sebagai dasar dalam proses penyiapan SPD.
3. PPKD selaku BUD membuat dokumen SPD sejumlah tiga rangkap
4. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menggunakan SPD sebagai dasar
pengajuan SPP.

b. Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan (SPP-UP)


Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, bendahara
pengeluaran mengajukan Surat Pengantar SPP kepada pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran melalui pejabat penatausahaan keuangan SKPD. SPP diajukan
dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD.SPP
uang persediaan dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan
SPP-UP hanya dilakukan sekali dalam setahun, selanjutnya untuk mengisi saldo uang
persediaan akan menggunakan SPP-GU.

Pihak terkait :
1. Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
2. PPK-SKPD
3. Bendahara Pengeluaran
Dokumen yang digunakan :
1. Surat Pengantar SPP-UP
2. RIngkasan SPP-UP
3. Rincian SPP-UP
4. Salinan SPD
5. Surat Pernyataan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran.
10
c. Prosedur Penerbitan Surat Perintah Membayar-Uang Persediaan (SPM-UP)
SPM dapat diterbitkan jika :
1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia
2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.
Pihak yang terkait :
1. PPK-SKPD
2. Pengguna Anggaran

d. Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana-Uang Persediaan (SP2D-UP)


SP2D dapat diterbitkan jika :
1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia
2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.
Pihak yang terkait :
1. PPK-SKPD

e. Prosedur Pembelanjaan Dana dan Pembuatan Surat Pertanggungjawaban Uang


Persediaan (UP)
Pelaksanaan belanja yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan wajib
dipertanggungjawabkan oleh PPTK secara tepat waktu. Dalam
mempertanggungjawabkan pelaksanaan belanja tersebut,PPTK harus melampirkan
dokumen pendukung pengguna anggaran dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait.
Dokumen pengguna anggaran yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai
dasar bagi Bendahara Pengeluaran untuk membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ).
Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen yang diberikan oleh PPTK,
mencatat pelaksanaan belanja dalam :
1. Buku Kas Umum Pengeluaran
2. Buku Pembantu Pengeluarn per rinci obyek
3. Buku Pembantu Kas Tunai
4. Buku Penbantu Simpanan / Bank
5. Buku Pembantu Panjar
6. Buku Peembantu Pajak

11
Pihak yang terkait :
1. Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan
2. Bendahara Pengeluaran
3. PPK-SKPD
4. Pengguna Anggaran

Pembuatan Surat Pertanggungjawaban uang Persediaan (UP) di bendahara


pengeluaran.
Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persedian, dokumen laporan
pertanggungjawaban yang disampaikan mencakup :
1. Buku kas umum pengeluaran
2. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian obyek yang tercatum
dalam ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang dimaksud
3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas Negara
4. Register penutupan kas

Pihak yang terkait :


1. Bendahara Pengeluaran
2. PPK-SKPD
3. Pengguna Anggaran

Pembuatan Surat Pertanggungjawaban Uang Persediaan (UP) di bendahara


pengeluaran pembantu
Dalam proses penatausahaan, buku pengeluaran pembantu mencatat transaksi-transaksi
dalam buku :
1. Buku Kas Umum Pengeluaran
2. Buku Pajak PPN/PPh
3. Buku Pembantu Panjar
Surat pertanggungjawaban diserahkan dengan dilampiri :
1. Buku Kas Umum Pengeluaran
2. Buku Pajak PPN/PPh
3. Bukti-bukti lain yang sah

12
f. Prosedur Pencatatan Akuntansi Uang Persediaan
Pihak yang terkait :
1. Fungsi Akuntansi-PPKD
2. Fungsi Akuntansi-SKPD
Dokumen yang digunakan :
1. Surat Perintah Membayar-UP (SPM-UP)
2. Surat Perintah Pencairan Dana-UP (SP2D-UP)
3. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran SKPD (SPJ-UP)
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
(Uang Persediaan) adalah :
1. Jurnal Pengeluaran Kas
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Buku Besar Pembantu
Laporan yang dihasilkan dalam Pprosedur Akuntansi Pengeluaran Kas adalah Laporan
Realisasi Pengeluaran Periodik

SUB PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)


a. Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU)
Berdasar SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, bendahara
pengeluaran mengajukan Surat Pengantar SPP (Surat Permintaan Pembayaran)
kepada pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat
Penatausahaan keuangan SKPD. SPP Tambahan Uang (SPP-TU), yang dipergunakan
hanya untuk memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran yang sedemikian
rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Akan tetapi,
pembuatan TU ini harus didasarkan pada rencana perkiraan pengeluaran yang matang.
Pihak terkait penerbitan SPP-TU :
1. Bendahara Pengeluaran
Tugas :
a) Mempersiapkan dokumen SPP beserta beserta lampiran-lampiranya yaitu :
Surat pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-TU sebelumnya
Salinan SPD
Surat pernyataan Pengguna Anggaran

13
Surat keterangan penjelasan keperluan pengisianTU
Lampiran lain yang ddiperlukan
b) Mengajukan SPP kepada PPK-SKPD
2. PPK-SKPD
Tugas :
Menguji kelengkapan dan kebenaran SPP yang diajukan oleh Bendera
Pengeluaran.

b. Prosedur Penerbitan Surat Permintaan Membayar Tambah Uang (SPMTU)


Proses penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan pengeluaran
yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Proses ini dimulai dengan
pengujian atas SPM yang diajukan baik dari segi kelengkapan dokumen maupun
kebenaran pengisiannya.
Secara legal, penerbitan SPM adalah otoritas Pejabat Pengguna Anggaran (PPA).
Dengan demikian, tanda tangan dokumen SPM dilakukan oleh Pengguna Anggaran
yang bersangkutan sebagai sebuah pernyataan penggunaan anggaran di lingkup
SKPDnya. SPM yang telah ditandatangani kemudian diajukan kepada Bendahara
Umum Daerah (BUD) sebagai otoritas yang akan melakukan pencairan dana.
SPM dapat diterbitkan jika :
1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia
2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM :
1. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterima
2. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPP.
Pihak terkait dalam penerbitan SPM-TU :
1. PPK-SKPD
Tugas :
a) Menguji SPP-TU beserta kelengkapannya
b) Membuat rancangan SPM-TU atas SPP-TI yang telah diuji kelengkapannya
dan kebenarannya dan mengajukan ke Pengguna Anggaran
c) Menerbitkan Surat Penolakan SPM-TU apabila SPP-TU yang diajukan oleh
Bendahara SKPD tidak lengkap
d) Membuat Register SPM-TU

14
2. Pengguna Anggaran
Tugas :
a) Mengotorisasi dan menerbitkan SPM-TU
b) Mengotorisasi Surat Penolakan SPM-TU yang diterbitkan PPK-SKPD bila
SPP-TU yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap

c. Prosedur Penerbitan SP2D-TU


SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk
mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D
adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja.

SP2D dapat diterbitkan jika :


1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia
2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM :
1. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima
2. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM
Pihak terkait dalam penerbitan SP2D-TU :
1. Kuasa BUD
Tugas :
a) Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM-TU
b) Mencetak SP2D-TU
c) Mengirimkan SP2D-TU kepada bank
d) Membuat register SP2D-TU

d. Prosedur Pembelanjaan Dana dan Pembuatan Surat Pertanggungjawaban


Tambah Uang (TU)
Pelaksanaan belanja tambah uang (TU) yang dilakukan untuk melakukan suatu
kegiatan wajib dipertanggung jawabkan oleh PPTK secara tepat waktu. Dalam
mempertanggung jawabkan pelaksanaan belanja tersebut, PPTK harus melampirkan
dokumen-dokumen pendukung penggunaan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan
yang terkait. Dokumen penggunaan anggaran diberikan kepada Bendahara
Pengeluaran sebagai dasar bagi Bendahara Pengeluaran untuk membuat Surat
Pertanggung Jawaban (SPJ).
15
Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen yang diberikan oleh PPTK,
mencatatpelaksanaan belanja dalam :
a) Buku Kas Umum pengeluaran
b) Buku pembantu pengeluaran per rincian obyek
c) Buku pembantu kas tunai
d) Buku pembantu simpanan/bank
e) Buku pembantu pajar
f) Buku pembantu pajak

e. Prosedur Pencatatan Akuntansi Tambah Uang (TU)


Unit yang terkait dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas (tambah uang) meliputi :
a) Fungsi Akuntansi-PPKD
Berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas mekanisme
pembebanan TU oleh PPKD.
b) Fungsi Akuntansi-SKPD
Berfungsi untuk mencatat seluruh pengeluaran kas oleh mekanisme pembebanan
TU oleh SKPD
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas (tambah
uang) untuk belanja langsung meliputi :
a) Surat Perintah Membayar-TU (SPM-TU)
b) Surat Perintah Pencairan Dana-TU (SP2D-TU)
c) Laporan Pertanggung jawaban Bendahara Pengeluaran SKPD (SPJ-TU)
Catatan akuntansi yang digunakan dalam Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
(Tambah Uang) adalah :
a) Jurnal pengeluaran kas
b) Jurnal umum
c) Buku besar
d) Buku besar pembantu
Laporan yang dihasilkan dalam prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas (Tambah
Uang) adalah Laporan Realisasi Pengeluaran Periodik.
Prosedur Pencatatan Akuntansi pengeluaran Kas-mekanisme Pembebanan TU
yaitu :
a) Fungsi Akuntansi-SKPKD menerima berkas SP2D-TU dari Kuasa BUD,
kemudian mencatatnya ke Jurnal Pengeluaran Kas per tanggal pengesahan SP2D-
16
TU yang telah diotorisasi oleh Kuasa BUD dan melakukan peringkasan transaksi-
transaksi (posting) dari jurnal Pengeluaran Kas ke Buku Besar. Fungsi Akuntansi-
SKPKD juga mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku pembantu yang berisi
rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu (dalam rincian obyek
belanja)
b) Fungsi Akuntansi-SKPD menerima berkas SP2D-TU dari PPK-SKPD, kemudian
mencatatnya ke Jurnal Pengeluaran Kas per tanggal pengesahan SP2D-TU yang
telah diotorisasi oleh Kuasa BUD . Fungsi Akuntansi-SKPD menerima berkas
SPJ-TU dari PPK-SKPD, kemudian mencatatnya ke dalam Buku Jurnal Umum
per tanggal SPJ. Fungsi Akuntansi-SKPD juga mencatat transaksi-transaksi ke
dalam buku pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang
dianggap perlu (dalam rincian obyek belanja)

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluaran kas.
Penatausahaan pengeluaran kas merupakan serangkaian proses kegiatan menerima,
menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan, dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran uang yang berada dalam pengelolahan SKPKD (Satuan Kerja Pengelolahan
Keuangan Daerah) dan atau SKPD (Satuan Kerja perangkat Daerah).
Sistem dan Prosedur Akuntansi Pengeluaran kas terdiri atas 4 sub sistem yaitu:
1. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Uang Persediaan (UP)
2. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Ganti Uang Persediaan
(GU).
3. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Tambahan Uang Persediaan
(TU).
4. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Langsung (LS).
Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas, terdiri atas:
1. Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
3. Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM)
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
5. Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
6. Penerbitan Nota Permintaan Dana (NPD)

18
DAFTAR PUSTAKA

Semarang, Firly. 25 Mei 2015. Sistem Akuntansi Pengeluaran.


[https://www.scribd.com/doc/31910939/Sistem-Akuntansi-Pengeluaran-Klmpk-2]
(Online, 13 November 2017)

Thamrin, Ayu. Makalah Akuntansi Pemerintahan.


[https://www.academia.edu/8639354/MAKALAH_AKUNTANSI_PEMERINTAHA
N] (Online, 13 November 2017)

19

Anda mungkin juga menyukai