Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tokoh
terkemuka matematik yaitu Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi Salam dan salawat
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang merupakan tauladan bagi kaum muslimin
dimuka bumi ini. Walaupun berbagai macam tantangan yang dihadapi, tapi semua itu telah
memberikan pengalaman yang berharga untuk dijadikan pelajaran dimasa yang akan datang.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh nilai tambah
dalam Pembelajaran Sejarah Matematika.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak memperoleh bantuan
dari berbagai pihak berupa petunjuk, bimbingan maupun dorongan moril dan materil, untuk
itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis hanturkan terima kasih kepada
seluruh rekan-rekan yang telah ikut memberikan motivasi dan bantuan dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dan bantuan Bapak, Ibu
serta rekan-rekan sekalian. Amin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan tugas ini.

Pidie Jaya, 02 Desember 2017


Penyusun

DANA MAULINA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I
PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................
D. Sistematika Penulisan .....................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................
A. Biografi Alkhawarizmi ...................................................................................
B. Riwayat Hidup ................................................................................................
C. Pendidikan .......................................................................................................
D. Keperibadian Al-Khawarizmi .........................................................................
E. Karyanya .........................................................................................................
F. Karya-karya lainya ...........................................................................................
G. Strategi Pengislaman Sain Matematika

BAB II
PENUTUP ..................................................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Latar belakang penulis menulis makalah ini dikarenakan penulis ingin mengetahui
siapa Muhammad Bin Musa al-khawarizmi itu, perananan dan sumbangannya dalam
matematika.Selain itu sedikitnya para siswa tahu rentang perkembangan matematika arab
terutama tentang tokoh al-Khawarizi. Sangat disayangkan jika kita tidak mengetahui siapa al-
Khawarizmi sedangkan penemuannya kita pakai dan kita terapkan dalam pelajaran
matematika dan kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berhubungan dengan latar belakang di atas,yang menjadi rumusan masalah dalam


maklah ini adalah:
1. Siapakah al-Khawarizmi itu?
2. Apa-apa saja peranan dan sumbangan al-Khawarizmi?
3. Seperti apa Sains Pengislaman Matematika al-Khawarizmi?
4. Bagaimana cabang matematika al-Khawarizmi?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetehui siapa al-Khawarizmi,apa-apa saja


sumbangannya dalam matematika, strategi pembelajarannya seperti apa, serta cabang-cabang
matematikanya.

D. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Pertama: Pendahuluan, meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah dan sistimatika uraian. Kedua: Isi atau bagian teori dan
hasil meliputi latar belakang al-Khawarizmi, pendidikan, sumbangannya, hasil karyanya
,kepribadiannya, strategi pengislaman matematik, dan cabang matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Al- Khawarizmi

Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu
beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi
telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-
Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al Jabru wal
Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman
kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada
yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain
menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun
266H/850M di Baghdad.

B. Riwayat Hidup

Al-Khwarizmi diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-


Mamun (813 833) zaman Abasiyah, sebagai anggota Bayt al Hikma Baghdad yang
meneliti ilmu-ilmu pengetahuan dan terjemah yang didirikan ayah al-Mamun. Pada masa Al-
Khwarizmi hidup pula tokoh lain yang juga ahli astronomi dan matematika seperti, Abu
Jafar Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi, salah satu dari tiga serangkai Banu Musa ibn
Shakir selain Abdullah dan al-Khwarizmi sendiri. Hampir sebagian besar kesuksesan yang
dicapai al-Khwarizmi, seperti tulisan tentang astronomi dan aljabar didedikasikan untuk al-
Mamun. Di pihak lain, Khalifah yang dikenal juga seorang ilmuan tokoh pengetahuan dan
sahabat al-Khwarizmi ini memberikan perhatian pada karya al-Khwarizmi dan memberikan
berbagai penghargaan.
Al-Khwarizmi kemungkinan besar adalah satu-satunya ahli astronomi yang
diikutsertakan dalam proyek pimpinan al-Mamun untuk mengukur panjang satu derajat
lingkar bumi sepanjang garis busur. Sejak dia mengetahui bahwa bumi berbentuk seperti
bola, suatu nilai yang akurat untuk mengetahui lingkar bumi telah dicapai, yaitu panjang satu
derajat dikalikan dengan 360.
Al-Khwarizmi diungkapkan mencoba untuk membuat ramalan tentang masa hidup
Nabi Muhammad SAW melalui ilmu astronomi. Dia hitung secara cermat waktu Nabi
dilahirkan. Ia termasuk salah seorang ahli perbintangan yang bekerjasama membuat sebuah
Peta Dunia untuk memenuhi permintaan al-Mamun, lalu terkenal dalam pembuatan Peta
Ptolemy.
Sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Aljabar dia menulis buku berjudul Algebra, yang
kemudian diklasifikasi oleh para sejarawan matematika sebagai Dasar-dasar Pengetahuan
Matematika. Al-Khwarizmi adalah orang yang pertama kali memperkenalkan ilmu aljabar
dalam suatu bentuk dasar yang dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari. Hal ini berbeda
dengan konsep aljabar Diophantus yang lebih cenderung menggunakan aljabar untuk aplikasi
teori-teori bilangan. Penamaan tersebut bukan berasal dari tulisan karya Al-Khwarizmi dan
bukan Aritmatika yang merupakan tulisan Diophantus. Para ahli ilmu pasti kuno (termasuk
Yunani) mempertimbangkan bilangan sebagai suatu besaran. Ini terjadi ketika Al-Khwarizmi
memberi pemahaman angka sebagai sebuah hubungan murni di era modern dimana ilmu
pengetahuan aljabar salah satu bagiannya.
Karya Al-Khwarizmi berjudul Kitab al-Jabr wal-muqabalah (The Book of Restoring
and Balancing) menjadi titik awal aljabar dalam dunia Islam. Kata aljabar ini digunakan di
dunia Barat untuk obyek yang sama. Menurut Kasir (1931), kata aljabar berasal dari tulisan
Al-Khwarizmi yang mencantumkan al-jab sebagai judulnya. Tulisan ini diterjemahkan
(abad XII) ke dalam bahasa Latin oleh Gerhard Cremona dan Robert Chester, dimana buku
ini digunakan sebagai buku wajib matematika dasar di Eropa hingga abad XVI.
Pengaruh lain yang berkait dengan ilmu matematika adalah suku kata algoritm yang
dikonotasi sebagai sebuah prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari
perubahan versi Al-Khwarizmi ke versi Latin algorismi, algorism dan akhirnya menjadi
algorithm. Angka yang tertera dalam setiap halaman tulisan adalah salah satu bukti peran
Al-Khwarizmi dalam aritmatika. Tulisan aritmatika berbahasa Arab yang pertama kali
diterjemah ke bahasa Latin berperan penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem
bilangan yang diterapkan saat ini. Bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi
penulisan basis sepuluh, telah diperkenalkan oleh Al-Khwarizmi, dapat dikatakan sebagai
suatu revolusi perhitungan di abad pertengahan bagi bangsa Eropa.

C. Pendidikan

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam
yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang
syariat tapidi dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah
Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah menciptakan
pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia
muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun, bekerja di Bayt al-Hikmah
di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory iaitu tempat menekuni belajar
matematik dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin perpustakaan
khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India
pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia Pelbagai Disiplin.
Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang mula-mula memperkenalkan aljabar dan
hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematik dan
menghasilkan konsep-konsep matematik yang begitu popular sehingga digunakan pada
zaman sekarang.

D. Keperibadian Al-Khawarizmi

Keperibadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam dan juga Barat. Al-
Khawarizmi telah dianggap sebagai sarjana matematik yang masyhur oleh orang Islam dan ia
diperakui oleh orang Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sartonmengatakan pencapaian-
pencapaian yang tertinggi telah doperolehi oleh orang-orang Timur. Maka temasuklah al-
Khawarizmi itu sendiri. Al-Khawarizmi patu disanjungi kerana beliau adalah seorang yang
pintar. Menurut Wiedmann pula berkata. al-Khawarizmi mempunyai personaliti yang
teguh dan seorang yang bergeliga sains. Setiap apa yang dinyatakan oleh penulis, ini telah
terbukti bahawa al-Khawarizmi mempunyai sifat keperibadian yang tinggi dan sekaligus
disanjung oleh orang Islam.

E. Karyanya
1. Aritmatika

Karya aritmatika Al-Khwarizmi berjudul Kitab al-jam wal-tafriq bi-hisab al-


Hid (Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation)
kemungkinan ditulis setelah mengerjakan Algebra. Edisi bahasa Arab telah hilang,
tapi versi Latin ditemukan tahun 1857 di perpustakaan Universitas Cambridge,
diyakini merupakan karya Al-Khwarizmi yang diterjemahkan Adelard of Bath
pada abad XII. Buku ini diterbitkan oleh B. Boncompagni dengan judul Algoritmi
de numero indorum (Roma, 1857) dan lalu oleh Kurt Vogel dengan judul
Mohammed ibn Musa Alchwarizmis Algorithmus (Aalen, 1963). Karya ini
dikenal pelajaran pertama yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan
desimal, merupakan titik awal pengembangan matematika dan sains. Pelajar di
Eropa mengaitkan Al-Khwarizmi dengan new aritmetic yang akhirnya menjadi
basis notasi angka, dimana penulisan angka Arab dikenal dengan istilah
algorism atau algorithm.
Hasil karya Al-Khwarizmi menjadi penting karena merupakan notasi pertama
menggunakan basis angka Arab dari 1 sampai 9,0 dan pola nilai-penempatan. Ini
dilengkapi pula dengan aturan-aturan yang diperlukan dalam bekerja denga
menggunakan bilangan notasi Arab dan penjelasan tentang empat basis operasi
perhitungan, yaitu; penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Ini juga
mengakomodir bentuk-bentuk penulisan angka yang lazim digunakan, yaitu
penulisan dengan enam digit desimal dan penggunaan tanda akar.
Diantara serangkaian notasi bilangan Arab yang diperkenalkan Al-Khwarizmi,
tidak terlalu signifikan dibanding notasi nol digit. Tanpa keberadaan bilangan nol
tabel-tabel yang memiliki kolom dalam satuan puluhan, ratusan dan selanjutnya
diperlukan untuk menempatkan satu satuan bilangan sesuai fungsinya. Notasi nol
disimbolkan dengan sebuah ruang kosong dalam satu rangkaian angka, bentuk
lingkaran kecil ini sebenarnya merupakan salah satu temuan matematika yang
terbesar. Notasi nol juga membuka jalan bagi konsep penulisan bentuk positif dan
negatif dalam aljabar.

2. Aljabar

Buku Kitab al-jam wal-tafriq bi-hisab al-Hid yang ditulis Al-Khwarizmi


antara tahun 813- 833 berkait dengan teori persamaan linier dan kuadrat dengan
satu variabel yang tak diketahui sebagaimana dasar perhitungan yang terkait
bilangan binominal dan trinominal. Karya Al-Khwarizmi ini diyakini merupakan
buku pertama dalam sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam konteks disiplin
ilmu, lebih jauh dipertegas dalam pembukaan, formulasi dan kosakata yang secara
teknis adalah kosakata baru.
Ilmu pengetahuan aljabar sendiri merupakan penyempurnaan terhadap
pengetahuan yang telah dicapai bangsa Mesir dan Babylonia. Kedua bangsa ini
telah memiliki catatan yang berhubungan dengan masalah aritmatika aljabar dan
geometri pada permulaan 2000 SM. Di dalam Arithmatica of Diophantus tercatat
tentang persamaan quadrat, namun belum terbentuk secara sistematis, karena itu
sebelum Al-Khwarizmi aljabar tak serius dan sistematis dipelajari. Meski begitu
terdapat perdebatan bahwa Al-Khwarizmi berkiblat pada ilmu matematika
Yunani, dan yang lain menyebut bangsa India dan Babylonialah inspirator karya
Al-Khwarizmi. Pertentangan opini itu tak mampu membuktikan adanya hubungan
antara karya Al-Khwarizmi dengan sumber-sumber yang diperkirakan
sebelumnya. Sejarawan matematika mengakui, bahwa mustahil jika mereka
terfokus pada keaslian konsep dan model aljabar oleh Al-Khwarizmi, yang tidak
diangkat dari konsep aritmatika sebelumnya, juga bukan dari karya Diophantus .
Bagian pertama tulisan Al-Khwarizmi menekankan teori-teori yang berkait
dengan subyeknya, memberi penerangan terhadap terminologi penulisan dan
konsep penulis. Bagian kedua, penekanan pada prosedur normal yang mensahkan
penggunaan perhitungan praktis untuk direduksi dengan dasar-dasar aljabar.
Bagian akhir berkenaan aplikasi aljabar bidang perdagangan, penelitian lapangan,
pengukuran geometri dan aplikasi hukum waris Islam.
Dalam karya Algebra, ia gunakan istilah jadhr (roo) yang berasal dari istilah
radix / root, untuk penekanan awal. Menurut David E. Smith, ide pencatuman kata
akar dalam istilah matematika karena awalnya selalu ditulis dalam tulisan Arab.
Terjemah edisi Latin menyebut radix sebagai istilah umum warisan peradaban
Romawi yaitu Latus. Radix (root) berasal dari kata jadhr dalam bahasa Arab,
sedang Latus (side) merupakan sisi dari suatu persegi geometri. Istilah ini tak
memiliki sinonim dalam bahasa Yunani, sebagai contoh, Diophantus menamakan
suatu kumpulan dengan istilah the number yang diartikan suatu kelompok besar
dari satu satuan. Al-Khwarizmi menggunakan istilah mal yang dimaksud adalah
pengganti square yang tak dapat diketahui meski terkadang digunakan untuk
pengganti istilah thing. Persamaan lain yang digunakan secara khusus adalah
istilah simple number yang disebut sebagai dirham.
Dengan menggunakan ketiga istilah tersebut, Al-Khwarizmi membuat dalil bahwa
semua jenis masalah yang ada dapat digolongkan pada salah satu dari enam
persamaan dasar seperti di bawah ini:
Akar sama dengan bilangan (bx = c).
Mal sama dengan akar (ax2 = bx).
Mal sama dengan bilangan (ax2 = c).
Bilangan dan mal sama dengan akar (c + ax2 = bx).
Bilangan sama dengan akar ditambah mal (c = bx + ax2).
Mal dama dengan bilangan ditambah akar (ax2 = c + bx).
Poin pertama dalam persamaan dasar adalah membuat kelengkapan identifikasi
terhadap kasus sederhana pada tingkat pertama. Keenam persamaan tersebut
menunjukkan bahwa Al-Khwarizmi tidak mengenal keberadaan bialangan negatif
atau bilangan nol sebagai suatu koefisien. Jika diamati dari karyanya, dia tidak
mencantumkan penandaan simbol tetapi menjabarkan segalanya, termasuk
bilangan-bilangan dalam bentuk perkataan. Al-Khwarizmi mengenalkan bahwa
terdapat dua hasil dari akar quadrat, tetapi ia hanya menuliskan nilai positif, yang
mungkin dapat menjadi hasil irasional.
Al-Khwarizmi membuat aturan (aljabar dan al-muqabalah) untuk
menyelesaikan masing-masing dari keenam persamaan dan memberi penjelasan
lengkap untuk memperkecil persoalan terhadap masing-masing bentuk persamaan.
Dalam bahasa matematika, istilah aljabar (pemulihan) lebih cenderung mengacu
kepada pengertian suatu nilai positif, seperti contoh di dalam aljabar:
x2 = 40x 4x2 dapat diubah menjadi bentuk aljabar 5x2 = 40x
Contoh lain dari buku Al-Khwarizmi adalah: 50 + x2 = 29 + 10x
Dengan proses al-muqabalah, direduksi menjadi 21 + x2 = 10x.
Kedua operasi tersebut digabungkan dengan operasi aritmatika seperti perkalian,
penambahan, pengurangan, dan pembagian dari bilangan nominal dan binominal
sebagaimana konsep dasar dari perhitungan konsep quadrat yaitu dapat
menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam karya Algebra Al-Khwarizmi.
Selanjutnya dari buku tersebut Al-Khwarizmi memberi contoh penyelesaian
bentuk ketiga yang digabung dengan persamaan quadrat, serta jenis persamaan
yang berbeda dengan bantuan angka-angka memakai ide keseimbangan
permukaan.
Pengaruh Karya Al-Gebra
Ahli matematika pada masa Al-Khwarizmi dan saat ini memberi opini
tentang Algebra, antara lain Ibnu Turk, Thabit ibn Qurra, al-Sidnani, Sinan ibn
al-Fath, Abu Kamil dan Abu al-Wafa al-Buzjani. Karya Algebra juga populer
di Barat pada awal abad XII ketika para pelajar Eropa mulai menerjemah dari
bahasa Arab ke bahasa Lain, seperti Johannes Hispalensis (fl.1140), Gherardo
of Cremona (1114 1187), Adelard of Bath (fl.1120) dan Robert of Chester
(fl.1150).
Robert Bacon (1214 1294) dan Vincent de Beauvais (sekitar 1275)
menjadikan karya Al-Khwarizmi sebagai referensi dan mengambil beberapa
istilah yang ditemukan di buku itu, demikian pula Albertus Magnus (1208
1280) mengacu tabel yang ditulis Al-Khwarizmi. Sejarawan F. Woepcke
menyebut bahwa Leonardo Fibonacci mengutip model Al-Khwarizmi untuk
contoh soal tapi sebagian dari kasus tersebut kemungkinan berasal dari Abu
Kamil, tokoh dimana Fibonacci mengutip sebagian masalah dalam aljabar.
Buku Algebra memberi kesan mendalam pada karya Regiomontanus
(1436 1476), tidak saja mengacu pada akar quadrat (ars rei et census) tetapi
juga menggunakan teknik pengungkapan tertentu; restaurare defactus
sebagai suatu contoh, dengan cara sama yang persis dengan pemahaman
dalam aljabar. Karpinski mencantumkan, kopi naskah Algebra yang
ditampilkan dalam kumpulan tulisan Plimpton menyerupai tulisan tangan dan
pemakaian singkatan yang digunakan Regiomontanus (Johannes Mueller).
Bahwa pengarus karya Al-Khwarizmi sangat besar pada naskah negara-negara
Barat dan Latin yang terlihat pada format tulisan dasar-dasar aljabar yang
dipelajari di Eropa.

F. Karya-karya lainnya
a. Dixit- Algororizmi
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam
Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada
abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada
1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan
kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawrizm"), atau Algoritmi de numero
Indorum ("al-Kahwrizm pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di
berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab
aslinya mungkin bernama Kitb al-Jama wa-l-tafrq bi-isb al-Hind ("Buku
Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu")
b. Rekontruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitb rat al-Ar (Bhs.Arab:
" Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh
Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi
Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis
lainnya mengikuti perkembangan umum.

Hanya ada satu kopi dari Kitb rat al-Ar, yang tersimpan di Perpustakaan
Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de
Espaa di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang
Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh
Abu Jafar Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman
geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.

Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk Zona Cuaca, yang
menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan
bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang
buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin,
tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht
merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari
pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.

c. Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zj al-sindhind (Arab: " tabel astronomi) adalah karya yang terdiri
dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan
kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh
astronomer Spanyol Maslama al-Majr (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin,
yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip
lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothque publique (Chartres), the
Bibliothque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the
Bodleian Library (Oxford).
d. Kalender Yahudi
Al-Khawrizm juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risla fi istikhrj
tarkh al-yahd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun
siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan
Tishr dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam)
dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan
menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Brn dan
Maimonides.
e. Karya lainya
Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi
pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizm.
Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya
lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik

Dua karya berisi tentang pagi (Marifat saat al-mashriq f kull balad) dan
determinasi azimut dari tinggi (Marifat al-samt min qibal al-irtif).

Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-
Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan
Kitb ar-Ruma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang
terakhir disebut telah hilang.

G. Strategi Pengislaman Sain Matematika

Keperibadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam dan juga Barat. Al-
Khawarizmi telah dianggap sebagai sarjana matematik yang masyhur oleh orang
Islam dan ia diperakui oleh orang Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa
G.Sartonmengatakan pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah doperolehi oleh
orang-orang Timur.... Maka temasuklah al-Khawarizmi itu sendiri.
Al-Khawarizmi patu disanjungi kerana beliau adalah seorang yang pintar.
Menurut Wiedmann pula berkata.... al-Khawarizmi mempunyai personaliti yang
teguh dan seorang yang bergeliga sains. Setiap apa yang dinyatakan oleh penulis, ini
telah terbukti bahawa al-Khawarizmi mempunyai sifat keperibadian yang tinggi dan
sekaligus disanjung oleh orang Islam.

G.Strategi Pengislaman Sains Matematik

Pengislaman sains matematik seharusnya berlandaskan dengan beberapa perkara iaitu,


ia hendaklah berlandaskan tauhid, syariah dan akhlak. Ini kerana ia perlu bagi tokoh-tokoh
yanh beragama Islam supaya melaksanakan setiap pekerjaan atau tugasan yang mengikut
undang-undang Islam.
Tauhid
Tauhid merupakan landasan falsafah matematik Islam sepertimana dengan ilmu-ilmu
Islam yang lain. Mengikut matlamat Islam, semuanya Ayyatullah [tanda-tanda Allah iaitu
symbol kebesaran, kewujudan dan keEsaan Tuhan. Ungkapan yang wujud sewajarnya
mencorakkan kegiatan matematik. Setiap falsafah dan epistemology sains matematik kita
tidak harus diterima bulat-bulat tanpa syarat.

Syariah
Berasaskan kepada undang-undang yang mengenali tindak tanduk masyarakat.
Keharmonian dan tanggungjawab kepada umat dan hak diri. Dari sudut ini, ahli matematik
Islam yang cuba menyelesaikan masaalah yang melibatkan perbuatan hukum syariah seperti
judi, riba dan mencabar kebenaran hakiki daripada agama samawi untuk memperkukuhkan
lagi Institusi. Oleh itu, matematik Islam hendaklah berkembang selari dengan keperluan
manusia dan perkembangan ini juga harus di dalam sudut syariah.

Akhlak
Ciri-ciri akhlak mulia hendaklah disemaikan kedalam matematik dan juga ia perlu
dimasukkan kedalam ilmu-ilmu Islam yang lain agar manusia dapat menerapkan nilai murni.
Ilmu yang dipelajari contahnya akhlak yang terdapat dalam bidang matematik ini adalah
penemuan aljabar yang melambangkan keadilan. Ini kerana keadilan itu dituntut oleh agama
Islam itu sendiri. Melalui asas pradigma tauhid dan syaiyah itu dapat memperkukuhkan lagi
pembinaan akhlak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sepeninggal Al-Khwarizmi, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam


termasuk cara menjabarkan bilangan dalam metode perhitungan, bilangan pecahan;
pengetahuan aljabar yang merupakan suatu warisan untuk menyelesaikan persoalan
perhitungan; dan rumusan lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya.Di dunia Barat, ilmu
matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khwarizmi dibanding karya penulis abad
pertengahan. Masyarakat modern saat ini berhutang budi pada Al-Khwarizmi dalam hal
penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan
bilangan irasional, dan diperkenalkannya konsep aljabar modern membuatnya layak jadi figur
penting dalam bidang matematika di abad pertengahan. Sistem bilangan Arab yang
diperkenalkannya membawa perubahan dalam komposisi dan karakteristik matematika dan
revolusi proses perhitungan di abad pertengahan Eropa. Dengan penyatuan matematika
Yunani, Hindu dan mungkin Babylonia, teks aljabar merupakan salah satu karya Islam di
jagat dunia. Disamping itu kita juga tidak melupakan karyanya yang lain, seperti huruf-huruf
aljabar, algoritma, penemuan notasi angka nol, nilai akar bilangan merupakan bukti peran Al-
Khwarizmi mengembangkan pengetahuan tentang perhitungan.

B. Saran

Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan
tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak, terutama Guru
Pembimbing.
Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca, baik bagi siswa,orang
tua,guru dan masyarakat.Jika yang membaca adalah seorang mahasiswa, hendaknya ia
mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan baik serta dapat
menerapkannya.Jika orang tua, hendaknya ia dapat mengontrol tugas-tugas perkembangan
anak yang belum diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta mengantarkan ke arah
yang positif. Orang tua dan guru membantu menyelesaikan tugas perkembangan sehingga
mencapai tingkat sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

http://hafez.wordpress.com/2008/03/14/seri-biografi-tokoh-islam-al-khawarizmi/
http://fdka.wordpress.com/tag/referensi-pustaka/
Mohamed Mohaini, Matematikawan Muslim Terkemuka, Salemba Teknika, Jakarta,
1991:16-41).
Dikutip fdka dari buku Matematikawan Muslim Terkemuka, Mohaini Mohamed, Salemba
Teknika, Jakarta, 1991:16-41). Insyaallah menyusul biografi Ibn Al-Haytham, Al-Biruni

Anda mungkin juga menyukai