Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah didasarkan pada pemetaan geologi daerah penelitian, yang

dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

3.1. Tahap Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mempelajari segala sesuatu yang

berhubungan dengan daerah penelitian yang meliputi studi geologi regional/studi

pustaka, analisis citra, interpretasi peta kontur. Penelitian ini tetap memperhatikan

hasil dari peneliti-peneliti terdahulu yang telah melaksanakan penelitian di daerah

penelitian untuk mempermudah dalam melaksanakan pemetaan geologi secara cepat

dan tepat.

3.2. Tahap Penelitian lapangan

Pengambilan data geologi lapangan dilakukan untuk memperoleh data

lapangan sesuai dengan perencanaan lintasan yang telah di buat sebelumnya, pada

tiap-tiap lokasi pengamatan yang akan di lalui. Adapun data-data yang akan diambil

secara garis besar yaitu :

a. Profil lapangan

b. Profil litologi

c. Pengambilan sampel atau contoh batuan

d. Pengukuran stratigrafi

e. Pengukuran geologi struktur

f. Pengamatan dan pengukuran geomorfologi

16
17

g. Pembuatan sketsa geologi

h. Sesumber

3.3. Tahap Penelitian Laboratorium dan Studio

Penelitian laboratorium dilakukan selama dan setelah penelitian lapangan

selesai. Penelitian ini berupa analisis mikropaleontologi dan analisis petrografi.

Analisis mikropaleontologi dilakukan untuk mengetahui kandungan fosil,

menentukan jenis fosil dan nama fosil sehingga dapat dipakai untuk menentukan

umur dan lingkungan pengendapan. Analisis petrografi dilakukan untuk mengetahui

tekstur batuan, struktur batuan, dan mineral-mineral penyusunnya.

Penelitian studio dilakukan setelah mendapatkan hasil dari penelitian lapangan

dan penelitian laboratorium. Penelitian ini berupa pengolahan data seperti penarikan

litologi, analisis data struktur geologi, korelasi data stratigrafi, interpretasi data studi

khusus, dan sebagainya.

3.4 Sintesis Data

Sintesis data dilakukan setelah selesai dan mendapatkan hasil dari tahap

penlitian laboratorium dan studio, kemudian setelah itu dilakukan pembuatan peta

lintasan, peta geologi, peta geomorfologi, penampang stratigrafi, Analisis dan

evaluasi Analisa sebaran batuan dan kemiringan lereng analisa bentuk lereng untuk

menentukan seberapa besar tingkat potensi terjadinya gerakan tanah berdasarkan data

hasil laboratorium; Analisis hubungan gerakan tanah dengan faktor pendukung

terjadinya gerakan tanah. Evaluasi sebaran lokasi/zona yang berpotensi longsor.


18

Interpretasi dan analisis serta penyusunan peta potensi gerakan tanah. setelah itu

dilakukan pembuatan laporan.

3.5. Tahap Akhir

Pada tahap akhir ini adalah presentasi dari hasil sintesis data penelitian dan data

data yang telah di ambil mulai dari tahap penelitian lapangan, penelitian

laboratorium dan studio, kemudian dilakukan penyusunan laporan berdasarkan data

lapangan sepeti data lokasi penelitian, litologi lokasi penelitian, kenampakan struktur,

stratigrafi, geomorfologi, geologi lingkungan di setiap lokasi penelitian dan peta

potensi gerakan tanah

Hasil data lapangan dan data laboratorium yang telah selesai, menghasilkan

sintesis data penelitian yang disajikan dalam bentuk uraian dengan hasil pembahasan

studi khusus yang diambil dengan penelitian khusus tentang Aspek Geomorfologi

Sebagai Penentuan Daerah Rawan Longsor Berdasarkan Bentuk Lereng (Scarp)

Dengan Data Citra dan disertai dengan peta lintasan dan lokasi pengamatan, peta

geomorfologi, dan peta geologi.


19

Tabel 3.1 Bagan alur penelitian


20

3.6. Peralatan dan Bahan Penelitian

1. Peralatan yang diperlukan untuk melakukan penelitian di lapangan adalah:

a. Kompas geologi tipe Brunton sistem azimut 0-360.

b. Palu geologi batuan sedimen dan batuan beku merek Estwing.

c. Loupe dengan pembesaran 10x dan 20x.

d. Kamera digital.

e. Pita ukur 50 m.

f. GPS merk Garmin 64 csx

g. Alat tulis.

h. Kantong sampel batuan.

2. Peralatan yang digunakan dalam analisis laboratorium terdiri dari:

a. Mikroskop binokuler dengan pembesaran 40 kali, untuk analisis fosil.

b. Mikroskop polarisasi dan kamera dengan pembesaran 40 kali, untuk

analisis petrografi.

c. Ayakan 40, 60, 80, 100, 150, 200 mesh dan kuas cat untuk mengayak fosil

mikro.

d. Seperangkat komputer.

3. Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :

a. Peta topografi, skala 1 : 25.000 daerah penelitian

b. Peta RBI Lembar 1408-233 (Selasari)

c. Contoh batuan sebesar hand specimen

d. Citra landsat 8

Anda mungkin juga menyukai