Kelbin Komunitas
Kelbin Komunitas
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu melaksankan asuhan kebidanan pada An. Z umur 11 bulan dengan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan, dengan menggunakan manajemen
kebidanan 7 langkah Varney.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Penulis Mampu
1). Melakukan pengkajian data pada An. Z umur 11 bulan dengan ISPA ringan.
2). Mengiterprestasikan data yang meliputi diagnose kebidanan, masalah dan
kebutuhan pada An. Z umur 11 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
ringan.
3). Menentukan Diagnosa potensial yang timbul pada An. Z umur 11 bulan dengan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
4). Menerapkan antisipasi/tindakan segera pada An. Z umur 11 bulan dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
5). Menyusun rencana asuhan kebidanan pada AN> Z umur 11 bulan dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
6). Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada An. Z umur 11 bulan dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan sesuai pelayanan secara efesien dan aman.
7). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah dicapai pada kasus An. Z umur 11
bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
b. Menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan termasuk faktor
pendukung dan penghambat An. Z umur 11 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) ringan.
c. Memberikan alternatif pemecahan masalah pada An.Z umur 11 bulan dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam praktek di lahan, serta
memperoleh pengalaman secara langsung dalam masalah memberikan asuhan kebidanan
pada balita dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan.
2. Bagi Profesi
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) ringan dan menekan angka kesakitan maupun angka kematian.
3. Bagi Institusi
a. BPS
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan kebidanan pada balita sakit
dengan Infeksi Saluran Pernafasan Ringan (ISPA) ringan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di BPS.
b. Pendidikan
Dapat sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
kebidanan khusunya dalam asuhan kebidanan balita dengan Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) ringan.
c. Bagi keluarga Pasien
Untuk menambah tentang pengetahuan tanda dan gejala anak dengan Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) ringan sehingga segera dapat mencari bantuan kepada tenaga
kesehatan untuk menghindari kegawatdaruratan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis virus, bakteri dan rickettsia serta jamur.
Virus penyebab ISPA antara lain golongan Miksovirus (termasuk didalamnya virus
influenza, virus parainfluenza), Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma,
Herpesvirus. Bakteri penyebab ISPA antara lain Streptokokus hemolitikus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella pertusis, Korinebakterium differia. Bakteri
dan virus yang paling sering menjadi penyebaran ISPA adalah bakteri Stafilokokus dan
Streptokokus serta virus influenza yang berada diudara bebas masuk dan menempel
pada saluran pernafasan bagian atas (Wijayaningsih, 2013).
Faktor lain yang menyebabkan ISPA mudah menjangkit adalah lemah dan belum
sempurnanya kekebalan tubuh bayi, sehingga lebih mudah terjangkit ISPA. Rendahnya
asupan gizi, status gizi kurang dan buruknya sistem sanitasi lingkungan juga diperkirakan
berkontribusi dalam kejadian ISPA. Terlebih lagi pada peralihan musim kemarau ke
musim hujan (Wijayaningsih, 2013).
c. Patofisiologi
ISPA disebabkan oleh lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan ricketsia. Virus
merupakan penyebab tersering infeksi saluran nafas. Pada paparan pertama vrus akan
menyebabkan mukosa membengkakdan menghasilkan banyak lendir sehingga akan
menghambat aliran udara melalui saluran nafas. Batuk merupakan mekanisme pertahan
tubuh untuk mengeluarkan lendir keluar dari saluran pernafasan. Bakteri dapat
berkembang dengan mudah dalam mukosa yang terserang virus, sehingga hal ini
menyebabkan infeksi sekunder, yang akan menyebabkan terbentuknya nanah dan
memperburuk penyakit (Nurhidayah, dkk, 2008).
d. Klasifikasi ISPA
Klasifikasi penyakit ISPA dibedakan untuk golongan umur di bawah 2 bulan dan
untuk golongan umur 2 bulan-5 tahun (Muttaqin, 2008):
a. Golongan Umur Kurang 2 Bulan
1). Pneumonia Berat
Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian bawah atau nafas
cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 6x per menit
atau lebih.
2). Bukan Pneumonia (batuk pilek biasa)
Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas
cepat. Tanda bahaya untuk golongan umur kurang 2 bulan, yaitu:
a). Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari
volume yang biasa diminum)
b). Kejang
c). Kesadaran menurun
d). Stridor
e). Wheezing
f). Demam / dingin.
3.1 PENKAJIAN
Klien An. Z berusia 11 bulan, beragama islam, suku bangsa Jawa, ibu bernama Ny. N berusia
28 tahun, pendidikan terakhir D III kebidanan, pekerjaan ibu rumah tangga, beragama islam,
suku bangsa Jawa, dan ayah bernama Tn. S berusia 31 tahun, pendidikan terakhir SMA,
pekerjaan TNI, suku bangsa Jawa. Ke tiganya tinggal serumah ASr. Yon Zikon 13 kelurahan
srengseng sawah RT 5 RW 13.
3.1.1 Keluaga Binaan Kunjungan Pertama
Kontak pertama An. Z dengan penulis, penulis melakukan kunjungan kelurga binaan
dengan tujuan untuk memberikan konseling tentang ISPA kepada ibu klien Ny. N
dikarenakan An. Z sering batuk, pilek.
Kunjungan pertama tanggal 18 Juli 2017 pukul 11.00 WIB
klien kontak pertama kali dengan penulis tanggal 18 Juli 2017 di Rumah An. Z untuk
memberikan konseling tentang ISPA kepada ibu klien Ny. N dikarenakan An. Z sering batuk,
pilek . Dari hasil pengkajian dan anamnesa, diperoleh keterangan bahwa klien An. Z jenis
kelamin perempuan, anak ke dua dari dua bersaudara, dalam 3 hari belakangan ini klien
batuk, pilek dan rewel sehingga susah tidur.
Berdasarkan keterangan ibu klien Ny. N bahwa klien An. Z imunisasinya telah lengkap,
pola mkn klien 3 hari sehari, baik sebelum atau selama sakit tidak ada perubahan pola
nutrisi, dengan nutrisi yang di berikan sehari-hari ASI, bubur, lauk, sayur, buah, susu
formula dan kadang diberikan biscuit. Klien buang air besar 2 kali sehari biasanya pada pagi
dan sore hari. Warna kotoran kuning gelap/kuning tua, lembek. Sedangkan buang air kecil 6
- 7 kali sehari berwarna kuning jernih. Aktifitas personal hygine klien mandi sehari 2 kali
pada pagi dan sore hari, hanya sja waktu nya agak sedikit berbeda sebelum dan selama
sakit. Lama klien tidur sebelum sakit 1 -2 jam pada siang hari, malam 9 -10 jam dan selama
sakit siang hari 1 jam, malam hari 8 9 jam dikarenakan pasien rewel dan menjadi susah
tidur.
Ibu klien Ny. N mengatakan bahwa klien AN. Z tidak pernah menderita penyakit menular
lainnya seperti TBC, Asma dan lain-lain. Dalam kelurga tidak terdapat penyakit keturunan.
Serta tidak kebiasaan anggota keluarga merokok, minum alcohol atau pun minum obat-
obatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik keadaan klien An. Z baik, kesadaran
composimentis, nadi 110 kali/menit, respirasi 32 kali/menit, suhu 370C. Berat badan 10 kg,
dengan tinggi badan 98 cm. Pemeriksaan yang dibentuknya mesochepal, kulit kepala bersih,
rambut hitam, tidak ada benjolan di kepala. Muka bersih tidak ada oedema. Mata simetris,
conjungtiva merah mudah, sclera putih. Telinga simetris, bersih tidak ada serumen. Hidung
simetris, terdapat cairan/lendir berwarna jernih dan encer, kulit hidung bagian luar tampak
kemerahan. Mulut bibir berwarna merah mudah, lidah bersih, tidak ada stomatis, gusi tidak
bengkak, tengorokan kemerahan. Leher tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan thyroid. Dada simetris, tidak ada tarikan dinding saat bernafas, tidak ada
bunyi stridor dan tidak ada bunyi weezing. Perut tidak ada benjolan, tidak kembung.
Ekstremitas simetris kanan kiri, jari-jari lengkap, gerakan aktif. Tidak dilakukan pemeriksaan
penunjang.
Perencanaan yang akan dilakukan pada An. Z adalah bina hubungan baik dan saling
percaya antara bidan dengan klien dan keluarga klien, beritahu ibu klien Ny. Z mengenai
hasil pemeriksaan bahwa klien An. Z menderita ISPA ringan, jelaskan pengertian ISPA,
tanda dan gejala ISPA ringan, faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya ISPA,
pencegahan ISPA, dan penatalaksanaan ISPA. Beritahu antisipasi terapi secara mandiri
dengan memberi obat batuk dan pilek. Beritahu ibu klien Ny. N bahwa akan dilakukan
kunjungan keluarga binaan berikutnya.
Penatalaksanaan yang diberikan pada klien An. Z adalah membina hubungan yang baik
dengan klien dan keluarga klien, agar tercipta hubungan saling percaya dan terbuka,
memberitahu ibu klien Ny. N mengenai hasil pemeriksaan bahwa klien An. Z menderita ISPA
ringan, menjelaskan ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang berlangsung sampai
14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ dari hidung sampai
gelembung paru. Beserta organ-organ disekitar sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru
ispa hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek. Menjelaskan ISPA ringan di tandai dengan
satu atau lebih gejala berikut : batuk tanpa pernafasan cepat atau kurang dari 40 kali/menit,
hidung tersumbat atau berair, telinga berair,tenggorokan merah. Menjelaskan Faktor resiko
yang dapat mempengaruhi terjadinya ISPA yaitu usia, status gizi balita, imunisasi, polusi
udara dan lingkungan, prilaku hidup bersih dan sehat. Menganjurkan ibu klien untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi yang seimbang pada anaknya yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat (nasi), protein (lauk pauk), mineral (sayuran), lemak ( minyak
kelapa dan minyak ikan) dan vitamin (buah dan sayur) dan cairan secukupnya.
Menganjurkan ibu klien untuk menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan yaitu dengan
mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang anak dan membersihkan lingkungan di
sekitar rumah agar terbebas dari penyakit. Menganjurkan ibu klien untuk membersihkan
hidung jika klien An. Z pilek menggunakan tissue dan kain bersih. Menganjurkan ibu klien
untuk menenangkan klien agar dapat beristirahat cukup yaitu tidur siang 2 jam dan tidur
malam 10 jam. Beritahu ibu klien untuk antisipasi terapi secara mandiri dengan memberi
obat batuk dan pilek yaitu satu sendok teh Amox syrup 3 X 1 sehari dan satu sendok teh
peacedine syrup 3 X 1 sehari. Beritahu ibu klien rencana kunjungan rumah yaitu pada
tanggal 20 Juli 2017.
Hasil evaluasi ibu mengetahui hasil pemeriksaan klien An. Z, ibu bersedia untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi yang seimbang pada klien An. Z, ibu bersedia untuk
menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan, ibu bersedia membersihkan hidung jika
klien An. Z pilek, ibu bersedia menenangkan klien An. Z agar dapat beristrahat cukup, ibu
bersedia untuk memberikan antisipasi terapi secara mandiri di rumah dengan memberi obat
batuk dan pilek pada klien An. Z, dan ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah ulang
berikutnya pada tanggal 20 Juli 2017 dan hasil kunjungan tersebut telah di dokumentasi.
Kunjungan kedua tanggal 20 Juli 2017
Datang ke rumah klien An. Z untuk melakukan kunjungan rutin yang kedua pada tanggal
20 Juli 2017, pukul 11.00 WIB.
Ibu klien mengatakan bahwa klien An. Z masih batuk dan pilek, ibu mengatakan sudah
memberikan obat kepada klien An. Z, ibu mengatakan klien An. Z makan dalam porsi yang
sedang(bubur, lauk, sayur, dan buah), ibu mengatakan klien An. Z ASI, minum susu formula
dan air putih. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, nadi 110 kali/menit, respirasi 33 kali/menit, suhu 36,80C, berat badan 10 kg,
tinggi badan 98 cm. Mata simetris, conjungtiva merah mudah, sclera putih, agak sembab.
Hidung simetris, terdapat cairan/lendir berwarna jernih dan encer, kulit hidung bagian luar
tampak kemerahan dan tidak ada benjolan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diagnose An. Z umur 11 bulan, jenis kelamin
perempuan dengan dengan ISPA ringan hari ke tiga.
Setelah pemeriksaan penulis memberitahu ibu klien tentang hasil pemeriksaan bahwa
klien An. Z masih mengalami ISPA ringan, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga nutrisi dan
asupan cairan untuk klien An. Z, menganjurkan ibu untuk terus memberikan terapi oral
untuk klien An. Z, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan personal klien An. Z
khusunya hidung jika meler, memberitahu ibu untuk membuat klien An.Z tenang dan banyak
istirahat, memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah berikutnya yaitu tanggal
22 Juli 2017.
Hasil evaluasi ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan klien An. Z, ibu bersedia untuk
tetap menjaga nutrisi dan asupan cairan klien An. Z, ibu bersedia untuk tetap memberikan
terapi obatnya hingga habis, ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan personal klien
An. Z, ibu bersedia untuk menenangkan klien An. Z agar banyak istirahat, ibu sudah
mengetahui dan bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah berikutnya yaitu pada tanggal
22 Juli 2017.
Kunjungan ketiga tanggal 22 Juli 2017
Datang ke rumah klien An. Z untuk melakukan kunjungan rutin yang ketiga pada tanggal
22 Juli 2017, pukul 11.00 WIB.
Ibu mengatakan klie An. Z sudah tidak rewel dan aktif bermain, batuk pilek klien An. Z
berkurang, klien An. Z makan porsi sedang ( bubur, sayur, dan lauk pauk) buah dan biscuit,
klien An. Z minum ASI, air putih dan dua botol susu formula. Kemudian dilakukan
pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadran composmentis, nadi 111 kali/menit,
respirasi 32 kali/menit, suhu 36,50C, berat badan 10 kg, tinggi badan 98 cm. Mata simetris,
conjungtiva merah mudah, sclera putih. Hidung simetris, terdapat cairan/ lendir berwarna
jerni dan encer, kulit hidung bagian luar tampak kemerahan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diagnose An. Z umur 11 bulan, jenis kelamin
perempuan dengan riwayat ISPA ringan hari kelima.
Setelah pemeriksaan penulis memberitahu ibu klien tentang hasil pemeriksaan bahwa
pada klien An. Z ISPA yang dialami klien sudah lebih baik. Tetap menganjurkan ibu menjaga
kebersihan personal pada klien An. Z, menganjurkan ibu klien untuk memberikan sisa
obatnya hingga habis, menganjurkan ibu untuk membawa klien ke tenaga kesehatan jika
terjadi kekambuhan, memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah tanggal 25 Juli
2017.
Hasil evaluasi ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan klien An.Z bahwa ISPA yang
diderita klien sudah membaik, ibu bersedia untuk tetap menjaga daerah kebersihan
personal pada klien An. Z, ibu bersedia untuk tetap memberikan sisa obat yang diberikan,
ibu bersedia membawa klien An. Z jika terjadi kekambuhan, ibu tahu dan bersedia dilakukan
kunjungan terakhir pada tanggal 25 Juli 2017.
Kunjungan keempat tanggal 25 Juli 2017
Datang ke rumah klien An. Z untuk melakukan kunjungan rutin yang keempat pada
tanggal 25 Juli 2017, pukul 18.30 WIB.
Ibu mengatakan klien An. Z sudah bermain sendiri lagi, ibu mengatakan batuk pilek klien
An. Z sudah sembuh, ibu mengatakan klien An.Z makan porsi sedang (bubur, sayur, lauk dan
buah), minum ASI, air putih, 4 botol susu formula. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, nadi 111 kali/menit, respirasi 32 kali/menit,
suhu 36,50C, BB 10 kg, TB 98 cm. Mata simetris, conjungtiva merah mudah, sclera putih.
Hidung simetris, tidak terdapat cairan/lendir berwarna jernih dan encer dan tidak ada
benjolan pada hidung.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diagnose An. Z umur 11 bulan, jenis kelamin
perempuan dengan riwayat ISPA ringan.
Setelah pemeriksaan penulis memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan pada anaknya
bahwa klien An. Z sudah sembuh, menganjurkan ibu untuk menjaga waktu istirahat klien An.
Z, menganjurkan ibu untuk membawa klien An. Z ketenaga kesehatan jika terjadi
kekambuhan.
Hasil evaluasi ibu sudah mengetahui bahwa klien An. Z sudah sembuh, ibu bersedia
untuk menjaga waktu istirahat bagi klien An. Z, ibu bersedia membawa klien An. Z ke tenaga
kesehatan jika terjadi kekambuhan.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan yaitu kunjungan kelurga binaan pada An. Z
sebagai klien dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan yang di mulai dari tanggal 18
Juli 2017 sampai 25 Juli 2017 ditempat kediaman An. Z berjalan dengan lancar dan baik,
sehingga masalah yang diderita An. Z bias teratasi.
B. SARAN
1. Untuk Masiswa
Diharapkan agar lebih kritis dalam menggali ilmu dan memperluas pengetahuan
sehingga dapat mengaplikasikan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak serta pelayanan
kesehatan lainnya yang optimal dan bekerja lebih baik.
Disusun Oleh :
Nama : Suci Rahmawati wally
NPM : 07160100304
Mengesahkan,
Ketua Program Studi D IV Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Hidayani, Am.Keb.SKM.MKM
LEMBAR PERSETUJUAN
DIsusun Oleh :
Nama : Suci Rahmawati Wally
NPM : 07160100304
Menyetujui,
Dosen Pamong RT 05 RW 013