Anda di halaman 1dari 3

Tito Nur Adityo Nugroho 2012

Peranan Geofisika dalam Ekplorasi Minyak


Bumi dan Mineral
Geofisika adalah ilmu yang menggabungkan antara ilmu Geologi dengan Fisika. Geologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai interior bumi serta pembentukannya.
Sedangkan fisika adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mempelajari komponen zat dan
interaksinya, menjelaskan sifat zat dan gejala alam yang dapat diamati. Jika
dikolaborasikan, pengertian geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan
memperhatikan pengukuran fisika yang ada di permukaan bumi maupun di bawah bumi.

Minyak bumi dan mineral masih menjadi kebutuhan utama pada kehidupan manusia.
Semakin hari, kebutuhan akan minyak bumi dan mineral bahkan semakin meningkat. Tidak
dapat dipungkiri, eksplorasi tetap menjadi pilihan utama dalam mengatasi masalah ini. Untuk
mengakali pencarian-pencarian ataupun eksplorasi, pengamatan secara geologi dirasa
kurang cukup untuk dilakukan. Kolaborasi antara pengamatan geologi dan geofisika akan
semakin meyakinkan mengenai keberadaan source dari minyak bumi maupun mineral.

Geofisika memiliki peranan yang cukup penting ketika secara geologis, indikator geologinya
yang bisa dicapai semakin berkurang. Seiring berjalannya waktu, metode geofisika semakin
dikembangkan dalam pencarian maupun ekplorasi minyak bumi dan mineral. Metodenya
pun disesuaikan dengan apa yang dicari. Dalam ekplorasi minyak bumi, bisa digunakan
metode seismik pantul, gravitasi, magnetotelurik, dan resistivitas. Untuk eksplorasi mineral
digunakan metode elektromagnetik, resistivitas, polarisasi-terinduksi, gravitasi dan magnetik.
Selama proses ekplorasi ini tetap digunakan pengujian sampel secara geologis untuk
memperoleh hasil maksimal.

Metode geofisika yang digunakan antara lain:

Metode seismik pantul


Metode ini digunakan untuk memetakan struktur formasi bawah permukaan dengan
mengukur waktu yang diperlukan oleh suatu gelombang seismik untuk kembali ke
permukaan setelah dipantulkan batas antar formasi yang memiliki sifat fisika yang
berbeda-beda. Pantulan gelombang tersebut ditangkanp oleh receiver yang
responsif terhadap gelombang seismik. Detektor atau receiver ini dipasang di seluruh
permukaan bumi dengan jarak tertentu. Waktu yang berbeda untuk diterima oelh
detektor ini merupakan wujud dari bentuk struktur pada lapisan yang dilaluinya.
Selain itu, dari waktu dan kecepatan gelombang yang digunakan juga bisa diketahui
kedalaman dari suatu tempat di bawah permukaan serta batuan apa yang
terkandung di bawah permukaan.
Metode seismik bias
Pada metode ini, detektor merekam sinyal seismik pada suatu jarak dari titik tembak
yang lebih besar dibanding dengan kedalaman horison yang dipetakan. Gelombang
itu harus menmpuh jarak horisontal yang besar melewati bumi. Waktu tempuh itu
yang bisa memberikan informasi mengenai kecepatan dan kedalaman formasi
bawah permukaan sepanjang lintasannya.
Metode gravitasi
Tito Nur Adityo Nugroho 2012
Dalam penyelidikan gravitasi, peneliti mengukur variasi-variasi kecil gaya tarik
gravitasi dari batuan-batuan dalam beberapa kilometer permukaan bumi (Garland,
1971: 142-149). Pada dasarnya batuan-batuan memiliki kerapatan yang tertentu.
Dari kerapatan tersebut, didapat gaya tarik yang berbeda pula. Semakin rapat suatu
batuan, gaya tarik buminya semakin besar.
Suatu formasi batuan dengan kerapatan tinggi yang strukturnya membentuk seperti
antiklin, akan memiliki medan gravitasi yang besar di sumbu struktur tersebut
dibanding dengan di lereng-lerengnnya. Pada suatu formasi batuan dengan
kerapatan yang kurang, didapat nilai gravitasi yang rendah.
Metodei gravitasi ini bermanfaat ketika formasi yang diteliti memiliki perbedaan
kerapatan yang sangat besar terhadap formasi di sekelilingnya. Metode ini
merupakan cara efektif untuk memetakan dasar sedimen.
Metode magnetik
Metode ini digunakan untuk memetakan variasi medan magnetik bumi yang
diakibatkan oleh perubahan strutktur, suseptibilitas atau remanensi dalam batuan di
dekat permukaan. Batuan sedimen memikiki suseptibilitas yang rendah, sedangkan
batuan beku dan metamorf memiliki kandungan magnetik yang cukup tinggi. Survei
magnetik ini digunakan untuk memetakan struktur pada atau batuan dasar utnuk
mendeteksi mineral magnetik yang terkandung didalamnya.
Metode ini awalnya digunakan pada eksplorasi minyak bumi di daerah dengan
struktur lapisan sedimen tertentu,yang dilihat dari topografi permukaan dasar batuan.
Kemudian digunakan metode magnetik-udara untuk mengetahui tebal lapisan
sediman yang menampung minyak bumi.
Metode listrik
Penyelidikan listrik kebumian ini digunakan berbagai macam teknik. Masing-masing
taknik didasarkan pada beberapa sifat atau karakteristik listrik yang berbeda-beda
dari bahan dalam bumi. Metode resistivitas dirancang untuk menghasilkan informasi
tentang formasi atau benda yang memiliki konduktivitas listruk anomali. Metode
polarisasi-terinduksi akan memberikan diagnostik dimana pertukaran ion terjadi pada
permukaan butiran logam. Metode arus telurik dan metode magneti-telurik
menggunakan arus bumi alami dan anomali-anomalinya dicari dalam perambatan
arus yang melewati bahan bumi. Metode potensial-diri digunakan untuk mendeteksi
adanya mineral terntentu dan bednda logam yhang bereaksi dengan elektrolit dalam
bumi, hingga membangkitnkan potensial elektrokimia. Metode elektromagnetik
mendeteksi anomali-anomali dalam sifat induksi dari batuan di bawah permukaan
bumi.
Metode radioaktif
Penyelidikan radioaktif untuk mineral yang mengandung uranium telah melibatkan
penggunaan alat geofisika.

Selain digunakan untuk ekplorasi mineral yang ekonomis, metode geofisika juga telah
membantu dalam memnemukan cadangan logam lainnya. Contohnya bijih sulfida dan bijih
besi. Logam-logam utama yang terkandung di bijih sulfida pejal adalah tembaga, nikel, timah
hitam dan seng. Mineral yang paling umum mengandung logam tersebut adalah calcopirit,
pyrhopirit, galena dan sphalerit. Biasanya dicirikan dengan konduktivitas logam yang tinggi.
Teknik elektromagnetik, resistivitas dan polarisasi-terinduksi merupakan teknik terbaik utnuk
Tito Nur Adityo Nugroho 2012
mendeteksi perbedaan konduktivitas semacam itu. Untuk bijih besi, mengandung magnetit
dan hematit yang memiliki suseptibilitas magnetik tertinggi diantara semua mineral, dan
metode magnetik dirasa paling cocok untuk mencari besi dalam bentuk ini. Selain itu,
metode gravitasi juga bisa digunakan untuk mencarai mineral ini, karena kerapatan magnetit
dan hematit seringkali lebih besar daripada kerapatan batuan induknya.

Dari pemaparan diatas, telah diuraikan bagaimana pentingnya peran geofisika dalam
ekplorasi minyak bumi dan mineral di samping memperhatikan sisi geologinya. Metode
geofisika sangat penting karena minyak bumi dan mineral yang berada dalam perut bumi
tidak selamanya dapat diamati secara langsung melalui singkapan di permukaan. Oleh
sebab itu, digunakan metode geofisika untuk membantu dalam eksplorasi minyak bumi dan
mineral

Pustaka:

Sumardi, Yos. 1997. Peranan Geofisika Dalam Eksplorasi Minyak Bumi dan Mineral.
Cakrawala Pendidikan No. 3, Tahun XVI, Nopember 1997, h.117

Anda mungkin juga menyukai