Anda di halaman 1dari 19

MATA PELAJARAN : TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KOMUNIKASI

SATUAN PENDIDIKAN/KELAS : SMK/X

TOTAL JAM PELAJARAN : 132 JP

KALKULASI JP : 4 JP, 18 Pertemuan (+ 2 ujian)

SEMESTER 1

Jam
NO Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pelajaran
Model atom semikonduktor 1 JP

3.1. Memahami model Deskripsi model atom semkonduktor 1 JP


atom bahan
semikonduktor. Macam-macam bahan semikonduktor
1 JP
berdasarkan data tabel periodik material.

Klasifikasi bahan pengotor (doped)


1.
semikonduktor berdasarkan data tabel periodik 1 JP
material
4.1. Menginterprestasika
Perbedaan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N. 1 JP
n model atom bahan
semikonduktor.
Proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN. 1 JP

Arah arus elektron dan arah arus lubang. 1 JP


3.2. Menerapkan dioda
2. Susunan fisis dan diode-diode penyearah. 1 JP
semikonduktor
sebagai penyearah.
Prinsip kerja diode penyearah. 1 JP

Interprestasi kurva arus-tegangan diode


1 JP
penyearah.

Definisi parameter diode penyearah. 1 JP

Memodelkan komponen diode penyearah 1 JP

Interprestasi lembar data (datasheet) diode


1 JP
penyearah.
Merencana rangkaian penyearah setengah
1 JP
gelombang satu fasa.
Perencanaan rangkaian penyearah gelombang
1 JP
penuh satu fasa.
Perencanaan catu daya sederhana satu fasa
1 JP
4.2. Menguji dioda (unregulated power supply).
semikonduktor
sebagai penyearah Perencanaan macam-macam rangkaian limiter
1 JP
dan clamper.
Perencanaan macam-macam rangkaian pelipat
1 JP
tegangan
Susunan fisis, simbol, karakteristik dan
1 JP
3.3. Merencana kan dioda prinsip kerja zener dioda.
zener sebagai Deskripsi kurva arus-tegangan zener dioda. 1 JP
rangkaian penstabil
3. tegangan Pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda
1 JP
untuk berbagai macam arus zener.

4.3. Menguji dioda zener Hubungan tahanan dalam dioda zener dengan
1 JP
sebagai rangkaian tegangan keluaran beban.
penstabil tegangan Desain rangkaian penstabil tegangan paralel
1 JP
menggunakan dioda zener.
Perencanaan dioda zener untuk keperluan
1 JP
tegangan referensi
3.4. Menerapkan dioda
khusus seperti dioda
LED, varaktor, Susunan fisis, simbol, karakteristik dan
Schottky, PIN, dan prinsip kerja dioda khusus seperti dioda LED, 1 JP
tunnel pada varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
rangkaian
elektronika
4.
4.4. Menguji dioda
khusus seperti dioda
LED, varaktor,
Analisis hasil eksperimen berdasarkan data
Schottky, PIN, dan 1 JP
dari hasil pengukuran
dioda tunnel pada
rangkaian
elektronika
Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja
3.5. Memahami konsep 1 JP
transistor
dasarBipolar
Junction Transistor Interprestasi karakteristik dan parameter
1 JP
(BJT) sebagai transistor.
penguat dan pirnati Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai
saklar 1 JP
penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
5.
Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai
1 JP
4.5. Menguji Bipolar piranti saklar.
Junction Transistor
Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja
(BJT) sebagai 1 JP
phototransistor
penguat dan pirnati
saklar Interprestasi katagori (pengelompokan)
1 JP
transistor berdasarkan kemasan
Prinsip dasar metode pencarian kesalahan
1 JP
transistor sebagai penguat dan piranti saklar

Penempatan titik kerja (bias) DC transistor 1 JP


3.6. Menentukan titik Penerapan teknik bias tegangan tetap (fix
kerja (bias) DC biased) rangkaian transistor
1 JP
transistor
Menerapkan teknik bias pembagi tegangan
1 JP
6. rangkaian transistor

Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan


1 JP
4.6. Menguji kestabilan tegangan rangkaian transistor
titik kerja (bias) DC
transistor Prinsip dasar metode pencarian kesalahan
1 JP
akibat pergeseran titik kerja DC transistor.

Konsep dasar transistor sebagai penguat


1 JP
komponen sinyal AC
Interprestasi model rangkaian pengganti
transistor sebagai penguat komponen sinyal
3.7. Menerapkan 1 JP
AC
transistor sebagai
penguat sinyal kecil
Menerapkan rangkaian penguat transistor
7. 1 JP
emitor bersama (common-emitter transistor)

Menerapkan rangkaian penguat transistor


1 JP
kolektor bersama (common-collector transistor)

4.7. Menguji transistor


Menerapkan rangkaian penguat transistor
sebagai penguat 1 JP
basis bersama (common-base transistor)
sinyal kecil
Menerapkan penguat bertingkat transistor
1 JP
sinyal kecil
Menerapkan penguat diferensial transistor
1 JP
sinyal kecil
Menerapkan metode pencarian kesalahan
transistor sebagai penguat akibat pergeseran 1 JP
titik kerja DC transistor.
Prinsip dasar tanggapan frekuensi dan
1 JP
frekuensi batas penguat transistor.
3.8. Mendimensikan
tanggapan frekuensi Konversi satuan faktor penguatan (arus,
1 JP
dan frekuensi batas tegangan, daya) kedalam satuan desibel.
penguat transistor
Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat
1 JP
8. daerah frekuensi rendah.

Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat


1 JP
4.8. Mengukur tanggapan daerah frekuensi tinggi.
frekuensi dan
frekuensi batas Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat
penguat transistor daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi 1 JP
(total).

Konsep dasar dan klasifikasi penguat daya


1 JP
transistor
3.9. Menerapkan bi-polar
Menerapkan rangkaian penguat daya
9. transistor sebagai 1 JP
transistor kelas A
penguat daya.
Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull
1 JP
transistor kelas B dan kelas AB
Menerapkan rangkaian penguat daya
1 JP
transistor kelas C
4.9. Menguji penguat
daya transistor. Menerapkan metode pencarian kesalahan
transistor sebagai penguat daya akibat 1 JP
pergeseran titik kerja DC transistor.
Keterangan :

Total jam pelajaran Semester 1: 66 JP

Total banyaknya materi semester 1 : 56 materi

Total jam plajaran per hari : 4 JP

Total Pertemuan Semester 1 : 18 pertemuan + 2 ujian


1 66
Rincian kalkulasi jumlah jam pelajaran per materi : = = 1,17 1, maka setiap materi
1 56
memiliki waktu penyampaian sebanyak 1 JP

Rincian kalkulasi jumlah jam wajib terpakai dalam 1 semester :


1 = 1 56 = 56, maka jumlah jam total yang
digunakan menyampaikan materi adalah 56 JP.

Rincian kalkulasi jam pelajaran untuk pelaksanaan ujian adalah : jumlah total jam pelajaran semester 1 - jumlah jam total materi
semester 1 = 66 56 = 10. Jumlah jam pelajaran untuk 2 x Jam Ujian adalah 8 JP yang terbagi atas UTS dan UAS.

Rrincian kalkulasi banyaknya jam kosong adalah : total jumlah jam pelajaran semester 1 - jumlah jam wajib terpakai dalam 1
semester - jam pelajaran untuk pelaksanaan ujian = 66 - 56 8 = 2, sehingga terdapat 2JP kosong yang dapat digunakan
sebagai jam tambahan.
1 56
Rincian kalkulasi banyaknya materi KBM tiap pertemuan : = = 3,1 3 , maka
18 18
disimpulkan bahwa dapat disampaikannya minimal 3 materi dalam tiap pertemuan.

Sehingga dapat dirangkum dalam bentuk tabel di bawah ini.

Total Total Total jam Total Total Total Total jam Total Total
jam banyak pelajaran Pertemuan jam jam pelajaran jam banyak
pelajaran materi per pelajaran wajib untuk kosong materi per
pertemuan per terpakai pelaksanaan pertemuan
materi dalam 1 ujian
semester
66 JP 56 Materi 4 JP 20 Pertemuan 1 JP 56 JP 2x4 = 8 JP 2JP 3 Materi

Rincian Alur Pelaksanaan KBM Semester 1:

Pertemuan 1 :

Model atom semikonduktor


Deskripsi model atom semkonduktor
Macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.

Pertemuan 2 :

Klasifikasi bahan pengotor (doped) semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
Perbedaan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
Proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
Pertemuan 3 :

Arah arus elektron dan arah arus lubang.


Susunan fisis dan 8iode88iode penyearah.
Prinsip kerja 8iode penyearah.

Pertemuan 4 :

Interprestasi kurva arus-tegangan 8iode penyearah.


Definisi parameter 8iode penyearah.
Memodelkan komponen 8iode penyearah

Pertemuan 5 :

Interprestasi lembar data (datasheet) 8iode penyearah.


Merencana rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
Perencanaan rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa.

Pertemuan 6 :

Perencanaan catu daya sederhana satu fasa (unregulated power supply).


Perencanaan macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
Perencanaan macam-macam rangkaian pelipat tegangan
Pertemuan 7 :

Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.


Deskripsi kurva arus-tegangan zener dioda.
Pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda untuk berbagai macam arus zener.

Pertemuan 8 :

Hubungan tahanan dalam dioda zener dengan tegangan keluaran beban.


Desain rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda zener.
Perencanaan dioda zener untuk keperluan tegangan referensi

Pertemuan 9 :

Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN,
dan tunnel.
Analisis hasil eksperimen berdasarkan data dari hasil pengukuran
Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor

Pertemuan 10 : UTS
Pertemuan 11 :

Interprestasi karakteristik dan parameter transistor.


Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai piranti saklar.

Pertemuan 12 :

Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor


Interprestasi katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
Prinsip dasar metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar

Pertemuan 13 :

Penempatan titik kerja (bias) DC transistor


Penerapan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
Menerapkan teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor

Pertemuan 14 :

Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian transistor
Prinsip dasar metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
Konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
Pertemuan 15 :

Interprestasi model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC


Menerapkan rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
Menerapkan rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)

Pertemuan 16 :

Menerapkan rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)


Menerapkan penguat bertingkat transistor sinyal kecil
Menerapkan penguat diferensial transistor sinyal kecil

Pertemuan 17 :

Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.
Prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor.
Konversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) kedalam satuan desibel.

Pertemuan 18 :

Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah.


Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi.
Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
Konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor

Pertemuan 19 :

Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A


Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C
Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.

Pertemuan 20 : UAS

SEMESTER 2

Jam
NO Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pelajaran
Sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan
2JP
heksadesimal.
3.10. Menerapkan Konversi sistem bilangan desimal ke sistem
2JP
sistem konversi bilangan biner.
1.
bilangan pada Konversi sistem bilangan desimal ke sistem
rangkaian logika 2JP
bilangan oktal.
Konversi sistem bilangan desimal ke sistem
2JP
bilangan heksadesimal.
Konversi sistem bilangan biner ke sistem
2JP
bilangan desimal.
4.10. Mencontohkan Konversi sistem bilangan oktal ke sistem
2JP
sistem konversi bilangan desimal.
bilangan pada Konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem
rangkaian logika 2JP
bilangan desimal.

Sistem bilangan pengkode biner (binary encoding) 2JP

Konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang


2JP
logika digital.
3.11. Menerapkan
aljabar Boolean Tabulasi dua elemen biner pada 13ystem
2JP
pada gerbang penjumlahan aljabar Boolean.
logika digital.

2. Tabulasi dua elemen biner pada 13ystem


2JP
perkalian aljabar Boolean.

Tabulasi dua elemen biner pada 13ystem inversi


4.11. Memadukan 2JP
aljabar Boolean.
aljabar Boolean
pada gerbang
logika digital. Penyederhanaan rangkaian gerbang logika digital
2JP
dengan aljabar Boolean.

3.12. Menerapkanmaca Konsep dasar rangkaian logika digital. 2JP


m-macam
3.
gerbang dasar Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT,
rangkaian logika 2JP
NAND, NOR.
Prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan
2JP
NOR.

Penerapan Buffer pada rangkaian elektronika


4.12. Membangunmaca 2JP
digital.
m-macam
gerbang dasar
Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada
rangkaian logika 2JP
gerbang dasar rangkaian elektronika digital

Prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop. 2JP

3.13. Menerapkan Prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop. 2JP


macam-macam
rangkaian Flip- Prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop. 2JP
Flop.
Rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop. 2JP
4.
Prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop. 2JP
4.13. Menguji macam-
macam Rangkaian Flip-Flop berdasarkan 14able eksitasi. 2JP
rangkaian Flip-
Flop
Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada
2JP
gerbang dasar rangkaian elektronika digital
Keterangan

Total jam pelajaran Semester 2: 66 JP

Total banyaknya materi semester 2 : 25 materi

Total jam plajaran per hari : 4 JP


Total Pertemuan Semester 2 : 18 pertemuan + 2 ujian
1 66
Rincian kalkulasi jumlah jam pelajaran per materi : = = 2,64 2, maka setiap materi
1 25
memiliki waktu penyampaian sebanyak 2 JP

Rincian kalkulasi jumlah jam wajib terpakai dalam semester 2 :


2 = 2 25 = 50, maka jumlah jam total yang
digunakan menyampaikan materi adalah 50 JP.

Rincian kalkulasi jam pelajaran untuk pelaksanaan ujian adalah : jumlah total jam pelajaran semester 1 - jumlah jam total materi
semester 1 = 66 50 = 16. Jumlah jam pelajaran untuk 2 x Jam Ujian adalah 8 JP yang terbagi atas UTS dan UAS.

Rrincian kalkulasi banyaknya jam kosong adalah : total jumlah jam pelajaran semester 1 - jumlah jam wajib terpakai dalam 1
semester - jam pelajaran untuk pelaksanaan ujian = 66 - 50 8 = 8, sehingga terdapat 8JP kosong yang dapat digunakan
sebagai jam tambahan.
1 25
Rincian kalkulasi banyaknya materi KBM tiap pertemuan : = = 1,38 2 , maka
18 18
disimpulkan bahwa dapat disampaikannya minimal 1 materi dalam tiap pertemuan.

Sehingga dapat dirangkum dalam bentuk tabel di bawah ini.

Total Total Total jam Total Total Total Total jam Total jam Total
jam banyak pelajaran Pertemuan jam jam pelajaran kosong banyak
pelajaran materi per pelajaran wajib untuk (Tambahan) materi per
pertemuan per terpakai pelaksanaan pertemuan
materi per ujian
semester
66 JP 25 Materi 4 JP 20 Pertemuan 2 JP 50 JP 2x4 = 8 JP 8JP 1 Materi
Rincian Alur Pelaksanaan KBM Semester 1:

Pertemuan 1 :

Sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.


Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

Pertemuan 2 :

Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.


Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.

Pertemuan 3 :

Konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.


Konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.

Pertemuan 4 :

Konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.


Sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)
Pertemuan 5 :

Konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital.

Pertemuan 6 :

Tabulasi dua elemen biner pada 17ystem penjumlahan aljabar Boolean.

Pertemuan 7 :

Tabulasi dua elemen biner pada 17ystem perkalian aljabar Boolean.

Pertemuan 8 :

Tabulasi dua elemen biner pada 17ystem inversi aljabar Boolean.

Pertemuan 9 :

Penyederhanaan rangkaian gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.

Pertemuan 10 : UTS
Pertemuan 11 :

Konsep dasar rangkaian logika digital.

Pertemuan 12 :

Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.

Pertemuan 13 :

Prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.

Pertemuan 14 :

Penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.

Pertemuan 15 :

Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital

Pertemuan 16 :

Prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.


Prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
Pertemuan 17 :

Prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.


Rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.

Pertemuan 18 :

Prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop.


Rangkaian Flip-Flop berdasarkan 19able eksitasi.

Pertemuan 19 :

Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital

Pertemuan 20 : UAS

Anda mungkin juga menyukai