PENDAHULUAN
Dalam hal ini maka akan dibahas bagaimana koperasi dapat menjalankan kegiatanatau
usaha yang diperlukan masyarakat yang tidak dapat diberikan oleh lembaga usaha lain
dan bagaimana bagaimana koperasi mempertahankan pegawai dan anggotanya dalam
kondisi sesulit apapun. Hal ini akan erat kaitannya dengan manajemen sumber daya
manusia, bagaimana koperasi dapat melakukan pendekatan setruktural maupun cultural
melalui pengembangan sumber daya manusia itu sendiri.
Ilmu manajemen sumber daya manusia, kini tidak hanya diterapkan pada usaha
formal namun juga digunakan oleh usaha informal salah satunya adalah Usaha Mikro
Kecil dan Menengah, penerapan ilmu MSDM pada UMKM juga cenderung lebih
sederhana karena lebih mengutamakan keterampilan dibandingkan latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja.
Oleh karenyanya, segala bentuk usaha baik formal maupun informal, baik koperasi
maupun UMKM, keduanya membutuhkan ilmu manajemen sumber daya manusia agar
dapat meningkatkan produktivitas dari usaha tersebut. Maka di makalah ini kami akan
membahas bagaimana peranan dan aspek MSDM terhadap usaha koperasi dan UMKM.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini dimaksudkan untuk para pembaca agar dapat
mengengetahui dan memahami maksud dari masalah-masalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Apabila kelompok atau unit-unit aktivitas dapat hidup dan ada yang lebih
dari tiga kelompok, maka akan lebih bagus lagi apabila pada koperasi tersebut
Untuk koperasi yang baru berdiri, pada umumnya berasal dari anggota
masyarakat yang memiliki minimal kebutuhan ekonomi yang sama, untuk
kelangsungan hidup/ usahanya. Misalnya berasal dari kelompok swadaya
masyarakat (kelompok arisan, kelompok petani/ peternak, pemuda) yang
secara berkelanjutan melakukan aktivitas ekonomi dan terbentuklah pra
koperasi yang minimal berjumlah 20 orang. Sedangkan bagi koperasi yang
telah berdiri pengadaan anggota berasal dari masyarakat atau instansi dimana
koperasi berada.
Seleksi yang dilakukan biasanya didasarkan pada kebutuhan yang sama,
memiliki usaha produktif, ada jaminan dan ada komitmen untuk memenyhi
kewajiban (memberikan kontribusi material maupun non material) dan hak
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Alat seleksi biasanya wawancara untuk melaksanakan komitmen bersama dan
keputusan penerimaan yang ditandai dengan membayar simpanan pokok dan
simpanan wajib bulan pertama sebagai bukti tercatat sebagai Anggota.
Pengelolaan Anggota selanjutnya adalah menempatkan Anggota sebagai
pemilik dan pelanggan (dual identity).
Sebagai pemilik Anggota berkewajiban memberikan kontribusi dalam
bentuk memberikan simpanan (kontribusi modal), memberikan suara, saran
dan melakukan pengawasan dan memiliki hak: untuk memperoleh SHU,
dipilih dan memilih menjadi Pengurus/ Pengawas, memperoleh peningkatan
Apabila usaha kioperasi terdiri dari bebrapa jenis (beberapa unit), maka
sebaiknya masing-masing unit diberi keleluasaan dalam mengelola opersainya
dengan pimpinan oleh seorang kepala unityang benar-benar mampu. Unit-unit
ini bisa berdiri sendiri sebagai unit yang otonom, atau hanya sebagai unit
aktivitas yang semuanya masih bergabung menjadi satu dengan organisasi
induknya. Dalam hal ini yang terpenting adalah peranggung jawaban unit
kepada usaha keseluruhan, dengan pengawasan yang intensif. Seluruh kepala
unit yang ada dalam usaha koperasi akan dipimpin oleh seorang pimpinan
karyawan yang disebut manajer. Mereka inilah para karyawan yang disebut
seabagi pengelola.
2.5.4 Kompensasi
Menurut Dessler (2006), kompensasi karyawan adalah semua bentuk
pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari
pekerjaan mereka. Pada dasarnya terdapat dua cara untuk membuat
pembayaran keuangan kepada karyawan, yaitu pembayaran langsung dan
pembayaran tidak langsung. Pembayaran langsung adalah pembayaran dalam
bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus. Sedangkan pembayaran tidak
langsung adalah pembayaran dalam bentuk tunjangan-tunjangan keuangan
seperti asuransi.
KESIMPULAN
Anggota koperasi adalah orang-orang yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama
sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi, berpartisipasi aktif untuk
mengembangkan usaha koperasi dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
Anggaran Dasar Koperasi.
Sedarmayanti (2001: 14) menyatakan, bahwa sumber daya manusia merupakan aset
utama suatu organisasi. Karena itu pengadaan anggota harus direncanakan,
diorganisasikan, dilaksanakan, dan diawasi. Kegiatan untuk memperoleh atau
mengadakan anggota dalam jumlah dan kualitas yang tepat.
Pengadaan Anggota jika dilihat dari sudut Sumber Daya Manusia koperasi terdiri
dari; Anggota, Karyawan, Manajer, Pengurus dan Pengawas.
Organisasi koperasi dapat menerapkan pola pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota maupun oleh
koperasi yang bersangkutan.
Proses komunikasi pada koperasi harus berjalan diatas landasan prinsip-prinsip atau
sendi dasar koperasi: demokrasi dan sukarela serta terbuka.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses perencanaan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan
hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manajemen SDM yang bisa diterapkan dalam usaha kecil adalah (1) pengadaan
tenaga kerja, (2) Pengembangan, (3) Penilaian Prestasi, dan (4) kompensasi.