MEDIS AMENORHEA
Oleh
2015
A. Definisi
Amenorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal.
(kamus istilah kedokteran ) Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya
menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum
pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.Siklus menstruasi
normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung
telur serta organ reproduksi yang sehat (lihat artikel menstruasi.
Amenorea ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan
berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan
amenorea sekunder. Kita berbicara tentang amenorea primer apabila seorang
wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapat haid, sedang pada
amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak
dapat lagi (Wiknjosastro, 2008)
Amenorea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi secara
abnormal yang mengiring penurunan berat badan akibat diet penurunan berat
badan dan nafsu makan tidak sehebat pada anoreksia nervosa dan tidak disertai
problem psikologik (Kumala, 2005).
2) Genetalia Interna
a) Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim
dengan vulva.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
b) Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian
atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal
tuba.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus.
Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah
limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding
abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan
tebal anyaman serabut otot rahim.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari
kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran
lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus
menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi
vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus
otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot
panggul. Tuba Fallopi. Fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
c) Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan
uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan
sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan
mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis
menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini
menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan
akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut
menarche.Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel
graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi
karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan
tanda-tanda seks sekunder.
b. Hormonal
Alat rerpoduksi wanita merupakan alat akhir (endorgan). Yang
dipengaruhi oleh system hormonal yang komplek. Rangsangan yang
datang dari luar masuk dipusat panca indra diteruskan melalui Striae
terminalis menuju pusat yang disebut Puberitas Inhibitor dengan
hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap hypothalamus, yang
akan memberikan rangsangan pada Hipofise Pars Posterior sebagai
Mother of Glad (pusat kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus
menerus datang di tangkap panca indera, dengan makin selektif dapat
lolos menuju hypothalamus dan selanjutnya terus menuju hipotalamus dan
selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormon
yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya
yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormone tiroksin, kelenjar indung telur
memproduksi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar
adrenal menghasilkan hormon adrenalin. Pengeluaran hormon spesifik
sangat penting untuk tumbuh kembang mental dan fisik (Pardede, 2002).
c. Penyakit
Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terganggunya siklus
haid, kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat
badan yang sangat rendah sehingga datangnya haid akan terganggu
(Suhaemi, 2006)
2. Faktor Eksternal
a.Status Gizi
Kecukupan pangan yang esensial baik kualitas maupun kuantitas sangat
penting untuk siklus menstruasi. Setiap orang dalam siklus hidupnya
selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang
mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu
untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan,
terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan (Soetjiningsih,
2004).
b. Gaya hidup
Gaya hidup ialah perilaku atau tingkah laku manusia sehari-hari yang
merupakan kebiasaan dan berbeda antara individu yang satu dan yang lain.
Mengetahui hal ini berarti mengetahui apa yang dapat dijual kepada
mereka, juga dimana atau cara bagaimana mereka dapat dijangkau. Gaya
hidup boleh kita artikan, pola tingkah laku sehari-hari yang patut
dijalankan oleh suatu kelompok sosial di tengah masyarakat, sesuai
tuntunan agama. Seperti melakukan kebiasaan yang baik untuk
menciptakan hidup sehat setiap hari, sebaliknya menghindari kebiasaan
buruk yang berpotensi mengganggu kesehatan (Rhenald, 2001).
Gaya hidup yang tidak pernah olahraga dan beraktivitas fisik dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh yaitu terganggunya siklus menstruasi.
(Soetjiningsih, 2002).
E. PATOFISIOLOGI
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan
dapat berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone
yang membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan)
gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak
langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti
serotonin yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin.Kelainan ovarium
dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer
mengalami kelainan perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ).
Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan
peningkatan kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun dimana
folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan
amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang banyaksehingga cadangan
kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormone steroid seksual
( estrogen dan progesterone ) tidak tercukupi. Pada keadaaan tersebut juga
terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar
dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesterone yang memicu terjadinya
amenorrhea.Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang
merupakan derifat morfin.Endorphin menyebabkan penurunan GnRH
sehingga estrogen dan progesterone menurun.Pada keadaan tress berlebih
cortikotropin realizinghormone dilepaskan.Pada peningkatan CRH terjadi
opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH. (Elizabeth J.Corwin. 2000)\
F. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
Nyeri kepala
Badan lemas.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :
Sakit kepala
Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan
tidak sedang menyusui )
Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering.
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti
pola pria) perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi
lainnya adalah percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu
kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya
amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul gejala-gejala lain akibat hormone
seperti osteoporosis.
H. WOC AMENORHEA
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya perkembangan
seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi
(indung telur, rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG,
histerosal Pingografi, histeroskopi dan Magnetic Resonance Imaging (MRI),
apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder
maka diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah
kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorrhea sekunder maka dapat
dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormon (TSH) karena kadar
hormone thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone prolaktin dalam tubuh.
(evrett, 2008)
J. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dari penyebab. Bila penyebab
adalah kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa
penelitian dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun fertilitas belum tentu
dapat dipertahankan.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea
yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet dan olahraga
adalah terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik
yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada
wanita yang mengalami Amenorrhea Primer. (Everett, 2008)
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital dan
juga termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan
yang lain adalah :
Keadaan umum :
Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.
Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan lapang pandang, dan tanda-
tanda saraf kranial.
Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan obesitas.
Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya darah pada pemeriksaan
rektal.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed neck, lambatnya perkembangan
payudara.
Keadaan payudara
Galactorrhea - palpasi payudara.
Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut kemaluan yang jarang.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- tidak berkembangnya payudara dengan
normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.
Keadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal
Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah.
Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada atau jarangnya rambut ketiak dan
kemaluan dengan perkembangan payudara.
Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan perkembangan payudara.
Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali, virilisasi.
Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan genital anomali.
Keadaan vagina
Imperforasi himen- menggembung atau edema pada vagina eksternal.
Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)- menyempitnya vagina tanpa uterus dan
rambut kemaluan normal.
Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak
adanya rambut kemaluan.
Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan.
Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi dengan mukosa vagina dan
sekresi mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi
oleh ovarium. Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah tanda bahwa
tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi.
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan,
perseptual, dan penyakit
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Ansietas Setelah dilakukan asuhan Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang,
berhubungan keperawatan selama .. x 24 berat, panic
dengan status jam cemas pasien dapat Berikan kenyamanan dan ketentraman
Contoh Kasus
Tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0 umur 33 tahun
mengeluh tidak haid sudah 5 bulan. Ibu mengatakan selama memakai KB suntik pil
menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu 5 bulan
terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test negatif. Anak pertamanya sudah berusia 7 tahun lahir
spontan di Bidan dengan berat 3200 gr. Menstruasi terakhir tanggal 25 Juni 2012. Hasil
pemeriksaan : tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,6 0 C.
Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak ada masa di dalam uterus.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Oktober 2012
Jam : 12.00 WIB
Tempat : Poliklinik Ajibarang
A. Subyektif
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn.T
Umur : 33 th Umur : 36 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Lumbir rt 01/05Alamat : Desa Lumbir rt 01/05
2. Keluhan Utama : Pasien mengatakan cemas karena tidak dapat menstruasi
selama 5 bulan
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu tidak pernah mengalami penyakit tertentu sebelumnya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan selama memakai KB suntik pil menstruasi masih lancar setelah
tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu 5 bulan terakhir tidak menstruasi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu tidak pernah mengalami penyakit tertentu
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 15 tahun
2) Siklus : 28 hari; teratur
3) Lama : 6-7 hari
4) Banyaknya :
Hari ke 1-2 ganti pembalut 4x (penuh/)
Hari ke 3-5 ganti pembalut 3x (penuh )
Hari ke 6-7 ganti pembalut 2x (bercak bercak)
5) Sifat dan warna : encer, merah segar, kemudian sedikit sedikit flek kecoklatan
6) Dismenorhoe : tidak pernah
7) Flour albus : tidak ada
8) HPHT :-
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan yang ke Pernah melahirkan Abortus (G1P1A0)
5. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : menikah
b. Pernikahan ke I , lamanya 8 tahun
c. Hubungan dengan suami : baik / harmonis
d. Jumlah anak : satu
6. Riwayat KB
a. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya : pernah memakai KB suntik
pil
b. Kapan terakhir berhenti : November 2011
c. Alasan : ingin memiliki anak lagi
d. Keluhan / masalah : tidak haid
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari hari :
Kebutuhan Keluhan
Nutrisi :
Makan
3x sehari
Minum
6-7x sehari -
Eliminasi :
BAK 5x sehari -
BAB 1x sehari
Istirahat
8 jam -
Aktivitas Melakukan pekerjaan
rumah sendiri dan -
sedikit berolahraga
Personal Hygiene Mandi : 2x sehari
Keramas : 3x
seminggu
Gosok gigi : 3x sehari
Ganti pakaian : 3x
-
sehari; celana dalam :
3x/sehari
Kebiasaan memakai
alas kaki : -
Pola seksual 3x seminggu dan
tidak terjadi kontak -
bleeding
8. Data psikologis :
a. Pengetahuan ibu tentang gangguan / penyakit yang diderita saat ini : Ibu belum
tahu / tidak paham terhadap masalah penyakitnya
b. Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi : Ibu belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksi
9. Riwayat Sosial budaya :
a. Perilaku kesehatan (kebiasaan menggunakan obat obatan, alkohol, merokok dsb
) : tidak pernah
Lingkungan (kepercayaan/ adat yang berhubungan dengan penyakit yang
diderita) : tidak ada
b. Hubungan dengan suami dan/keluarga : baik
10. Data Spiritual :
Ibu taat menjalankan ibadah sesuai agama dan mempunyai kebiasaan untuk puasa
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : CM (Compos Mentis)
- Status emosional : ansietas
- Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N: 84X/menit
RR : 20X/menit Suhu :36,6C
- Berat badan : 58 Kg
- Tinggi badan : 158 cm
2. Status present
Pasien nampak gelisah
a. Rambut : bersih, tidak mudah rontok, tidak ada ketombe, kulit tidak nampak
berminyak
b. Mata : simetris, tidak ada edema kelopak mata, konjungtiva merah
muda, sklera tidak ikterik, pandangan tidak kabur,
c. Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada edema mukosa, tidak ada
sekret
d. Mulut : bibirnya lembab, tidak pecah-pecah, tidak ada luka pada
mukosa, lidah bersih, merah muda, gigi (bersih, tidak ada karies), mukosa mulut
tidak pucat, tidak berdarah, epulis, gusi tidak berdarah,lidah tidak kotor,
e. Telinga : simetris, bersih, , tidak radang, tidak ada tanda tanda infeksi
termasuk pengeluaran sekret
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
kelenjar kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
g. Dada dan mamae
- Inspeksi : pada payudara simetris, tidak sesak nafas, tidak ada retraksi otot
pernafasan
- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Palpasi : tidak ada pembesaran dan nyeri tekan pada mamae, tidak ada
benjolan
h. Abdomen : tidak ada: luka bekas operasi, pembesaran hepar, limpa, nyeri daerah
ginjal
i. Ekstremitas
- Atas : tidak ada oedema, tidak ada bekas bekas tusukan jarum, tidak ada
sianosis dibawah kuku
- Bawah : tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak ada sianosis dibawah kuku,
tidak ada humansign, reflek patella +
j. Genetalia eksterna & anus
Ibu tidak mengalami : lecet, memar, dan lesi lain (herpes, kondiloma/kutil) pada
kulit genetalia, edema vulva, abses kelenjar bartolini dan skene serta
pengeluarannya
Anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Abdomen ( inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi) pada dinding abdomen dan
kandung kemih : palpasi : tidak ada benjolan atau massa pada uterus
b. Genetalia (pemeriksaan dengan inspeksi maupun inspekulo bila perlu) pada
daerah vulva, vagina dab cerviks : -
4. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
PP Test : dengan hasil (-)
ANALISA DATA
bulan
Do :
a. Pasien menunjukan tanda2
kecemasan (menanyakan
keadaannya
b. Ekspresi wajah nampak
cemas
c. Nampak gelisah
TTV
TD : 110/80 mmHg
N: 84X/menit
RR : 20X/menit
Suhu :36,6C
INTERVENSI KEPERAWATAN