Anda di halaman 1dari 29

LANGKAH LANGKAH MERANCANG INSTALASI

Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :

1. Gambar situasi
gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan
jaringan listrik PLN

2. Gambar instalasi

pada gambar instalasi meliputi:


a. Rancangan tata letak yang menunjukan dengan jelas tata letak
perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya( kendalinya ) seperti
titik lampu, saklar, stop kontak, panel hubung bagi dan lain lain
b. Rancangan hubungan peralatan dengan pengendalinya .
c. Gambar hubungan antara bagian bagian dari rangkaian akhir , serta
pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat
listrik.
3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum. Dalam diagram garis tunggal

ini meliputi :
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan

besaran nominal komponennya.


b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan

pembaginya
c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumiannya.
4. Gambar detail
Gambar detail meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik dari panel
b. Cara pemasangan alat listrik
c. Cara pemasangan kabel
d. Cara kerja instalasi kontrolnnya.

Selain langkah langkah diatas, dalam merancang instalasi penerangan dan


tenaga , juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut
tegangan , beban terpasang, dan kebutuhan beban maksimum , arus hubung singkat ,
dan daya hubung sinkat.

Disamping itu , masih juga dilengkapi dengan daftar kebutuhan bahan instalasi
, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara
pemasangan peralatan/ bahan , cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan,
rencana anggaran biaya, dan lama waktu pengerjaan.

INSTALASI LISTRIK

Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang


saling berhubungan serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memenuhi satu atau
sejumlah tujuan tertentu. Instalasi listrik terdiri atas sistem penerangan, sistem
pensaklaran, sistem pengkabelan, sistem pembumian dan sistem lain yang
dibutuhkan. Instalasi listrik dapat berupa sebuah instalasi yang sederhana yang hanya
terdiri atas satu titik atau satu instalasi listrik yang rumit dan kompleks.
Instalasi listrik ini terdiri dari dua sistem yaitu antara lain :

1. Sistem Instalasi 1 Fasa

Sistem instalasi satu fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan
dua kawat penghantar yaitu 1 kawat fasa dan1 kawat 0 (netral)
2. Instalasi 3 Fasa

Sistem instalasi 3 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan tiga
kawat fasa dan satu kawat 0 (netral) atau kawat ground. Biasanya digunakan pada
instalasi listrik tenaga/industri untuk mensuplai kebutuhan motor listrik sebagai
penggerak mesin (tenaga). Pada suatu unit proses ketiga bagian ini digunakan, karena
unit proses memerlukan ruangan yang terang, tenaga, dan mesin. Selain menguasai
peraturan yang memiliki pengetahuan tentang peralatan instalasi, seorang ahli listrik
harus juga mahir membaca gambar instalasi. Denah ruangan yang akan
dilengkapi
dengan instalasi, pada umumnya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50.
Pada denah ini gambar instalasi yang akan dipasang dengan menggunakan lambang-
lambang yang berlaku.

BAHAN INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan instalasi istrik adalah bahan-bahan yang digunakan


dalam proses pembuatan instalasi listrik. Adapun bahan-bahannya antara lain :
a. KwH Meter

KwH adalah alat penghitung pemakaian energy listik. Alat ini bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dai alumanium.
Untuk menghitung jumlah pemakaian daya yang digunakan
yaitu dengan menggunakan rumus :
P=VxI daya semu

P = V x I x cos daya nyata

Q = V x I x sin daya reaktif

Dimana: P = Daya
V = Tegangan
I = Arus
Cos = faktor daya

Sin = factor daya

b.MCB

MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah alat instalasi listrik yang digunakan
untuk membatasi pemakaian daya atau arus yang terpasang pada pelanggan listrik.
MCB yang biasa digunakan pada rumah tinggal dan ada dipasaran yaitu 4 A, 6 A, 10
A, 16 A, 25 A, 32 A dan lain sebagainya.Nominal MCB ditentukan dari besarnya
arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere

c. Ampere Meter

Ampere Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Amper Meter dihubung seri dengan beban.

d. Volt Meter

Volt meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik.
Volt meter dalam penggunaannya untuk mengukur tegangan listrik pada beban
dihubungkan secara pararel.

e. Saklar

Saklar merupakan alat yang digunakan untuk memutuskan dan


menghubungkan arus listrik. Saklar pada umumnya terdapat berbagai macam jenis
tapi dalam praktikum instalasi ini hanya tiga macam yaitu saklar tunggal, saklar
ganda dan saklar tukar.

4
Gambar saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar

f. Stop Kontak

Stop Kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara


hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan
stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan
ditancapkan pada stop kontak.
g. Kabel

Kabel listrik adalah merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk


menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.

Jenis kabel listrik yang umum dipakai dan nomenklatur-nya


Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang
paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY.berarti kabel standar
berpenghantar tembaga (huruf N) dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil
Chlorid) (huruf Y)

1. Kabel NYA
2.
Kabel tipe NYA Merupakan kabel berisolasi PVC
dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya ada beberapa
macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah
kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena
isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena
gesekan, gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangannya, kabel jenis ini harus
dimasukkan dalam suatu konduit kabel.

5
Konduit adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi
yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa PVC
untuk air).

2. Kabel NYM
Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik
rumah Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC
berwarna putih (cara mengenalinya bisa dengan melihat warna
yang khas putih ini) dengan selubung karet di dalamnya dan
berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti
dan masing-masing inti mempunyai isolasi PVC dengan warna
berbeda. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih
dan selubung karet.

Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam
tembok sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya). Kabel
ini dirancang bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor).

3. Kabel NYY

Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi


PVC ganda sehingga lebih kuat. Karena lebih kuat dari
tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk
outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk
lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan
kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua
jenis kabel sebelumnya.
Kuat Hantar Arus (KHA)
Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan
kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas
hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA). Besar kapasitas daya
6
listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan
listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di
kWh meter (lihat dalam artikel MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik
(2) untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB,
karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah.

Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel
tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat
menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus
listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan meng
akibatkan terjadinya kebakaran..Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel
dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa
depan.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar
kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA,
NYM dan NYY.

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel dan Jenis NYA


Tabel kuat hantar arus yang terus menerus diperbolehkan dan proteksi untuk kabel
berisolasi PVC pada suhu keliling 30 derajat celcius dan suhu penghantar maksimum
70 derajat celcius.

7
Catatan : (x) = untuk satu atau kabel lebih kabel tunggal tanpa selubung
(xx)= untuk kabel tunggal dengan jarak sekurang kurangnya sama dengan
diameternya
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

8
CATATAN : KHA terus menerus kabel tanah ini dihitung berdasarkan ondisi tersebut
dalam 7.3.4.2 dan 7.3.4.4
Sumber : PUIL 2000 / Hal 304
h. Lampu

Lampu merupakan suatu alat yang dipakai untuk menerangi ruangan.Ada dua
jenis lampu yaitu lampu pijar dan lampu TL.
i. Pipa

Pipa instalasi semua penghantar dalam instalasi dimasukan dalam pipa PVC
dengan ukuran-ukuran agar penghantar aman dari benturan makanis, disamping itu
juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi
kerusakan dalam perbaikan.

PERALATAN KERJA LISTRIK


Untuk melaksanakan pekerjaan instalasi listrik seperti memotong, memutar,
memasang rol isolator dan lain-lain diperlukan sarana pendukung berupa peralatan
kerja. Dalam instalasi listrik bukan hanya hasil pekerjaan yang harus diperhatikan
tetapi juga alat dan bahan kerja. Peralatan kerja yang biasa digunakan dalam
pekerjaan instalasi listrik diantaranya ialah :

9
a. Tang
1. Tang kombinasi
Sesuai dengan namanya, tang ini dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan seperti memotong kawat, mengupas kabel, memuntir kabel,
memegang benda, menarik kawat dan lain-lain.
Bagian depan atau mulut dapat dipergunakan untuk menjepit benda, memuntir
dan menarik kabel.
Bagian tengan samping yaitu bagian yang tajam dipergunakan untuk
memotong kabel.
Bagian belakang yaitu pemegang dilapisi dengan bahan isolasi yang terbuat dari
karet atau plastik dengan maksud agar pemakai tidak terkena aliran listrik.

2. Tang biasa
Tang jenis ini hanya dipergunakan untuk memegang benda saat tangan
tak mampu untuk melaksanakannnya.

3. Tang pemotong
Tang pemotong digunakan untuk memotong kawat atau kabel.

4 Tang lancip
Tang lancip biasa juga disebut tang buaya karena ujung tang mirip mulut
buaya, digunakan untuk menjepit, memegang dan menarik benda kerja.

b. Obeng
Obeng termasuk peralatan yang sering digunakan dalam pekerjaan
instalasi listrik. Fungsinya untuk memasang dan membuka/melepas
sekerup. Berdasarkan konstruksinya, obeng terdiri dari bagian
pemegang, batang dan mata obeng. Dalam pekerjaan instalasi listrik
bagian pemegang terbuat dari kayu atau plastik. Berikut beberapa
macam obeng :

10
1 Obeng biasa
Obeng biasa disebut juga obeng minus karena ujungnya berbentuk pipih dan
menyerupai tanda minus ( - ). Fungsinya memasang dan membuka sekerup atau
baut.

2. Obeng listrik
Obeng listrik ialah obeng yang khusus dipergunakan dalam pekerjaan
instalasi listrik. Bentuk obeng ini pada bagian matanya lebar selebar batangnya. Hal
ini agar dapat dipakai memutar sekerup atau baut yang letaknya di tanam pada
lubang.

3. Obeng testpen
Obeng testpen yaitu untuk mengukur arus

4. Obeng kembang
Obeng kembang biasa juga disebut obeng plus karena ujungnya berbentuk
(+),. Fungsinya sama dengan obeng yang lain yaitu memutar sekerup atau baut.

5. Obeng offset
Obeng offset ialah obeng yang yang tidak mempunyai pegangan khusus.
Kedua ujungnya dapat dipakai untuk memutar sekerup. Obeng ini dipergunakan
untuk memutar sekerup yang tersembunyi

7. Obeng trimmer
Sesuai dengan namanya, obeng ini hanya khusus digunakan untuk memutar
trimpot ( Trimmer Potensiometer)

11
c. Palu/ Martil
Palu termasuk alat bantu yang berfungsi untuk memukul benda kerja seperti
paku. Fungsi palu tergantung dari jenisnya. Berdasarkan kegunaannya palu dibagi
atas :

1. Palu kepala bulat


Palu ini banyak dipergunakan pada kerja bangku misalnya oleh pandai besi
membuat bagian tengah gong yang menonjol.

2. Palu kepala karet


Sesuai namanya, palu ini kepalanya terbuat dari karet yang keras dan kenyal.
palu ini digunakan untuk memukul benda kerja tanpa meninggalkan bekas atau
goresan pada benda kerja.

d. Gergaji
Berdasarkan kegunaannya, gergaji terbagi atas :

1. Gergaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong benda kerja yang terbuat dari logam
seperti besi, tembaga, kuningan dan lain-lain.

2. Gergaji kayu
Gergaji kayu digunakan untuk memotong kayu, membuat landasan dll.-

3.Gergaji triplex
Gergaji tripleks digunakan untuk memotong tripleks

e. Bor
Bor ialah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
berdasarkan cara kerjanya, bor dibagi atas :

12
1. Bor tangan
Disebut dengan bor tangankarena tenaga putarnya berasal dari tangan. Bor ini
dipergunakan untuk melubangi benda kerja yang lunak seperti kayu, triplex, plastik
dan lain-lain.Selain itu ada pula bor lain yang disebut fretbor

2. Bor listrik
Bor listrik ialah bor yang dalam penggunaannya diputar menggunakan tenaga
listrik. Bor ini digunakan untuk melubangi benda kerja yang terbuat dari logam.

f. Solder
Solder dalam instalasi listrik digunakan untuk mematri ujung kabel atau
sambungan kabel. Dengan dipatri, sambungan akan lebih kuat, kokoh dan baik.

g. Pisau
Dalam pekerjaan instalasi listrik, mengupas kabel adalah hal yang biasa, namun
terkadang dijumpai kabel yang isolasinya sangat kuat dan keras sehingga sulit
dikupas menggunakan tang. Cutter digunakan untuk mengupas kabel dengan maksud
mempermudah pekerjaan dan hasilnya lebih rapi.

h. Reamer
Reamer digunakan untuk membersihkan pipa pelindung penghantar dari
bagian-bagian yang tajam setelah pipa tersebut dipotong dengan gergaji.

13
INSTALASI PENERANGAN

Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup system
ketenaga listrikan.Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi
manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar
tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara:
a. Aman bagi manusia dan peralatan
b. Handal dalam arti mampu menyalurkan energy listrik dengan baik bagi
konsumen.

Penerangan Dalam Ruangan


Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu objek
secara visual. Pada banyak industri, penerangan mempenyai pengaruh terhadap
kualitas produk. Tingkat penerangan, baik yang tinggi, rendah, maupun yang
menyilaukan berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun ketegangan syaraf. Untuk
memperoleh kualitas penerangan yang optimal IES (Illumination Engineering
Society) menetapkan standar kuat penerangan untuk ruangan.
Pada saat merencanakan penerangan dalam ruangan yang harus diperhatikan
pertama kali adalah kuat penerangan, warna cahaya yang diperlukan, dan arah
pencahayaan sumber penerangan. Kuat penerangan akan menghasilkan luminasi
karena factor pantulan dinding maupun lantai ruangan.
Pancaran cahaya perlu mendapat perhatian pada perencanaan disamping
warna yang dihasilkan sumber cahaya. Sumber cahaya adalah satuan penerangan
lengkap yang terdiri dari lampu beserta perlengkapannya baik untuk operasi

14
kelistrikan maupun untuk mengatur distribusi cahaya, memposisikan lampu,
melindungi serta menghubungkan lampu pada sumber tegangan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian perancang penerangan di dalam
ruangan anatara lain.
a. Ekonomi. Jika yang menjadi pertimbangan ekonomi adalah daya (W)
maka efikesi (lm/W) lampu yang akan digunakan harus menjadi
pertimbangan.
b. Umur lampu (Life time). Umur lampu dapat dijadikan pertimbangan
penggantian lampu hanya bila ada lampu yang mati dan seberapa
ekonomis penggantian secara berkelompok
c. Memperhitungkan arus cahaya minimum yang akan terjadi selama
pemakaian.
d. Warna cahaya lampu
e. Alat bantu yang diperlukan, misalnya : armature, pengontrol.
f. Efek yang mungkin ditimbulkan, antara lain : bayangan, stroboskopis,
silau.

Sistem Penerangan
Tidak selalu cahaya dari suatu sumber cahaya dipancarkan langsung ke suatu
objek penerangan atau bidang kerja. Menurut IES terdapat 5 klasifikasi system
pancaran cahaya dari sumber cahaya yaitu:

1. Penerangan Tak Langsung


Pada penerangan tak langsung 90 hingga 100% cahaya dipancarkan
kelangit-langit ruangan sehingga yang dmanfaatkan pada bidang kerja
adalah cahaya pantulan. Pancaran cahaya pada penerangan tak langsung
dapat pula dipantulkan pada dinding sehingga cahaya yang sampai pada
permukaan bidang kerja adalah cahaya pantulan dari dinding.

15
2. Penerangan Setengah Tak Langsung
Pada penerangan tak langsung 60 hingga 90% cahaya diarahkan ke langit-
langit.Distribusi cahaya pada penerangan ini mirip dengan distribusi
penerangan tak langsung tetapi lebih efisien dan kuat penerangannya lebih
tinggi. Perbandingan kebeningan antara sumber cahaya dan sekelilingnya
tetap memenuhi syarat tetapi pada penerangan ini timbul bayangan
walaupun tidak jelas.
3. Penerangan Menyebar (Difus)
Pada penerangan difus distribusi cahaya keatas dan bawah relative merata
yaitu berkisar 40 hingga 60%. Perbandingan ini tidak tepat masing-masing
50% karena armature yang berbentuk bola yang digunakan ada kalanya
terbuka pada bagian bawah atau atas. Armatur terbuat dari bahan yang
tembus cahaya, antara lain: kaca embun, fiberglas, plastic. Penerangan
difus menghasilkan cahaya teduh dengan bayangan lebih jelas disbanding
yang dihasilkan 2 penerangan yang dihasilkan sebelumnya. Penggunaan
penerangan difus antara lain pada: tempat ibadah.
4. Penerangan Setengah Langsung
Penerangan secara langsung 60 hingga 90% cahayanya diarahkan
kebidang kerja selebihnya diarahkan kelangit-langit.Penerangan jenis ini
adalah efisien. Pemakaian penerangan setengah langsung antara lain pada:
kantor, kelas, took, dan tempat kerja lainnya.
5. Penerangan Langsung
Pada penerangan langsung 90 hingga 100% cahaya dipancarkan ke bidang
kerja. Pada penerangan langsung terjadi efek terowongan (tunneling
effect) pada langit-langit yaitu:tepat diatas lampu terdapat bagian yang
gelap. Penerangan langsung dapat dirancang menyebar atau terpusat,
tergantung reflector yang digunakan.

16
Kebutuhan Lampu Untuk Ruangan
Aspek pencahayaan menentukan kebutuhan lampu, demikian pula teknik
instalasi penerangan dan perawatannya. Rekayasa penerangan dan factor pemakai
perlu diperhitungkan agar didapat kualitas penerangan yang memadai. Factor yng
menentukan kualitas penerangan adalah: kuat penerangan (Lux), distribusi cahaya,
silau seminimal mungkin, arah pencahayaan dan tata letak lampu, warna cahaya dan
efek pencahayaan. Untuk kebutuhan daya dan jumlah lampu di dalam ruangan, yang
perlu ditentukan kuat penerangan yang diperlukan. Standar untuk kuat penerangan
pada berbagai ruangan merujuk pada ESI (Equal Sphere Illumination).

Jumlah sumber penerangan yang diperlukan (n) pada suatu ruangan dapat
dihitung menggunakan persamaan 1

Dimana: = arus cahaya tiap lampu (lm)


= efekisi (lm/W)
1,25 = Faktor pengali, karena E Lampu baru lebih besar sekitar 1,25
kali E nominal akibat pengaruh pengotoran dan umur
pemakaian
A = Luas bidang yang diterangi (m2)
E = Kuat penerangan (lx)
fkc = Faktor kerugian cahaya
kp = Koefisien pemakaian
n1 = Banyak lampu tiap sumber cahaya
Metode pertihungan penerangan untuk keperluan penerangan di dalam
ruangan dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu:
1. Metode perhitungan dengan indeks ruang

17
2. Metode perhitungan dengan daerah ruang (zonal cavity)
Metode yang pertama lazim digunakan di Negara: Nederland, Jerman dan
beberapa Negara Eropa. Sedangkan metode yang kedua lazim digunakan di Amerika
Serikat.

Metode Indeks Ruang


Untuk menentukan kebutuhan sumber penerangan suatu ruangan perlu
memperhitungkan indeks bentuk atau indeks ruang. Besarnya indeks ruang
dinyatakan dengan persamaan:

..................................................................................... (9)

Dimana: p = panjang ruang (m)


l = lebar ruang (m)
t = tinggi ruang (m)
k = indeks ruang

Metode Daerah Ruang (Zonal Cavity)


Pada metode ini dibagi menjadi 3 daerah ruang, yaitu: daerah ruang langit-
langit, daerah ruang kamar dan daerah ruang lantai. Langkah perhitungannya sebagai
berikut:
1. Daerah ruang langit-langit adalah ruang antara sumber penerangan dengan
langit-langit, daerah ruang lantai adalah ruang antara lantai dengan bidang
kerja, sedangkan daerah ruang kamar adalah ruang antara bidang kerja
dengan sumber penerangan.

Gambar Pembagian Daerah Ruang

18
2.Jika panjang, lebar dan tinggi suau ruangan diketahui, maka perbandingan
ruang (PR) secara umum menggunaan persamaan sebagai berikut:

3. Untuk mendapatkan nilai pantulan efektif langit-langit menggunakan tabel


koefisien pemakaian berbagai jenis sumber penerangan.
4. Untuk mendapatkan nilai pantulan lantai menggunakan tabel factor
pengali selain reflektasi lantai.
5. Menentukan factor pemakaian (fp) berdasarkan data dari pabrik lampu.

19
Penerangan Pada Bagunan Publik
Bangunan publik adalah bangunan yang digunakan oleh masyrakat umum
seperti hotel, rumah sakit, arena olah raga dan pusat perbelanjaan. Ruang medis di
suatu rumah sakit dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Kategori 1 meliputi ruang fisoterapi, perawatan, hidroterapi, ruang praktek
dokter umum dan gigi,pemeriksaan angiografi dan dialisa.
2. Kategori 1E meliputi ruang pembedahan kecil, ruang bersalin, bedah rawat
jalan, dan pemeriksaan intensif.
3. Kategori 2E meliputi ruang persiapan bedah, bedah, pemulihan, bedah gips,
kateterisasi jantung dan bersalin klinis.
Kuat penerangan untuk meja operasi di rumah sakit distandarkan 10,000
hingga 50,000 lx, sedangkan untuk ruang terapi 1000 lx, 100 lx untuk sal, untuk
koridor sekitar ruang pasien 3-5 lx, dan lampu tidur 0.1 lx. Khusus untuk penerangan
ruang operasi disiapkan Genset cadangan sebagai catu daya pengganti khusus
(CDPK) atau UPS dengan maksud agar sumber listrik untuk ruang operasi tidak
terputus walaupun terjadi gangguan suplai listrik dari perusahaan listrik.

Memasang instalasi listrik rumah bertingkat


Penjelasan dibawah ini merupakan cara pemasangan instalasi listrik pada rumah
bertingkat. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali instalasi listrik rumah bertingkat
yang sangat susah dalam memperbaikinya. Banyak sekali ditemui titik percabangan
instalasi maupun pipa instalasinya ditanam langsung dalam beton. Alasannya supaya
tidak terganggu dari hal-hal yang dapat merusak instalasi tersebut. Hal tersebut tentu
saja ada benarnya, akan tetapi perlu diingat bahwa lantai beton tempat menaruh
saluran instalasi akan sedikit banyak mempengaruhi kekuatan betonnya. Hal tersebut
dikarenakan adanya rongga didalamnya yang berasal dari pipa instalasi yang ditanam
dan rata2 pipa yang ditanam berupa peralon PVC . Apabila pemasangan instalasinya
tidak benar akan mengakibatkan kesusahan dalam memperbaiki maupun jika akan
dilakukan penggantian kabel instalasi. Mengapa demikian..?

20
Yang pertama adalah jika suatu hal dalam menanam pipa instalasi terjadi
kebocoran pada pipa (ketika berlangsungnya proses pengecoran) maka akan
mengakibatkan campuran beton masuk kedalamnya sehingga pada akhirnya
pipa instalasi tersebut menjadi buntu alias tersumbat.
Yang kedua adalah jika sampai titik percabangan juga ditanam pada beton.

Cara pemasangan instalasi rumah bertingkat sebagai berikut :

Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda untuk tiap
lantai.
Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai 2,3,dst.)
dapat diletakkan disisi luar tembok rumah ataupun didalam tembok itu
sendiri. Jika diletakkan disisi luar tembok rumah, pastikan jalur tersebut
terlindungi dengan baik. Anda bisa menggunakan pipa peralon atau bahan
lainnya yang tahan terhadap perubahan cuaca dan yang terpenting harus kedap
air. Gambar ilustrasinya baik di luar maupun didalam tembok terlihat seperti
gambar dibawah ini.

21
Usahakan pipa instalasi tidak tertanam didalam beton apalagi titik
sambungnya. Jikapun ada sebaiknya hanya pipa instalasi untuk saluran
menuju lampu penerangan, itupun juga jangan dicabangkan didalam beton
jika lampu penerangan tersebut dipasang paralel dengan lampu lainnya. Kita
ambil contoh denah sederhana dibawah ini :

maka ilustrasi gambar realisasi pemasangan yang tampak dari depan akan
terlihat seperti gambar dibawah ini:

dan jika dilihat dari samping maka kotak sambung 1 atau kotak sambung 2
yang menuju lampu akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

22
Perlu di ingat, pastikan pipa instalasi yang akan ditanam dalam beton harus benar-
benar tertutup rapat alias tidak ada kebocoran, terutama pada daerah
sambungan pipa. Gunakan isolasi pada sambungan pipa untuk lebih melindungi dari
kebocoran.

23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai