OLEH :
KELOMPOK 2
HUSNUNNISA ABBAS
RAHMI ARIFIN
FATMAWATI
RABIATUL ADEWIAH
DEVI AWALIAH
DEWI EKA PUTRI
FITRIANI
RINDU PUTRI AL QURNIA
HARDIONO PARAKASI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
makalah Promosi Kesehatan dengan pokok bahasan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Bagi Pasien.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti kata pepatah "tak ada gading yang tak retak", oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Ucapkan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu hal yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat.
Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah
menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang
apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup
sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang
disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup yang sehat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
2. Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit?
3. Apa pengertian pasien, serta bagaimana hak pasien dan kewajiban pasien?
4. Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien?
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian pasien, serta bagaimana hak
pasien dan kewajiban pasien
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit bagi
pasien
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau
individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang
sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta
merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang
sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan
pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri.
Promosi kesehatan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat
berpatisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan
perawatan.Penyuluhan ini diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan
pada saat pasien betinteraksi dengan dokternya atau dengan perawat. Pihak lain memberikan
penyuluhan pada saat mereka memberikan layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau
terapi nutrisi, atau saat mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan. Oleh
karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf rumah
sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa saja yang
perlu dipelajari pasien.
B. Promosi Kesehatan
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan. Dimana, institusi kesehatan itu
sendiri adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu bentuk promosi
kesehatan di rumah sakit adalah penerapan PHBS.
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita
penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.
Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-undang No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran ini adalah:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau doter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan dan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Promosi bagi pasien akan membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih baik
dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Promosi ini diberikan oleh
berbagai staf rumah sakit. Promosi diberikan pada saat pasien betinteraksi dengan dokternya
atau dengan perawat. Pihak lain memberikan promosi pada saat mereka memberikan layanan-
layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat mempersiapkan pasien untuk
pulang dan perawatan lanjutan.
Oleh karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka
staf rumah sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa
saja yang perlu dipelajari pasien.
Dengan demikian, promosi yang efektif diawali dengan melakukan penilaian terhadap
kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan bukan hanya apa yang
harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran
tersebut. Pembelajaran sendiri akan berlangsung paling efektif jika disesuaikan degan pilihan
belajar, nilai agama dan budaya serta kemampuan membaca dan bahasa seseorang.
Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaanya dalam proses perawatan.
Adapun manfaat promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah sebagai berikut :
Standar 1 : Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.
Standar 2 : Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke dalam rekam
medisnya
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian terhadap
pasien dan keluarga meliputi :
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.
Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien yang
berkesinambungan:
1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan
berani bicara dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan
(dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi interkasi antara pemberi pelayanan dengan
pasien dan keluarga.
2. Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan
dengan kebutuhan pasien
3. Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah
memahami penyuluhan yang diberikan
Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan/edukasi
A. KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi
lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan
bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk
melaksanakan pembelajaran tersebut
B. SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah kita
bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari berbagai
macam penyakit.
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan
dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan
lintas sektor terkait
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta : Jakarta.
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),
(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 31 Maret 2012)