Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


BAGI PASIEN

OLEH :

KELOMPOK 2
HUSNUNNISA ABBAS
RAHMI ARIFIN
FATMAWATI
RABIATUL ADEWIAH
DEVI AWALIAH
DEWI EKA PUTRI
FITRIANI
RINDU PUTRI AL QURNIA
HARDIONO PARAKASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


PRODI KEPEREAWATAN PAREPARE
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
makalah Promosi Kesehatan dengan pokok bahasan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Bagi Pasien.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti kata pepatah "tak ada gading yang tak retak", oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Ucapkan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.

Parepare, 22 Sepetember 2014

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................3


B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori ...........................................................................................5


B. Promosi Kesehatan .....................................................................................6
C. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit ...........................................................7
D. Pengertian Pasien, serta Hak dan Kewajiban Pasien .................................9
E. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Bagi Pasien .......................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu hal yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat.
Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah
menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang
apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup
sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang
disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup yang sehat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
2. Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit?
3. Apa pengertian pasien, serta bagaimana hak pasien dan kewajiban pasien?
4. Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien?

C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian pasien, serta bagaimana hak
pasien dan kewajiban pasien
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit bagi
pasien
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau
individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang
sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta
merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang
sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan
pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri.

Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya


sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam
mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan
kesehatan dapat tercapai maksimal.

Promosi kesehatan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat
berpatisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan
perawatan.Penyuluhan ini diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan
pada saat pasien betinteraksi dengan dokternya atau dengan perawat. Pihak lain memberikan
penyuluhan pada saat mereka memberikan layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau
terapi nutrisi, atau saat mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan. Oleh
karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf rumah
sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa saja yang
perlu dipelajari pasien.
B. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang


mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan
lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,
upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu
ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.

Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian


dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. (Ottawa
Charter,1986).

Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).

Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi


kesehatan sebagai berikut : Health promotion is programs are design to bring about
changewithin people, organization, communities, and their environment . Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-
kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses
pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi
lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.

C. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan. Dimana, institusi kesehatan itu
sendiri adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu bentuk promosi
kesehatan di rumah sakit adalah penerapan PHBS.

Promosi kesehatan di rumah sakit merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,


masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.

PHBS di Pelayanan Kesehatan khususnya di rumah sakit sangat diperlukan sebagai


salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan
Institusi Kesehatan yang sehat. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut
rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi Kesehatan Sehat.

Sasaran Promosi kesehatan di rumah sakit adalah :

Pasien (penderita) pada berbagai tingkat penyakit


Kelompok atau individu yang sehat (keluarga pasien dan pengunjung)
Petugas Kesehatan / karyawan yang bekerja di rumah sakit
Dalam mengembangkan promosi kesehatan di rumah sakit, ada beberapa prinsip dasar
yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Promosi kesehatan di rumah sakit dikhususkan bagi individu-individu yang


sedang memerlukan pengobatan atau perawatan di rumah sakit
2. Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalah pengembangan
pengertian atau pemahaman pasien dan keluarganya terhadap masalah kesehatan
atau penyakit yang dideritanya
3. Promosi kesehatan di rumah sakit juha mempunyai prinsip pemberdayaan pasien
dan keluarganya dalam kesehatan
4. Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalaah penerapan proses
belajar kesehatan di rumah sakit

Materi Promosi kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut :

1. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan


Meliputi :
- Makan dengan menu/susunan makanan dengan gizi yang seimbang
- Aktifitas fisik secara rutin, termasuk olahraga
- Tidak merokok/minum minuman keras
- Mengendalikan stress
- Istirahat yang cukup
2. Pesan kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan penyakit
Meliputi :
- Gejala atau tanda-tanda penyakit
- Penyebab penyakit
- Cara penularan penyakit
- Cara pencegahan penyakit
3. Pesan kesehatan yang terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan
Meliputi :
- Diet terhadap pantangan dari suatu penyakit
- Pengetahuan tentang pola hidup sehat
D. Pengertian Pasien, Hak Pasien dan Kewajiban Pasien

Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran


menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita
penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.

Hak-hak yang dimiliki pasien sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-undang


No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, adalah :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis;
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4. Menolak tindakan medis; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis.

Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-undang No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran ini adalah:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau doter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan dan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

E. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Bagi Pasien

Promosi bagi pasien akan membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih baik
dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Promosi ini diberikan oleh
berbagai staf rumah sakit. Promosi diberikan pada saat pasien betinteraksi dengan dokternya
atau dengan perawat. Pihak lain memberikan promosi pada saat mereka memberikan layanan-
layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat mempersiapkan pasien untuk
pulang dan perawatan lanjutan.
Oleh karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka
staf rumah sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa
saja yang perlu dipelajari pasien.

Dengan demikian, promosi yang efektif diawali dengan melakukan penilaian terhadap
kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan bukan hanya apa yang
harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran
tersebut. Pembelajaran sendiri akan berlangsung paling efektif jika disesuaikan degan pilihan
belajar, nilai agama dan budaya serta kemampuan membaca dan bahasa seseorang.
Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaanya dalam proses perawatan.

Promosi mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan dan


pengetahuan yang diperlukan setelah pasien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau
dipulangkan. Dengan demikian, promosi dapat mencakup informasi mengenai sumber daya
di masyarakat untuk perawatan tambahan dan perawatan tindak lanjut (follow-up) yang
dibutuhkan serta bagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika diperlukan.

Adapun tujuan promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah :

1. Mengembangkan perilaku kesehatan


a. Mempercepat pemulihan dan penyembuhan pasien
b. Mencegah terserangnya penyakit yang sama atau mencegah kekambuhan penyakit
dimasa yang akan datang
c. Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain, terutama keluarganya
d. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan penyakit kepada
orang lain, sehingga orang lain dapat belajar dari pasien tersebut agar dapat
mencegahnya terkena penyakit tersubut
2. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan

Adapun manfaat promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi


2. Kesehatan yang sehat.
3. Terhindar dari penularan penyakit.
4. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
5. Peningkatan kesehatan pasien.
Standar-standar promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien yaitu :

Standar 1 : Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.

1. Di setiap SMF/Instalasi ditunjuk koordinator (penanggung jawab promosi kesehatan)


dengan SK Direktur Utama
2. Program kerja masing-masing SMF/Instalasi
3. Rencana penyuluhan kelompok masing-masing SMF/Instalasi
4. Pedoman Promosi Kesehatan di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
5. SOP edukasi di buat di Instalasi Promosi Kesehatan

Standar 2 : Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke dalam rekam
medisnya
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian terhadap
pasien dan keluarga meliputi :

1. Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya


2. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kemauan pasien untuk menerima informasi

Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.

Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien yang
berkesinambungan:

1. Rujukan balik pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/RS daerah disertai


dengan rujukan edukasi
2. Pembinaan ke PKM/RS daerah yang dilakukan dengan SMF
3. Perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institusi yang relevan dengan kondisi pasien
seperti : Yayasan Tuna Rungu, Wiyata Guna dan SLB
Standar 4: Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut, yang
berkaitan dengan perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, potensi interaksi
antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-teknik
rehabilitasi.

1. Edukasi kepada pasien dan keluarga mencakup topik-topik/materi yang berkaitan


dengan perawatan pasien, dengan menggunakan materi dan proses yang sudah
standar/seragam untuk seluruh unit dilingkungan RSHS
2. Topik/materi tersebut adalah diantaranya: Penggunaan obat secara aman dan efektif
untuk semua obat yang dikosumsi pasien; Penggunaan peralatan medis secara aman
dan efektif; Interaksi yang mungkin terjadi antara obat-obatan resep dengan obat-
obatan lain; Diet dan gizi; Manajemen nyeri; Teknik-teknik rehabilitasi, dll.

Standar 5: Metode Penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan


keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga pasien dan
staf untuk terjadinya pembelajaran

1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan
berani bicara dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan
(dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi interkasi antara pemberi pelayanan dengan
pasien dan keluarga.
2. Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan
dengan kebutuhan pasien
3. Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah
memahami penyuluhan yang diberikan

Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan/edukasi

Agar penyuluhan/edukasi berlangsung efektif maka:

1. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan


2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki waktu yang cukup
3. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan berkomunikasi efektif
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat


pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.

Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi
lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan
bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk
melaksanakan pembelajaran tersebut

B. SARAN

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah kita
bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari berbagai
macam penyakit.

PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan
dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan
lintas sektor terkait
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta : Jakarta.

Promosi Kesehatan. 2008. (Online), (http://iqbal-iqi.blogspot.com/ ,diakses pada 31 Maret


2012)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),


(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 31 Maret
2012)

Pradana, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Online), (http://info-kesehatan-


kita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html ,diakses pada 31
Maret 2012)

Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),
(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 31 Maret 2012)

Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses


pada 31 Maret 2012)

Anda mungkin juga menyukai