TUGAS AKHIR
Oleh :
Vincentia Elsa
D1509093
SURAKARTA
2012
ii
iii
PERNYATAAN
NIM : D1509093
adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas
akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang
saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta,
Vincentia Elsa
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
yang tidak pernah lelah mendoakan, mendukung dan memberikan semangat pada
penulis.
Papa dan Mama Tercinta, terima kasih atas kasih sayang dan pengorbananmu
untuk anakmu, semoga anakmu tidak akan mengecewakanmu.
Adik Tersayang dan seluruh keluargaku yang selalu menemani dan menghiburku.
Jurnal yang selalu membantuku dan mendukungku.
Sahabat-sahabatku, Santi, Sinta, Devi Hayu, Aryani, dan Lucya yang selalu
memberikan kebahagiaan dan kebersamaan.
Teman-teman Manajemen Administrasi Kelas A 2009.
Almamaterku, Hidupku dan Masa Depanku.
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis selalu panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Manajemen yang berjudul :
vii
6. Bapak Sigit Catur Harjanto, SH selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
RSUD Dr. Moewardi.
7. Ibu Kusmi dan Bapak Giri Aji selaku staf yang telah memberikan
pengarahan serta seluruh staf karyawan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD
Dr. Moewardi.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segala bantuannya hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Semoga apa yang telah diberikan, baik berupa bantuan Moril dan Spirituil
Beliau-beliau diatas, diberikan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir
ini.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada
khususnya dan Pembaca pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
ix
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ................................................................ 26
A. Tata Kerja Kearsipan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi.
1. Penerimaan Surat Masuk ............................................................ 43
2. Penyimpanan arsip ..................................................................... 50
3. Pemeliharaan arsip ..................................................................... 52
4. Penyusutan arsip ......................................................................... 54
5. Pemusnahan arsip ....................................................................... 57
B. Faktor Pendukung Tata Kearsipan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi.
1. Tata Ruang Arsip ....................................................................... 58
2. Fasilitas Kearsipan ..................................................................... 59
3. Pegawai Kearsipan .................................................................... 61
A. Kesimpulan ........................................................................................ 64
B. Saran .................................................................................................. 65
x
DAFTAR TABEL
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
Vin
ADMINISTRATION SUBDIVISION OF DR. MOEWARDI LOCAL
Final Project, Administration Management Study
Program, Diploma III Program, Social and Political Sciences Faculty,
Surakarta Sebelas Maret University, 2012.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh suatu organisasi pemerintah maupun swasta sangat
diperlukan pengelolaan kegiatan ketatausahaan yang tertib dan teratur.
Salah satu kegiatan di Sub Bagian Tata Usaha yaitu kegiatan kearsipan
yang meliputi penerimaan surat masuk, penyimpanan arsip, pemeliharaan
arsip, penyusutan sampai dengan pemusnahan arsip.
Bagi sebagian banyak orang, arsip dipandang dan dinilai tidak ada
gunanya bahkan hanya menjadi barang bekas yang disimpan di dalam
gudang. Pekerjaan di bidang kearsipan juga dianggap remeh karena tidak
dapat menambah penghasilan yang lebih dan tentunya membutuhkan
waktu yang lama untuk mengerjakannya. Tetapi pada kenyataannya arsip
mempunyai nilai dan arti penting yang perlu untuk diselamatkan karena
merupakan bahan bukti resmi mengenai penyelenggaraan administrasi
pemerintahan dan untuk pertanggung jawaban kegiatan organisasi yang
bersangkutan. Dalam setiap organisasi pemerintah maupun organisasi
swasta pasti mempunyai arsip yang di dalamnya terkandung serangkaian
dari segala proses kegiatan perkantoran. Arsip merupakan suatu rekaman
dari segala kegiatan dan catatan suatu informasi tentang suatu hal. Arsip
mempunyai manfaat yang besar bagi organisasinya, apabila dapat dikelola
dengan baik dan benar. Bahkan arsip merupakan suatu kekayaan yang
sangat mahal harganya karena dapat digunakan untuk mengungkap
kembali hal-hal yang penting yang pernah ada dan terjadi dalam suatu
organisasi. Arsip sangat berperan penting dalam perjalanan kehidupan
suatu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta karena tanpa arsip
tidak mungkin organisasi tersebut bisa berkembang dan berjalan lancar
dalam melaksanakan kegiatan perkantoran, diperlukan usaha untuk
1
2
menjaga kesejahteraan arsip melalui system yang baik dan prosedur yang
benar.
Dalam suatu organisasi, arsip tidak dapat dipisahkan dari segala
proses kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas
dan fungsinya. Arsip akan terus tumbuh dan berkembang secara
akumulatif sesuai dengan kebutuhannya, semakin banyak pula data-data,
berkas, dan catatan yang terkumpul dan disimpan karena masih
mempunyai nilai guna. Untuk mempertahankan keberadaan arsip maka
harus ada usaha penyimpanan arsip dengan baik dan benar agar tidak
muncul masalah menumpuknya arsip-arsip secara tidak terkontrol yang
dapat menghambat kegiatan administrasi dan tugas kedinasan.
Penumpukan arsip terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kurangnya Sumber Daya Manusia yang menangani bidang kearsipan,
kurangnya perhatian dari pimpinan, kurangnya dana yang dianggarkan
untuk bidang kearsipan, dan kurangnya peralatan yang menunjang dalam
bidang kearsipan. Arsip-arsip cenderung diabaikan cara pengelolaannya,
karena dipandang tidak perlu disimpan di dalam suatu system. Dalam
kearsipan khususnya penyimpanan arsip tidak hanya menyimpan saja,
tetapi menyangkut penempatan dan penemuan kembali arsip-arsip jika
sewaktu-waktu dibutuhkan. Penataan arsip dikatakan baik apabila waktu
arsip tersebut diperlukan dapat diketemukan dengan mudah, cepat, dan
tepat. Dalam menjamin kelestarian arsip bukan tugas yang mudah karena
semua bahan akan mengalami kerusakan.
Penyimpanan, pemeliharaan, dan perawatan arsip merupakan suatu
hal yang mutlak dalam menjamin kelestarian informasi yang terkandung di
dalam arsip. Dalam suatu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta
selalu membutuhkan informasi melalui arsip-arsip yang disimpan tersebut
untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan. Oleh karena itu,
perlu system dan prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan agar dapat
menyajikan informasi yang lengkap, cepat, dan benar. Dalam
penyimpanan dan pemeliharaan arsip diperlukan suatu system
3
penyimpanan arsip agar kelihatan baik dan teratur. Sehingga arsip dapat
menunjang kelancaran setiap kegiatan organisasi dengan didukung
peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai. Ditambah lagi dengan
adanya sedikit demi sedikit perubahan lingkungan kerja dari system
perkantoran yang dijalankan secara manual berubah menjadi system
penggunaan komputer sebagai alat bantu manajemen arsip dalam
menyimpan data-data dan informasi dalam arsip agar lebih efisien dan
memudahkan mengontrol arsip-arsip.
System penyimpanan arsip yang tertib dan teratur dapat membantu
pegawai dalam mencari data atau informasi dan menemukan arsip kembali
yang hilang jika sewaktu-waktu dibutuhkan secara lebih efisien. Kearsipan
mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat bantu daya ingat
manusia karena setiap pegawai tidak mungkin mampu mengingat segala
dokumen, catatan, dan segala kegiatan organisasi yang pernah ada dan
terjadi dalam organisasi tersebut. Di dalam bidang kearsipan sangat
dibutuhkan pegawai-pegawai yang memang benar-benar terpilih dan ahli
di bidangnya, dapat menguasai dan mengetahui segala hal tentang
kearsipan, bahwa penting atau tidak arsip tersebut harus disimpan, masih
diperlukan atau tidak arsip tersebut dalam menunjang segala kegiatan
perkantoran, serta harus bersikap jujur dalam menangani pekerjaan
tersebut.
Maka dengan demikian kearsipan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menunjang kelancaran kegiatan ketatausahaan baik dalam
organisasi pemerintah maupun organisasi swasta sebagai sumber data dan
informasi. Setiap organisasi membutuhkan informasi melalui arsip-arsip
yang disimpan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan,
karena tanpa informasi tidak mungkin organisasi tersebut dapat
menjalankan kegiatan perkantoran dengan baik dan benar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti
lebih dalam tentang BAGIAN TATA
USAHA RSUD Dr. MOEWARDI . Hal-hal yang menarik penulis untuk
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,
maka perlu dirumuskan permasalahannya agar dapat memperjelas tujuan
dari penelitian. Penulis merumuskan masalah tentang :
1. Bagaimana Tata Kearsipan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi?
2. Apa saja yang menjadi Faktor Pendukung dalam Tata Kearsipan di Sub
Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi?
C. Tujuan Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi ini bertujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Operasional
Adapun tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimanakah Tata Kearsipan di Sub Bagian Tata
Usaha RSUD Dr. Moewardi.
2. Tujuan Fungsional
Penulis mempunyai tujuan agar hasilnya nanti dapat bermanfaat
dan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, baik itu
sebagai pengetahuan, masukan dan pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan
tata kearsipan.
3. Tujuan Individual
Penelitian ini dilaksanakan sebagai persyaratan untuk memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md) pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Program DIII Manajemen Administrasi, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
5
D. Manfaat Pengamatan
Manfaat pengamatan ini diantaranya :
1. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang Tata
Kearsipan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi.
2. Bagi Instansi
Instansi dapat menerapkan penerimaan surat masuk, penyimpanan
arsip, pemeliharaan arsip, penyusutan serta pemusnahan arsip dengan
menerapkan teori dari beberapa pendapat ilmuwan dan pemerintah
tentang pelaksanaan tata kearsipan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tata Kearsipan
1. Pengertian Tata
Tata yaitu suatu system atau cara untuk mengatur dan menyusun
sesuatu sesuai dengan kaidah yang ada. Dalam pengertian tersebut
terdapat istilah system. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, istilah system mempunyai beberapa pengertian, yaitu:
a. Sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk
melakukan sesuatu maksud.
b. Sekelompok dari pendapat, peristiwa, kepercayaan dan sebagainya
yang disusun dan diatur baik-baik.
c. Cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu.
(Ig. Wursanto,1995:20)
2. Pengertian Kearsipan
Menurut The Liang Gie dalam buku karangan Sutarto (1992:168),
tu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis
karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat
6
7
(Ig. Wursanto,1995:15-16)
b. Menurut Ig. Wursanto (1995:19)
B. Tujuan Kearsipan
Tujuan diadakan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan
pertanggung jawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan
pertanggung jawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan.
a. Ketelitian
Ketelitian sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan agar
pegawai yang bersangkutan dapat membedakan perkataan-
perkataan, nama-nama atau angka-angka yang sepintas lalu
tampaknya hampir sama.
b. Kecerdasan
Cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya, pandai,
tajam pikiran. Jadi, setiap pegawai kearsipan harus mampu
menggunakan pikirannya dengan baik, mempunyai daya
ingatan yang cukup tajam sehingga tidak mudah lupa.
c. Kecekatan
Kecekatan sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan
karena setiap pegawai kearsipan diharapkan mampu bekerja
dan tangkas serta gesit. Kecekatan harus didukung oleh kondisi
badan atau jasmani yang baik.
d. Kerapian
Setiap pegawai kearsipan harus mampu menciptakan dan
menjaga kerapian, kebersihan dan ketertiban terhadap arsip-
arsip yang disimpan.
14
Kerugiannya adalah :
a. Kesulitan fisik.
b. Kebocoran informasi.
c. Berbagai bagian mungkin mempunyai kebutuhan yang berlainan.
d. Adanya ketakutan akan hilangnya arsip.
e. Pemakai tidak langsung memperoleh arsip bila diperlukan.
2. Azas Desentralisasi
Berarti tiap unit kerja menyelenggarakan kegiatan kearsipan tersendiri-
sendiri. Penyimpanan arsip masing-masing unit kerja disimpan oleh
unit kerja yang bersangkutan. Faktor yang mendukung dipilihnya
model ini untuk memudahkan dalam mengontrol, mempunyai akses
yang sangat cepat.
15
Keuntungannya adalah :
a. Dekat dengan pemakai, sehingga penggunaan arsip di dalam
organisasi dapat langsung diawasi, dan di sisi lain pemakai dapat
langsung memakainya tanpa kehilangan waktu atau tenaga untuk
mendapatkannya.
b. Informasi rahasia yang berkaitan dengan sebuah bagian disimpan
di bagian yang bersangkutan.
c. System ini juga akan menghemat waktu dan tenaga dalam
pengangkutan berkas, karena setiap berkas yang relevan dengan
sebuah bagian akan disimpan di bagian yang bersangkutan.
Kerugiannya adalah :
Kerugiannya adalah :
2. Penyimpanan.
Penyimpanan yaitu menempatkan dokumen sesuai dengan system
penyimpanan dan peralatan yang digunakan. Arsip perlu disimpan
karena mempunyai nilai dan kegunaan bagi organisasi yaitu sebagai
sumber informasi, untuk mengetahui kegagalan maupun
keberhasilannya, dan yang paling penting adalah sebagai bahan
evaluasi demi kelangsungan organisasi. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan arsip adalah lamanya arsip baik secara fisik
maupun informasi, yaitu terhindarnya penggunaan arsip dari orang
yang tidak berhak.
Adapun beberapa system penyimpanan arsip menurut Ig. Wursanto
(1995:49-199), yaitu :
a. System Abjad (alphabetic filing)
Adalah system penyimpanan arsip menurut system abjad.
Penyimpanan arsip menurut abjad berarti arsip yang dihasilkan
atau yang dibuat dan yang diterima oleh suatu kantor/lembaga
yang di dalamnya termuat nama-nama. Abjad yang
dipergunakan adalah abjad huruf pertama dari suatu nama
setelah nama-nama itu diindeks menurut aturan atau ketentuan
yang berlaku untuk masing-masing nama.
b. System Subjek (Subject filing system)
Merupakan tata cara penyimpanan arsip-arsip dengan
mempergunakan pokok masalah sebagai pedoman untuk
mengaturnya. Arsip-arsip disimpan dan diatur menurut pokok
masalah yang terdapat dalam suatu arsip.
c. System Nomor (Numerical filing system)
Adalah tata cara menyusun arsip-arsip dengan mempergunakan
urutan angka-angka sebagai pedoman untuk mengaturnya.
Dalam filing system nomor, setiap surat diberi nomor yang
sudah ditentukan sebagai kode penyimpanannya, dan disimpan
berdasarkan ketentuan nomor yang telah ditentukan itu. Semua
19
3. Pemeliharaan.
Adalah usaha perawatan dan penjagaan arsip-arsip dari segala
kerusakan dan kemusnahan yang datangnya dari arsip itu sendiri
maupun dari luar yang berkenaan dengan tempat penyimpanan arsip
20
4. Penyusutan.
Penyusutan arsip menurut Ig. Wursanto (1995:207) adalah
n
kebutuhannya dan nilai guna arsip tersebut. Arsip-arsip yang tersimpan
tidak selamanya mempunyai nilai kegunaan abadi. Ada arsip-arsip
yang mempunyai nilai sementara kurang dari satu tahun, dua tahun,
tiga tahun dan seterusnya sampai dengan arsip yang mempunyai nilai
abadi. Di samping itu ada arsip-arsip yang tidak perlu disimpan,
setelah dibaca atau setelah habis nilai pakainya terus dibuang atau
sekali tidak dapat terbaca lagi sehingga sudah tidak dapat digunakan
untuk tujuan apapun. Untuk melakukan pemusnahan arsip hendaknya
dibuatkan berita acara. Dalam berita acara harus disebutkan golongan
warkat, jumlahnya, pejabat yang langsung mengurusi arsip, kepala
satuan yang bertanggungjawab, dan atasan yang berkedudukan
setingkat lebih tinggi, waktu pemusnahan.
G. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan.
Lokasi yang dipilih dalam pengamatan ini adalah di Sub Bagian
TataUsaha RSUD Dr. Moewardi yang beralamat di Jl. Kol Soetarto
No. 132 Surakarta.
2. Jenis Pengamatan.
Di dalam penelitian ini untuk penulisan Tugas Akhir berawal dari
pokok permasalahan yaitu untuk mengetahui bagaimana system yang
digunakan di dalam pelaksanaan penyimpanan arsip, perawatan arsip
serta pemusnahan arsip, dimana sifatnya menggali, menelusuri,
menentukan fakta-fakta, masalah-masalah atau kendala yang mungkin
dan sekaligus memberi penjelasan tentang tata kearsipan tersebut.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis penelitian ini termasuk
jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode pengamatan yang
memberikan gambaran atau melukiskan keadaan obyek pengamatan
pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana
semestinya. Pengamatan ini bertujuan untuk menggambarkan,
memaparkan, menentukan dan menganalisa data yang ada secara
mendalam.
3. Sumber Data.
Menurut H.B Sutopo (2006:56) sumber data merupakan sumber fakta
atau keterangan berbagai informasi tentang apa saja yang benar-benar
diperlukan dari suatu obyek yang diamati. Sumber data dari tugas
akhir ini adalah :
24
b. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti melalui
suatu interaksi untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan
maupun komunikasi langsung dan bertatap muka dengan
responden yang dapat memberikan keterangan, yang di dalamnya
terdapat pertukaran aturan, tanggungjawab, kepercayaan, motif,
dan informasi. Dalam penelitian ini, wawancara bersifat terbuka
serta tidak terstruktur dan ketat dalam suasana formal yang
dilakukan berulang-ulang pada informan yang sama.
c. Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-
dokumen, peraturan-peraturan, laporan-laporan dan literatur
lainnya.
d. Teknik Analisa Data.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisa data deskriptif yaitu cara penelitian dengan
mengumpulkan, menyusun, menganalisa dan menginterprestasikan
arti suatu data, membuat klasifikasi dengan menetapkan standart,
menetapkan hubungan kedudukan unsur-unsur satu dengan yang
lainnya.
5. Teknik Analisa Data.
Menurut H.B Sutopo (2006:115) teknik analisa data yang dipakai
dalam pengamatan ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu secara
khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif
dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan
pengumpulan data dan memproses akhir. Tahapan dalam analisis data
yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan sebelum pengamatan, pada saat
pengamatan, dan di akhir pengamatan.
26
b. Reduksi data
Proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan abstraksi dari
semua jenis informan yang tertulis lengkap dalam catatan
lapangan.
c. Sajian data
Suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi
lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
pengamatan dapat dilakukan dan disusun berdasarkan pokok-
pokok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan
menggunakan kalimat bahasa yang sistematis.
d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan merupakan tahap terakhir, yaitu kesimpulan jawaban
dari pertanyaan pengamatan yang diajukan mengungkapkan
DESKRIPSI LEMBAGA
27
28
Rumah sakit ini memiliki luas tanah 24.096 m, dan luas bangunan
5.931 m.
b. Rumah Sakit Mangkubumen disebut juga Rumah Sakit Komplek B,
untuk pelayanan radiologi, kulit dan kelami, gigi, mata, THT,
chirurgie, neurologi dan lain-lain. Rumah sakit ini terletak di Kampung
Mangkubumen, Kelurahan Mengkubumen, Kecamatan Banjarsari,
Surakarta. Rumah Sakit ini memiliki luas tanah 41.740 m dan luas
bangunan 14.106 m.
c. Rumah Sakit Jebres disebut juga Rumah Sakit Komplek C, khusus
untuk pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan, kanak-kanak dan
keluarga berencana. Rumah Sakit ini terletak di Kampung Jebres,
Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta ini mempunyai luas
tanah 49.622 m dan luas bangunan 15.868 m.
Mengingat Rumah Sakit Kadipolo pada saat itu dinilai tidak
efisien, maka bulan September 1976 rumah sakit tersebut dipindahkan ke
Rumah Sakit Mangkubumen dan pada akhirnya penggantian ini
dikukuhkan dengan SK Menteri Kesehatan RI tanggal 9 Juli 1954
No.4475/R/S. Dan pada akhirnya Gubernur Jawa Tengah melalui SK No.
445/29684 tanggal 24 Oktober 1988 menetapkan nama Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Moewardi.
RSUD Dr. Moewardi yang merupakan rumah sakit pemerintah
terbesar di Provinsi Jawa Tengah harus menyesuaikan dan mampu menjadi
pusat rujukan wilayah Surakarta dan sekitarnya. Atas pertimbangan
tersebut pada lokas Jebres kemudian didirikan bangunan fisik baru yang
memenuhi standar rumah sakit Kelas B2 Pendidikan. Baru pada tanggal 28
Februari 1997 RSUD Dr. Moewardi lokasi Jebres diresmikan
penggunaannya oleh Presiden Soeharto, dan sejak itulah seluruh kegiatan
rumah sakit Dr. Moewardi menjadi satu lokasi.
32
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berstandar
Internasional bermutu prima dan memuaskan secara holistik
dan paripurna.
33
D. Pelayanan Kesehatan
1. Rawat Jalan (perkunjungan)
a. Poli Non Paviliun (pasien rawat jalan perkunjungan)
b. Poli Paviliun / VIP (pasien paviliun perkunjungan)
2. Rawat Darurat (perkunjungan)
3. Rawat Inap
a. III = Utama
b. II = VIP B
c. I = VIP A
= VVIP
34
Jumlah bed yang tersedia saat ini sebanyak 680 buah, dengan
rincian :
1) Kelas III : 212 tempat tidur
2) Kelas II : 100 tempat tidur
3) Kelas I : 6 tempat tidur
4) Kelas Utama : 22 tempat tidur
5) Kelas Khusus : 48 tempat tidur
6) VVIP : 4 tempat tidur
7) VIP A : 17 tempat tidur
8) VIP B : 54 tempat tidur
9) Anggrek : 154 tempat tidur
10) Aster : 53 tempat tidur
b. Fasilitas pelayanan rawat inap di selenggarakan untuk beberapa
instalasi adalah :
1) Instalasi rawat inap Paviliun Cendana terdiri dari VVIP,
VIP A, VIP B, dan Kelas Utama
2) Instalasi rawat inap Mawar terdiri dari Kelas I, II, III
3) Instalasi rawat inap Melati
4) Instalasi rawat inap Anggrek
5) Aster
WAKIL DIREKTUR
UMUM
KA. BAGIAN
SEKRETARIAT
SURAT- MENGELOLA
KETERTIBAN&
MENYURAT PERPUSTAKAAN
KEAMANAN
PUBLIKASI&PEMAS
TATA
ARAN SOSIAL
LAKSANA
PEMBAHASAN
44
45
Pembacaan &
Pendisposisian Surat
Pengagendaan Surat
Pencatatan &
Pendistribusian Surat
Penyimpanan Surat
Table 4.1
LEMBAR DISPOSISI
c. Pengagendaan Surat
Setelah surat disampaikan kepada Direktur, lalu surat tersebut
dikembalikan ke Sub Bagian Tata Usaha untuk diberi kode
klasifikasi dan diagendakan oleh pegawai urusan umum. Di Sub
Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi pencatatan surat tidak
menggunakan buku agenda, tetapi menggunakan sistem komputer
yang menggunakan aplikasi Pengurusan Surat. Dengan majunya
teknologi, Sub Bagian Tata Usaha tidak mempergunakan kartu
kendali lagi dikarenakan berbagai pertimbangan yaitu :
Table 4.2
Keterangan :
e. Penyimpanan Surat
Surat yang telah selesai ditindak lanjuti oleh Kepala Seksi atau
Kepala Sub Bagian Tata Usaha maka surat-surat tersebut disimpan
51
banyak dan bahannya kurang bagus, rak arsip kondisinya kurang baik
juga ukurannya kurang besar, ruangan penyimpanan arsip belum
tersedia secara luas. Dalam ketentuan peminjaman arsip tidak diberi
batas waktu peminjaman arsip dan didalam boxfile juga tidak diberi
tanda pengganti arsip yang dipinjam, sehingga yang menjadi alat
kontrol peminjaman arsip hanyalah buku peminjaman arsip yang
tersedia di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi.
3. Pemeliharaan arsip
Didalam suatu organisasi arsip mempunyai peranan yang sangat
penting, sebagai sumber informasi atau alat bukti segala kegiatan
perkantoran yang pernah terjadi dalam organisasi tersebut. Maka
untuk menghindari adanya kerusakan dan hal-hal yang tidak
diinginkan maka perlu dilakukan pemeliharaan arsip, supaya arsip
tersebut terjaga dengan baik, tahan lama dan tidak hilang.
Arsip bagi suatu organisasi dianggap sangat penting sekali,
sehingga harus dilindungi dan dipelihara dengan baik. Pengamanan
dan perlindungan arsip melibatkan seluruh struktur organisasi
sehingga menghabiskan tenaga, waktu dan biaya. Pemeliharaan dan
perlindungan arsip melibatkan banyak orang sekaligus menjamin agar
organisasi tetap berlangsung. Pemeliharaan arsip merupakan bagian
terpenting dari rangkaian tata kearsipan yang sangat berfungsi sebagai
cara untuk menyelamatkan arsip-arsip tersebut.
Berbagai ancaman yang akan datang dan dapat merusak arsip
kemungkinan akan terjadi seperti misalnya kerusakan arsip terjadi
akibat gempa bumi, angin besar, pipa bocor, lumut, jamur, debu,
serangga, binatang pengerat, pencurian dan perusakan yang
disebabkan oleh manusia, itu semua dapat dihindari dengan
pemeliharaan arsip yang benar mulai dari menjaga kebersihannya,
suhu dan kelembaban, serta keamanannya seperti yang dikemukakan
oleh Bapak Giri Aji, pegawai urusan umum sebagai berikut :
54
AKTIF INAKTIF
UK2 UK1
1 2 3 4 5 6
1 UMUM
1.3 UCAPAN
SELAMAT/TERIMAKASIH
Tetapi tidak semua arsip bisa dihancurkan, ada pula arsip yang
tidak boleh dimusnahkan seperti yang diuraikan pada JRA diatas
sebelum naskah tersebut diperbarui misalkan mengenai ketentuan
jenis pakaian dinas dan tanda pangkat.
5. Pemusnahan Arsip
Setelah proses penyusutan arsip selesai, langkah selanjutnya
melakukan pemusnahan arsip yang merupakan kegiatan
menghancurkan, meniadakan fisik dan informasi melalui cara-cara
tertentu, sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali lagi.
Pemusnahan arsip memiliki resiko hukum yang sangat tinggi, karena
arsip yang sudah terlanjur dimusnahkan tidak dapat diciptakan lagi.
Kegiatan ini menuntut kesungguhan yang sekecil apapun.
Menurut Bapak Giri Aji di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi pelaksanaan pemusnahan arsip ditulis dalam berita acara
pemusnahan arsip dan sebelum melaksanakan pemusnahan juga
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Pemeriksaan terhadap arsip, apakah arsip-arsip tersebut benar-benar
telah habis jangka simpanannya, pemeriksaan berpedoman pada JRA.
Lalu melakukan pendaftaran pada arsip yang diusulkan akan
dimusnahkan, sehingga dapat diketahui secara jelas informasi tentang
arsip yang akan dimusnahkan. Kemudian membuat berita acara
pemusnahan arsip. Selanjutnya arsip yang akan dimusnahkan dikirim
dari Unit Kearsipan (Sub Bagian Tata Usaha) ke Lembaga Kearsipan
Provinsi Jawa Tengah (Badan Arsip & Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah) kemudian langsung dimusnahkan dengan cara dibakar,
dicacah atau dibuat bubur.
( Wawancara tanggal 20 Februari 2012)
59
2. Fasilitas Kearsipan
Di dalam suatu organisasi, fasilitas kearsipan sangat menunjang
sekali didalam kelancaran pelaksanaan penyimpanan arsip yang ada,
maka dari itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Karena
setiap hari berkas-berkas arsip tersebut semakin bertambah dan
menumpuk, demikian pula seperti yang ada pada Sub Bagian Tata
Usaha RSUD Dr. Moewardi sangat memperhatikan fasilitas kearsipan,
seperti yang dikemukakan oleh Ibu Kusmi, pegawai Sub Bagian Tata
Usaha :
itas kearsipan yang digunakan pada Sub Bagian Tata
Usaha RSUD Dr. Moewardi dalam pelaksanaan penyimpanan arsip
antara lain : lembar disposisi, folder/boxfile, guide, stopmap, mesin
c. Guide
Dalam boxfile yang tersimpan arsip in aktif diberi (guide) yang
merupakan sekat atau alat yang digunakan sebagai batas/petunjuk
antara pokok masalah dengan rinciannya.
d. Stopmap
Semua arsip yang masih aktif di Sub Bagian Tata Usaha terlebih
dahulu dimasukkan ke dalam stopmap dan selanjutnya disimpan
kedalam filling cabinet.
e. Mesin ketik
Didalam ruangan Sub Bagian Tata Usaha masih terdapat 1 mesin
ketik yang dipergunakan untuk mengetik manual surat-surat yang
selanjutnya akan dijadikan sebagai arsip.
f. Komputer
Dipergunakan sebagai pencatatan arsip/berkas untuk memberi kode
klasifikasi, nomor urutan arsip yang akan disimpan, dan untuk
mengagendakan arsip. Karena semakin majunya teknologi, mulai
tahun 2012 Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi dalam
melakukan pencatatan arsip tidak menggunakan buku agenda,
tetapi melalui sistem komputer yang menggunakan aplikasi
pengurusan surat. Penggunaan sistem komputer agar pencatatan
arsip tertata dengan rapi, tersimpan dalam keadaan aman,
mempermudah pencarian bila sewaktu-waktu diperlukan, tidak
membuang waktu&tenaga, praktis, efektif dan efisien.
g. Printer
Didalam ruangan Sub Bagian Tata Usaha selain terdapat mesin
ketik manual dan komputer juga ada printer yang digunakan untuk
mencetak pencatatan arsip yang disimpan menggunakan aplikasi
komputer, jika ada arsip yang hilang bisa dijadikan pedoman untuk
mencari arsip tersebut yang mungkin ada di ruangan Kepala
Bagian yang lain.
62
h. Filling cabinet
Didalam ruangan Sub Bagian Tata Usaha terdapat filling cabinet
yang merupakan lemari terdiri atas laci dan terbuat dari besi yang
dipergunakan untuk menyimpan arsip yang masih aktif.
i. Rak arsip
Rak arsip yang ada di ruang arsip Sub Bagian Tata Usaha lumayan
besar yang diatasnya tertata rapi boxfile yang didalamnya
tersimpan arsip in aktif.
3. Pegawai Kearsipan
Tenaga pegawai kearsipan sangat menentukan sekali didalam
memperlancar suatu kegiatan kearsipan. Sangat dibutuhkan pegawai-
pegawai yang memang benar-benar terpilih dan ahli di bidangnya,
dapat menguasai dan mengetahui segala hal tentang kearsipan, bahwa
penting atau tidak arsip tersebut harus disimpan, masih diperlukan atau
tidak arsip tersebut dalam menunjang segala kegiatan perkantoran,
serta harus bersikap jujur dalam menangani pekerjaan tersebut supaya
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Pada Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi sudah
menerapkan hal tersebut sehingga kegiatan kearsipan dapat berjalan
dengan lancar karena pegawai kearsipannya benar-benar orang yang
menguasai dalam bidangnya. Di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi mempunyai 5 pegawai yang mengurusi tata kearsipan dan
mempunyai tugas masing-masing yaitu :
a. Bapak Erwan.
Bapak Erwan adalah seorang lulusan SMK dan statusnya
sekarang di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr. Moewardi
63
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian-uraian bab sebelumnya, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tata kerja kearsipan di Sub Bagian Tata Usaha RSUD Dr.
Moewardi sudah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan
ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku.
a. Penerimaan surat masuk menggunakan system satu pintu yang
artinya semua surat masuk ditangani oleh satu bagian saja yaitu
Sub Bagian Tata Usaha dengan keuntungan dapat dikontrol
dengan mudah apabila ada surat yang hilang dapat ditemukan
dengan cepat dan menghemat waktu dalam proses penerimaan
surat masuk, pencatatan, hingga penyimpanannya.
b. Penyimpanan arsip dan ketentuan peminjaman arsip sudah
berjalan dengan baik, tata cara penyimpanan arsip
menggunakan kode klasifikasi dari tiap-tiap pokok
permasalahan dengan tujuan apabila dibutuhkan kembali arsip
dapat ditemukan dengan mudah. Dalam ketentuan peminjaman
arsip tidak diberi batas waktu peminjaman dan di dalam boxfile
juga tidak diberi tanda pengganti arsip yang dipinjam.
c. Pemeliharaan arsip sudah cukup baik, hal itu dapat dibuktikan
dari cara pemeliharaan kebersihan tempat yang sudah lumayan
rapi dan bersih, dalam lemari arsip diberi kapur barus secara
berkala dan diolesi obat anti serangga agar tidak merusak arsip.
Suhu dan kelembaban dalam ruangan sudah stabil, petugas
selalu membuka jendela setiap hari agar bisa digunakan untuk
pergantian keluar masuk udara. Keamanan arsip juga sudah
terjaga dengan baik, untuk itu ketentuan peminjaman arsip
hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang bersangkutan
65
66
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dan
mendapatkan data-data cukup kemudian menganalisa data tersebut, maka
67