Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu yang merupakan penunjang dari penampilan adalah kosmetika, karena
penampilan merupakan refleksi citra diri seseorang. Pada saat ini kebutuhan terhadap
kosmetika terus meningkat seiring perkembangan zaman dengan munculnya jenis jenis
kosmetika baru yang baik yang berasal dari bahan alam ataupun sintetis, yang
memiliki berbagai macam fungsi mengikuti perkembangan kebutuhan para wanita baik
itu produk dalam negeri maupun produk luar negeri. Peningkatan ini mendorong
tumbuh dan berkembangnya industri-industri kosmetika, sehingga tak heran jika bisnis
kosmetika berkembang menjadi sebuah industri besar didunia termasuk di Indonesia.
Dilihat kenyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Salah satunya adalah
problem kondisi kulit wajah kering dimana kulit akan terlihat kusam, bersisik dan
berkerut. Salah satu menanggulangi kekurangan tersebut adalah dengan menutupi/
memperbaiki penampilan menggunakan sediaan kosmetika diantaranya yaitu bedak.
Bedak menjadi bagian yang sangat dibutuhkan, khususnya wanita. Sejak berabad-
abad silam bedak sudah dikenal. Manusia (wanita) memakai bedak bukan untuk tujuan
estetika atau mempercantik diri. Konsumsi bedak terus meningkat dari tahun ketahun.
Seiring dengan perkembangan tren kosmetik dan gaya hidup dikalangan masyarakat.
Sekarang bedak sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi wanita khususnya dan
manusia secara umum.
Bedak adalah suatu jenis produk kosmetik dekoratif yang berfungsi untuk
menutupi kekurangan pada wajah secara visual, sehingga warna kulit tampak lebih
seragam. Pada masa sekarang bedak menjadi lebih beragam jenisnya seperti bedak
padat, cair, serbuk, two-way- cake, bedak ringan, normal dan berat. Yang menjadi
pertanyaan adalah bedak jenis apa yang paling cocok untuk kondisi kulit kering.
Pertanyaan seperti inilah yang akan menjadi bahasan dalam makalah ini.
Suatu sediaan bedak merupakan sediaan yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
yang kompleks, antara lain bahan aktif (jika dimaksudkan untuk suatu tujuan terapi
tertentu), bahan pengikat, bahan pelembab, bahan pengisi, bahan pewarna, pewangi,
dan bahan-bahan lainnya.
Kelembaban sangat penting pada kulit, terutama kulit wajah yang sangat
mempengaruhi tekstur / penunjang penampilan, untuk itu diharapkan pada kondisi kulit
yang kering, dapat dijaga kelembabannya secara alami tanpa menyebabkan gangguan
apapun pada kulit wajah.
Pelembab adalah salah satu jenis kosmetika yang berfungsi menghidrasi kulit
dengan cara mengurangi penguapan air dari kulit dan menarik air dari udara masuk ke
dalam stratum corneum yang mengalami dehidrasi. Bahan-bahan yang dapat
mengurangi penguapan air dari kulit adalah bahanbahan oklusif yang berminyak dan
bahan-bahan yang dapat menarik air ke dalam stratum corneum dikenal sebagai
humektan (Simion, dkk., 2005). Pelembab adalah kosmetika yang sangat penting
dibandingkan kosmetika lainnya. Hal ini dikarenakan pelembab dapat mengurangi
penguapan air dari kulit hingga kandungan air dalam kulit terpenuhi dan meminimalkan
tanda-tanda eczema (Draelos, 2009). Umumnya, kosmetika pelembab kulit terdiri dari
bahan pelembab yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan untuk
melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar, dan mengurangi penguapan air dari
kulit (Wasitaatmadja, 1997).
Salah satu pelembab alami yang direkomendasikan adalah Sunflower seed oil,
yang memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk menjaga kelembaban
pada wajah, salah satunya dengan kayanya kandungan antioksidan dalam Sunflower
seed oil tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengaplikasian dalam sediaan bedak yang
mana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan selalu menjadi kebutuhan untuk
menunjang penampilan wanita.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah menambah wawasan dan
pengetahuan penulis tentang sediaan padat terutama bedak padat serta mengetahui
bagaimana memformulasikan bedak padat untuk jenis kulit kering (dry skin) yang baik.
1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah diperoleh gambaran formula bedak padat untuk
jenis kulit kering.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimana komposisi formula
bedak padat yang cocok untuk digunakan pada kondisi kulit yang kering ?.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Bedak
Bedak wajah pada dasarnya adalah suatu produk kosmetik yang memiliki fungsi
utama kemampuan untuk melengkapi warna kulit dengan memberi hasil akhir seperti
beludru. Ini harus memberikan tampilan pada kulit dengan menutupi kulit yang
mengkilap akibat sekresi kelenjar sebaseus dan kelenjar keringat. Suatu bedak harus
mencapai efek ini dengan menjadi buram. Untuk mampu memberikan efek cukup buram
untuk menutupi cacat, tapi ini harus tidak memberikan efek seperti topeng. Selain itu,
bedak harus bersifat cukup tahan lama sehingga tidak dibutuhkan pembedakan berulang
kali.
Warna dari kulit juga menggambarkan aktivitas biologis dari jaringan epidermis dan
dapat merupakan indikasi bagi seorang wanita yang normal pada umumnya. Hidung yang
merah, mungkin merupakan gambaran dari pembuluh darah. Titik merah pada pipi yang
sangat merah, pancaran wajah yang pucat kekuningan, bintik-bintik hitam di bawah mata
menunjukkan tanda-tanda tak bercahaya menunjukkan jalan hidup atau pola hidup dari
orang tersebut.
Selain itu hampir semua orang memiliki kerutan dan garis-garis yang menunjukkan
perubahan pada usia. Dan hal tersebut, menggambarkan temperamen ; kadang-kadang
bintik-bintik, tanda lahir yang kecil, pembesaran pori-pori, bekas jerawat, luka akibat lesi
kulit dan sebagainya. Ini merupakan gejala-gejala dari prilaku seorang wanita yang
berharap untuk menjadi lebih menarik. Yang mana gejala-gejala yang tidak
menyenangkan di atas dapat tertutupi. Efek penutupan ini dapat dicapai dengan
penggunaan bedak wajah, cream foundation dan make-up cair, dan tambahan lainnya.
2.2 Tujuan Bedak
Bedak wajah digunakan untuk menutupi kekurangan kecil pada kulit(minor
imperfections) dan mengurangi kilauan yang muncul akibat produksi minyak pada kulit
atau keringat. Hal yang diinginkan dari bedak adalah tidak membuat wajah tampak
berminyak, lembut pada kulit untuk waktu yang lama. Sehingga bahan-bahannya harus
dapat menempel dengan baik pada kulit. Pada zaman sekarang, tren fashion telah berubah
dari painted clown atau putih seperti badut menjadi terlihat alami seperti warna kulit,
namun dapat menutupi noda.
2.3 Klasifikasi Bedak
2.3.1 Bedak Dewasa
1. Bedak tabur/bubuk (Loose Powder)
Pertimbangan utama dalam pembuatan bedak adalah pemilihan bahan
dasarnya. Spektrum dari bahan dasar yang digunakan cukup sempit, sebab kualitas
dari masing-masing komponen lebih penting, karena hal ini akan memberikan
keterlibatan yang sangat penting dalam penentuan formulasi bedak.
Bedak wajah harus merupakan campuran dari bahan dasar yang spesifik jika
ini akan menjadi suatu produk yang dapat memberikan sifat yang diinginkan.
Dikenal sebagai bedak tabur, dalam bentuk bubuk yang halus. Biasanya
dipakai setelah memoleskan alas bedak (foundation). Bahannya mudah menyerap
minyak diwajah dan menutupi pori-pori wajah lebih sempurna. Tapi untuk
penggunaannya agak kurang praktis karena serbuknya seringkali berjatuhan dan
mengotori baju. Maksimal penggunaan dua tahun.
2. Bedak padat (Compact Powder)
Bedak padat yang perkenalkan di Amerika pada tahun 1930 telah mencapai
popularitasnya dikarenakan penggunaannya yang sangat mudah dan penyimpanan
yang nyaman. Bedak padat adalah bedak kering yang telah dikompres menjadi
padatan dan biasanya digunakan dengan spons bedak. Komposisinya mirip dengan
bedak tabur, tapi efeknya pada kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang
terkandung dalam bedak padat memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari
proses pengepresan, ukuran partikel rata-rata umumnya lebih besar pada bedak padat
daripada bedak tabur, efek kasar dari butiran-butiran tersebut tentu sangat tidak
diinginkan. Bedak padat harus dapat menempel dengan mudah pada spons bedak,
dan padatan bedaknya harus cukup kompak, tidak pecah atau patah dengan
penggunaan normal.
Bentuknya sangat padat, digunakan setelah pemakaian alas bedak. Bahan-
bahan yang terkandung di dalamnya membuat bedak jenis padat ini cepat menyerap
sekaligus mengurangi minyak. Bentuknya beragam, tidak mudah tumpah hingga
praktis dibawa kemanapun. Sebaiknya pulaskan tipis-tipis saja.Bisa dipakai hingga
15 bulan.
3. Shimmering Powder
Bentuknya bubuk, berwarna, dan berglitter. Digunakan sebagai sentuhan akhir
setelah merias wajah. Bedak jenis ini bisa pulaskan di punggung, leher dan lengan
jika memakai gaun dengan sedikit terbuka. Tersedia dalam aneka warna, dapat
disesuaikan dengan tema tata rias. Penggunaan maksimal 15 bulan.
4. Meteorite Powder
Bentuknya bulat kecil berwarna-warni. Digunakan setelah bermake-up,
sebagai sentuhan akhir. Sebaiknya digunakan dengan kuas besar. Sapukan keseluruh
wajah. Harganya cenderung mahal dan hanya tersedia di tempat-tempat tertentu.
5. Two Way Cake Powder
Bentuknya mirip compact powder, namun memiliki fungsi ganda, yaitu
sebagai bedak sekaligus foundation. Digunakan setelah memakai pelembab dengan
spons kering bila ingin dipakai sebagai bedak biasa, dan gunakan spons basah jika
ingin dipakai sebagai foundation. Sangat praktis karena sekaligus berfungsi sebagai
alas bedak dan menyerap minyak. Masa pemakaian 1 tahun.
2.3.2 Bedak Bayi
Bedak bayi biasanya digunakan pada permukaan kulit dan lipatan-lipatan kulit
bedak biasanya digunakan pada kulit seluruh permukaan tubuh (kecuali wajah) untuk
mempercepat penguapan pada proses berkeringat, dan sebagai water repellent, dan
sebagai lubrikan untuk mencegah luka akibat penggunaan popok.
Asam borat digunakan sebagai antiseptik dan sebagai buffer pada bedak bayi
baik digunakan di linkungan rumah maupun rumah sakit sejak tahun 1880. Kegunaan
zat ini sebagai buffer sangat diperlukan karena suspense campuran talk 10% memiliki
pH sekitar 8,4 hingga 9,4. Johnstone dan timnya mkenyatakan bahwa serbuk talk
tanpa buffer dengan pH 9,3 lebih bersifat alkalis pada kulit lembut bayi. Sekitar 3%-
5% asam borat ditambahkan untuk menetralkan alkalinitas dari talk yang biasanya
berpusat pada lipatan-lipatan kulit bayi dan menyebabkan iritasi jika tidak
ditambahkan buffer.
Namun beberapa tahun terakhir diperoleh laporan sehingga paeditrician tidak
menyarankan penggunaan asam borat dalam produk bayi, lotion, dan ointment. Zat ini
tidak lagi digunakan untuk alasan komersial dan medis.Kaessler (172) menjelaskan
penggunaan bedak bayi yang mengandung silicon, allantoin, dan hexachlorophene
dalam basis talk. Produk dengan bahan ini dilaporkan memiliki sifat lembut, sejuk,
dan bakteriostatik. Bahan dasar yang umum digunakan pada bedak bayi adalah pati
jagung untuk mengganti talk. Bahan ini memiliki sifat tidak berdebu seperti talk,
absorben sehingga dapat bersifat sebagai moisturizer, dan baik untuk kulit bayi.
Namun, bahan ini dapat menggumpal pada lipatan kulit bayi dan mengakibatkan
dekomposisi bakteri.
2.4 Karakteristik Bedak (Face Powder)
Bedak termasuk dalam kosmetik dekoratif yang ditujukan untuk menyembunyikan
kekurangan pada kulit wajah.3 Seperti digunakan untuk menutupi kekurangan kecil pada
kulit (minor imperfections) dan mengurangi kilauan yang muncul akibat produksi minyak
pada kulit atau keringat. Hal yang diinginkan dari bedak adalah tidak membuat wajah
tampak berminyak, lembut pada kulit untuk waktu yang lama. Sehingga bahan-bahannya
harus dapat menempel dengan baik pada kulit. Pada zaman sekarang, tren fashion telah
berubah dari painted clown atau putih seperti badut menjadi terlihat alami seperti warna
kulit, namun dapat menutupi noda.6
Apapun bentuknya, bedak harus memiliki karakteristik sebagai berikut 6:
a. Bedak harus memiliki kemampuan untuk menutupi meliputi minor terlihat ketidak
sempurnaan kulit.
b. Harus menempel pada kulit dan tidak boleh sepenuhnya hilang dalam waktu singkat
waktu, sehingga menghindari sering re-powdering.
c. Selesai diberikan kepada kulit harus melengkapi warna kulit.
d. Harus dapat menyebar dengan baik tanpa adanya gumpalan, hingga dapat melicinkan
dan menghaluskan kulit.
e. Harus dapat memberikan perasaan yang lembut, lunak dan halus.
2.5 Bedak Padat (Pressed Powder/ Compack Face Powder)
Bedak padat adalah bedak kering yang telah dikompres menjadi padatan dan biasanya
digunakan dengan spons bedak. Komposisinya mirip dengan bedak tabur, tapi efeknya pada
kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang terkandung dalam bedak padat
memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari proses pengepresan, ukuran partikel rata-
rata umumnya lebih besar pada bedak padat daripada bedak tabur ; efek kasar dari butiran-
butiran tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Bedak padat harus dapat menempel dengan
mudah pada spons bedak, dan padatan bedaknya harus cukup kompak, tidak pecah atau patah
dengan penggunaan normal.6
2.5.1 Binding Agents6
Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah bervariasi
dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan6 :
a. Pengikat kering
Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah
didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering dibutuhkan
untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.
b. Pengikat minyak
Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan lanolin,
dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam formula sebagai pengikat. Mereka
ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak padat.
c. Pengikat larut air
Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah larutan gum
seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti PVP
(Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah digunakan dalam
larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan berguna dalam semua
larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan bakteri.
d. Pengikat tidak larut air
Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak mineral,
lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan dicampur dengan
jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak padat yang halus dan
kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu untuk menyeragamkan distribusi
kelembaban bedak.
e. Pengikat emulsi
Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut air
dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang sekarang
digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang seragam baik
pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam kepuasan pengempaan
serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan kelembaban secepat pengikat tidak
larut air, penggunaannya mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan
dari minyak dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat
muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.
2.5.2 Komposisi Umum Bedak Padat8
Secara umum komposisi bedak padat hampir sama dengan bedak tabur yang
membedakannya adalah pengikat dan proses formulasiya, adapun komponen umum dalam
bedak dapat dilihat pada Tabel 2.1. dan jenis pengikat pengikat bedak padat dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Komposisi Bedak (Face Powder)8
Komposisi Fungsi
Covering prop (Pelapis) Titanium dioxide,zno,kaolin,zn stearate
Adhesion prop (Pmemberi efek perlekatan) Mg.stearate,talc,mg & ca salt of myristic
acid
Slip & Softness (Pelincir & pelembut) Zn/mg undecanate,aluminium
hydrosilicate
Absorbency prop Starch, colloidal kaolin,bentonite,pptd
chalk
Peach like finish (Efek sentuhan Finishing) Rice starch,silica,powdered silk
Frosted look Guanine, bismuth
oxychloride,mica,Zn,Al
Color & perfumes Iron oxides

Tabel 2.2 Jenis Pengikat Pada Bedak Kompak8


Type of binder Examples
1) Dry binder Zn/Mg.stearate
2) Oil binder (water repellant ) Mineral oil, isopropyl myristate, Lanolin
derivative
3) Water soluble binder PVP, CMC, Cellulose, Acacia,
Tragacanth
5) Emulsion binder Triethanolamine stearate, Glycerol
monostearate
Penggolongan bedak berdasarkan jenis kulit, bedak dapat dibagi menjadi 8:
1. Bedak jenis ringan (light) digunakan untuk kulit kering
2. Bedak jenis medium digunakan untuk kulit normal
3. bedak jenis berat (heavy) digunakan untuk kulit berminyak
Contoh perbedaan formulanya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Contoh Perbedaan Formula Bedak Berdasarkan Jenis Kulit8
Light Powder Medium Powder Heavy Powder
Talc ---------63 mg Talc---------39.7 mg Talc---------20.0 mg
Kaolin --------20 mg Kaolin-------39.5 mg Kaolin(light)-20.0 mg
Cal. carbonate(l) 5 mg Cal. carbonate(l) 5 mg . Cal. carbonate(l) 39 g
Zinc oxide ---5.0 mg Zinc oxide ---7.0 mg Zinc oxide ---15.0 mg
Zinc stearate-5.0 mg Zinc stearate-7.0 mg Mg.stearate5.0 mg
Mg.carbonate1.0 mg Mg.carbonate1.0 mg Color ------0.5 mg
Light Powder Medium Powder Heavy Powder
Color ------0.5 mg Color ------0.2 mg Perfume------0.5 mg
Perfume------0.5 mg Perfume------0.6 mg
2.5.3 Metode Pembuatan Bedak
Tahap awal pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah
sama, namun pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun
akhir, ataupun dengan parfum.
a. Penambahan Warna
Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse
pewarna yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat
pencampur dan karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas dispersi
pigmen diperoleh dengan melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat ini
akan memecah gumpalan pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh
partikel talk. Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti keberadaan
hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer, yang mengurangi ukuran partikel
dengan tumbukan antar partikel. Selain itu, high spee mixer, yang dikenal dengan plough-
shear device6.
b. Pembuatan Dasar Bedak
Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type.
Waktu pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis mixer,
kapasitas, dan ukuran batch. Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran dengan
dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak tabur,
penambahan parfum ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum dilakukan
dengan penyemprotan pada pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat
juga ditambahkan pada tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an
dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka
maka diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses
pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil dari
massa tersebut dan mencampur kembali dengan warna yang sesuai. Kemudian
ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji warna kembali6.
Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung
polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus,
diserbukkan. Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur
dimasukkan pada kemasan dan dikempa untuk compct powder6.
c. Proses Pengempaan
Terdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct
powder: Wet moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan
pengempaan kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan kering.6
Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu
pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan
pada serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press dimana penekan dapat
mencampur.6
Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak
padat :
1) Kempa Basah7
Proses kempa basah sekarang tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan
perusahaan kosmetik menggunakan proses kempa lembab atau proses kering dalam
pembuatan bedak padat.
Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak dalam
cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu pengadhesif,
kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat gelas di
mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari
cetakan.
2) Kempa Lembab7
Metode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai
seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian
dicampur sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan
dilewatkan ke dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang
sesuai.
3) Kempa Kering7
Metode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan
campuran serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur
secara keseluruhan dan serbuk dikempa.
2.6 Komposisi Bedak Secara Umum
a. Talk6
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). ini
merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang sangat
luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak
wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu saja sifat mudah
menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan.
Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya.
Paling tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak lebih besar dari 74
mikro ) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel dapat
dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi dalam
ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan. Padatan dari massa besar
adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat mempengaruhi kualitas
sekaligus pengepakan dari produk akhir.
b. Kaolin6
Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus
dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan
partikel kasar.
Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3
kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama ( Al2O3.
2SiO2.2H2O) dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite.
Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak
melebihi 25%.
c. Kapur (Kalsium Karbonat) 6
Kalsium karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki
kekuatan melapisi yang baik. Ini membantu untuk absorpsi parfum dan juga tahan
lemak. Dan menyerap keringat. Kapur juga sangat baik untuk memberikan efek
berseri-seri ketika bedak wajah digunakan.
Kapur adalah basa lemah, putih, serbuk mikrokristal tak berbau ; tidak mengkilap,
dan memiliki rasa kapur. Ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak
dapat memberikan rasa kering, tapi penggunaan yang layak adalah sangat membantu
dalam formula bedak wajah.
d. Magnesium karbonat6
Sifat yang baik dari magnesium karbonat membuatnya umum digunakan
dalam bahan penyusun bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang
baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah
bagian dari lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan
perkembangan pada tipe kehalusan dari bedak.
e. Logam stearat 6
Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering
digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas
yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan.
Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif
dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek
menenangkan.
Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek
jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat
adheren pada bedak wajah.
f. Zink Oksida, Titanium oksida6
Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak
wajah : zink oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat
menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit
membuat bedak tidak dapat menempel pada tubuh.
Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan
membantu menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan
dapat menyebabkan kulit kering.
g. Pati beras6
Bahan ini sering digunakan dalam face powders. Bahan yang paling sering
digunakan adalah pati beras. Bahan ini dianggap dapat memberikan sifat peach
likepada wajah. Karena partikel sperisnya memberikan rasa lembut pada kulit. Bahan
ini memiliki sifat absorpsi dan memiliki sifat menutupi yang baik. Dengan
penambhan air dapat menjadi cake, dan menempel pada wajah, memberikan tampilan
yang kurang menyenangkan. Bahan ini juga dapat menjadi lengket. Pati jagung juga
sering digunakan dan memiliki sifat yang sama pada pati beras. Pati singkong dapat
memberikan kelembutan pada produk.
Penggunaan dari amilum telah memberikan masalah mudahnya
terdekomposisi oleh bakteri, karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri.
Sifat mencerahkan dan menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana
sekarang juga dapat diberikan oleh kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula
bedak wajah.
h. Silika dan Silikat6
Silika dan Silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat
mengalir bebas, walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga
berfungsi sebagai pembawa parfum.
Penggunaan dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam
bedak karena mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan
minyak.
i. Bahan pemberi efek pencerahan6.
Pigmen sintetik bismut oksiklorida telah dikembangkan untuk menggantikan
guanin. Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat
beradaptasi untuk digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek
metalik, kilauan seperti mutiara.
j. Pewarna6
Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana
menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi
yang berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik.
Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang
digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk
sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.
k. Pengharum6
Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam
bedak wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang
penting dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok
bukan merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari
padatan bedak dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar
lainnya. Jika bahan dasar merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih
akan lebih sedikit daripada masalah dalam penyelesaian formulasi bedak wajah.
Ini sangat penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi,
stabil pada kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan
cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena
masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari
pemilihan bau yang tidak cocok.
l. Metallic soap6
Metallic soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang
sangat penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal pelekatan
dalam kulit dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap melekat pada
godet. Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), metal soap juga meningkatkan
derajat water repellency dan menghasilkan produk yang lembut. Jumlah yang biasa
digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah yang besar dari ini menghasilkan efek bercak
pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat slip dari bahan yang lain.
Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang tinggi dapat menghasilkan
masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada proses pengempaan dan
mengakibatkan rasa berminyak pada penggunaan, karena minyak akan berpindah
karena terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga tingkat kemurnian merupakan hal
yang sangat penting; adanya residu asam lemak yang tidak tersaturasi perlu dihindari
karena dapat menyebabkan ketengikan pada hasil produk. Dari kedua bahan ini, zinc
stearat lebih disukai karena memiliki sifat menyejukkan.
m. Bahan-bahan lain6
Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak
pada kulit; e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan
bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada
umumnya ditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan
serbuk yang ringan dan memiliki daya adesif yang baik, bahan-bahan seperti minyak
mineral yang dienkapsulasi dapat digunakan.
n. Mica6
Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica
dengan tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium sulfat
speris yang akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat
menyamarkan garis dan kerut.
o. Pengawet6
Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan
juga selama digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat
mengkontaminasi prouk setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat
yang digunakan. Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas dari
mikroorganisme. Tipe produk bedak biasanya berarti sangat susah terkontaminasi
mikroba tapi penggunaan air sebagai bahan tambahan, seperti ekstrak, dapat
mengubahnya, dan bahan ini harus sedapat mungkin dihindari (ekstrak berbasis
minyak harus digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol penggunaan bahan
tambahan dalam bedak yang digunakan di sekitar daerah mata, pada umumnya,
batasan mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang digunakan dalam produk ini.
p. Antioksidan
Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan
dari degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA),
butylated hydroxy toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan.
2.7 Evaluasi
2.7.1 Shade control dan Lighting8
Shade control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam
pengendalian mutu bedak. Variasi antar batch yang sama terjadi, dan titik yang tepat
dimana untuk mempertimbangkan suatu batch baru dapat menjadi pilihan komersil
walau kadang-kadang sukar untuk ditentukan. Pengendalian produksi harus
sedemikan rupa sehingga shade-nya tidak berbeda dari yang baku.
Ada beberapa cara shade control suatu bedak, tetapipada dasarnya melibatkan
dua prosedur. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika
diratakan pada suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu
mengevaluasi warna adalah dengan membandingkan pada warna standard warna kulit
wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit merupakan pertimbangan shade control,
dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen.
Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna
bedak memudar.
2.7.2 Dispersi Warna8
Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar
bedak. Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada
dispersi bedak yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna
keseragaman pada bedak dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya
pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman
yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh pengembangan warna
maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
2.7.3 Pay Off8
Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake
terlalu besar, bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan
akan ada gaya adhesi yang tidak cukup dari bahan terhadap tekanan. Jika tekanannya
terlalu rendah, cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi
remuk dan pecah.
2.7.4 Uji Tekanan8
Pada bedak tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya
kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan
kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada
table sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup
keras dan tekanan yang diberikan seragam.
2.7.5 Tes Keretakan8
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah
adalah dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada
ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa
kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak
memuaskan.
2.8 Anatomi dan Fisiologi Kulit

Gambar. 2.9 Skema Penampang Kulit


Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, kulit merupakan
organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
pada orang dewasa sekitar 2,7 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan
jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit
bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak
kaki, punggung, dan bahu.1
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam
yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan
jaringan ikat. 1 Kulit terbagi atas 2 lapisan, yaitu :
2.8.1 Epidermis
Epidermis dikenal juga dengan kulit ari, yaitu lapisan kulit paling. Lapisan ini
bertanggung jawab terhadap interaksi dan komunikasi kulit dengan dunia luar dan
melindungi lapisan kulit di bawahnya. 2
Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian luar hingga ke dalam
menjadi lima lapis, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan paling atas tersusun dari bebrapa lapisan sel yang pipih,
mati tidak memiliki inti tidak mengalami metabolisme tidak berwarna dan sedikit
mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein
yangvtidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan- bahan kimia. Hal
ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
Secara alami sel- sel mati yang berada pada permukaan kulit akan melepaskan
diri untuk regenerasi. Permukaan stratum korneum dilapisi oleh suatu lapisan
pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut mantel asam kulit.3
b. Lapisan jernih (stratum lucidum)
Terletak dibawah stratum corneum merupakan lapisan tebal sel berbentuk
gepeng yang tidak berwarna dan bening, banyak terdapat zat eleidin (lapisan
mengeras) yang ditemukan hanya pada lapisan telapak kaki dan tangan sehingga
terlihat pada bagian tersebut lebih tebal. 3

c. Lapisan butir butir (stratum granulosum)


Ditandai oleh 3-5 lapis sel keratinosit yang berbentuk polygonal gepeng yang
intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.1
d. Lapisan malpigi (stratum spinosum)
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamenfilamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus
mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih
banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan
Malpigi.1
e. Lapisan basal (stratum germinativum)
Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari
untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain.
Stratum germinativum merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit,
yaitu sel- sel yang tidak mengalami keratinisasidan fungsinya hanya membentuk
pigmen melanindan memberikannya pada sel- sel karatinosit melalui dendrit-
dendritnya . 1,3
2.8.2 Dermis
Dermis adalah lapisan kulit dibawah epidermis. Lapisan ini bertanggungjawab
terhadap elastisitas dan kehalusan kulit. Selain itu lapisan dermis juga berperan
menyuplai nutrisi bagi epidermis.
Dermis terdiri dari dua lapisan 3:
a. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b. Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Dermis, biasanya 40 kali lebih tebal dari epidermis dan tersusun dari bahan
mukopolisakarida. Pada dermis terdapat sel-sel mast dan fibroblast. Sel mast
memiliki situs reseptor untuk immunoglobulin E dan mengandung sejumlah senyawa
penting, seperti zat yang bereaksi lambat pada proses anafilaksis, prostaglandin E2,
dan histamin.4
Fibroblast mensintesis komponen penunjang struktural dari kulit (yaitu: serat-
serat elastik, kolagen, dan serat retikulum). Serat elastik (jaringan elastik) diberi
nama demikian karena serat ini yang member sifat elastisitas pada kulit. Komponen
utama dari serat ini adalah elastin, suatu protein amorf/tanpa bentuk tertentu.
Kolagen, suatu protein fibrosa (berbentuk serat), merupakan komponen utama kulit,
mencakup lebih dari 70% total beratnya. Dikenal sebagai jaringan penghubung,
kolagen memberikan kekuatan yang diperlukan ligamen dan tendon untuk menahan
otot dan tulang ke tempat perlekatannya. Dan dengan demikian juga mendukung
tulang rangka untuk dapat berfungsi. Selain itu, kolagen bertanggung-jawab untuk
member resistensi/ketahanan pada kulit terhadap cedera akibat kekuatan eksternal.
Serat-serat retikulum, yang juga merupakan bagian dari sistem jaringan penghubung,
berukuran lebih kecil dibandingkan kolagen tetapi berfungsi kurang lebih sama.4
Vaskularisasi kulit berakhir pada dermis. Arteriol dan pembuluh-pembuluh
limfatik yang berasal dari jaringan subkutan menyuplai keseluruhan dermis, dan
arteriol-arteriol ini menjadi kapiler-kapiler yang menyuplai bagian lebih atas (area
papilari). Selain pembuluhpembuluh darah, dermis mengandung sejumlah besar saraf
yang berkontribusi terhadap sensasi nyeri, suhu, gatal, dan tekanan.4
2.8.3 Susunan Kimia Kulit dan Keratin 3
Struktur kimia dari sel- sel epidermis manusia memiliki komponen sebagai
berikut: protein 27%; lemak 2%; garam mineral 0,5%; air dan bahan bahan larut air
70,5%. Protein terpenting dalam kulit adalah albumin, globulin, musin, elastin,
kolagen, dan keratin. Secara kasar 40 persen dari bahan- bahan yang larut air terdiri
dari asam- asam amino bebas.
2.8.4 Kelenjar Sebasea dan Sebum 3
Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau
trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel
rambut yang mengandung banyak lipid, pada orang yang jenis kulit berminyak maka
sel kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya
tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga
terjadi pembengkakan. Kelenjar sebasea ini juga dapat berfungsi untuk proses difusi
(pemindahan) kandungan bahan dalam suatu produk kelapisan lebih dalam (pada
gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan disebelah
kanannya terdapat kelenjar keringat).3
2.8.5 Kelenjar Keringat dan Perspirasi 3
Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu3:
a. Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95 -97% air dan mengandung beberapa mineral.
b. Kelenjar keringat apokrin lebih besar dari pada ekrin. Menghasilkan cairan yang
agak kental serta berbau khas pada tiap orang. Terletak hanya pada daerah
tertentu seperti ketiak.
2.8.6 Fisiologi dan Biokimia Kulit 3
a. Pernafasan Kulit3
Kulit juga bernafas (respirasi) menyerap oksigen dan mengeluarkan CO2.
Namun respirasi kulit sangat lemah. Kulit lebih banyak menyerap oksigen yang
diambil dari aliran darah, dan hanya sebagian kecil yang diambil dari lingkungan
langsung. Respirasi kulit dipengaruhi oleh: Temperatur udara; Komposisi gas
disekitar kulit; Kelembaban udara; Kecepatan aliran darah ke kulit; Dilatasi
pembuluh darah kulit; Penyakkit penyakit kulit; Usia; Keadaan hormon dan
vitamin; Perubahan dalam netabolisme kulit; Pemakaian bahan kimia pada kulit.
Meskipun pengambilan oksigen oleh kulit hanya 1,5 %, dari yang dilakukan
oleh paru- paru, dan kulit hanya membutuhkan 7 % dari kebutuhan oksigen tubuh
(4 % untuk epidermis dan 3% untuk dermis).
b. Mantel Asam Kulit 3
Lapisan mantel asam kulit terbentuk dari asam asam karboksilat organik yang
membentuk garam dengan ion ion Na, K, NH4+ serta dari hasil eksresi kelenjar
sebase ,kelenjar keringat,dan asam amino dari reruntu hankreatin sel kulit yang
sudah mati. Fungsi mantel asam kulit, yaitu :
- Sebagai buffer, yang berusaha menetralisir bahan kimia yang terlalu asam
atauterlalu alkalais yang masuk ke dalam kulit.
- Membunuh dengan sifat asamnya atau setidaknya menekan pertumbuhan
mikroorganisme yang membahayakan kulit.
- Dengan sifat lembabnya mencegah kekeringan kulit.
c. Mantel Lemak Kulit 3
Sebun di permukaan kulit merupakan lapisan lemak yang dihasilkan oleh
kelenjar sebasea dan sebagian kecil berasal dari sel lemak epidermis disebut
mantel lemak kulit yang terdiri atas triglisrida ,asam asam lemak, sequalene,
wax, cholesterol, dan ester esternya, fosfolipida, dan parafin.
d. Sistem Pengaturan Air Kulit 3
Permeabilitas kulit terhadap air sangat terbatas. Barrier yang mengatur
keluarnya air dari kulit tidak terletak langsung dibawah permukaan kulit, tetapi
ada di bawah lapisan stratum corneum yang diberi nama Barrier Rein.
Untuk fungsi fisiologisnya, kulit memerlukan lemak dan air, keduanya
berhubungan secara erat. Lapisan lemak dalam kulit dan bahan- bahan dalam
stratum corneum yang bersifat higroskopis dapat menyerap air dan berada dalam
hubungan yang fungsional disebut Natural Moisturaizing Factor (NMF). NMF
terdiri atas :
- Tujuh belas asam amino (termasuk glisin serin, aspargin, ornitin,
sitrulin, prolin dan lain- lain).... 40 %
- Asam pirolidon karboksilat (Predomain sebagai garam- garam
Natrium)........ 12 %
- Urea............... 7%
- Laktat (sebagai garam natrium)............ 12 %
- Asam laktat, asam urokanat, glukosamin, kreatinin.... 12 %
- Natrium......... 5%
- Kalium. 4%
- Kalsium.... 1,5 %
- Fosfat- fosfat.... 0,5 %
- Klorida. 6%
- Sitrat, format, serta residu lain yang belum diketahui susunannya.. 0,5 %

e. Permeabilitas dan Penetrasi Kulit 3


Reaksi positif kulit terhadap pemakain kosmetik merupakan hal yang sangat
diinginkan oleh pembuat dan lemakai kosmetik.
Berbagai cara penetrasi yang mungkin ke dalam kulit, yaitu: lewat antar sel
stratum corneum, melalui dinding saluran folikel rambut, melalui kelenjar
keringat, melalui keenjar sebasea, menembus sel sel stratum corneum.
2.9 Kondisi Kulit Wajah 3,4
Pada umumnya, keadaan kulit dibagi menjadi 5 jenis yaitu kulit kering, kulit normal,
kulit berminyak, campuran dan kulit sensitif.
a. Kulit kering adalah kulit dengan kadar air kurang atau rendah. Ciri ciri fisik yang
terlihat pada kulit kering 3 :
- Kulit kusam bersisik
- Mulai tampak keritan kerutan
- Pori pori tidak kelihatan
b. Kulit normal adalah kulit yang memiliki kadar air tinggi kadar minyak rendah sampai
normal. Ciri ciri fisik yang terlihat pada kulit normal 3:
- Kulit tampak srgar dan cerah
- Cukup tegang dan bertekstur halus
- Pori pori kelihatan, tapi tidak terlalu besar
- Kadang terlihat berminyak didaerh dahi, dagu, dan hidung.
c. Kulit berminyak adalah kulit dengan kadar air dan kadar minyak tinggi. Ciri cirri
fisik yang terlihat pada kulit berminyak 3 :
- Tekstur kulit kasar dan berminyak
- Pori pori besar
- Mudah kotor dan berjerawat
d. Kulit campuran yaitu memiliki cirri- cirri seperti :daerah bagian tengah atau dikenal
dengan istilah daerah T (dahi, hidung dan dagu) terkadang berminyak atau normal.
Sementara bagian kulit laincenderung lebih normal bahkan kering. Kulit jenis ini bisa
dimiliki oleh semua umur tetapi sering ditemukan pada usia 35 tahun keatas.4
e. Kulit sensitif, sensitif dengan produk kosmetik dan pada kondisi tertentu, misalnya
jika terkena sinar matahari akan memerah, pada suhu dingin akan timbul bercak-
bercak merah, dan lain-lain.5
2.10 Metode Pemeriksaan Kulit 3
Untuk mengethui keadaan kulit dengan lebih detali, saat ini dapat dengan
menggunakan beberapa alat moderen seperti :
a. Skin-pH-meter : mengukur pH kulit
b. Corneometer : mengukur kadar air kulit
c. Sebumeter : mengukur kadar minyak kulit
d. Cutometer : mengukur elastisitas kulit
e. Tewameter : mengukur penguapan air kulit
f. Skin Visiometer : mengukur tekstur kulit
g. Mexameter : mengukur kadar melanin dan kemerahan
h. Chromameter : mengukur indeks warna kulit
i. 3D connfiguration with ultrasound system: pengamatan dan pengukuran anatomi
kulit dengaan pencitraan ultrasound.
2.11 Sunflower Seed Oil
Minyak biji bunga matahari adalah salah satu minyak utama di dunia yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dikarenakan kualitasnya yang terbaik. 65 Journal of
Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 63 - 69 Kualitas minyak ditentukan
oleh adanya kandungan asam lemak yang tinggi, kombinasi asam lemak tak jenuh tunggal
dan ganda dengan kadar asam lemak jenuh yang rendah (Onemli, 2012). Asam linoleat
(omega-6) dan asam linolenat (omega-3) yang terdapat dalam minyak biji bunga matahari
merupakan asam lemak tak jenuh ganda dan berperan sebagai asam lemak essensial bagi
tubuh. Asam linoleat memiliki fungsi yang sama dengan asam linolenat, yaitu dapat
mencegah kekeringan kulit dan peradangan (Kurniati, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memformulasikan minyak biji
bunga matahari sebagai bahan pelembab dalam sediaan krim tangan menggantikan
sorbitol, propilen glikol, dan gliserin yang ada pada formula yang digunakan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pelembab pada kulit dari minyak biji bunga
matahari dalam sediaan krim tangan.
2.12 Praformulasi Bedak Padat untuk Kulit Kering
2.12.1 Formula
Rancangan formula bedak kompak untuk kulit kering dapat dilihat pada Tabel

Anda mungkin juga menyukai