Disusun oleh :
Ana permatasari MM
Pembimbing :
dr. Pialanta Barus, Sp. THT-KL
BAB I
PENDAHULUAN
0
1. 1 Latar Belakang
tenggorokan atau laring. Bagian superior disebut sebagai pita suara palsu,
sedangkan bagian yang lebih rendah atau inferior disebut sebagai pita suara
asli. Pita suara ini akan bergetar dan menghasilkan bunyi yang serasi,
cakupan bunyi yang luas. Pada akhir dari suatu suara atau percakapan, pita
suara akan terikat dengan dinding laring. Pita suara berhubungkan dengan
Vocal nodule adalah suatu nodul kecil yang tumbuh di atas pita
suara adalah suatu pertumbuhan kecil yang berserat dan disertai reaksi
lendir pita suara. Mereka tumbuh membentuk suatu bulatan, dapat tumbuh
BAB II
Tinjauan Pustaka
1
2. 1 Anatomi
lebih besar daripada bagian bawah. Batas atas laring adalah aditus laring,
hioid, dan beberapa buah tulang rawan. Tulang hioid berbentuk seperti huruf
menggerakkan lidah.
Pada laring terdapat dua buah sendi, yaitu artikulasi krikotiroid dan
2
adalah ligamentum seratokrikoid (anterior, lateral dan posterior),
adalah permukaan
belakang epiglotis,
tuberkulum epiglotik,
ligamentum
antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus kartilago krikoid. Batas
3
2.2 Definisi
menyerupai jaringan parut dan bersifat jinak pada pita suara. (4)
2.3 Etiologi
berlebihan, terlalu keras atau terlalu lama, misalnya pada seorang penyanyi
profesional, guru, petugas lelang, pemberi ceramah, dosen, alim ulama, dan
lain-lain. (1,2,4,5)
2.4 Patofisiologi
menyerupai nodul-nodul kecil pada laring yang berbeda dari biasanya yang
terdapat pada selaput lendir dan pengaturan fibronectin yang tebal pada
lapisan luar lamina propria dibandingkan dengan pada polip laring. Pada
polip laring, selaput lendir cenderung tidak menebal dan terdapat deposit
Pada tahun 1995, Gray dan kawan-kawan merumuskan suatu teori yang
4
diduga menjadi penyebab dan adanya respons patologik, hipotesis yang
pita suara akan menyebabkan terganggunya selaput lendir dan lapisan luar
pemeriksaaan vocal nodule atau polip laring. Dan sebaliknya pada vocal
nodule dan polip laring cenderung tampak perubahan patologik yang sangat
yang muncul ini mungkin disebabkan oleh lama atau tidaknya ekspose zat
kombinasi tanda perdarahan dan adanya deposit fibrin dan pigmen besi
dalam makrofag pada hampir seluruh daerah tempat polip berada jika
dibandingkan dengan tumor jinak laring. Lebih dari itu, kira-kira sepertiga
5
dari vocal nodule akan menunjukkan adanya tanda-tanda proliferasi
pembuluh darah, yang jika dilihat lebih lanjut mengarah kepada teori
perdarahan. (1,2)
suara menjadi serak, parau dan kasar, perubahan mutu atau kualitas suara.
(1,2,4,5,6)
2.6 Diagnosis
yang dapat dilakukan adalah laringoskopi indireks untuk melihat pita suara.
(1,2,4,5,6)
6
2.8 Penatalaksanaan
Terapi medik:
Terapi pilihan untuk vocal nodule meliputi tehnik invasive dan non
invasive. Umumnya, yang perlu dipikirkan adalah bahwa vocal nodule dapat
diperhatikan faktor yang menjadi dasar atau penyebab polip laring tersebut,
sebagian besar para ahli menyatakan bahwa perlu melakukan terapi dengan
bagaimana perilaku spesifik atau pola teladan yang harus dilakukan untuk
Pembedahan:
yang sudah lanjut yaitu sudah terjadi gangguan dalam potensi pernapasan,
indikasi yang umum untuk terapi pembedahan adalah adanya kerusakan atau
pengangkatan nodul atau lesi kecil secara relatif adalah sulit, rekomendasi
untuk prosedur ini adalah harus seminimal mungkin melukai jaringan yang
normal.
7
Banyak perdebatan di antara para ahli tumor laring mengenai
yang tinggi dan seorang ahli bedah yang terampil untuk mengindari
energi panas yang dihasilkannya, bahaya sinar laser yang lain adalah jika
2.9 Komplikasi
3. Trauma
2. Perdarahan.
8
2. 10 Pencegahan
pita suara.
BAB III
KESIMPULAN
9
1. Vokal nodul adalah pertumbuhan yang menyerupai jaringan parut
3. Gejala klinis yang muncul pada vocal nodule adalah perubahan suara
menjadi serak, parau dan kasar, perubahan mutu atau kualitas suara.
DAFTAR PUSTAKA
10
1. Http://www.google.com/search?
q=cache:zmx8VAQ6uUcJ:www.wnep.com/global/story.asp%3Fs
%3D1230521.
4. Http://www.medicastore.com/nodul_pita_suara
5. Http://www.mountcarmelhealth.com/healthinfo/Adult/ent/vocal.shtm
l.
KATA PENGANTAR
11
Dengan rasa syukur dan hati lega, penulis telah selesai menyusun paper ini
guna memenuhi persyaratan KKS di Bagian Ilmu Penyakit THT-KL RSU
Kabanjahe dengan judul Vocal Nodule.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada dr. Pialanta Barus, Sp.THT-KL atas bimbingan dan arahannya selama
mengikuti KKS di Bagian Ilmu Penyakit THT. RSU Kabanjahe.
Bahwasanya hasil usaha penyusunan paper ini masih banyak
kekurangannya, tidaklah mengherankan karena keterbatasan pengetahuan yang ada
pada penulis. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penlis harapkan
guna perbaikan penyusunan paper lain dikemudian kesempatan.
Harapan penulis semoga paper ini dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikan
penatalaksanaan polip laring di masyarakat.
Kabanjahe,
Desember 20 17
Penulis
DAFTAR ISI
ii
12
COVER ...............................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ................................................ 1
1. 2 Tujuan Penulisan ............................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................ 2
2. 1 Anatomi ............................................................ 2
2. 2 Definisi ............................................................ 4
2. 3 Etiologi ............................................................. 4
2. 4 Patofisiologi ...................................................... 4
...................................................................................
2. 5 Gejala Klinis ..................................................... 6
2. 6 Diagnosis ........................................................... 6
2. 7 Diagnosis banding ............................................ 7
2. 8 Penatalaksanaan .............................................. 7
2. 9 Komplikasi ....................................................... 8
2. 10 Pencegahan ..................................................... 9
BAB III KESIMPULAN .................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 11
13